Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH GIZI KEDARURATAN

“MENGHITUNG KEBUTUHAN MAKRONUTRIENT DARI STUDI


KASUS”

LUTFIA PUSPANINGTYAS ISLAMIATI 101711233052

Program Studi S1 Gizi


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Surabaya
2020
1. Studi Kasus

Sebanyak 5 desa terdampak letusan gunung berapi dan semua penduduknya dipindahkan ke
pengungsian yang aman sejak 2 jam yang lalu. Petugas yang mampu mencapai titik bencana baru 2
orang. Jumlah pengungsi sekitar 1000 jiwa, namun jenis kelamin dan usia belum diketahui. Suhu
udara di pengungsian mencapai 18⁰C di malam hari, dan 20⁰C di siang hari. Ransum yang tersedia
di posko bencana antara lain beras, kacang tanah kering, tepung susu, gula pasir, dan minyak
kelapa sawit
a. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi makro, serta kebutuhan ransum yang perlu diberikan pada
fase awal bencana
b. Apabila setelah 3 hari bencana, diketahui total penduduk sebanyak 1200 orang, dengan
proporsi penduduk adalah terdiri dari 55% laki-laki, 40% perempuan, dan 5% balita,
susunlah rekomendasi energi dan zat gizi makro sesuai dengan kondisi demografi penduduk
desa tersebut apabila bahan makanan segar sudah bisa diakses.

2. Kandungan Energi dan Zat Gizi Makro dari Ransum yang Tersedia per 100 gram :
Bahan Karbohidrat
Energy (kkal) Protein (gram) Lemak (gram)
Makanan (gram)
Beras 360.9 6.7 0.6 79.5
Kacang tanah
414 18.8 35.9 11.8
kering
Tepung susu 463.9 21.6 19 51.6
Gula pasir 387 0 0 99.9
Minyak kelapa
862.1 0 100 0
sawit

3. Kebutuhan pada Fase Awal Bencana


a. Kebutuhan Energi
Pada fase awal bencana, kebutuhan energy dihitung berdasarkan standar yang telah
ditetapkan oleh WHO dan FAO, yaitu sebesar 2100 kkal per orang per hari. Jumlah ini tidak
mendapatkan penambahan karena empat factor penyebab kebutuhan kalori bertambah tidak
terpenuhi dalam kasus tersebut, seperti suhu udara yang masih tergolong normal, baik di
siang hari maupun di malam hari, jenis bencana yang terjadi, bencana alam (gunung
meletus) dan bukan bencana penyakit, demografis atau komposisi penduduk di masa awal
belum terdata, dan aktivitas fisik yang dilakukan populasi terdampak masih bisa dikatakan
sebagai aktivitas fisik yang ringan.

b. Kebutuhan Protein
Rentang jumlah protein yang direkomendasikan oleh WHO dan FAO adalah sebesar 10-
12% dari total kebutuhan energy. Oleh karena itu, kebutuhan protein untuk populasi
terdampak disamaratakan menjadi 11% dari total kebutuhan energy harian yang
direkomendasikan. Perhitungan kebutuhan protein dapat dilihat seabagai berikut :
11
Kebutuhan Protein= ( )
100
∗2100 kkal: 4 kkal

Kebutuhan Protein=57.75 gram≈ 58 gram


Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa kebutuhan protein bagi
populasi terdampak adalah sebesar 58 gram per individu per hari.

c. Kebutuhan Lemak
Jumlah lemak yang direkomendasikan untuk populasi terdampak bencana dari WHO dan
FAO berkisar antara 17-20% dri total kebutuhan energy harian (2100 kkal). Oleh karena itu,
persentase jumlah lemak yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energy populasi
terdampak adalah 18% dari total kebutuhan energy. Perhitungan kebutuhan lemak tersebut
dapat dilihat di bawah ini :
20
Kebutuhan Lemak = ( )
100
∗2100 kkal: 9 kkal

Kebutuhan Lemak=47 gram

Dari perhitugan yang telah dilakukan di atas, jumlah kebutuhan lemak bagi populasi
terdampak adalah 47 gram per orang per hari.

d. Kebutuhan Karbohidrat
Jumlah kebutuhan karbohidrat bagi populasi terdampak menyesuaikan kebutuhan protein
dan lemak yang sebelum nya sudah dihitung terlebih dahulu. Perhitungan kebutuhan
karbohidrat ini didapatkan dari sisa persentase kebutuhan energy harian setelah dikurangi
oleh persentase kebutuhan protein dan lemak, yaitu :

Kebutuhan Karbohidrat=100 %−( 11% +18 % ) =71%


69
Kebutuhan Karbohidrat=
100( )
∗2100 kkal :4 kkal

Kebutuhan Karbohidrat=362.25 gram≈ 362 gram

Setelah melakukan perhitungan, didapatkan bahwa jumlah karbohidrat yang dibutuhkan


oleh populasi terdampak adalah 362 gram per individu per hari.

e. Kebutuhan Ransum
Ransum yang dibutuhkan merupakan akumulasi dari kebutuhan populasi terdampak
terhadap zat gizi makro dikalikan dengan jumlah sementara populasi terdampak dan petugas
yang ada di tempat tersebut. kebutuhan ransum untuk individu dapat dilihat dalam tabel
berikut :

Bahan Jumlah Energy Protein Lemak Karbohidrat


Ransum (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Beras 370 1335.3 24.8 2.2 294.1
Kacang
35 144.9 6.6 12.6 4.1
tanah
Tepung
100 463.9 21.6 19 51.6
susu
Gula pasir 20 77.4 0 0 20
Minyak 10 86.2 0 10 0
kelapa
sawit
Total Zat Gizi 2107.7 53 43.8 369.9
Kebutuhan Zat Gizi 2100 58 42 373
Persentase Pemenuhan 100.37% 91.38% 104.29% 99.17%

Tabel di atas merupakan tabel jumlah kebutuhan ransum untuk memenuhi kebutuhan zat
gizi per individu. Pada saat fase awal terjadinya bencana, diperkirakan jumlah penduduk
yang mengungsi adalah sebanyak 1000 orang ditambah dengan 2 petugas, jadi total individu
yang ada di pengungsian tersebut adalah 1002 orang. Dengan begitu, kebutuhan ransum
harian bagi populasi terdampak dan petugas adalah sebagai berikut :

i. Kebutuhan ransum beras


370 x 1002=370.740 gram atau setara dengan 370,740 kg beras
ii. Kebutuhan ransum kacang tanah
35 x 1002=35.070 gram atau 35,070 kg kacang tanah
iii. Keubutuhan ransum tepung susu
100 x 1002=100.200 gram atau 100.200 kg tepung susu
iv. Kebutuhan ransum gula pasir
20 x 1002=20.040 gram atau20,04 kg gula pasir
v. Kebutuhan ransum minyak kelapa sawit
10 x 1002=10.020 ml atau 10.02 Liter Minyak kelapa sawit

4. Rekomendasi Kebutuhan Populasi Terdampak Sesuai Kondisi Geografis dan Setelah Diketahui
Proporsi serta Jumlah Penduduk
a. Kebutuhan Populasi Balita
Menurut data terbaru, populasi balita pada populasi terdampak adalah 5% dari total 1200
jiwa yang mengungsi, atau dapat dikatakan sebanyak 60 balita dari 1200 jiwa yang ada di
pengungsian. Kebutuhan populasi balita dapat dihitung sebagai berikut :

i. Rekomendasi Energi
Menurut rekomendasi dari WHO, kebutuhan energy untuk anak usia 0-5 tahun
(balita) yang tidak diketahui pasti jenis kelaminnya, jumlah balita campuran antara
balita laki-laki dan perempuan, adalah sebesar 1290 kkal. Dalam studi kasus ini,
tidak diketahui besarnya aktivitas fisik yang dimiliki oleh kelompok usia ini, jadi
aktivitas fisik dari kelompok usia ini dianggap ringan. Tidak ada penambahan kalori
dari suhu lingkungan bagi kelompok usia ini, karena suhu lingkungan masih
dianggap normal dan tidak terlalu dingin, jadi tidak perlu mendapatkan penambahan
jumlah energy. Bencana yang terjadi pada studi kasus ini bukan merupakan bencana
epidemic atau bencana yang berhubungan dengan adanya penyakit, maka dari itu,
tidak diberikan penambahan kalori dari factor ini. Oleh karena itu, kebutuhan energy
untuk balita dari populasi terdampak di pengungsian ini adalah tetap 1290 kkal,
tanpa penambahan dari factor apapun.

ii. Rekomendasi Protein


Persentase kebutuhan protein bagi kelompok ini disamakan dengan persentase awal
sebelum proporsi penduduk diketahui, yaitu sebesar 11%. Perhitungan kebutuhan
protein dapat dilihat dalam perhitungan berikut :
11
Kebutuhan Protein= ( 100 )∗1290 kkal: 4 kkal
Kebutuhan Protein=35 gram

Jadi, kebutuhan protein bagi kelompok usia balita populasi terdampak adalah 35
gram per individu per hari.

iii. Rekomendasi Lemak


Persentase kebutuhan lemak untuk populasi balita ini mengambil rentang tertinggi
dari persentase yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu 20%. Hal ini diambil
karena usia balita merupakan cakupan usia yang kebutuhannya beragam di tiap usia
nya. Sedangkan data yang ada hanya menunjukkan persentase total balita (dari usia
0-5 tahun) tanpa diperinci jumlah balita di setiap usia. Padahal kebutuhan lemak
untuk usia kurang dari 2 tahun masih cukup tinggi, yaitu 30-40%. Maka dari itu,
untuk mengantisipasi hal ini, persentase kebutuhan lemak dianggap 20%, atau
merupakan rentang tertinggi dari persentase yang direkomendasikan oleh WHO.
Perhitungan kebutuhan lemak dapat dilihat sebagai berikut :

20
Kebutuhan Lemak= ( 100 )∗1290 kkal: 9 kkal
Kebutuhan Lemak=29 gram

Jadi, kebutuhan lemak untuk balita pada usia terdampak adalah 29 gram per individu
per hari.

iv. Rekomendasi Karbohidrat


Persentase kebutuhan karbohidrat dihitung berdasarkan sisa persentase kebutuhan
energy setelah dikurangi persentase dari kebutuhan lemak dan protein. Perhitungan
kebutuhan karbohidrat ini dapat dilihat sebagai berikut :

69
Kebutuhan Karbohidrat= ( 100 )∗1290 kkal :4 kkal
Kebutuhan Protein=223 gram

Jadi, kebutuhan karbohidrat untuk balita di populasi terdampak adalah sebesar 223
gram per individu per hari.

b. Kebutuhan Populasi Wanita


Menurut data terbaru, populasi wanita pada populasi terdampak adalah 40% dari total 1200
jiwa yang mengungsi, atau dapat dikatakan sebanyak 480 orang wanita dari total 1200 jiwa
yang ada di pengungsian. Kebutuhan populasi wanita dapat dihitung sebagai berikut :

i. Rekomendasi Energi
Berdasarkan rekomendasi dari WHO, persentase kebutuhan energy dari populasi
wanita yang terdampak adalah sebesar 1910 kkal per individu per hari. Jumlah ini
tidak diberikan penambahan karena tidak termasuk dalam syarat-syarat factor resiko
yang memerlukan penambahan kalori.

ii. Rekomendasi Protein


Persentase protein yang digunakan untuk menghitung kebutuhan protein populasi
wanita terdampak adalah 11%, sama dengan persentase kebutuhan protein sebelum
proporsi demografis diketahui. Perhitungan kebutuhan protein dapat dilihat sebagai
berikut :
11
Kebutuhan Protein= ( )
100
∗1910 kkal: 4 kkal

Kebutuhan Protein=53 gram

Jadi, kebutuhan protein untuk populasi wanita yang terdampak bencana adalah 53
gram per individu per hari.

iii. Rekomendasi Lemak


Persentase kebutuhan lemak yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan lemak
pada populasi wanita yang terdampak bencana adalah sama dengan persentase
kebutuhan lemak sebelum proporsi demografis diketahui, yakni sebesar 18% dari
total kebutuhan energy harian. Perhitungan kebutuhan lemak sebagai berikut :

18
Kebutuhan Lemak= ( 100 )∗1910 kkal: 9 kkal
Kebutuhan Lemak=38 gram

Jadi, kebutuhan lemak untuk populasi wanita yang terdampak bencana adalah 38
gram per individu per hari.

iv. Rekomendasi Karbohidrat


Persentase kebutuhan karbohidrat yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan
karbohidrat pada populasi wanita yang terdampak bencana adalah sama dengan
persentase kebutuhan karbohidrat sebelum proporsi demografis diketahui, yakni
sebesar 71% dari total kebutuhan energy harian. Perhitungan kebutuhan karbohidrat
sebagai berikut :

71
Kebutuhan Karbohidrat= ( 100 )∗1910 kkal :4 kkal
Kebutuhan Karbohidrat=339 gram

Jadi, kebutuhan karbohidrat untuk populasi wanita yang terdampak bencana adalah
339 gram per individu per hari.

c. Kebutuhan Populasi Laki-laki


Menurut data terbaru, populasi pria pada populasi terdampak adalah 55% dari total 1200
jiwa yang mengungsi, atau dapat dikatakan sebanyak 660 pria dari total 1200 jiwa yang ada
di pengungsian. Kebutuhan populasi pria dapat dihitung sebagai berikut :

i. Rekomendasi Energi
Berdasarkan rekomendasi dari WHO, persentase kebutuhan energy dari populasi pria
yang terdampak adalah sebesar 2250 kkal per individu per hari. Jumlah ini tidak
diberikan penambahan karena tidak termasuk dalam syarat-syarat factor resiko yang
memerlukan penambahan kalori.

ii. Rekomendasi Protein


Persentase protein yang digunakan untuk menghitung kebutuhan protein populasi
pria terdampak adalah 11%, sama dengan persentase kebutuhan protein sebelum
proporsi demografis diketahui. Perhitungan kebutuhan protein dapat dilihat sebagai
berikut :
11
Kebutuhan Protein= ( )
100
∗2250 kkal: 4 kkal

Kebutuhan Protein=62 gram

Jadi, kebutuhan protein untuk populasi pria yang terdampak bencana adalah 62 gram
per individu per hari.

iii. Rekomendasi Lemak


Persentase kebutuhan lemak yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan lemak
pada populasi pria yang terdampak bencana adalah sama dengan persentase
kebutuhan lemak sebelum proporsi demografis diketahui, yakni sebesar 18% dari
total kebutuhan energy harian. Perhitungan kebutuhan lemak sebagai berikut :

18
Kebutuhan Lemak = ( 100 )∗2250 kkal: 9 kkal
Kebutuhan Lemak =45 gram

Jadi, kebutuhan lemak untuk populasi pria yang terdampak bencana adalah 45 gram
per individu per hari.

iv. Rekomendasi Karbohidrat


Persentase kebutuhan karbohidrat yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan
karbohidrat pada populasi pria yang terdampak bencana adalah sama dengan
persentase kebutuhan karbohidrat sebelum proporsi demografis diketahui, yakni
sebesar 71% dari total kebutuhan energy harian. Perhitungan kebutuhan karbohidrat
sebagai berikut :

71
Kebutuhan Karbohidrat= ( 100 )∗2250 kkal :4 kkal
Kebutuhan Karbohidrat=399 gram
Jadi, kebutuhan karbohidrat untuk populasi pria yang terdampak bencana adalah 399
gram per individu per hari.
Rencana Resep
1. Teri kacang tanah
2. Roti susu = https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3734848/resep-cake-susu-sederhana-
dengan-rasa-istimewa#
3. Nasi uduk
4. Ketimun
5. Bihun
6. telur asin rebus

Anda mungkin juga menyukai