Anda di halaman 1dari 31

OPTIMALISASI MANAJEMEN MUTU PANGAN

DENGAN SISTEM HACCP BIDANG PENYELENGGARAAN


MAKANAN DI RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
BOJONEGORO

Disusun Oleh:
SITI MACHFUDHOTIN, S.Gz.
NIP. 199701212022042002

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Aktualisasi : Optimalisasi Manajemen Mutu Pangan dengan Sistem


HACCP Bidang Penyelenggaraan Makanan di RSUD Dr.
R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Nama : Siti Machfudhotin, S.Gz.
NIP : 199701212022042002

Rencana Aktualisasi ini telah Disetujui


pada Tanggal 11 Oktober 2022

Pembimbing Mentor

Dr. Hary Wahyudi, SH., M.Si. Ida Irawati, S.Gz.


NIP. 196809091992021001 NIP. 197306141998032004

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas penulisan
laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Manajemen Mutu Pangan dengan
Sistem HACCP Bidang Penyelenggaraan Makanan di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro”. Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022.
Selama penyusunan laporan ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang sangat memberikan inspirasi dan motivasi hingga
terselesaikannya laporan ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Hary Wahyudi, SH., M.Si. selaku pembimbing yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
2. Ida Irawati, S.Gz. selaku mentor dalam pelaksanaan aktualisasi sekaligus
Kepala Instalasi Gizi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro yang
telah memberikan arahan serta masukan sehingga aktualisasi ini terlaksana
dengan baik
3. dr.Achmad Hernowo Wahyutomo,M.Kes., selaku Direktur RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro yang telah memberikan dukungan
pelaksanaan aktualisasi CPNS
4. Seluruh panitia penyelenggara pelatihan dasar CPNS
5. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan
kepada penulis
6. Seluruh rekan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XCIV yang telah memberikan
dukungan pada penulis
Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis. Namun, dengan penuh kesabaran, kerja keras, dan
pertolongan dari Allah SWT, akhirnya laporan ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih memiliki banyak
kekurangan dan juga jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis memohon
masukan dami perbaikan dimasa yang akan datang dan mohon kritik dan saran
dari pembaca.

Bojonegoro, 21 November 2022

SITI MACHFUDHOTIN, S.Gz.


NIP. 199701212022042002

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
I.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
I.2 Tujuan.......................................................................................................................4
I.2.1 Tujuan Umum....................................................................................................4
I.2.2 Tujuan Khusus...................................................................................................4
I.3 Manfaat.....................................................................................................................4
I.4 Gambaran Organisasi................................................................................................5
I.4.1 Profil Unit Kerja................................................................................................5
I.4.2 Visi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro..................................6
I.4.2 Misi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro..................................6
I.5 Struktur Organisasi...................................................................................................6
I.6 Data Ketenagaan, Sarana, dan Prasarana Unit Kerja.................................................8
I.6.1 Data Ketenagaan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo.................................8
I.6.2 Sarana dan Prasarana RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo...........................9
I.7 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Kerja.........................................................10
I.7.1 Kedudukan Unit Kerja.....................................................................................10
I.7.2 Tugas Pokok dan Fungsi Kerja........................................................................10
I.8 Capaian Prestasi Unit Kerja....................................................................................11
I.9 Profil Peserta...........................................................................................................16
I.10 Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK...................................................................17

iv
DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

vi
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


menjelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu dan diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Fungsi ASN menurut UU
Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 10 yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, perekat dan pemersatu bangsa. Sedangkat tugas ASN menurut UU Nomor
5 Tahun 2014 Pasal 11 yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan undang-undang,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil mengamanatkan bahwa instansi
pemerintah wajib memberikan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS.
Tujuan dari latihan dasar ini untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang
dilakukan secara terintegrasi yang memadukan jalur pelatihan klasikal dengan
nonklasikal serta kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang. Selain itu,
pelatihan dasar ini dilaksanakan guna mendapatkan PNS yang profesional dalam
rangka membentuk nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Nilai-nilai dasar ini berperan dalam membentuk karakter PNS yang berintegritas,
serta mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat guna
mencapai tujuan reformasi birokrasi menjadi World Class Government.
Rumah Sakit menurut PMK Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

vii
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro merupakan pusat pelayanan kesehatan
rujukan dari beberapa rumah sakit di daerah Bojonegoro dan sekitarnya yang saat
ini ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan. Salah satu
pelayanan yang ada di RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo yaitu pelayanan
gizi dimana terbagi menjadi Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) dan
Manajemen Penyelenggaraan Makanan (MPM), sesuai dengan PMK No.78 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi.
Manajemen Penyelenggaraan Makanan (MPM) institusi merupakan
serangkaian proses dengan kegiatan berupa perencanaan menu, perencanaan
anggaran, dan pelaksanaannya meliputi pengadaan bahan makanan, penerimaan
bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian bahan makanan kepada
konsumen (Aritonang 2012). Tujuan dari penyelenggaraan makanan terutama di
rumah sakit adalah memberikan zat gizi sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
(Norman et al. 2011). Makanan di rumah sakit merupakan komponen yang
penting sebagai wujud dari perawatan terhadap pasien dan serangkaian fasilitas
pendukungnya menjadi kepuasan tersendiri bagi pasien. Hal yang menyebabkan
ketidakpuasan pasien terhadap makanan pada umumnya yaitu rasa makanan
kurang enak, menunya tidak cocok, ukuran porsinya dirasa terlalu banyak atau
sedikit, teksturnya tidak menggugah selera, dan tidak didukung fasilitas pelayanan
makanan yang memuaskan (Fernando dan Wijesinghe 2017).
Jaminan mutu pangan merupakan persyaratan utama dan terpenting dari
seluruh parameter mutu pangan yang ada dalam Manajemen Penyelenggaraan
Makanan (MPM). Berapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau makanan,
penampilannya baik, dan juga memiliki cita rasa yang lezat, tetapi bila tidak
aman, maka makanan tersebut sudah tidak ada nilainya lagi. Keamanan pangan
adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi (UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan).

viii
Masalah keamanan pangan masih menjadi masalah penting dalam bidang
pangan di Indonesia dan perlu mendapat perhatian khusus dalam program
pengawasan pangan. Pengawasan pangan yang mengandalkan pada uji produk
akhir tidak dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri dan tidak
dapat menjamin keamanan makanan tersebut. Oleh karena itu dikembangkan
suatu sistem jaminan keamanan pangan yang disebut Hazard Analisys Critical
Control Points (HACCP). HACCP merupakan suatu sistem manajemen
pengawasan dan pengendalian keamanan pangan secara prefentif yang bersifat
ilmiah, rasional, dan sistematis dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor,
dan mengendalikan bahaya mulai dari bahan baku, selama proses
produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan, dan penggunaan bahan pangan
untuk menjamin bahwa pangan tersebut aman bila dikonsumsi (Stevenson 1990).
Menurut Bryan (1990), sistem HACCP didefinisikan sebagai suatu
manajemen untuk menjamin keamanan produk pangan dalam industry pengolahan
pangan dengan menggunakan konsep pendekatan yang bersifat logis (rasional),
sistematis, kontinyu, dan menyeluruh (komprehensif) dan bertujuan untuk
mengidentifikasi, memonitor, dan mengendalikan bahaya yang berisiko tinggi
terhadap mutu dan keamanan produk pangan. Sistem HACCP ini akan membantu
dalam perencanaan berbagai kegiatan keamanan makanan yang memusatkan
perhatian pada berbagai bahaya yang berhubungan dengan jenis makanan yang
dikonsumsi, proses persiapan, pengolahan, serta penyajian makanan tersebut.
Saat ini Intalasi Gizi di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro dalam menyelenggarakan makanan belum menerapkan sistem
HACCP. Menyadari pentingnya jaminan penerapan sistem manajemen mutu dan
keamanan pangan pada Sistem Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit seta
adanya permintaan jaminan keamanan pangan dari pelanggan atau pasien
berdasarkan sistem HACCP, makan sudah saatnya pihak penyelenggara makanan
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk segera menerapkan
sistem HACCP. Penulis bermaksud untuk mengangkat isu mengenai penerapan
HACCP Plan sebagai media kontrol mutu pelayanan gizi dalam aktualisasi nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang disusun dalam laporan aktualisasi dengan

ix
judul “Optimalisasi Manajemen Mutu Pangan dengan Sistem HACCP Bidang
Penyelenggaraan Makanan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro”.

I.2 Tujuan

I.2.1 Tujuan Umum


Tujuan umum kegiatan aktualisasi ini adalah mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam
melaksanakan tugas sebagai Nutrisionis di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.
I.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini adalah
mengoptomalkan manajemen mutu pangan dengan sistem HACCP Bidang
Penyelenggaraan Makanan di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.

I.3 Manfaat

Kegiatan aktualisasi ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak yaitu:


1. Bagi Penulis
Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sehingga
diharapkan terbentuknya karakter ASN BERAKHLAK.
2. Bagi Organisasi
a. Mendukung terlaksananya Visi dan Misi RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro
b. Mengoptimalkan manajemen mutu pangan di Instalasi Gizi RSUD Dr.
R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
3. Bagi Masyarakat (Pasien)
Mendapatkan manfaat secara langsung dari inovasi penerapan
sistem HACCP sebagai kontrol keamana dan mutu pangan sehingga dapat
menjamin bahwa setiap makanan yang diproduksi oleh dapur gizi adalah
makanan yang terkontrol mutunya dan juga terjaga keamanan pangannya
agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

x
I.4 Gambaran Organisasi

I.4.1 Profil Unit Kerja

RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo merupakan pusat


pelayanan kesehatan di Kabupaten Bojonegoro dan telah terakreditasi
paripurna pada tahun 2017. RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
merupakan rumah sakit rujukan dari beberapa rumah sakit di Bojonegoro
dan sekitarnya. Selain itu juga sebagai sarana praktek mahasiswa DIII
Keperawatan, Kebidanan, dan berbagai disiplin ilmu lainnya serta tempat
Praktek Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran. RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo memiliki beberapa layanan utama yaitu Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA), instalasi penunjang medis
(Radiologi, Farmasi Rawat Inap, Laboratorium, Gizi, CSSD, dan
Endoscopy), Instalasi Rawat Inap (IRNA), layanan unggulan (Bedah
Sentral, CT Scan 64 Slices, Cath Lab, ICCU, Hemodialisis, Layanan
ESWL, NICU, dan PICU), serta beberapa layanan inovasi. Identitas rumah
sakit secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1 Identitas rumah sakit


Profil Rumah Sakit
Nama RS : RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Alamat : Jl. Veteran No.36, Jambean, Sukorejo, Kec.
Bojonegoro
Kab / Kota : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 62119
No. Telp/HP : (0353) 3412133 / 0811-3224-972
Tipe RS : RS Tipe B Non Pendidikan

Berikut ini merupakan halaman muka RSUD Dr. R. Sosodoro


Djatikoesoemo Bojonegoro:

xi
Gambar 1 Halaman muka RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro

I.4.2 Visi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

RSUD Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo mendukung penuh visi


kepala daerah yaitu “Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi
Kerakyatan dan Sosial Budaya Lokal untuk Terwujudnya Masyarakat
yang Beriman, Sejahtera, dan Berdaya Saing”.

I.4.2 Misi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

Dalam rangka mewujudkan harapan yang terkandung dalam


visinya, RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro memiliki misi
yaitu “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Transparan,
dan Bertanggungjawab”. RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo sebagai
salah satu Perangkat Daerah harus memberikan kontribusi nyata dalam
pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
khususnya untuk mendukung misinya yaitu melalui penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh lapisan
masyarakat Bojonegoro.

I.5 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi RSUD Dr. R.Sosodoro Djatikoesoemo


berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 96 tahun 2021 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut:

xii
xiii
I.6 Data Ketenagaan, Sarana, dan Prasarana Unit Kerja

I.6.1 Data Ketenagaan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo


Sumber daya manusia yang dimiliki oleh RS terdiri dari berbagai
macam disiplin ilmu dan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok, seperti terinci dalam tabel berikut :
Tabel 2 Data Ketenagaan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesomo
Ke- Tahun 2020
Butu
No Jenis Tenaga Non Jumla
h PNS Kondisi %
PNS h
-an
A 100.0
Jabatan Struktural 21 21 - 21 Sesuai
%
B Jabatan Fungsional Tertentu
1 Adminkes 2 - - 0 Kurang 0.0%
2 Apoteker 20 12 3 15 Kurang 75.0%
3 Asisten Apoteker 54 11 17 28 Kurang 51.6%
4 1 1 - 1 Sesuai 100.0
Auditor
%
5 Bidan 48 24 14 38 Kurang 79.1%
6 Dokter, Dokter
Spesialis, drg, drg 84 57 14 71 Kurang 84.5%
spesialis
7 2 1 1 2 Sesuai 100.0
Fisikawan Medis
%
8 6 3 3 6 Sesuai 100.0
Fisioterapis
%
9 Nutrisionis 15 9 1 10 Kurang 66.6%
10 6 5 1 6 Sesuai 100.0
Okupasi Terapis
%
11 Sesuai 100.0
Penata Anestesi 9 9 - 9
%
12 Asisten Penata 100.0
6 6 - 6 Sesuai
Anestesi %
13 Penyuluh
3 - - 0 Kurang 0.0%
Kesehatan
14 Perawat 526 197 45 242 Kurang 46.0%
15 Perekam Medis 22 9 1 10 Kurang 45.4%
16 Penata
Laboratorium 20 9 4 13 Kurang 65.0%
Kesehatan
17 Sesuai 100.0
Psikologi Klinis 1 1 - 1
%
18 Radiografer 20 7 3 10 Kurang 50.0%
19 Sanitarian 7 3 1 4 Kurang 57.1%
20 Teknisi 12 3 2 5 Kurang 41.6%

xiv
Elektromedis
21 Terapis Gigi dan 100.0
4 4 - 4 Sesuai
Mulut %
C Jabatan Pelaksana
290 84 66 150 Kurang 51.7%
(Non Kesehatan)
JUMLAH 1167 455 176 631
Sumber : Data Kepegawaian Desember 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara kuantitas
dari seluruh tenaga yang ada baik PNS maupun Tenaga non PNS belum
cukup memadai, sehingga masih dibutuhkan penambahan tenaga baik
tenaga kesehatan maupun non kesehatan.

I.6.2 Sarana dan Prasarana RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

Luas lahan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo adalah 46.435


m2 terdiri dari bangunan berlantai satu hingga bangunan berlantai enam.
Secara fisik bangunan di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo yang
terdiri dari kurang lebih 20 gedung, mayoritas merupakan bangunan yang
berusia lebih dari 15 tahun. Oleh karena itu pemeliharaan yang intens
sangat diperlukan guna mendukung pelayanan yang lebih optimal dan
demi keselamatan pasien serta pegawai rumah sakit.
Berdasarkan Surat keputusan Direktur RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo nomor : 445/062/412.202.39/SK/2021 tentang penetapan
kapasitas tempat tidur Rawat Inap di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo, maka rawat inap di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo diklasifikasikan menjadi kelas VVIP, VIP, Kelas I, kelas
II, Kelas III, Ruang Isolasi, Ruang Transisi dan Ruang Intensive dengan
jumlah total 455 tempat tidur.
Sarana penunjang lain yang tidak kalah penting adalah
ketersediaan listrik dan air. Kapasitas Daya listrik yang tersedia di RSUD
Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo adalah sebesar 2.595 KVA, untuk
memback up kebutuhan listrik apabila sewaktu waktu terjadi pemadaman
listrik, maka telah tersedia 3 generator listrik masing-masing dengan
kapasitas 1.000 KVA, 800 KVA, dan 600 KVA. Perlu adanya evaluasi
atas kebutuhan listrik di Rumah Sakit mengingat dari tahun ke tahun ada

xv
penambahan fisik gedung dan peralatan kedokteran yang membutuhkan
daya listrik cukup besar.
Kebutuhan akan air bersih disupply dari PDAM dan air bawah
tanah. Di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo tersedia 10 titik sumur
bawah tanah untuk mensuperaturan pemerintahly kebutuhan air di seluruh
Gedung yang ada di Rumah Sakit. Selain itu agar terjadi optimalisasi
jaringan air di rumah sakit, maka selain air bersih juga diperlukan
penataan jaringan air kotor atau air limbah. Saat ini RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL) yang memerlukan upgrade pada mesin-mesinnya agar tetap
optimal dalam proses pengelolaan limbah. Terlebih, dari waktu ke waktu
terjadi peningkatan jumlah air limbah yang harus dikelola dengan baik
oleh IPAL.

I.7 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Kerja

I.7.1 Kedudukan Unit Kerja


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 5
Tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan Daerah nomor 13 tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bojonegoro, disebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah sebagai unit
organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara profesional.
Sebagai unit organisasi bersifat khusus Rumah Sakit Umum Daerah
memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah,
serta bidang kepegawaian. Dalam pengelolaan keuangan dan barang milik
daerah serta bidang kepegawaian, Direktur Rumah Sakit
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di Bidang Kesehatan yang dilaksanakan melalui
penyampaian laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik
daerah serta bidang kepegawaian.

xvi
I.7.2 Tugas Pokok dan Fungsi Kerja
Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kelas B Dr.R.Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro berdasarkan pada Peraturan Bupati
Bojonegoro Nomor 96 tahun 2021 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bojonegoro. Adapun tugas pokok dan fungsi RS adalah
sebagai berikut:
1. Tugas Pokok
Pelaksanaan dan Pemberian Pelayanan Kesehatan Perorangan
secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat.
2. Fungsi
a. Pembuatan rumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan
Kesehatan
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang Pelayanan Kesehatan
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pelayanan Kesehatan
d. Pelaksanaan fungsi – fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang
Kesehatan, sesuai dengan bidang tugasnya.

I.8 Capaian Prestasi Unit Kerja

Berikut ini merupakan beberapa prestasi yang pernah diraih oleh


RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro:
1. Survei Kepuasan Masyarakat oleh Ortala Tahun 2021
Survei kepuasan masyarakat merupakan salah satu bentuk evaluasi
atas pelaksanaan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh institusi
penyelenggara pelayanan public termasuk rumah sakit. Kali ini, survey
kepuasan oleh masyarakat tahun 2021 telah dilakukan oleh Ortala.
Hasilnya, dari 9 unsur yang dijadikan indikator, RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro mendapatkan predikat Sangat Baik dengan
nilai/skor kumulatif 96.49%.

xvii
Gambar 3 Sertifikat survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
oleh Ortala tahun 2021

2. Apresiasi dan Penganugerahan atas Predikat Menuju Wilayah Bebas


Korupsi (WBK)
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada RSUD
Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro atas partisipasinya sebagai
Unit Kerja Pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) tahun 2021. Kegiatan penganugerahan ini dihadiri oleh ibu Sekda
Bojonegoro, Dra. Nurul Azizah,MM; Direktur RSUD Dr.R.Sosodoro
Djatikoesoemo, dr. Ahmad Hernowo W, M.Kes dan beberapa pejabat
structural yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan disaksikan
bersama dari Ruang Command Center Gedung Pusat Informasi Publik
(PIP) Kabupaten Bojonegoro. Selain melalui Zoom, kegiatan ini dapat
disaksikan oleh masyarakat umum melalui Youtube. Diharapkan, dengan
adanya kegiatan penganugerahan ini, dapat menjadi role model bagi unit
kerja lainnya dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

Gambar 4 Piagam penghargaan RSUD Dr. R. Sosodoro


Djatikoesoemo Bojonegoro atas partisipasinya sebagai Unit Kerja
Pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tahun
2021

xviii
3. RITMIK ENERJIK, Inovasi yang Masuk dalam TOP 99 KIPP 2021
Tim dari RSUD Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo dengan inovasi
RITMIK ENERJIK, menjadi satu-satunya yang lolos ke Top-99 dari
Kabupaten Bojonegoro dalam Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik
(KIPP) 2021, yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pelaksanaan. Presentasi dan
wawancara dilaksanakan secara virtual menggunakan Zoom Meeting yang
bertempat di Command Center.

Gambar 5 Sertifikat Top-99 dalam Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik


(KIPP) 2021

4. Penghargaan sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Tidak


Menggunakan Alat Kesehatan Bermerkuri
Tahun 2021, RSUD Dr. R.Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
mendapatkan penghargaan dari Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Dengan predikat sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang
tidak menggunakan alat kesehatan bermerkuri tahun 2021.

Gambar 6 Piagam penghargaan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan


yang Tidak menggunakan alat kesehatan bermerkuri

5. Akreditasi RS Lulus Tingkat Paripurna Tahun 2017

xix
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo telah mendapat predikat
Akreditasi RS lulus tingkat paripurna tahun 2017. Penilaian / Survey
Akreditasi RS tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 14 Desember
2017. Sertifikat tersebut berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember
2020 dan setiap 1 (satu) tahun sekali akan dilakukan survey verifikasi
untuk meninjau ulang apakah RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
berhasil mempertahankan dan meningkatkan implementasi standard mutu
pelayanannya dan Alhamdulillah tahun 2018 ini RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo berhasil mempertahankan predikat tersebut. Akreditasi
rumah sakit merupakan sebuah proses penilaian dan penetapan kelayakan
rumah sakit berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh
lembaga independen akreditasi Kementerian Kesehatan. Untuk
melaksanakan proses akreditasi rumah sakit, Kementerian Kesehatan
kemudian menetapkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau disingkat
dengan KARS.

Gambar 7 Sertifikat akreditasi RS tahun 2017

6. Festival Perahu Hias 2018 Kategori Umum Juara 2


Festival Perahu Hias digelar oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Bojonegoro dalam rangka memperingati dan
memeriahkan Hari Jadi Bojonegoro ke – 341.

xx
Gambar 8 Sertifikat juara festival perahu hias HUT-Bojonegoro
ke-341

7. Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional Tahun 2016


Tahun 2016 RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo berhasil masuk ke
dalam TOP 99 Inovasi Layanan Publik tingkat Nasional.

Gambar 9 Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional Tahun 2016

8. Penghargaan di Bidang Manajemen Mutu dan Pelayanan Publik


 Terakreditasi 16 Pelayanan (Penuh Tingkat Lanjut) oleh KARS (3
Januari 2013)
 Tersertifikasi ISO 9001:2000 /Manajemen Mutu oleh WQA sejak 2009
– sekarang
 Peserta Berpenampilan Baik pada Pameran Pelayanan Publik 2010
 Juara Pelaksana Terbaik II RSSIB se-Jawa Timur Tahun 2012
 Penghargaan CHAMPION PERSI AWARD TK NASIONAL kategori
CUSTOMER SERVICE, MARKETING AND PUBLIC RELATION
PROJECT
 5 Besar Laporan Tahunan Terbaik Propinsi Jawa Timur

xxi
 Terakreditasi sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi oleh Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Gubernur Propinsi JATIM

Gambar 10 Penghargaan di Bidang Manajemen Mutu dan Pelayanan Publik

I.9 Profil Peserta

Profil Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Angkatan XCIV
Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, sebagai berikut :
Nama : Siti Machfudhotin, S.Gz.
Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 21 Januari 1997
NIP : 199701212022042002
Pangkat / Golongan : Penata Muda / IIIa
Jabatan : Ahli Pertama – Nutrisionis
Unit Kerja : RSUD Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo
Pengertian Nutrisionis sesuai dengan Keputusan MENPAN Nomor
32/Kep/M.PAN/4/2001 tanggal 4 April 2001 pasal 5 merupakan Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan
gizi, makanan, dan dietetic baik di masyarakat maupun di masyarakat maupun
rumah sakit. Jabatan Nutrisionis dibagi menjadi dua klasifikasi jabatan, yaitu
Nutrisionis Terampil dan Nutrisionis Ahli.
Nutrisionis Ahli merupakan jabaan fungsional nutrisionis keahlian yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan, penerapan konsep, teori, ilmu, dan seni untuk
mengelola kegiatan pelayanan gizi, makanan, dan dietetik. Tugas pokok dan
fungsi nutrisionis ahli antara lain menganalisa data secara deskriptif dan atau

xxii
analitik, menyusun rancangan, menyusun proposal, menyusun standar,
mengevaluasi hasil kegiatan, serta membuat laporan. Berikut ini merupakan
uraian tugas sebagai Ahli Gizi di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro:
1. Mengkaji hasil skrining gizi dari perawat dan order diet awal dari dokter.
2. Melakukan asesmen / pengkajian gizi lanjut pada pasien yang berisiko
malnutrisi, malnutrisi, atau kondisi khusus meliputi pengumpulan, analisis dan
interpretasi data riwayat gizi, riwayat personal, pengukuran antropometri,
hasil laboratorium terkait gizi dan hasil pemeriksaan fisik terkait gizi.
3. Mengidentifikasi masalah / diagnose gizi berdasarkan hasil asesmen dan
menetapkan prioritas diagnose gizi.
4. Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan dan preskrisi diet yang
lebih terperinci untuk penetapan diet definitive serta merencanakan edukasi /
konseling.
5. Melakukan koordinasi dengan dokter terkait diet definitive.
6. Melakukan koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain dalam
pelaksanaan intervensi gizi.
7. Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi gizi.
8. Melakukan evaluasi proses maupun dampak asuhan gizi.
9. Memberikan penyuluhan, motivasi, dan konseling gizi pada klien / pasien dan
keluarganya.
10. Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi kepada dokter.
11. Melakukan asesmen gizi ulang (reasesmen) apabila tujuan belum tercapa.
12. Mengikuti ronde pasien bersama tim kesehatan.
13. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan dokter, perawat,
anggota tim asuhan gizi lain, klien/pasien dan keluarganya dalam rangka
evaluasi keberhasilan pelayanan gizi

I.10 Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK


Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan
budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju

xxiii
pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah
meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer
Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN yang diluncurkan yaitu
ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Berikut
penjelasan masing-masing Core Value ASN BerAKHLAK serta
implementasinya:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pelayanan publik yang
prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan muara dari Birokrasi
Reformasi, sebagaimana tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yaitu
menyatakan bahwa visi Reformasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas
dunia (World Clacc Governance) yang ditandai dengan pelayanan publik yang
berkualitas. Berikut ini merupakan panduan kode etik para ASN dalam nilai
dasar berorientasi pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Nilai dasar berorientasi pelayanan sudah diterapkan oleh penulis dalam
melaksanakan tupoksinya sebagai ahli gizi di rumah sakit yaitu memberikan
preskripsi dan edukasi diet sesuai dengan kebutuhan pasien serta
berpenampilan sopan dan rapi serta berlaku ramah saat bekerja khususnya saat
memberikan pelayanan.

xxiv
Gambar 11 Contoh nilai dasar berorientasi pelayanan
2. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang / organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN,
akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan segala
tindak tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga Pembina,
dan lebih luasnya kepada publik. Akuntabilitas memiliki 3 fungsi utama
(Bovens, 2007), yaitu:
a. Menyediakan control demokratis (peran demokrasi)
b. Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional)
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
Berikut ini merupakan panduan kode etik ASN dalam nilai dasar
akuntabel:
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi
a. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien
b. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
Nilai dasar akuntabel sudah diterapkan oleh penulis dalam
melaksanakan tupoksinya sebagai ahli gizi di rumah sakit yaitu tidak
mengarang data asesmen gizi pasien dan tidak menyebarluaskan data pribadi
pasien untuk kepentingan pribadi.

Gambae 12 Contoh nilai dasar akuntabel


3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang
sesuai tuntutan pekerjaan. Kompetensi ASN terbagi menjadi 3, yaitu:

xxv
a. Kompetensi teknis, yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis
b. Kompetensi manajerial, yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan
c. Kompetensi social kultural, yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga
memiliki wawasan kebangsaan
Peningkatan kompetensi sangat penting dilakukan dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai ASN. Kompetensi yang semakin baik
memungkinkan ASN untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Berikut ini merupakan panduan
kode etik ASN dalam nilai dasar kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Nilai dasar kompeten sudah diterapkan oleh penulis dalam
melaksanakan tupoksinya sebagai ahli gizi di rumah sakit yaitu aktif
mengikuti seminar dan pelatihan terkait gizi di dalam maupun di luar
lingkungan kerja serta mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan
rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi pegawai seperti pelatihan K3RS,
PPI, komunikasi efektif, dll.

Gambar 13 Contoh nilai dasar kompeten


4. Harmonis
Harmonis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti
bersangkut paut dengan (mengenai) harmoni; seia sekata. Harmoni merupakan

xxvi
kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa sehingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Penting bagi
setiap ASN untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Keharmonisan lingkungan kerja akan mencipakan kenyamanan yang
mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam bekerja.
Berikut ini merupakan panduan kode etik ASN dalam nilai dasar harmonis:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Nilai dasar harmonis sudah diterapkan oleh penulis dalam
melaksanakan tupoksinya sebagai ahli gizi di rumah sakit yaitu bersikap netral
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, tidak membeda-bedakan pasien
berdasarkan latar belakangnya seperti ras, suku, budaya, agama, dll.

Gambar 14 Contoh nilai dasar hamonis


5. Loyal
Loyal atau loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyal
dalam KBBI yaitu kepatuhan atau kesetiaan. Loyal adalah memberikan dan
menunjukkan dukungan yang kuat secara terus menerus kepada seseorang atau
sebuat institusi. Nilai-nilai dasar ASN mendefinisikan kata loyal sebagai
dedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara dengan kalimat
afirmasi “Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara”. Berikut ini merupakan panduan kode etik ASN dalam nilai dasar
loyal:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta
Pemerintahan yang sah

xxvii
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Dalam pekerjaan, loyalitas adalah sikap untuk melakukan pekerjaan
terbaik ketika bekerja. Pegawai yang loyal tidak hanya bekerja keras untuk
mendapatkan gaji mereka, tetapi mereka juga berkomitmen untuk kesuksesan
tempat mereka bekerja. Nilai dasar loyal sudah diterapkan oleh penulis dalam
melaksanakan tupoksinya sebagai ahli gizi di rumah sakit yaitu bekerja sesuai
tupoksi, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, rumah sakit, dan Negara
dimanapun dan kapanpun, di dalam maupun di luar lingkungan rumah sakit.

Gambar 15 Contoh nilai dasar loyal


6. Adaptif
Adaptif menurut KBBI yaitu mudah menyesuaikan (diri) dengan
keadaan. Menurut Soekanto (2009), adaptasi merupakan proses mengatasi
halangan-halangan dari lingkungan, penyesuaian terhadap norma-norma,
proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah,
mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan, memanfaatkan
sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem, serta
penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah. Tanpa
beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan
diri dan pada akhirnya akan musnah oleh perubahan lingkungan, sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan hidup. Berikut ini merupakan panduan kode etik ASN dalam
nilai dasar adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif

xxviii
Nilai dasar adaptif dapat dilakukan dengan terus menerus berinovasi
dengan mengembangkan kreativitas. Responsif terhadap berbagai masalah
yang berkembang serta mampu menjadi bagian dari solusi dalam
menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi organisasi. Nilai dasar
adaptif sudah diterapkan oleh penulis dalam melaksanakan tupoksinya sebagai
ahli gizi di rumah sakit yaitu menggunakan asesmen antropometri berupa
pengukuran lingkar lengan atas (LLA) untuk menilai status gizi dan tinggi
lutut untuk estimasi tinggi badan karena pasien tidak bisa diukur BB dan TB
aktualnya.

Gambar 16 Contoh nilai dasar adaptif


7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerjasama yang sinergis.
Implementasinya dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkonstribusi. Collaborative Governance (Kolaborasi Pemerintahan) menurut
Irawan (2017 merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan
interaksi saling menguntungkan antar aktor governance. Berikut ini
merupakan panduan kode etik ASN dalam nilai dasar kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkonstribusi
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Nilai dasar kolaboratif sudah diterapkan oleh penulis dalam
melaksanakan tupoksinya sebagai ahli gizi di rumah sakit yaitu berpartisipasi
aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan dokter, perawat, anggota tim
asuhan gizi lain, klien/pasien dan keluarganya dalam rangka evaluasi
keberhasilan pelayanan gizi.

xxix
Gambar 17 Contoh nilai dasar kolaboratif

xxx
xxxi

Anda mungkin juga menyukai