• Kanker • PPOK
• Gagal Ginjal Kronis • Tuberculosis
• Gagal Jantung/ CHF • Hipertensi
• HIV/ AIDS • Stroke
• SLE • Diabet/ DM
Kanker Payudara/ Carsinoma Mamae
• Kanker :
Pertumbuhan yang tidak normal, cepat tidak
terkendali dan invasif (Heru Purnomo,2009)
• Kanker Payudara
adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan
jaringan payudara abnormal yang tidak memandang
jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif,
dapat bermetastase (FKUI, 2009)
• Kanker payudara (Carcinoma mammae/ Ca Mamae):
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal
dari parenchym payudara
Patofisiologi Ca Mamae
• Sel kanker terjadi karena mutasi gen pada sel normal yang
sering disebabkan oleh zat-zat karsinogen yang memicu
terjadinya Karsinogenesis (transformasi sel normal menjadi sel
kanker)
• Fase Promosi
Pada Fase ini sel yang terpancing tersebut membentuk
klon melalui pembelahan (proliferasi).
• Fase Progresi
Sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi
ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi
Penyebaran Ca Mamae
• Menyebar Melalui Rongga Tubuh, kanker dapat menembus organ berongga
pada tubuh(misalnya usus, ovarium, dan lainnya) dengan mengadakan invasi
dan kemudian tertanam pada tempat yang baru.
• Melalui Aliran darah, penyebaran melalui pembuluh darah merupakan hal yang
paling ditakuti karena dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh lain, baik dekat
atau jauh.
Faktor Predisposisi Ca Mamae
• Faktor Reproduksi :
Perempuan usia diatas 35 tahun, Menarche dini, Menopause
lambat, Nullipara Maternal lanjut
• Faktor Gen (onkogen) dari keturunan
• Faktor Fibrokistik :
Hiperplasia dan papiloma, risiko 1,5 sampai 2 kali.
Hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
• Faktor Hormonal : Penguna kontrasepsi oral (hormonal)
• Gaya Hidup: Perokok dan minum alkohol
• Terpapar zat-zat karsinogenik: pola makan, jenis pekerjaan
Patofisiologi Kanker Payudara
Faktor Risiko:
- Genetik Berduka
- Riw Peny tumor
Penyebaran infasif: Pembesaran Badnews diagnosa Stresor fisik/
- Riw reproduksi (menarche dini,
Limfatogen KGB axilla kanker payudara psikologis, spiritual
menopause lambat, nullipara maternal Cemas Depresi,
lanjut, riw (-) menyusui dan spiritual
- Riw KB hormandan terapi hormon Hipoksemia dan Hipoksia, illness
- Gaya hidup: minum alkohol, perokok, RR meningkat, PCO2
zat karsinogenik lain (pola makan) Penyebaran organ Penebalan pd Gangguan dlm tinngi, PO2 rendah
terdekat: Paru dinding alveolus diffusi gas Gangguan
- Penurunan Pertukaran Gas
Tekanan positif intra energi ATP
Proliferasi sel dan paru, Inflamasi dan Sift cairan/ pus - Asam laktat Intoleransi
metaplasia Respon inflamasi pada merobek lapisan ke rongga pleura aktifitas
- Komplience paru
jaringan Paru pleura viserale
menurun Risiko
- Aktifitas otot bantu Cedera Jatuh
penekanan massa kanker pd Akumulasi napas meningkat
saluran limfe : obstruksi, nyeri cairan/ pusn di
Benjolan di payudara Nyeri Kronis Tidak Efektif
rongga pleura
(payudara nembesar) Penyebaran infasif:
Pola napas
Diagnostik PA: Hematogen Bangkitan
Mual, muntah,
Kanker Payudara kesadaran: on/off anoreksia, nyeri
Perubahan IMT/
Metastase jauh: Efek samping: mengunyah menelan
penurunan LLA
tulang belakang/ otak kerusakan mukosa
Sel kanker semakin
Perubahan Sel kanker membesar, pengeluaran sal cerna (mulut,
metabolisme mendominasi dan enzim kaheksia, badan esopgagus, Defisit asupan
Kemoterapi lambung) nutrisi
jaringan payudara ambilan nutrien kurus, penurunan BB
Patoflow Carsinoma Mamae
KANKER PAYUDARA
DENGAN TINDAKAN
Pembedahan
Kemoterapi Mastektomy
Kehilangan anggota
Radiasi
tubuh berharga
Takut, Cemas, kurang
pemahaman Efek samping
informasi yg didapat
Discontinuitas jaringan Rusaknya pertahanan
Stressor
Saluran cerna: tubuh primer
Tidak siap mental dan Kulit, rambut: stomatitis, mual,
fisik allopesia, menghitam muntah, anoreksia
Pengeluaran zat2
mekano sensitif: Risiko invasi mikro Koping pribadi,
prostaglandin, oorganisme keluarga dan
Mencari alternatif lain Krisis kepercayaan BB turun, IMT rendah, lingkungan tidak
bradikinin
diri, malu badan kurus konstruktif
Nyeri Akut
HIV/ AIDS
• HIV : Human Immunodeficiency Virus, merupakan
golongan retro virus yang merusak imunitas tubuh
• AIDS: Acquired Immune Deficiency Syndrome
Merupakan fase terakhir dari infeksi HIV dengan
parameter jumlah CD4 kurang dari 200, bahkan
dapat lebih rendah lagi
• AIDS merupakan kumpulan dari sejumlah penyakit
yang mempengaruhi tubuh dimana sistem
kekebalan yang melemah tidak dapat merespons.
Stadium HIV/ AIDS
1. Periode jendela. Lamanya 12 minggu ( 3 bulan) setelah infeksi. Tidak ada
gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut (Stadium I): Lamanya 1-2 minggu dengan gejala
flu likes illness.
3. Infeksi asimtomatik (Stadium II): Lamanya 1-1,5 lebih atau tahun dengan
tidak ada gejala.
4. Supresi imun simtomatik (Stadium III): Diatas 3 tahun dengan gejala
demam, keringat malam hari, BB menurun, diare, neuropati, lemah, rash,
limfadenopati, lesi mulut.
5. AIDS (Stadium IV): Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari HIV pertama
kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat, tumor pada berbagai
system tubuh dengan manifestasi neurologist.
RSHS Patofisiologi HIV/AIDS
Virus HIV Merusak seluler Menyerang LimfositT,
T Limfosi, sel saraf,
makrofag, limfosit B Immunocompromise
HIV -positif
Invasi kuman patogen Flora normal patogen
Organ Target
RX psikologis
Nutrisi inadequat
Cairan berkurang
Cairan berkurang
Gangguan sensori
Gangguan rasa nyaman:
Gangguan rasa nyaman:
jalan nafas
nyeri
nyeri
Gagal Jantung Kongestif
(Congestive Heart Failure)
• Gagal jantung merupakan kelainan multisitem dimana terjadi gangguan
pada jantung, otot skelet dan fungsi ginjal, stimulasi sistem saraf simpatis
serta perubahan neurohormonal yang kompleks (Craig; Mindell, 2006)
• Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi
memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh, walaupun darah balik masih dalam keadaan normal
• Gejala awal yang umumnya terjadi pada penderita gagal jantung yakni
dyspnea (sesak napas), mudah lelah dan adanya retensi cairan.
• Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Desease) adalah keadaan dimana terjadi
penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan – lahan (menahun)
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Peyakit ini bersifat progresif dan
umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversibel).
Gagal Ginjal Kronik
Peningkatan tekanan
Peny infeksi ginjal, intra lumen:
Viskositas darah
Obstruksi (batu, vasokonstriksi
meningkat
Kompensasi: jantung Penurunan renal tumor, strikturr)
meningkatkan stroke blood flow
volume: HR dan TD
meningkat
Hydronefrosis, Obstruksi Tumor/
Inlamasi, edema, nyeri batu di kandung
Hydroureter GFR menurun
tekan, Colic pinggang ke kemih
abdomen dan supra pubic
Reflux Cystostomy
Nefrostomy Nefropati vesikoureter
Operasi: AV shunt
Pasien dan Tindakan rutin 2x/ Uremic frozz, kulit Rembesan Discontinuitas Respon imun donor
keluarga dilatih minggu hitam, kering hydronefrosis jaringan dan recipien
Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi
insulin progresif dilatar belakangi oleh resistensi
Diabetes mellitus merupakan kondisi kronis yang terjadi saat meningkatnya kadar
glukosa dalam darah karena tubuh tidak mampu memproduksi banyak hormon
insulin atau kurangnya efektifitas fungsi insulin (IDF2017)
Klasifikasi Diabetes Melitus
Klasifikasi etiologis diabetes menurut American Diabetes Association 2018
a. Diabetes Melitus Tipe 1
DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab
autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin
dapat ditentukan dengan level protein c-peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak
terdeteksi sama sekali.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa
masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya
kemampuan insulin untuk pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk
menghambat produksi glukosa oleh hati. Resistensi insulin terjadi karena reseptor
insulin sudah tidak aktif, dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah, dan akan
mengakibatkan defisiensi relatif insulin
Klasifikasi Diabetes Melitus
c. Diabetes Melitus Tipe Lain
DM tipe ini terjadi akibat penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa darah akibat faktor genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin,
penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi
virus, penyakit autoimun dan sindrom genetik lain yang berkaitan dengan penyakit
DM. Diabetes tipe ini dapat dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti dalam
pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ)
d. Diabetes Melitus Gestasional
DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati
pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan ketiga
Berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal, memiliki risiko lebih besar
untuk menderita DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah
melahirkan.
Faktor Risiko Diabetes Melitus
1. Usia
Terjadinya DM tipe 2 bertambah dengan pertambahan usia (jumlah sel β yang
produktif berkurang seiring pertambahan usia).
2. Berat Badan
Berat badan lebih, BMI >25 atau kelebihan berat badan 20% meningkatkan dua kali
risiko terkena DM. Obesitas menyebabkan resistensi insulin.
3. Riwayat Keluarga, Orang tua atau saudara kandung mengidap DM.
Sekitar 40% diaebetes terlahir dari keluarga yang juga mengidap DM, dan + 60% -
90% kembar identik merupakan penyandang DM
4. Gaya Hidup. DM tipe 2 diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat
5. Riwayat Diabetes pada kehamilan (Gestational).
Diabetes selama kehamilan atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg
dapat meningkatkan resiko DM tipe 2
Manifestasi klinis
• Gejala awal:
• Poliuria karena glikosuria yang menyebabkan diuresis
osmosis sehingga mudah haus (Polidipsia), turunnya
berat badan krn glukosuria, kehilangan kalori
meyebabkan mudah lapar (polifagia), lemah, lelah
dan mengantuk (somnolen) yang terjadi selama
beberapa hari atau beberapa minggu.
• Lab: Hiperglikemia: Glukosa puasa >110
• OGTT: test glukosa tetap tinggi pada pemantauan
setiap 30mnt selama 2 jam
4 Pilar Penatalaksanaan Diabetes
1. Nutrisi
Pola makan sehat. Prinsip makan sehatCanadian Diabetes association adalah; makan
sesuai kebutuhan kalori, gizi seimbang, tidak berlebihan
2. Edukasi
Pengetahuan itu adalah kekuatan. Merupakan salah satu kunci penting yang menentukan
lamanya harapan hidup mereka. Mengontrol diri, motivasi utk disiplin dan lebih waspada
3. Farmakologi/ Obat-obatan
Obat diabetes baru diberikan apabila dengan pola makan yang sehat, dan olahraga, kadar
gula darah yang diinginkan tidak tercapai. Obat2an tdk menggantikan fungsi pengaturan
makan dan olah raga
4. Aktifitas fisik
Olahraga meningkatkan massa otot, memperbaiki gangguan toleransi glukosa,menurunkan
gula darah, mengurangi kebutuhan obat-obatan.
Patofisiologi DM type 2
Hiperglikaemi, viskositas
Faktor Risiko darah meningkat Glukosa > 350, Poliuria
- Diuresis osmosis
Usia glukosuria
-
-
Gaya hidup
Obesitas
DM
type 2 Respon Awal
- DM Gestasional
Respon lanjut: (gejala Trias)
- Riwayat keluarga Dehidrasi sel
renal blood Sering Haus Polidipsi
flow menurun
Kompensasi jantung:
meningkatkan stroke
volume, HR meningkat Perubahan metabolik, Sering lapar tp
Kurang pengetahuani Renin
kalori terbuang BB turun Polifagia
Peny. kronis angiotensin
Respon lanjut:
Risiko: Tidak eaktremity blood Vasospasme, Blood flow menurun,
Penurunan GFR, Nilai
patuh flow menurun Hipertensi Uropati: kerusakan sel2
Vasokontriksi Urkreat meningkat
nefron, glumerulus
Pengobatan,Stressor
panjang
Metabolisme anaerob:
Risiko gangguan
Risiko Penurunan Gangguan Eliminasi
energi kurang: lelah perfusi perifer
Neuropati Integritas kulit/
Hipoglikaemi/ Luka diabet urine (GGA...GGK)
Hiperglikaemi
Intoleran Penurunan Retinopaty,
Ketidakberdayaan sirkulasi ke mata risiko gangguan Risiko Cedera Jatuh
aktifitas penglihatan
Systemic Lupus Erytromatosus (SLE)
Pe nye b a b
Pada keluhan awal, sering Be l u m d a p a t d i ket a h u i
tidak dikenal sebagai SLE Fa k t o r ge n eti k , i nfe k s i d a n
karena manifestasi sering faktor lingkungan ikut
tidak terjadi bersamaan berperan
Systemic Lupus Erytromatosus (SLE)
Kelompok bakteri gram positif
Berbentuk batang
dengan ukuran panjang 1–4 mikron
dan tebal 0,3–0,6 mikron
Bakteri tidak berspora dan tidak
berkapsul.
Pewarnaan Ziehl-Nellsen tampak
berwarna merah dengan latar
belakang biru
Karakteristik Mycobacterium Tuberculosis (MTB)
Paru MTb
Jaringan ekstra paru
terhirup bertahan
Pertumbuhan logaritme yang
berlipat ganda setiap 24 jam
Makrofag
baru Bergerak ke arah basil
Siklus ulangan
Patofisiologi
• Usia, PPOK sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, jarang menyebabkan gejala
klinis sebelum usia 40 tahun.