Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR REMATIK

Disusun oleh kelompok 7:


1. Gita Ristiyanti
2. Kurniawan Sandi
3. Rizqa Siti Z
4. Wanda Kusyania Putri
Definisi
 Reumatologi adalah cabang ilmu penyakit dalam yang
mempelajari penyakit pada sendi, tendon, ligamen, jaringan
halus, dan otot. Reumatologi juga merupakan kelainan
autoimun yang menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung
kronik dan mengenai lebih dari lima sendi (poli artritis)
(pradana 2012).
 Gejala osteoarthritis bersifat progresif, dimana keluhan terjadi
perlahan-lahan dan lama-kelamaan akan memburuk (Helmi,
2012).
 Penderita osteoarthritis di Indonesia cukup tinggi yaitu pada
laki-laki 15,5% dan pada perempuan 12,7% dari seluruh
penderita osteoarthritis, pada usia < 40 tahun penderita
osteoarthritis mencapai 5% sedangkan pada usia 40-60 tahun
mencapai 30% dan pada usia > 60 tahun mencapai 65%.
(Mutiwara, 2016).
Etiologi :
Etiologi rematik belum diketahui dengan pasti
. Namun,kejadiannya dihubungkan dengan
interaksi yang kompleks antara faktor genetik
dan lingkungan (Suarjana ,2009):
1. Genetik
2. Hormone sex
3. Faktor Infeksi,
4. Heat Shock Protein (HSP)
5. Faktor Lingkungan
Manisfestasi klinik

1. Nyeri pada anggota gerak


2. Kelemahan otot
3. Peradangan dan bengkak pada sendi
4. Kekakuan sendi
5. Kejang dan kontraksi otot
6. Gangguan fungsi
7. Sendi berbunyi (krepitasi)
8. Sendi goyah
9. Timbulnya perubahan bentuk
10. Timbulnya benjolan nodul
Pathofisiologi
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling
sering terkena inflamasi dan degenerasi yang
terlihat pada penyakit rematik.

Inflamatori, inflamasi merupakan proses


primer dan degenerasi yang terjadi
merupakan proses sekunder yang timbul
akibat pembentukan pannus (proliferasi
jaringan synovial). Inflamasi merupakan akibat
dari respon imun (Nugroho, 2012).
Lanjutan….
Artritis Rhemathoid merupakan manifestasi dari respon
sistem imun terhadap antigen asing pada individu-
individu dengan predisposisi genetik (Nugroho, 2012).
Suatu antigen penyebab Artritis Rhemathoid yang
berada pada membran sinovial akan memicu proses
inflamasi. Proses inflamasi mengaktifkan terbentuknya
makrofag. Makrofag akan meningkatkan aktivitas
fagositosisnya terhadap antigen dan merangsang
proliferasi dan aktivasi sel B untuk memproduksi
antibody. Setelah berikatan dengan antigen, antibody
yang dihasilkan akan membentuk komplek imun yang
akan berdifusi secara bebas ke dalam ruang sendi.
Pengendapan komplek imun ini akan mengaktivasi
sistem komplemen C5a (Nugroho, 2012).
Macam atau jenis rematik

1. Artritis
2. Asam urat
3. Fibromyalgia
4. Lupus
Pemeriksaan penunjang

1. Obat obatan
2. Perlindungan sendi
3. Diet
4. Dukungan psikososial
5. Persoalan seksual
6. Fisioterapi
7. Operasi
KEPASAR BELI SELASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai