SKRIPSI
Disusun oleh :
Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Hitam (Glycine soja)
Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi Di
Universitas Respati Yogyakarta”
NIM : 15120047
Telah diperiksa, disetujui, dan siap untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
FIKES Universitas Respati Yogyakarta, pada :
Hari : .........................
Tanggal : .........................
Waktu : .........................
Tempat/Ruang : .........................
Pembimbing I Pembimbing II
Fery Lusviana Widiany, S.Gz., MPH., RD Yunita Indah Prasetyaningrum, S.Gz., MPH
NIK 450410001 NIK 450415002
ii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Kedelai Hitam (Glycine soja) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mahasiswi
Program Studi Ilmu Gizi Di Universitas Respati Yogyakarta” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Skripsi ini tersusun atas upaya maksimal penulis dan petunjuk, bimbingan,
serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
1. Prof. Dr. dr. Santoso, MS. Sp. Ok selaku Rektor di Universitas Respati
Yogyakarta.
2. Mohamad Judha, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Farissa Fatimah, S.Gz, M.Sc, selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Gizi
telah memberi motivasi, bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyusun
skripsi ini.
telah memberi motivasi, bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyusun
iv
skripsi ini.
Akademik yang telah memberi motivasi, bimbingan dan arahan kepada saya
7. Keluarga besar terutama untuk kedua orang tua saya yang selalu memberikan
8. Auni Santi selaku teman payungan yang sudah bekerja sama dalam
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan bagi seluruh pembaca pada mumnya dalam pengembangan
Ilmu Gizi.
v
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI HITAM (Glycine soja)
TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA MAHASISWI
PROGRAM STUDI ILMU GIZI DI UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
INTISARI
1
Program Sudi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Yogyakarta
vi
THE EFFECT OF BLACK SOY MILK (Glycine soja) ON THE BLOOD
GLUCOSE LEVELS AMONG FEMALE NUTRITION STUDENTS OF
YOGYAKARTA RESPATI UNIVERSITY
ABSTRACT
1
Departement of Nutrition Science, Faculty of Health Science, Universitas
Respati Yogyakarta.
DAFTAR ISI
vii
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .......................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................... iv
INTISARI.......................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH ................................................ xiii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ............................................... 1
B. Perumusan Masalah ......................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
E. Keaslian Penelitian .......................................................... 7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................. 9
B. Kerangka Teori .......................................................... 28
ix
C. Kerangka Konsep .......................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian ....................................................... 29
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................. 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 31
1) Populasi dan Sampel Penelitian ............................. 31
2) Besar Sampel .......................................................... 31
3) Teknik Sampling .................................................... 32
D. Variabel dan Definisi Operasional ................................ 33
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 35
1) Jenis Data yang Dikumpulkan................................ 35
2) Cara Pengumpulan Data ......................................... 35
F. Instrumen Penelitian ...................................................... 36
G. Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 41
1) Teknik Pengolahan Data ........................................ 41
2) Teknik Analisis Data .............................................. 41
H. Rencana Jalannya Penelitian ......................................... 42
I. Etika Penelitian.............................................................. 44
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................. 45
B. Pembahasan .................................................................... 52
C. Kelemahan Penelitian..................................................... 56
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................... 57
B. Saran ............................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 58
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kandungan Gizi dalam 100 gram Kedelai Hitam dan
Kedelai Kuning……………………………………………… 13
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kedelai Hitam Varietas Malika Dengan
Kedelai varietas Grobongan dan kedelai Impor....................... 14
Tabel 2.3 Klasifikasi Glukosa Darah ....................................................... 20
Tabel 3.1. Definisi Operasional................................................................. 33
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Penelitian......................................... 50
Tabel 4.2. Kadar Glukosa Darah............................................................... 51
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Surat Izin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Sleman
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2015, diabetes
sering disebabkan oleh diabetes melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk
dalam darah sehingga gagal masuk kedalam sel. Kegagalan tersebut terjadi
2016).
pada tahun 2030 Indonesia akan berada pada peringkat ke-7 dengan jumlah
penderita DM sebesar 8,5 juta penderita, setelah Cina, India, Amerika Serikat,
proporsi 6,9% dari 176.689.336 penduduk usia 15 tahun ke atas, pada kondisi
penderita diabetes, dan pada kondisi tidak diabetes didapatkan proporsi 93,1%
dapat diperkirakan lebih dari 8 juta orang penderita diabetes mellitus yang
Yogyakarta dengan nilai prevalensi 2,6%, yang kemudian diikuti oleh D.K.I
Jakarta dengan 2,5% dan Sulawesi Utara 2,4%. Jenis DM yang paling banyak
sebanyak 1650 orang meningkat pada tahun 2016 sebanyak 1826 orang dan
tahun 2017 sebanyak 2110 orang. Pada bulan Januari 2018 ditemukan
sebanyak 211 orang, sedangkan terjadi penurunan pada bulan Februari sebesar
177 orang dan mengalami peningkatan pada bulan Maret sebesar 221 orang.
Kedelai hitam merupakan salah satu alternatif bahan alami yang memiliki
(Nurrahman, 2015).
nasional tahun 2014 mencapai 892,6 ribu ton biji kering, kemudian naik
menjadi 14,44% atau 112,61 ribu ton dibanding tahun 2013 yang jumlahnya
sebesar 779,99 ribu ton. Data dari Dewan Kedelai Nasional menyebutkan
bahwa kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri tahun 2014 sebanyak 2,4 juta
ton, sedangkan sasaran produksi kedelai tahun 2014 hanya 892,6 ribu ton
kelebihan antara lain relatif lebih murah dibandingkan susu sapi, bernilai gizi
dan tidak menyebabkan alergi. Namun, tingkat konsumsi susu kedelai masih
relatif rendah, terutama jika dibandingkan dengan Cina, Filipina, atau Thailand.
adanya cita rasa langu yang kurang disukai (Erliana et al., 2009). Sebagai
Pembuatan minuman susu kedelai hitam ini sangat mudah sehingga siapapun
(Sutrisno, 2005).
hitam pada penelitian ini terdapat pada bahan dasar pembuatannya yaitu kacang
Komposisi zat gizi 100 gram kedelai hitam kering mengandung protein
45,93%, lemak 16,49%, karbohidrat 32,09%, kadar abu 5,49% dan mineral
protein yang lebih tinggi dibanding dengan kedelai kuning yaitu 45,93 g/100g
sebagai bahan baku pembuatan kecap. Salah satu alternatif pemanfaatan kedelai
hitam adalah sebagai bahan baku pembuatan susu kedelai hitam (Wardani et al.,
2014).
menunjukkan bahwa dalam 280 ml susu kedelai hitam yang terbuat dari 21 gram
kedelai hitam dan 300 ml air mengandung energi 15,22 kcal; protein 1,42 gram;
lemak 0,01 gram; karbohidrat 2,33 gram; serat kasar 0,37 gram; dan gula total
1,13 gram.
sebanyak 280 ml/hari selama 14 hari yang telah dilakukan pada kelompok
perlakuan mengalami penurunan kadar gula darah puasa (GDP) yang bermakna
terhadap kadar glukosa darah pada mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi di
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh pemberian susu kedelai hitam (Glycine soja)
terhadap kadar glukosa darah pada mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai hitam (Glycine soja)
terhadap kadar glukosa darah pada mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi di
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kadar glukosa darah puasa sebelum diberikan
susu kedelai hitam (Glycine soja) pada mahasiswi Program Studi Ilmu
kedelai hitam (Glycine soja) pada mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi
terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswi Program Studi Ilmu
D. Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pemberian susu kedelai hitam (Glycine soja) terhadap kadar glukosa darah
Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan dan
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan masyarakat untuk mengetahui
lebih jauh tentang manfaat susu kedelai hitam (Glycine soja) untuk
E. Keaslian Penelitian
(Glycine soja), berbagai dosis terhadap kadar glukosa darah, kadar insulin,
kedelai hitam pada dosis 500 dan 750 mg/kg dapat menurunkan kadar
insulin, kadar glukosa darah dan HOMA-IR. Persamaan pada penelitian ini
adalah variabel terikat dan variabel bebas yaitu kadar glukosa darah dan
kedelai hitam.
test design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak kedelai hitam
hitam.
Hasil dari penelitian ini adalah susu kedelai hitam dapat menurunkan kadar
glukosa darah tikus model diabetes mellitus tipe 2 yang diinduksi dengan
variabel bebas yaitu kadar glukosa darah dan susu kedelai hitam.
penelitian, analisis data. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan
test design. Pada penelitian ini analisis data menggunakan uji ANOVA, uji
korelasi Pearson dan uji regresi sedangkan pada penelitian yang akan
Tipe 2”. Hasil dari penelitian ini adalah Intervensi tahu kedelai hitam kaya
belum mampu menurunkan kadar GDP dan nilai OD enzim COX-2 secara
signifikan. Persamaan pada penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel
terikat yaitu kedelai hitam dan glukosa darah. Perbedaan pada penelitian
ini yaitu metode dan jenis penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kedelai
menjadi bahan dasar seperti kecap, tahu, dan tempe. Tanaman ini telah
julukan gold from the soil (emas yang muncul dari tanah) (Dahana,2010).
beberapa jenis kedelai yaitu kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna
kuning,agak putih, atau hijau dan kedelai hitam (berbiji hitam). Kedelai
hitam).
2. Kedelai Hitam
Kedelai hitam (Glycine soja) merupakan tanaman asli Asia yang baik
hitam adalah jenis biji-bijian atau yang dikenal dengan nama latin Glycine
soja. Kedelai hitam memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama pada
kandungan protein. Kedelai hitam memiliki ukuran yang lebih kecil dari
a. Karakteristik Biologi
(Anonim,2009).
Kingdom : Plantae
Devision : Magnoliophyta
Ordo : Fabales
Famili : Faboideae
Kedelai hitam adalah salah satu bahan pangan lokal yang potensial
mg/g, lemak 224 mg/g, karbohidrat 340 mg/g, kalsium 6 mg/g, fosfor 5
daripada kedelai kuning, yakni masing-masing 6,13 mg/g; 2,19 mg/g; 0,65
2012).
nasional tahun 2014 mencapai 892,6 ribu ton biji kering, naik 14,44
kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri tahun 2014 sebanyak 2,4 juta
ton sedangkan sasaran produksi kedelai tahun 2014 hanya 892,6 ton
Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Kedelai Hitam pada umumnya
glutamat pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi daripada kedelai kuning
(Indra,2011).
Tabel 2.1 Kandungan Gizi dalam 100 gram Kedelai Hitam dan
Kedelai Kuning.
Demikian pula dengan kedelai hitam, dilihat dari potensi zat gizi dan
produksi tidak jauh dari kedelai kuning, bahkan sifat fungsional lebih
kuning (kandungan total flavonoid kedelai dan hitam berturut – turut 0,41
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kedelai Hitam Varietas Malika Dengan Kedelai
varietas Grobogan dan kedelai Impor.
No Komposisi Kadar
Malikka Grobogan Impor
1 Kadar Air (%) 10,57 11,30 11,09
2 Kadar Protein (%) 39,09 42,32 37,84
3 Kadar Lemak (%) 14,47 16,2 19,31
4 Kadar Abu (%) 4,12 4,06 4,46
5 Kadar Antosianin (mg/100
222,49 Tt Tt
gr)
6 Asam Lemak (mg/ 100
gr) :
a. Asam palmitat 2,77 3,85 4,07
b. Asam stearate 509,67 523,6 472,86
c. Asam oleat 1586,85 1273,72 1278,13
d. Asam linoleat 1984,92 1729,39 1824,62
e. Asam linolenat 238,67 327,58 258,88
7 Kadar isoflavon :
a. Genistein (mg/g) 0,65 0,40 0,89
b. Daidzein (mg/g) 3,67 2,27 2,40
Sumber: Nurrahman,2015.
adanya komponen anti gizi dan pengganggu yang terkandung dalam biji
mutu terbaik dan aman untuk dikonsumsi. Apabila proses yang tidak
berikut :
1) Oligosakarida
kedelai hitam yaitu 37,2 mg/ml dan kandungan rafinosa yaitu 8,7
2) Isoflavon
3) Saponin
4) Antosianin
(Karisnawati, 2012).
5) Serat Pangan
yang larut, dimana serat yang larut tersebut akan menyerap air
3. Susu Kedelai
kompleks (kecuali B12), dan air. Sebagai minuman tambahan, susu kedelai
bukan merupakan obat, tetapi bisa menjaga kondisi tubuh agar tetap fit
4. Glukosa Darah
dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Glukosa yang
dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
konsentrasi tetap, yaitu antara 70 – 100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah
kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan
semula. Pada penderita diabetes melitus, jumlah glukosa darah lebih besar
Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah
hormon yang dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa dalam darah
masuk kesel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat
insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal ini disebut dengan
Apabila level gula darah turun terlalu rendah, maka akan terjadi
dengan diabetes, termasuk pada mata, ginjal dan saraf ( Anonim, 2009).
dalam hati sebagai glikogen. Setelah 2 jam atau 3 jam berpuasa, glikogen
ini mulai diuraikan oleh proses glikogenolisis, dan glukosa yang terbentuk
penyerapan glukosa dari makanan. Pada individu sehat dan normal, kadar
tersebut tidak melebihi 140 mg/dL karena jaringan akan menyerap glukosa
makanan dicerna dan diserap, kadar glukosa darah menurun karena sel terus
glukosa yang berbahaya dalam keadaan normal tidak terjadi karena tubuh
2013).
pengendalian.
untuk tidak makan dan minum lagi, juga selama menunggu pasien
Tabel 2.3 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
penyaringan dan diagnosis DM (mg/dL)
No Jenis Bukan Belum Pasti DM
pemeriksaan DM DM
1 Kadar glukosa Plasma vena <100 100-199 ≥200
darah
Sewaktu Darah kapiler <90 90-199 ≥200
(mg/dl)
2 Kadar gula Plasma vena <100 100-125 ≥126
darah puasa
(mg/dl) Darah kapiler <90 90-99 ≥100
menjadi 2 macam, yaitu faktor risiko eksternal dan internal (Rudi, A &
Kwureh, 2017).
1) Faktor Eksternal
a) Olahraga
secara normal untuk sel di dalam tubuh serta membakar lemak untuk
b) Pola makan
Pola makan yang kurang baik lebih banyak dari pada pola
makan yang baik, hal ini dikarenakan masih banyaknya gaya makan
terhadap kadar gula darah puasa pada pola makan yang kurang baik
(Mansyur,2010).
c) Cemas
d) Obat
e) Alkohol
f) Pengetahuan diit
kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik (Ozcelic, et al., 2010).
(Chandra, 2012).
2) Faktor Internal
a) Jenis kelamin
b) Umur
peningkatan kadar gula darah, hal ini didasari bahwa umur < 45
pada lanjut usia ini sering dikaitkan dengan obesitas, aktivitas fisik
dan penggunaan obat, disamping itu pada orang lanjut usia sudah
makan yang salah, aktivitas fisik yang kurang dan stres yang tinggi
diabetes. Pola genetik yang kuat pada diabetes mellitus type II.
1) Metabolisme karbohidrat
a) Hiperglikemia
(Yulia et al 2016).
b) Hipoglikemia
terjadi kesalahan lebih besar. Selain itu reagen pada metode ortho-
b) Metode Enzimatik
2) Metode Heksokinase
darah.
B. Kerangka Teori
Metabolisme
Glukosa Darah
Susu Kedelai Hitam
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis Penelitian
kadar glukosa darah pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi di Universitas
Respati Yogyakarta.
untuk melihat pengaruh susu kedelai hitam terhadap kadar glukosa darah puasa
cara melakukan post-test, desain ini tidak ada kelompok kontrol (pembanding).
O1 X O2
Gambar 3.1. Rancangan penelitian pengaruh pemberian susu kedelai hitam
terhadap kadar glukosa darah pada mahasiswi program studi
S1 Ilmu Gizi.
Dengan :
Variabel bebas yaitu pemberian susu kedelai hitam (Glycine soja). Variabel
30
31
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan 26 Juni 2019 – 11 Juli 2019.
1. Populasi
2. Sampel
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah
bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah
σ2 √(z1−α+z1β)²
n=
(𝜇1 − 𝜇2)2
n :Ukuran sampel
(1,96)
drop out 20% sehingga besar subjek yang dibutuhkan pada penelitian
3. Teknik Sampling
a. Kriteria inklusi
(DM).
Respati Yogyakarta.
b. Kriteria eksklusi
kedelai hitam).
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah adalah kadar glukosa darah
puasa.
3. Definisi Operasional
Tabel 3.1.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
a. Data Primer
menggunakan kuesioner.
jam.
hitam.
4) Asupan Makan
responden.
b. Data Sekunder
F. Instrumen Penelitian
1. Alat
1) Informed consent
4) Microtoise
1) Timbangan digital
2) Blender
3) Baskom
4) Saringan
5) Pengaduk
6) Kompor
7) Panci
8) Gelas ukur
9) Botol
2. Bahan
a. Kedelai hitam
b. Air matang
c. Gula jagung
a. Pemilihan bahan
baik.
b. Penimbangan bahan
c. Persiapan alat
kedelai hitam.
d. Pencucian
e. Perendaman
f. Penggilingan
g. Penyaringan I
saringan.
h. Penyaringan II
i. Pemanasan
j. Penyaringan III
Kedelai Hitam
Pemilihan
Penimbangan
Pencucian
Penyaringan III
Susu kedelai
hitam
a. Editing Data
b. Entry Data
c. Cleaning data
yang ada.
uji analisis bivariat, data diuji dahulu tingkat sebaran atau distribusi data
maka data akan diuji menggunakan tes parametrik yaitu Paired t-test
H. Jalannya penelitian
1. Tahap persiapan
pembimbing II.
2. Tahap pelaksanaan
telah ditentukan.
kampus II UNRIYO.
23.00 WIB minimal selama delapan jam kecuali minum air putih.
5) Pada hari ke-15 pukul 08.00 WIB responden masih berpuasa dan
3. Tahap Akhir
telah dilakukan.
Populasi
Sampel
Gambar 3.2. Alur penelitian Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Hitam (Glycine
soja) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswi Prodi
Ilmu Gizi Universitas Respati Yogyakarta.
I. Etika Penelitian
(inform consent). Semua informasi dan data dalam penelitian ini dijaga
A. Hasil Penelitian
Program Studi S1 Ilmu Gizi adalah salah satu perogram studi yang
bagi pelayanan gizi, makanan dan dietetika sehingga tercapai status gizi
riwayat alergi terhadap susu kacang kedelai hitam dan bersedia menjadi
desain one-group pre test post test, variabel bebas dalam penelitian ini
penelitian ini adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi Angkatan 2016
Pengambilan darah dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada hari ke-1
sebelum intervensi dan pada hari ke-15 setelah intervensi. Sampel darah
diambil pada pagi hari sebanyak 3 cc melalui pembuluh darah vena yang
karena itu hasil pembacaan darah vena akan memiliki nilai yang lebih
SPSS.
badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), riwayat alergi dan
badan, tinggi badan, IMT, riwayat alergi dan asupan makan selama
Total 12 100
Berat Badan (kg) 12 100 52,85 ± 6,98
Tinggi Badan (cm) 12 100 1,54 ± 4,05
IMT (kg/m²)
- Normal 7 58,3
- Overweight 2 16,7 21,92 ± 3,27
- Obesitas 3 25
Total 12 100
Asupan Makan
Selama Intervensi
- Energi (kcal) 12 100 1714,4 ± 3,75
- Protein (g) 12 100 97,51 ± 1,98
- Lemak (g) 12 100 80,62 ± 1,93
- Karbohidrat (g) 12 100 165,7 ± 5,24
- Serat 12 100 27,74 ±7,75
Riwayat Alergi
- Ya 0 0 12
- Tidak 12 100 12
Total 12 100 12
Mengkonsumsi Obat-
obatan yang
Mempengaruhi
Glukosa Darah
- Ya 0 0 12
- Tidak 12 100
Total 12 100 12
Riwayat penyakit
diabetes melitus
- Ya 0 0 12
- Tidak 12 100
Total 12 100 12
(DM).
Intervensi
susu kedelai hitam. Rata-rata kadar glukosa darah puasa sebelum dan
sesudah pemberian susu kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Keterangan :
p*= signifikan p<0,05 dengan uji Paired test
peningkatan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah diberikan susu
B. Pembahasan
badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), asupan makan selama
dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah pemberian susu
untuk berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam yang mengacu pada penelitian
sama untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal. Hal ini untuk
bahwa darah kapiler hampir sama dengan darah arteri karena kadar glukosa
dan oksigennya yang lebih mirip dengan darah arteri dibandingkan dengan
darah vena. Glukosa akan berdifusi melalui kapiler agar dapat digunakan
oleh sel tubuh sehingga kadar glukosa darah arteri yang merupakan sumber
kapiler seharusnya lebih tinggi daripada vena. Pada saat puasa, kadar
glukosa darah kapiler hanya 2-5 mg/dl lebih tinggi dibandingkan darah
vena, sedangkan pada saat postprandial, kadar glukosa darah kapiler 20-70
darah puasa sebelum intervensi (pre test) dan setelah intervensi (post test)
data terdistribusi normal dengan p>0,05 maka data akan diuji menggunakan
uji Paired t-test untuk melihat pengaruh pemberian susu kedelai hitam
terhadap kadar glukosa darah puasa (Tabel 4.2). Hasil analisis data tersebut
tidak signifikan sebelum (pre test) dan setelah intervensi (post test) yaitu
puasa sebelum intervensi 78,66 mg/dl dan rata-rata kadar glukosa darah
puasa setelah intervensi 78,83 mg/dl. Kadar glukosa darah puasa responden
menjadi susu kedelai hitam, bahan dasar tersebut sama halnya dengan
intervensi tahu kedelai hitam kaya serat terhadap glukosa darah dan
tahu kedelai hitam belum mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa
secara signifikan.
beberapa faktor, salah satunya adalah pola makan. Menurut Mansyur (2010)
1714,4 kcal, protein 97,51 gram, lemak 80,62 gram, karbohidrat 165,70
serat pangan mampu mengikat air dan glukosa sehingga daya cerna glukosa
dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, untuk usia 19-
insulin menurun. Sementara itu dari hasil penelitian ini rata-rata IMT
oleh Lestari (2013) menyatakan bahwa pada orang normal dapat mengalami
gangguan regulasi glukosa darah apabila kurang beraktivitas fisik yang akan
Sisanya dapat disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti
aktivitas fisik dan psikologis. Kadar glukosa darah puasa yang normal saat
pemberian susu kedelai dengan dosis 280 ml setiap hari selama 14 hari
dan tidak ada penurunan pada kelompok kontrol setelah diberi susu kedelai
isoflavon, serat dan lesitin yang tinggi dipercaya mempunyai pengaruh yang
C. Kelemahan Penelitian
hitam (Glycine soja) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswi
A. Kesimpulan
dengan dosis 280 ml/hari selama 14 hari terhadap kadar glukosa darah
B. Saran
Perpustakaan UNRIYO
Almatsier, S. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Asmoro,W.N.(2016).”Pengaruh Jenis Inkulum Terhadap Kandungan Asam Folat
Pada Fermentasi Tempe Kedelai Hitam Varietas Mallika”. Jurnal Ilmiah
Teknosains. Volume 2 No.1. (Online) Diakses 2 Mei 2018.
Abil, R, & Hendrikus, N, K. (2017). “ Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kadar
Gula Darah Puasa Pada Pengguna Layanan Laboratorium”. Sekolah Ilmu
Kesehatan Kapuas Raya Volume 3 No.2.
Amsriza. (2012). “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes
Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang”.
FK UNDIP Volume 1 No.1.
Anonim. (2009). Varietas Kedelai. http:// sipeksoy,ipb.ac.id/temu_varietas/kedelai/
Diakes 27 Maret 2018.
Andika, Mira. (2019). “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Kadar
Kolesterol Total Pada Penderita Hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Padang”, Menara Ilmu, Vol.XIII, No.3.
Amrin, T. (2000). Susu Kedelai. Penebar Swadana. Jakarta.
American Diabetes Association. (2015). All About Blood Glucose For People With
Type 2 Diabetes, USA.
Arief. (2008). “Faktor-faktor Risiko Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus,
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Riau”. Jurnal Berkala Epidemiologi Volume 5 No.2
Albert, Y.,Christine, S. & Lisawati,S. (2013). “Perbandingan Kadar Glukosa Darah
Kapiler Dengan Kadar Glukosa Darah Vena Menggunakan Glukometer
Pada Penderita Diabetes Mellitus”. Fakultas Kedokteran, Universitas
Kristen Maranatha.
Badan Litbang Pertanian. (2013). Jajar Legowo. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian.
Baequny, A., Hartono, M., dan Harnany, S. A. (2015). “Efek Pemberian Susu
Kedelai Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2”.
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI), Vol. 1, No. 2.
Bintanah, S. & Handansari, E. (2012). “Asupan Serat Dengan Kadar Gula Darah,
Kadar Kolesterol Total dan Status Gizi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe
2 di Rumah Sakit Roemani Semarang”. Seminar Hasil Penelitian – LPMM
UNIMUS 2012.
Chandra., B. (2012). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Dhita, N,F,S., Anisa, H, & Sari, Y.(2012). “Pengaruh Ekstrak Tempe Kedelai
Hitam (Glycine soja) Terhadap Jumlah Sel A Pankreas Tikus Putih Jantan
(Rattus Novergicus Strain Sistar) Model DM Tipe 2”. FK UMM Volume 8
No.1.
SURAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
NIM/Kelas :
Alamat :
Dengan surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada
paksa dari pihak manapun.
Peneliti Responden
FORMULIR IDENTITAS
RESPONDEN PENELITIAN
Nama :
NIM/Kelas :
Umur : Tahun
Alamat :
No.Telepon/Hp :
Saksi Responden
(................................) (...............................)
Petugas :
1. Makan Pagi
2. Selingan pagi
3. Makan Siang
4. Selingan Sore
Keterangan :
Cases
Median 78.0000
Variance 28.061
Minimum 72.00
Maximum 90.00
Range 18.00
Median 78.5000
Variance 35.970
Minimum 68.00
Maximum 87.00
Range 19.00
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
N Correlation Sig.
Paired Differences
Pair 1 Pre Intervensi - Post Intervensi -.16667 5.11386 1.47624 -3.41586 3.0
Usia
22.00
21.00
20.00
22.00
22.00
21.00
20.00
21.00
22.00
21.00
21.00
22.00
Cases
Median 21.0000
Variance .568
Minimum 20.00
Maximum 22.00
Range 2.00
Cases
Median 52.5000
Variance 48.834
Minimum 43.60
Maximum 64.00
Range 20.40
Median 1.5450E2
Variance 16.447
Minimum 146.00
Maximum 161.00
Range 15.00
Cases
Median 21.1000
Variance 10.705
Minimum 18.16
Maximum 27.23
Range 9.07
Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat (g)
1744.50 103.50 80.53 150.63 26.23
2063.13 116.26 110.16 149.53 24.36
1319.60 79.53 63.76 105.50 24.73
1301.40 78.86 73.46 86.20 24.46
1343.06 95.80 58.73 238.16 24.5
1352.90 79.83 59.90 119.43 49.7
2282.10 140.60 103.80 190.36 35.03
2264.60 115.13 97.13 226.30 25.73
1745.40 90.16 78.33 167.50 26.03
1358.50 77.13 53.13 129.53 26.8
1811.96 83.60 89.90 177.70 19.3
1985.70 109.73 98.66 247.60 26.03
Cases
Cases
Median 1.7450E3
Variance 1.412E5
Minimum 1301.40
Maximum 2282.10
Range 980.70
Median 92.9800
Variance 395.768
Minimum 77.13
Maximum 140.60
Range 63.47
Median 79.4300
Variance 372.639
Minimum 53.13
Maximum 110.16
Range 57.03
Median 1.5906E2
Variance 2.752E3
Minimum 86.20
Maximum 247.60
Range 161.40
Median 25.8800
Variance 60.128
Minimum 19.30
Maximum 49.70
Range 30.40
Pemilihan Bahan
Penimbangan
Perendaman
Pengilingan
Penyaringan