A. Latar belakang
Kanker prostat dianggap sebagai "silent killer" kenapa? karena jumlah penderita kanker prostat di
Indonesia mencapai 11. 361 kasus baru pada tahun 2018. Di seluruh dunia, kanker prostat adalah kanker
paling umum kedua pada pria, setelah jumlah kanker paru. Pada 2018 diperkirakan ada 1, 276 juta kasus
baru didiagnosis di seluruh dunia dan 359.000 kematian
Beratnya penyakit
Besarnya tumor
Usia pasien
Kondisi umum, gejala dan tingkat obstruksi nya
Paliatif berasal dari kata pallium yang artinya mantel jadi bisa diartikan paliatif itu mempunyai makna
meringankan yang dimaksud adalah mengurangi penderitaan atau memberi kenyamanan pada pasien
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka
menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam, melalui pencegahan dan
pengurangan penderita melalui identifikasi dini dan asesmen dalam pengobatan nyeri dan masalah lain,
fisik, psikososial dan spiritual
1. Dokter
2. Terapis
3. Rohaniawan
4. Perawat
5. Social worker
6. Psikologi
7. Ahli gizi
8. Caregiver
9. Administrasi
Tim keperawatan paliatif juga menyediakan konseling pasien dan keluarga, dukungan emosional, sosial dan
spiritual ( Ahlner-Elmqvist et al, 2004). Keterampilan dalam memberikan pelayanan yang harus meliputi
pemeriksaan fisik, maka dokter dan perawat harus mendukung dan selalu siap untuk pasien dan keluarga
selama 24 jam sehari.
Komunikasi
Komunikasi yang tidak memadai dan kurangnya kolaborasi dengan anggota keluarga dan antara penyedia
layanan kesehatan ditemukan seperti hambatan utama dalam perawatan paliatif. Komunikasi dengan pasien
atau keluarga disebut sebagai elemen kunci dari perawatan EOL ( END OF LIFE) berkualitas tinggi oleh pasien
dan caregivers
Ketidakmampuan
Ketidaktahuan
Ketidakpedulian
Hypeprotektif
Menurut penelitian claire Burbridge1 & Jason A. Randall (2019), seorang pasien kanker prostat sebanyak 72%
menyoroti dampak emosional dari diagnosis metastasis, lapor kekhawatiran atau kecemasan atau
ketakutan, suasana hati/depresi yang rendah, sok, peningkatan beban pada keluarga dan ketegangan pada
keluarga.
Penelitian yang dilakukan Nail A. Mistry, MD1, Syed Johar Raza, MD2 (2020), menghasilkan fenomena bahwa,
pasien kanker prostat yang memiliki dukungan yang terdekat, keluarga dan tidak ditinggal seorang diri lebih
sedikit menggunakan obat opioid untuk meredakan nyeri.
Peningkatan penggunaan pengobatan farmakologis untuk gangguan mood pada penyakit terminal mungkin
mencerminkan tingkatan tekanan psikologis yang tinggi, peran keluarga dalam perawatan paliatif sangat
besar sehingga berdampak pada kondisi fisik pasien
Menurut direktorat bina pelayanan keperawatan dan keteknisian medis kementerian kesehatan (2012)
indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif yaitu :
R. Kesimpulan
Perawatan paliatif bisa dilakukan pada semua pasien, dengan berbagai kondisi
Dalam perawatan paliatif diperlukan komunikasi dan koordinasi
Inti perawatan paliatif keluarga dan pasien
Perawatan paliatif bekerja secara tim