Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan salah satu ujung tombak dalam optimalisasi pendidikan di Indonesia.
Sekolah berperan penting dalam memberikan wawasan keilmuan dan karakter bangsa selain bisa
dilakukan dalam lingkungan keluarga. Pemerintah melalui sekolah ramah anak sudah
mencanangkan adanya pendidikan yang ramah bagi anak, mengupas hak-hak anak dan mengajak
berhenti melakukan kekerasan pada anak atau yang biasa disebut bullying.
Sekolah dasar menjadi jenjang pendidikan yang sering mengalami kasus bullying sehingga
menjadi pemberitaan di media cetak dan elektronik. Menurut Tumon (2014:2) memberi pandangan
bahwa bullying merupakan tindakan atau perilaku agresif yang permasalahannya sudah begitu
mendunia, salah satunya di indonesia. Adanya bullying dapat mengakibatkan dampak negative
bagi sekelilingnya,. Permasalahan yang menyebabkan terjadinya bullying di sekolah dasar adalah
kurang berhasilnya pendidikan karakter yang akhir-akhir ini dicanangkan. menurut dari Illahi
(yang menyatakan bahwa “ fenomena bullying yang sering melibatkan kalangan terdidik bisa dipahami sebagai
cermin kegagalan pendidikan karakter yang belum mampu meredam agresivitas mereka untuk melakukan tindakan
kekerasan”. Bullying di jengjang sekolah dasar harus segera ditangani agar tidak menjadi suatu
kebiasaan yang berkelanjutan. Edy (2015:54) menyatakan “ bullying (perisakan) adalah kekerasan dan
tindakan criminal yang harud segera ditangani”. Apabila bullying pada jenjang sekolah dasar tidak
ditanagani dengan benar, maka bullying akan menjadi perilaku yang biasa dilakukan oleh siswa.
Penelitian terdahulu yang dilakukan olek Mustikasari (2015) dengan judul “ penanganan bullying di
SD Negeri 3 Manggung Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali” dapat diambil kesimpulan
bahwa penanganan bullying yang dilakukan pihak sekolah adalah : 1) pencegahan, dengan cara
menanamkanpendidikan karakter. 2) pengawasan, yang terdiri dari meningkatkan pengawasan
terhadap siswa, menasehati dan memberi perhatian kepada siswa pelaku bullying. 3) penanganan,
dengan cara pembinaan kepada siswa, memberi contoh yang baik, menginformasikan keadaan
siswa kepada wali murid atau orang tuanya. Dengan adanya penanganan bullying yang dilakukan
sejak dini atau jenjang sekolah dasar, maka dapat segera memutus terjadinya rantai bullying.

B. Rumusan Masalah
1. pengertian bullying
2. bentuk- bentuk bullying pada kelas bawah
3. faktor-faktor bullying
4. penanganan guru kelas bawah terhadapa bullying

C. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang stop bullying peserta dapat melakukan perubahan
gaya hidup stop bullying dikalangan siswa sekolah dasar untuk mencegah bullying dapat
menerapkan perilaku hidup yang baik.

D. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang stop bullying peserta dapat :


1. Mengetahui pengertian bullying
2. Mengetahui bentuk-bentuk bullying
3. Mengetahui faktor-faktor bullying
4. Mengetahui penanganan bullying
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Stop Bullying

Bullying merupakan serangkaian aksi negatif yang seringkali agresif dan manipulatif yang
dilakukan oleh satu atau lebih orang terhadap orang lain atau beberapa orang selama kurun waktu
tertentu bermuatan kekerasan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan. Pelaku biasanya
mencuri-curi kesempatan dalam melakukan aksinya dan bermaksud membuat orang lain merasa
tidak nyaman atau terganggu, sedangkan korban biasanya juga menyadari bahwa aksi ini akan
berulang menimpanya. Kata bullying familiar dalam bahasa inggris (etimologi dari kata bully,
barangkali berasal dari kata middle dutch, boele yang bermakna first sweet heart, kemudian fine
fello, kemudian bluestere: Encarta word English dictionary, 1999). Samping itu ada beberapa
pendapat menyatakan bullying berasal dari kata bull yang berarti sapi jantan sebagai lambing
kekuatan, adapula yang menyatakan bull mengacu pada hubungan pertemanan atau teman sebaya.
Terlepas dari beragam pendapat tersebut, hubungan pelaku dan korban bullying merupakan teman
sejawat atau teman sebaya, misalnya teman sekelas, kakak kelas, adik kelas, senior-junior sehingga
sebenarnya bullying tidak saja berkemungkinan di sekolah atau di rumah, namun juga berpeluang
terjadi di tempat kerja maupun penjara.

a. Bentuk-bentuk Bullying
1. Langsung, yaitu perilaku menyerang yang tampak dan dapat diamati terhadap korban.
2. Tidak langsung, yaitu perilaku menyerang dengan rahasia, sembunyi-sembunyi dan tidak
tampak.

b. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku bullying


1. Dari anak itu sendiri yaitu kecemasan dan perasaan inferior dari seorang perilaku, persaingan
yng tidak realistis, perasaan dendam muncul karena permusuhan atau juga karena pelaku
bullying pernah menjadi korban bullying sebelumnya, dan ketidakmampuan menangani emosi
secara positif.
2. Faktor keluarga
- Kurangnya kehangatan dan tingkat kepedulian orang tua rendah terhadap anaknya
- Pola asuh orang tua yang terlalu permisif sehingga anak bebas melakukan tindakan
apapun yang diinginkan atau sebaliknya.
- Pola asuh orang tua terlalu keras sehingga anak menjadi akrab dengan suasana yang
mengancam.
- Kurangnya pengawasan
- Pengaruh dari perilaku saudara-saudara kandung dirumah.
3. Faktor pergaulan
- Suka bergaul dengan anak yang biasa melakukan bullying.
- Bergaul dengan anak yang suka dengan tindak kekerasan.
- Anak agresif yang berasal dari status social yang tinggi dapat saja menjadi pelaku
bullying demi mendapatkan penghargaan dari kawan-kawan sepergaulannya.
c. Penanganan bullying
Penanganan bullying sangatlah berperan penting dalam memutus rantai bullying sejak dini.
Usia siswa kelas bawah yang berkisar antara enam sampai delapan tahun dapat dijadikan
pondasi dalam membentuk karakter siswa yang anti bullying, sebab masa perkembangannya
yang masuk dalam golden age. Sesuai pendapat dari chatib (2015:3) yang menyatakan bahwa
usia 0-8 tahun ibarat pondasi bangunan, jika pondasi bangunan disusun dengan bahan baik
dan kuat, maka bangunan setinggi apapun di atasnya akan berdiri kuat juga. Demikian yang
telah dijelaskan oleh chatib dapat mendasari penanganan terhadap bullying harus dilakukan
sejak jenjang kelas bawah di sekolah dasar.

B. Pokok bahasa : stop bullying

C. Sub bahasa progresif : -

D. Sasaran : anak-anak, remaja, pelajar, mahasiswa.

E. Tempat : sekolah, lingkungan, kampus, dll.

F. Waktu : hari,tanggal, jam

G. Tujuan
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang stop bullying peserta dapat melakukan
perubahan gaya hidup stop bullying dikalangan siswa sekolah dasar untuk mencegah bullying
dapat menerapkan perilaku hidup baik.
Khusus
1. Mengetahui pengertian bullying
2. Mengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying
3. Mengetahui faktor-faktor bullying
4. Mengetahui penanganan terhadap bullying

H. Media dan alat : LCD, leaflet, lembar balik, poster, dll.

I. Metode peran : ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, bermain peran, dll.

J. Pengorganisasian : peran setiap mahasiswa sebagai ( pemateri,moderator,fasilitator,dll).

Denah posisi penyuluhan ( lingkaran U, garis lurus, dll.)

K. Kegiatan penyuluhan
tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Alat
yang
dipakai
Pembukaan  Memberikan salam pembukaan  Membalas salam Mic dll
5 menit  Memperkenalkan diri penyaji
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Mendengarkan
 Menjelaskan kontrak waktu dan
memperhatikan
 Mendengarkan
dan
memperhatikan

Pelaksanaan  Penyaji menggali pengetahuan  Menyebutkan LCD,


20 menit audiens tentang stop bullying  Mendengarkan leaflet,
 Menjelaskan materi dan lembar
- Pengertian stop memperhatikan balik,
bullying  Audience bertanya dll.
- Bentuk-bentuk
terhadap bullying
- Faktor-faktor perilaku
bullying
- Penanganan terhadap
bullying
 Memberikan waktu untuk
audien bertanya
Penutup 5  Memberikan beberapa  Menjawab
menit pertanyaan untuk mengevaluasi pertanyaan
sejauh mana pemahaman  Menyimpulkan
audience tentang materi yang  Mendengarkan
dijelaskan dan
 Menyimpulkan secara bersama- memperhatikan
sama  Membalas salam
 Mengakhiri penyuluhan penutup
 Memberi salam penutup

L. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
Kegiatan yang dilakukan penyuluh sebelum pelaksanaan :
- Materi dan media sudah di siapkan3 hari sebelum pelaksanaan
- Undangan sudah diberikan ke peserta 4 hari sebelumnya
b. Evaluasi proses
Semua kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh dan peserta sejak mulai penyuluhan sampai
selesai :
- Penyuluh memberi materi sesuai SAP
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
- Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
c. Evaluasi hasil
Hasil yang dicapai peserta selama penyuluhan
- 100% peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
- 90% peserta mampu menyebutkan pengertian
- 80% peserta mampu menyebutkan penyebab

Mengetahui pembimbing pekalongan, November 2018


Mahasiwa

Herni Rejeki, Mkep.,Ns.Sp.Kep.Kom Dwi Purwati

M. Lampiran Materi

STOP BULLYING
1. Mengetahui pengertian bullying
2. Mengetahui bentuk-bentuk terhadap bullying
3. Mengetahui faktor-faktor perilaku bullying
4. Mengetahui penanganan terhadap bullying
DAFTAR PUSTAKA

Chakrawati,fitria 2015.bullying siapa takut?.jakarta:Tiga Ananda


Chatib, Munif.2015. orang tuanya manusia melejiytkan potensi dan kecerdasan dengan
menghargai fitrah setiap anak.Bndung:Kaifa
Edy, Ayah. 2015. Menjawab problematika orang tua ABG & remaja.jakarta:noura books
Illahi, Mohammad Takdir. 2014. Gagalnya pendidikan karakter.jakarta:rosda

Anda mungkin juga menyukai