Anda di halaman 1dari 36

No.

Dokumen :
Revisi Ke :
Berlaku Tanggal :

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN


RUANG PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS
UPT PUSKESMAS KRANGGAN
TAHUN 2021

Ditetapkan oleh:
KEPALA UPT PUSKESMAS KRANGGAN
KOTA MOJOKERTO,

drg. RIRIS DAMAJANTI


Pembina Tingkat I
NIP. 19711203 200501 2 005

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KRANGGAN
Jalan Raya Meri, Mojokerto 6 1 3 1 5
Email : pkmkranggan@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui

PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN RUANG PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS
UPT PUSKESMAS KRANGGAN TAHUN 2021

Disusun Oleh :

Zaros Fauzi

Mojokerto, Juli 2021

PENANGGUNG JAWAB UKP, KOORDINATOR RUANG


KEFARMASIAN DAN PENDAFTARAN DAN
LABORATORIUM REKAM MEDIS

drg. Fardian Santoso Yoyok Tribowo


NIP. 19900531 201903 1 011 NIP. 19710305 200701 1 025

Kepala UPT Puskesmas Kranggan


Kecamatan Kranggan
Kota Mojokerto

drg. Riris Damajanti


NIP. 19711203 200501 2 005

drg. Citra Mayangsari, M.


ii Kes NIP.
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penyusunan buku Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT
Puskesmas Kranggan dapat diselesaikan dengan baik.

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja, mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat sehingga masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal.

Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Ruang Pendaftaran dan


Rekam Medis ini merupakan acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas
dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan kesehatan perorangan di
Puskesmas.

Kami menyadari bahwa Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Ruang


Pendaftaran dan Rekam Medis ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu masukan dan saran sangat kami harapkan untuk
kesempurnaannya di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Pedoman ini dapat bermanfaat bagi para petugas
pelaksana kesehatan di Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
di Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT Puskesmas Kranggan.

Mojokerto, Juli 2021


Penyusun

Zaros Fauzi

iii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG................................................................................................1

B. TUJUAN..................................................................................................................2

C. SASARAN PEDOMAN............................................................................................2

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN...............................................................................2

E. BATASAN OPRASIONAL.......................................................................................3

BAB II STANDAR PENGORGANISASIAN........................................................................4

A. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA...............................................................4

B. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG...............................................4

C. TATA HUBUNGAN KERJA....................................................................................5

BAB III STANDAR KETENAGAKERJAAN........................................................................7

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.............................................................7

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN..................................................................................7

C. JADWAL KEGIATAN..............................................................................................7

BAB IV STANDAR FASILITAS..........................................................................................8

A. DENAH RUANG.....................................................................................................8

B. STANDAR FASILITAS............................................................................................8

BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN............................................................................10

A. LINGKUP KEGIATAN...........................................................................................10

B. METODE...............................................................................................................10

C. LANGKAH KEGIATAN..........................................................................................11

D. KEGIATAN ORIENTASI .....................................................................................16

BAB VI LOGISTIK............................................................................................................19

BAB VII KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN...........................................................20

BAB VIII KESELAMATAN KERJA...................................................................................22


iv
BAB IX PENGENDALIAN MUTU....................................................................................24

A. PENGENDALIAN MUTU......................................................................................24
B. PERTEMUAN / RAPAT EVALUASI......................................................................27
C. PELAPORAN........................................................................................................28

BAB X PENUTUP............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional
mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 5 menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang
difungsikan sebagai Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat
memberikan jaminan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan
memuaskan masyarakat
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraan sesuai kode etik
dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan pendaftaran pasien adalah mencatat data sosial/ mendaftar
pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
mencatat hasil pelayanannya. Petugas pendaftaran Puskesmas Kranggan
melakukan skrening untuk setiap orang yang datang, jika pasien dalam keadaan
emergensi akan langsung di arahkan ke ruang tindakan Puskesmas Kranggan,
namun apabalika kondisi pasien no emergensi, maka dilakukan proses
pendaftaran sebagai mestinya.
Pelayanan rekam medis adalah suatu kegiatan menyiapkan dokumen
rekam medis, baik membuat dokumen baru untuk pesien baru atau
mengambilkan dokumen rekam medis lama pasien hingga melengkapi data
identitas dan mendistribusikannya ke ruang pemeriksaan sesuai tujuan dan
mengembalikan ke tempat penyimpanan semula sesuai indeks penjajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka dalam pelayanan pendaftaran
dan rekam medis di Puskesmas Kranggan harus berdasarkan standar pelayanan
1
pasien unit pendaftaran dan rekam medis. Untuk itu kami merasa perlu adanya
pedoman internal puskesmas yang mengatur pelaksanaan pelayanan
pendaftaran dan rekam medis sehingga dapat digunakan sebagai acuan petugas
dalam bekerja dan diharapkan dapat memperlancar proses pelaksanaan
pelayanan pendaftaran dan rekam medis.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan umum
Sebagai pedoman Kerja bagi petugas pendaftaran untuk memberikan
pelayanan pendaftaran dan rekam pelayanan rekam medis kepada semua
pasien yang berkunjung ke puskesmas yang aman dan bermutu agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Tujuan khusus
a. Tersedianya standar pelayanan pasien di Unit pendaftaran
b. Tersedianya standar pelayanan rekam medis pasien
c. Melaksanakan program-program sesuai dengan standar akreditasi
puskesmas
d. Melaksanakan pembenahan administrasi dan sistem managemen
puskesmas
e. Memuat komitmen yang diikuti dan dipatuhi oleh seluruh staff anggota di
unit pendaftaran dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas

C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pedoman pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT
Puskesmas Kranggan ini meliputi:
1. Kepala UPT Puskesmas Kranggan selaku pengambil kebijakan
2. Seluruh staff unit pendaftaran dan rekam medis sebagai pelaku
implementasi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing
3. Semua Pegawai Puskesmas Kranggan yang terlibat dalam pelayanan di
unit pendaftaran

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Ruang lingkup pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT
Puskesmas Kranggan meliputi :
1. Kegiatan pra pelayanan dan pasca pelayanan
2. Menerima pasien,

2
3. Menyiapkan/mencari dokumen pasien,
4. Memasukkan data pendaftaran dalam GAYATRI
5. Memberikan nomor rekam medis pasien baru
6. Mendistribusikan ke masing-masing unit,
7. Pencatatan hasil pelayanan kesehatan (rekam medis) ke komputer
8. Mengembalikan dokume pasien ke dalam rak rekam medis

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Unit pendaftaran adalah Unit penerimaan pasien yang mencatat nama serta
keperluan berkunjung pasien dan untuk mencari rekam nama pasien lama
atau yang sudah pernah berkunjung.
2. Entry data pasien adalah memasukkan data identitas pasien kedalam sistem
informasi kesehatan GAYATRI atau kedalam buku rekam medis pasien
secara lengkap, terdiri dari : Nama, Umur, tanggal lahir, Alamat, no Rekam
medis, Status kepesertaan pasien, No induk kependudukan (NIK), dan No
BPJS.
3. Menyiapkan rekam medis adalah kegiatan yang dilkukan oleh petugas
pendaftaran mulai dari pengambilan dari rak rekam medis, menandai sampai
melengkapi identitas pasien di map rekam medis.
4. Distribusi rekam medis adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran dalam rangka membawa rekam medis pasien ke ruang
pemeriksaan tujuan pasien masing-masing
5. Pengembalian rekam medis adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran untuk mengembalikan rekam medis ke rak semula dengan
sebelumnya dilakukan pengecekan kelengkapan rekam medis
6. Pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran untuk mencatat pasien baru di buku register, melengkapi
GAYATRI dan melengkapi identitas pasien di buku rekam medis.

3
BAB II
STANDAR PENGORGANISASIAN

A. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Kepala UPT Puskesmas Kranggan


drg. Riris Damajanti

PJ UKP, Kefarmasian dan


Laboratorium
drg. Fardian Santoso

Koordinator Ruang Poendaftaran


dan Rekam Medis
Yoyok Tribowo

Petugas Pendaftaran dan Rekam Petugas Pembantu Pendaftaran


Medis dan Rekam Medis
Yoyok Tribowo
CS Dan Penjaga
Eni Susiani
Zaros Fauzi

B. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


1. Petugas Pendaftaran
a) Mendaftar dan mencatat di register dan komputer
b) Membuat/mengambil sampai dengan mengembalikan rekam medis pasien
c) Membantu merencanakan kebutuhan kartu, rawat jalan, resep kartu tanda
pengenal, family folder,dan map tempat dokumen rawat jalan
d) Menyelesaikan masalah yang muncul yang ada dalam lingkup rekam
medis
e) Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi kelengkapan rekam medis
f) Mengsosialisasikan setiap program pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan
g) Entri Gayatri Loket
h) Entri Primary Care
i) Mengembalikan dokumen pasien
j) Mengembalikan/menata dokumen pasien ke dalam rak rekam medis
k) Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan
l) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

4
2. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
a) Mengelola penyelenggaraan rekam medis
b) Mendaftar dan mencatat di register dan komputer
c) Membuat/mengambil sampai dengan mengembalikan rekam medis pasien
d) Membantu merencanakan kebutuhan kartu, rawat jalan, resep kartu tanda
pengenal, family folder,dan map tempat dokumen rawat jalan
e) Menyelesaikan masalah yang muncul yang ada dalam lingkup rekam
medis
f) Melaksanakan evaluasi kelengkapan diagnosis dan kelengkapan
pengisian rekam medis
g) Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi kelengkapan rekam medis
h) Mengsosialisasikan setiap program pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan
i) Entri Gayatri Loket
j) Entri Primary Care
k) Mengembalikan dokumen pasien
l) Mengembalikan/menata dokumen pasien ke dalam rak rekam medis
m) Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan
n) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

C. TATA HUBUNGAN KERJA


1. Tata Hubungan Kerja antar Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT
Puskesmas Kranggan melibatkan ruang lain diantaranya adalah :
a) Ruang Pemeriksaan Umum
b) Ruang Tindakan
c) Ruang Laboratorium
d) Ruang Farmasi
e) Ruang KIA, KB dan Imunisasi
f) Ruang Gigi dan Mulut
g) Kasir
2. Tata Hubungan kerja di struktur mekanisme kerja di struktur organisasi
Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis adalah sebagai berikut :
a) Kepala UPT Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di
Puskesmas termasuk pelaksanaan Pelayanan Ruang Pendaftaran dan
Rekam Medis di wilayah kerja UPT Puskesmas Kranggan

5
b) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium bertanggung jawab kepada
Kepala UPT Puskesmas Kranggan atas pelaksanaan Pelayanan Ruang
Pendaftaran dan Rekam Medis di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kranggan.
c) Koordinator Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis bertanggung jawab
kepada PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium atas pelaksanaan
Pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kranggan.
d) Petugas Pendaftaran dan Petugas Rekam Medis bertanggung jawab
kepada Koordinator Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis atas
pelaksanaan Pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kranggan

6
BAB III
STANDAR KETENAGAKERJAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber Daya Manusia yang ada di Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
UPT Puskesmas Kranggan terdiri dari tenaga paramedis.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Adapun distribusi ketenagaan di Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
UPT Puskesmas Kranggan adalah sebagai berikut :

No Jenis Petugas Jumlah Kompetensi / Ijazah


1 Pendaftaran 1 SMA
2 Rekam Medis 2 SMA
Jumlah Petugas 3

Tabel 1.1 Distribusi Ketenagaan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT
Puskesmas Kranggan

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan yang dilakukan di Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
UPT Puskesmas Kranggan adalah sebagai berikut :
WAKTU DAN HARI KEGIATAN
07.15 - 07.30
Apel Pagi
( Senin – Sabtu )
07.30 -11.30
( Senin - Kamis, Sabtu )
 Pelayanan Pendaftaran dan distribusi
dokumen rekam medis
07.30 – 10.30
( Jumat )
 Evaluasi kelengkapan
11.30-14.30
( Senin - Kamis, Sabtu )  Pengembalian dokumen rekam medis ke
dalam rak rekam medis
10.30 – 11.00  Pengecekan Kelengkapan Rekam Medis
( Jumat )
 Kegiatan lain pasca pelayanan

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Ruang Pendaftaran Dan Rekam Medis UPT Puskesmas
Kranggan

7
BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

K Kursi Pasien
.
P Kursi Pasien
x

Meja Pendaftaran

Rak Rak
K
.
P
x Rak Rak

LAB

Gambar 3.1 Denah Ruang Pendaftarann dan Rekam Medis


UPT Puskesmas Kranggan

B. STANDAR FASILITAS
1. Luas Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis : 8,4 m2
2. Kriteria ruangan :
a. Ventilasi dan penerangan /pencahayaan yang cukup
b. Ruangan harus bersih, bebas debu, kotoran, sampah atau limbah
c. Suhu dan kelembapan ruangan disetiap ruang sesuai dengan kondisi
daerah tersebut
3. Peralatan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
Peralatan unit pendaftaran dan rekam medis adalah sejumlah alat yang
dipergunakan untuk melaksanakan pelayanan di unit pendaftaran dan rekam
medis

8
Tabel 3.1 Peralatan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis

Jumlah alat yang berfungsi


No Jenis Peralatan Jumlah
dengan baik

1 Komputer 2 2

2 Printer 1 1

3 Rak rekam medis 4 4

4 Meja 1 1

5 Kursi 3 3

Jumlah 11 11

Tabel 3.2 Bahan Dokumen Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis

No Jenis Bahan Ketersediaan bahan

1 Map rekam medis Ada

2 Formulir Identifikasi Ada

3 Formulir Pengkajian Ada


awal

4 Inform Consent Ada

5 Resume Medis Ada

9
10
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Kegiatan di dalam gedung
a. Pelayanan masa pandemi Covid-19
b. Kegiatan Pra pelayanan
c. Pendaftaran pasien
d. Menyiapkan rekam medis
e. Distribusi rekam medis
f. Kegiatan pasca pelayanan :
1) Pengembalian rekam medis
2) Penyimpanan rekam medis
3) Pencatatan dan pelaporan

B. METODE
Metode yang dilakukan dalam pelayanan di Ruang Pendaftaran dan rekam
Medis adalah sebagai berikut:

1. Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang
data atau identitas pasien yang dibutuhkan untuk melengkapi rekam medis
atau data di SIK (Gayatri). Adapun data yang perlu ditanyakan adalah Nama,
Umur, Alamat, Status kepesertaan, Kartu berobat, KK, KTP, kartu BPJS atau
data lain sesuai dengan kebutuhan petugas dalam pelayanan. Dalam istilah
kedokteran wawancara ini disebut anamnesis. Anamnesa dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
a. Autoanamnesa yaitu kegiatan wawancara langsung kepada pasien karena
pasien dianggap mampu menjawab
b. Alloanamnesa yaitu kegiatan wawancara secara tidak langsung atau
dilakukan wawancara/tanya jawab pada keluarga pasien atau yang
mengetahui tentang pasien. Alloanamnesa dilakukan karena :
1) Pasien belum dewasa (anak-anak yang belum dapat mengemukakan
pendapat terhadap apa yang dirasakan)
2) Pasien tidak dapat berkomunikasi
3) Pasien dalam keadaan gangguan jiwa

10
2. Pengecekan langsung
Mengecek secara langsung apakah identitas yang disebutkan pasien sesuai
dengan yang ada di kartu atau KTP atau KK atau identitas lain. Selain itu
mengecek langsung status kepesertaan pasien, di cocokkan apakah pasien
punya asuransi atau tidak dan apakah pasien sesuai wilayah kerja
Puskesmas Kranggan dan mengecek faskes 1 jika pasien adalah pasien
BPJS.

C. LANGKAH KEGIATAN
1. ALUR PELAYANAN RUANG Pendaftaran Dan Rekam Medis

PASIEN DATANG
Mengambil nomor antrian sesuai
ruang pelayanan

Pasien menunggu nomor antrian


dipanggil

Petugas memanggil nomer antrian


pasien

Petugas pendaftaran menanyakan


keluhan pasien

PERNAH
TIDAK PERNAH SUDAH PERNAH
BEROBAT?

Petugas pendaftaran meminjam kartu


Petugas pendaftaran menanyakan
identitas pasien
kartu berobat/kunjungan pasien

Petugas pendaftaran membuat no.RM


baru, kartu berobat, mengisi identitas
pasien pada map baru.

Petugas pendaftaran mengentry data


pasien pada aplikasi P-Care, Antrian Petugas filling mengambil dokumen
Online, dan Gayatri rekam medis pasien sesuai no.RM

Petugas pendaftaran mengarahkan


pasien ke ruang pelayanan

Petugas distribusi, mendistribusikan


dokumen rekam medis sesuai dengan
ruang pelayanan
11
2. Pelayanan masa pandemi Covid-19
a. Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6
langkah benar cuci tangan dan 5 Momen kapan harus dilakukan cuci
tangan. Harus tersedia sarana cuci tangan seperti wastafel dengan air
mengalir, sabun cair agar setiap pengunjung/pasien melakukan cuci
tangan pakai sabun (CTPS) saat datang dan pulang dari Puskesmas.

Gambar 5.1 6 langkah cuci tangan pakai sabun


b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan APD memerlukan 4 unsur yang harus dipatuhi yaitu,
menetapkan indikasi penggunaan APD, cara memakai dengan benar,
cara melepas dengan benar, cara mengumpulkan (disposal) setelah
dipakai. Cara tersebut dilakukan sesuai pedoman yang berlaku.
Penetapan indikasi penggunaan APD dilakukan dengan
mempertimbangkan resiko terpapar, dimana APD digunakan oleh orang
yang berisiko terpajan dengan pasien atau material infeksius; dinamika
transmisi, yaitu droplet dan kontak, transmisi secara airborne dapat
terjadi pada tindakan yang memicu terjadinya aerosol misalnya resusitasi
jantung paru, pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler ultrasonik dan
high speed air driven , pemeriksaan hidung dan tenggorokan, pemakaian
nebulizer dan pengambilan swab . Jenis APD yang digunakan pada
kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan kesehatan, profesi dan
aktivitas petugas.
c. Pelayanan di dalam gedung
Pelayanan medik dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO) pelayanan yang berlaku. Jika diperlukan, pelayanan
medik dapat dimodifikasi untuk mencegah penularan COVID-19, antara
lain dengan menerapkan triase/skrining terhadap setiap pengunjung
yang datang, mengubah alur pelayanan, menyediakan ruang
12
pemeriksaan khusus ISPA, mengubah posisi tempat duduk pasien pada
saat pelayanan (jarak dengan petugas diperlebar), menggunakan kotak
khusus bagi pasien yang mendapatkan tindakan yang berpotensi
menimbulkan aerosol yang dilakukan disinfeksi sesuai pedoman setelah
pemakaian, atau menggunakan sekat pembatas transparan antara
petugas kesehatan dan pasien.
1) Pelayanan rawat jalan
a) Jadwal pelayanan dimodifikasi berdasarkan sasaran program.
b) Tata laksana kasus mengacu pada standar operasinal pelayanan
(SOP) pelayanan dengan menerapkan prinsip triase, PPI dan
physical distancing.
c) Pembatasan pelayanan gigi dan mulut, dimana pelayanan yang
dapat diberikan meliputi pelayanan pada keadaan darurat seperti
nyeri yang tidak tertahan, gusi yang bengkak dan berpotensi
mengganggu jalan nafas, perdarahan yang tidak terkontrol dan
trauma pada gigi dan tulang wajah yang berpotensi mengganggu
jalan nafas. Pelayanan gigi dan mulut darurat yang
menggunakan scaler ultrasonik dan high speed air driven
dilakukan dengan APD lengkap sesuai dengan pedoman karena
memicu terjadinya aerosol .
d) Surat keterangan sehat dapat dikeluarkan berdasarkan hasil
pemeriksaan kondisi pasien secara umum pada saat
pemeriksaan dilakukan. Surat keterangan bebas COVID-19 tidak
dapat dikeluarkan mengingat adanya orang yang terinfeksi
COVID-19 tapi tidak bergejala serta konfirmasi COVID-19 melalui
RT-PCR tidak dapat dilakukan di Puskesmas.
e) Pada kasus pasien dengan penyakit kardiovaskuler seperti gagal
jantung, hipertensi, atau penyakit jantung iskemik, pemberian
terapi antagonis RAAS dapat dilanjutkan untuk pasien yang
terindikasi menerima pengobatan tersebut sesuai rekomendasi
dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia
(PERKI). Pada kasus pasien dengan penyakit kardiovaskular
yang terinfeksi COVID-19, keputusan terkait obatobatan perlu
dikaji secara individual, dengan mempertimbangkan status
hemodinamik dan presentasi klinis pasien.

13
d. Selama mengakses pelayanan di Puskesmas dan saat sehari-hari,
masyarakat melakukan:
1) Rutin cuci tangan pakai sabun enam langkah dengan air bersih
mengalir
2) Hindari kerumunan
3) Hindari menyentuh mata hidung dan mulut
4) Melakukan etika batuk dan bersin
5) Berdiam diri di rumah
6) Hindari daerah dengan jumlah kasus COVID-19 tinggi
7) Karantina diri selama 14 hari jika memiliki riwayat bepergian ke
daerah terjangkit
3. Kegiatan pra pelayanan pendaftaran
Kegiatan pra pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada
saat pelayanan pasien di unit pendaftaran sehingga kegiatan pelayanan
pasien dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pra pelayanan unit
pendaftaran antara lain :
a. Memastikan ruangan dalam keadaan bersih dan rapi
b. Menyalakan kipas atau AC
c. Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk pelayanan, seperti : Bulpoint,
buku register, klip, staples, lembar kartu berobat
d. Mengecek ketersediaan blangko rekam medis pasien, surat sehat, surat
sakit, dan blangko lain yang diperlukan dalam pelayanan pasien
4. Pedaftaran pasien
Langkah – langkah kegiatan pendaftaran di unit pendaftaran adalah sebagai
berikut:
a. Pasien mendaftarkan diri di unit pendaftaran dengan mengambil nomor
antrian, dengan ketentuan : Nomor antrian Kartu merah muda untuk
pelayanan imunisasi dan Ruang KIA-KB , dan Kartu Kuning untuk
pelayanan Ruang Umum, Ruang Gigi, Ruang Gizi, Laboratorium, Ruang
Sanitasi.
b. Petugas mengambil kartu antrian sesuai urutan dengan Prioritas Nomor
antrian Biru
c. Petugas mendaftar pasien sesuai dengan nomor antrian 5 terkecil
d. Petugas menerima pasien dengan senyum, salam dan sapa
e. Petugas menyiapkan buku rekam Medis pasien

14
f. Petugas menanyakan maksud dan datang ke puskesmas setelah buku
rekam medis disiapkan
g. Untuk pasien baru (yang belum punya kartu berobat) dicatat nomor index,
nama kk, nama pasien, alamat pada buku register unit pendaftaran
kemudian membuatkan kartu berobat pasien dan membuat buku rekam
medis
h. Menanyakan ke pasien status pasien (JKN, Warga kota, KIS atau umum)
kemudian mengkonfirmasi di P-CARE
i. Petugas menjelaskan dan menarik biaya retribusi sesuai perda bagi
pasien umum (luar kota yang tidak memiliki asuransi kesehatan).
j. Petugas mengentri data di P-CARE dan atau Sistem informasi kesehatan
(SIK)
k. Petugas mencetak paper atau menulis paper manual jika simpus Error
l. Petugas mengembalikan kartu berobat kepada pasien dan
mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu poli tujuan.

5. Menyiapkan rekam medis


Menyiapkan rekam medis adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran mulai dari pengambilan dari rak rekam medis, menandai sampai
melengkapi identitas pasien di map rekam medis. Identitas yang dituliskan
harus lengkap sesuai dengan format yang ada pada map rekam medis,
diantaranya : No rekam medis, Nama, Umur, Alamat.

6. Distribusi rekam medis


Distribusi rekam medis adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran dalam rangka membawa rekam medis pasien ke Ruangan
tujuan pasien masing-masing.

7. Kegiatan pasca pelayanan :


Kegiatan pasca pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
yang telah ditentukan sesuai jadwal untuk merapikan dan menyimpan segala
sesuatu yang telah selesai dipergunakan dalam pelayanan pasien di Ruang
Berobat umum setelah pelayanan selesai. Kegiatan pasca pelayanan ini
antara lain:
a. Pengembalian rekam medis : Pengembalian rekam medis adalah kegiatan
yang dilakukan oleh petugas pendaftaran untuk mengembalikan rekam
medis ke rak semula dengan sebelumnya dilakukan pengecekan
kelengkapan rekam medis
15
b. Penyimpanan rekam medis : Rekam medis disimpan di rak penyimpanan
di ruang rekam medis sesuai no indeks yang telah ditentukan selama 2
tahun sejak tanggal terakhir pasien berobat ke puskesmas.
c. Pencatatan dan pelaporan: kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pendaftaran untuk mencatat pasien baru di buku register, melengkapi SIK
dan melengkapi identitas pasien di buku rekam medis
d. Membersihkan ruangan sehingga dalam keadaan bersih dan rapi
e. Petugas mendiskusikan permasalahan yang ada
f. Membereskan kelengkapan administrasi
g. Mematikan peralatan listrik

D. KEGIATAN ORIENTASI
Orientasi adalah kegiatan memberikan informasi latar belakang kepada
para karyawan baru yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan secara
memuaskan, contohnya peraturan perusahaan ( Garry Desseler, 2003 ).
Pegawai baru adalah Pegawai yang baru pertama kali bekerja / sudah
pernah bekerja di tempat lain tapi baru pertama kali bekerja di UPT Puskesmas
Kranggan sesuai dengan SK ( surat keputusan ) yang berlaku (CPNS, BLUD,
BOK) .
a) Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
1. Waktu
Orientasi pegawai baru dilaksanakan selama 5 (lima) hari kerja.
2. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan orientasi hari pertama dilakukan di :

No Hari Tempat Materi Pemateri

1 Kesatu Ruang Sekretariat Visi Misi PKM, tata Kepala


UPT Puskesmas nilai, struktur Puskesmas
Kranggan organisasi, Kranggan
peraturan internal
Puskesmas

Pengenalan Penangung jawab


kegiatan UKM, ADMEN, UKP,
UKP, Admen dan ADMEN, Ketua
Mutu Puskesmas Mutu

3 Kedua- Unit Terkait Tugas pokok dan Pelaksana Lama,

16
Kelima Pegawai Baru / tanggung jawab Koordinator
Pelaksana Baru Kegiatan Harian, ruangan
Pelaporan dll

b) Materi Kegiatan Orientasi

Nama Jabatan Materi Orientasi

Pelaksana Ruang 1. Membuat Rencana Kerja bulanan dan evaluasi


Pendaftaran dan pelaksanaan Rencana Kerja
Rekam Medis 2. Menyusun rencana kerja rekam medis dengan
menganalisa hasil
3. Mengelola penyelenggaraan rekam medis
4. Persiapan rutin harian pelayanan pendaftaran
5. Mendaftar dan mencatat di registe dan komputer
6. Membuat /mengambil samai dengan mengembalikan
rekam medis pasien
7. Membantu merencanakan kebutuhan kartu, rawat jalan,
resep, kartu tanda pengenal, family folder dan
amploptempat kartu rawat jalan
8. Mengelola rekam medis pasien
9. Membuat laporan bulanan
10. Membuat laporan triwulan
11. Membuat laporan tahunan
12. Menyelesaikan masalah yang muncul yang ada dalam
lingkup rekam medis
13. Melaksanakan evaluasi kelengkapan diagnosis dan
kelengkapan pengisian rekam medis
14. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi kelengkapan
rekam medis.
15. Mensosialisasikan setiap program pelayanan rekam
medis dan informasi kesehatan
16. Entri SIMPUS Loket
17. Entri Primary Care
18. Mengembalikan buku status pasien
19. Mengembalikan/menata buku status
20. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari

17
berbagai sumber/acuan
21. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas

a) Penilaian Hasil Orientasi


Penilaian hasil orientasi dilakukan oleh koordinator ruang lama atau
pelaksana lama bersama Kepala UPT Puskesmas Kranggan dengan Narasi
( Baik, Cukup , Kurang ) dan Apabila Pegawai baru ada nilai kurang maka
kegiatan orientasi akan diulang kembali selama 5 ( Lima ) hari kerja dan
maksimal orientasi dilakukan 3 ( Tiga ) kali orientasi.

18
BAB VI
LOGISTIK

Logistik yang harus tersedia di Ruang Pendaftaran Dan Rekam Medis adalah :
A. LOGISTIK UNTUK ADMINISTRASI PELAYANAN:
1. FORM – FORM :
a. Form Identitas Pasien
b. Form Pengkajian Awal
c. Form Resume Medis
d. Form odontogram
e. Form checklist kelengkapan rekam medis
f. Form informed consent
g. Kwitansi pembayaran retribusi
h. Map Rekam Medis
i. Kartu Identitas Berobat (KIB)
j. Blanko Resep (Papir)
2. Komputer
3. Kertas HVS
4. Alat tulis
5. Buku Ekspedisi
6. Tracer Rekam Medis
7. Nomor antrian
8. Papan Informasi
9. Wireless

B. LOGISTIK UNTUK PELAYANAN


1. Handscrub
2. Tissue

19
BAB VII
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas
memuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
1. Assesmen risiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh:

1. Kesalahan akiat melaksanaka suatu tindakan


2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

B. Tujuan

Tujuan keselamatan pasien (patient safety) adalah sebagai berikut:

1. Tercipta budaya keselamatan pasien di Puskesmas Kranggan


2. Meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)

C. Kegiatan Keselamatan Pasien


1. Membuatkan pegangan untuk memasuki puskesmas kranggan untuk pasien
lansiasehingga memudahkan pasien lansia dan mengurangi risiko jatuh saat
memasuki puskesmas
2. Membuat sistem antrian dengan nomor antrian biru dan kuning untuk
memudahkan proses pendaftaran serta untuk meminimalisir kejadian
kehilangan kartu BPJS, KTP, KK atau kartu pasien lainnya.
3. Mencatat setiap kejadian tidak di inginkan (KTD), Kejadian nyaris cedera
(KNC), Kejadian Potensial Cedera (KPC) yag terjadi di unit pendaftaran atau
rekam medis dan segera melaporkan kepada TIM mutu untuk dilakukan
kajian dan pembahasan guna mendapatkan rrindak lanjut segera.

20
4. Pengisian identitas/data pasien secara lengkap pada map rekam medis dan
mencocokkan dengan papir rekam medis sehingga sehingga mengurangi
risiko kesalahan pengobatan karena tertukar nya identitas pasien.

21
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan


bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Puskesmas adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
disebut di atas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Program keselamatan dan kesehatan kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga
bertujuan melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam
dan di luar rumah sakit. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2)
disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan”. Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah
pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam
kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari


perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
dan perlindungan terhadap puskesmas. Pegawai adalah bagian integral dari rumah
sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas
pegawai dan meningkatkan produktivitas rumah sakit. Undang-Undang Nomor 1
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:

a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
dalam keadaan sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.

Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat


digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :

a. Kondisi dan lingkungan kerja


b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen Dalam kaitannya dengan kondisi dan
lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat terjadi bila :
- Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus
- Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi

22
- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan
terlalu panas atau terlalu dingin
- Tidak tersedia alat-alat pengaman
- Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran
dan lain-lain.

Perlindungan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan di Ruang Pendaftaran Dan


Rekam Medis UPT Puskesmas Kranggan dilakukan dengan cara :

a. Petugas Pendaftaran dan Rekam Medis disesuaikan dengan kompetensinya


b. Menggunakan masker ketika memasuki ruang filing rekam medis

Petunjuk Pencegahan infeksi untuk Petugas Kesehatan UPT Puskesmas


Kranggan adalah sebagai berikut :

a. Untuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan


kesehatan, petugas harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) minimal
berupa Gown/Hazmat, Sarung Tangan dan Masker N95/KN95.
b. Semua petugas Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis melakukan segala
tindakan berdasarkan pada SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ada

23
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,


maka saat ini masyarakat semakin memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang
diterimanya. Pengendalian mutu di instalasi rawat jalan harus dilakukan demi
kepentingan dan kepuasan dari pasien sehingga nantinya dapat kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan pendaftaran dan rekam medis pada khususnya dan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kranggan pada umumnya.

Pengendalian mutu di pelayanan unit Pendaftaran dan Rekam Medis dilakukan


dengan melakukan :

A. Pengendalian Mutu

Indikator Mutu Pelayanan unit Pendaftaran dan Rekam Medis Puskesmas


Kranggan mengacu pada Pedoman Indikator Mutu Puskesmas Kranggan yaitu:

1. a. Pemberi layanan pendaftaran


Judul Pemberi layanan pendaftaran
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tersedianya pelayanan klinis oleh tenaga medis
yang kompeten di Puskesmas Kranggan
Definisi Operasional Pemberi pelayanan pendaftaran adalah tenaga
yang mempunyai kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan untuk pelayanan pendaftaran
Frekuensi 6 bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa 6 bulan sekali
Numerator Jumlah pemberi layanan pendaftaran yang memiliki
ijazah SMA atau D3 Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan
Denumerator Jumlah pemberi layanan di pendaftaran
Sumber Data Data kepegawaian
Standar 100%
Penanggung Jawab PJ Pendaftaran

b. Waktu tunggu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan bagi pasien baru
Waktu tunggu penyediaan dokumen rekam medis
Judul
rawat jalan bagi pasien baru
Dimensi Mutu Kenyamanan Pelanggan
Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran
Tujuan
rawat jalan

24
Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan adalah
dokumen Rekam Medis pelanggan baru maupun
Definisi Operasional
pelanggan lama yang digunakan pada pelayanan
rawat jalan.
Waktu penyediaan dokumen rekam medis dimulai
dari pelanggan dipanggil sesuai nomor antrian
sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh
petugas dan pelanggan dipersilakan menuju unit
pelayanan yang dituju.
Frekuensi
1 bulan sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Jumlah pelanggan baru yang dilayani dalam waktu
Numerator
< 3 menit
Denumerator Jumlah semua pelanggan yang datang berkunjung
Sumber Data Survey
Standar <15 menit
Penanggung Jawab PJ Pendaftaran

c. Waktu tunggu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan bagi pasien lama
Waktu tunggu penyediaan dokumen rekam medis
rawat jalan bagi pasien lama

Dimensi Mutu Kenyamanan Pelanggan

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran


rawat jalan

Definisi Operasional Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan adalah


dokumen Rekam Medis pelanggan baru maupun
pelanggan lama yang digunakan pada pelayanan
rawat jalan.

Waktu penyediaan dokumen rekam medis dimulai


dari pelanggan dipanggil sesuai nomor antrian
sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh
petugas dan pelanggan dipersilakan menuju unit
pelayanan yang dituju.

Frekuensi 1 bulan sekali


Pengumpulan Data

Periode Analisa 3 bulan sekali

Numerator Jumlah pelanggan lama yang dilayani dalam


waktu < 2 menit

Denumerator Jumlah semua pelanggan yang datang berkunjung

Sumber Data Survey

Standar <10 menit

25
Penanggung Jawab PJ Pendaftaran

d. Kelengkapan Pengisian Identitas Pasien


Judul Kelengkapan Pengisian Identitas Pasien

Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan

Tujuan Tergambarnya tanggung jawab pemberi layanan


pendaftaran dalam kelengkapan pengisian identitas
pasien
Definisi Operasional Identitas Pasien adalah data diri pasien meliputi
nama lengkap, jenis kelamin, tempat/ tanggal lahir,
alamat dan status pertanggungan kesehatan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah Rekam Medis dengan identitas yang diisi


lengkap dalam waktu satu bulan
Denumerator Jumlah semua Rekam Medik pelanggan yang
datang dalam waktu satu bulan
Sumber Data Survey

Standar 100%

e. Kepuasan pelanggan
Judul Kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Terselenggaranya pelayanan di pendaftaran yang
Tujuan
mampu memberikan kepuasan pelanggan
Pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
Definisi Operasional pelayanan yang diberikan oleh pemberi layanan di
pendaftaran
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan
Numerator pelanggan yang mendapat pelayanan di poli umum
yang di survey
Jumlah seluruh pelanggan di pendaftaran yang di
Denumerator
survey (minimal n= 50)
Sumber Data Survey
Standar 79,86% (65,21-81,25%)
Penanggung Jawab PJ Pendaftaran

26
Indikator mutu ini di monitor setiap bulan dengan melihat checlist isian
indikator mutu maupun melihat secara langsung pelaksanaan indikator mutu.
checklist diisi setiap hari oleh petugas yang telah ditunjuk sesuai jadwal. Hasil
capaian indicator mutu ini kemudian di laporkan ke ketua tim mutu UKP setiap
bulan untuk di analisa dan evaluasi setiap 3 bulan sekali, kecuali untuk pemberi
layanan pendaftaran berijazah minimal SMA pengumpulan data maupun evaluasi
tim mutu tiap 6 bulan sekali.

2. Kegiatan Audit Internal di pelayanan Unit pendaftaran.


Kegiatan Audit internal dilakukan oleh tim audit setiap 6 bulan sekali
untuk memonitoring pelayanan di unit pendaftaran dan rekam medis, Mulai dari
Plan, Do, Act, controling dengan menggunakan form penilaian yang ada.
Pelaksanaan audit dilakukan mengikuti jadwal yang ada. Hasil penilaian audit,
direkap dan dikaji oleh tim audit untuk kemudian dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas Kranggan dan akan disampaikan pada saat rapat bersama pegawai,
untuk kemudian ditindak lanjuti.

B. PERTEMUAN / RAPAT EVALUASI


Sebagai upaya untuk meningkatkan Pelayanan Ruang Pendaftaran dan
Rekam Medis di UPT Puskesmas Kranggan baik sesama Petugas Pendaftaran dan
Rekam Medis maupun dengan pegawai Puskesmas yang lain maka Pelayanan
Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis melaksanakan pertemuan sebagai berikut :
NO KEGIATAN WAKTU SASARAN

Petugas
Rapat Internal Ruang Pendaftaran
1. Tiap Bulan Pendaftaran dan
dan Rekam Medis
Rekam Medis

2. Rapat Akreditasi Tiap Minggu Semua Pegawai

PJ dan Tim Teknis


3. Rapat Pra Lokmin Mutu Tiap Bulan
Mutu

PJ dan Koordinator
4. Rapat Pra Lokmin UKP Tiap Bulan
Ruang

5. Rapat Lokmin Tiap Bulan Semua Pegawai

27
C. PELAPORAN
Sistem Pelaporan Pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis yang
dilaksanakan di UPT Puskesmas Kranggan adalah sebagai berikut :
a) Laporan Harian : tertulis di register kunjungan harian
i. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan baru
ii. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan lama
b) Laporan Bulanan
i. Jumlah kunjungan rawat jalan
ii. 10 besar penyakit rawat jalan

28
BAB X
PENUTUP

Demikian buku pedoman pelayanan ini disusun sebagai acuan pelayanan di


Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis UPT Puskesmas Kranggan, dengan adanya
buku pedoman ini diharapkan semua petugas pelaksana Ruang Pendaftaran dan
Rekam Medis bisa mengerti kegiatan yang ada di Ruang Pendaftaran dan Rekam
Medis dan cara pelaksanaannya. Pedoman ini akan mengalami perbaikan dalam upaya
peningkatan kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu evaluasi secara
teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan no 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis


Peraturan Menteri Kesehatan RI no 55 tahun 2013 tentang Pekerjaan Perekam Medis
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Th 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai