Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PANKREATITIS DI RUANG BEDAH I


RSPAL DR. RAMELAN
SURABAYA

Disusun Oleh :
Putri Ani Eka Pratiwi, S.Kep
NIM 2030088

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


PRODI PROFESI NERS
2020/2021
A. Definisi
Pancreas merupakan suatu organ yang tidak biasa karena berfungsi sebagai
kelenjar endokrin dan eksokrin. Gangguan yang utama adalah diabetes. Produk
eksokrin pancreas berupa enzim kuat, yang dalam keadaan normal mencerna
protein, lemak, dan karbohidrat dalam makanan yang teringesti. Tetapi enzim-
enzim yang kuat sangat efektif pada pencernaan dalam lumen usus halus, juga
berperan sebagai sumber bahaya yang besar terhadap organ itu sendiri, bila
mereka diaktifkan dalam pancreas itu sendiri. Teori autodigesti menesankan
bahwa inilah yang sebenarnya terjadi pada pankreatitis. (Price, Anderson, Wilson,
& Carty, 2006)
B. Etiologi
Pankreatitis dapat dibagi menjadi 2 yaitu: (Elin, Retnosari, & Dkk, 2009)
1. Pankreatitis Akut (PA): pancreas yang disertai dengan rasa sakit hebat
pada perut bagian atas dan peningkatan konsentrasi serum lipase dan
amylase dan fungsi pancreas dapat kembali normal namun PA berat akan
mengalami komplikasi local seperti penumpukan cairan akut, nekrosis
pancreas, abses, dan pseudosit.
2. Pankreatitis Kronis (PK): merupakan sindrom kerusakan dan inflamasi
pancreas akibat kerusakan pancreas akibat kerusakan pancreas
berkepanjangan. Karakteristik PK adalah fibrosis yang riversibel dan
kerusakan jaringan endokrin dan eksokrin, tetapi bukan suatu penyakit
yang progresif. Kebanyakan pasien menderita seperti rasa sakit pada
abdomen periodic. Kegagalan pancreas progresif menyebabkan gangguan
pencernaan dan Diabetes Mellitus.
C. Manifestasi Klinis
1. Pankreatitis Akut
Tidak nyaman di perut sampai sakit menusuk, Shock, Gangguan
pernapasan, Nyeri perut diepigastrik menyebar ke kuadran atas belakang,
Mual, muntah, Distensi abdomen, Epigastrik lunak, Hipotensi, Demam
ringan, Pada kasus berat bunyi perut berkurang atau hilang, sesak napas
dan sakit takipnea adalah tanda komplikasi pernapasan akut.
2. Pankreatitis Kronis
Sakit perut, Malabsorbsi, BB turun, Diabetes, Nyeri tumpul pada perut
yang menyebar ke belakang, Mual, muntah, Serangan berat beaker dari
beberapa hari sampai beberapa minggu dan bertambah parah dengan
makan dan melemah dengan menghentikan minum alcohol..
Kehilangan lemak melalui feses (steatorhea), Kehilangan protein
melalui feses (azotorrhea)
(Elin et al., 2009)

Pemeriksaan Penunjang

1. Amylase serum (normal 30-220 U/L [SI Unit] dan atau lipase (normal
0-160 U/L [SI Unit] ≥ 3 kali batas normal.
2. Lempeng datar abdomen atau USG abdomen, CT, MRI, dan
kolangiopankreatografi endoskopik
3. Rontgen dada untuk mendeteksi efusi pleura
4. Kimia serum, termasuk penurunan kalsium, penurunan magnesium,
peningkatan bilirubin, peningkatan glukosa, penurunan kalium,
peningkatan enzim hati, penurunan albumin, dan peningkatan
trigliserida
5. Urinalisis dan peningkatan amylase urin (6,5 – 48,1 U/Jam [SI Unit]
6. DPL (peningkatan leukosit, hematocrit, dan hemoglobin dapat
meningkat atau menurun), PT/PTT, peningkatan protein reaktif C
7. AGD untuk menilai hipoksemia dan asidosis metabolic
(Perawatan Kritis Erlangga hal 147)

Penatalaksanaan
Pankreatitis Akut
1. Terapi Non Farmakologi
a. Nutrisi pendukung
Nutrisi pendukung ini bertujuan untuk mengistirahatkan saluran
cerna sehingga mengurangi stimulasi pancreas juga karena terjadi
malnutrisi
b. Intervensi radiologi dan ERPC
ERPC merupakan prosedur endoskopik untuk mengevaluasi
system bilier dan system duktus pankreatikus.
c. Terapi Bedah
Tindakan bedah diindikasikan pada pankreatitis akut berat.
2. Terapi Farmakologi
a. Manajemen nyeri
b. Manajemen cairan
c. Obat-obatan
d. Pencegahan infeksi
Pankreatitis Kronis
1. Terapi Non Farmakologi
Menghindari alcohol saat terjadi suatu serangan. Juga menghindari
semua makan dan hanya menerima cairan melalui infus. Dianjurkan
makan 4-5 kali/hari yang mengandung sedikit lemak dan protein,
dan banyak karbohidrat.
2. Terapi Farmakologi
Terapi pereda nyeri golongan narkotik, masih sering diperlukan
untuk mengurangi rasa nyeri. Bila penderita terus menerus
merasakan nyeri dan tidak ada komplikasi, biasanya dokter
menyuntikkan penghambat nyeri ke saraf pancreas sehingga
rangsangannya tidak sampai ke otak. Bila cara ini gagal, mungkin
diperlukan pembedahan.

D. Komplikasi
1. Nekrosis pankreas. Nekrosis pankreas terjadi karena adanya sekresi
pankreas yang mengalami refluk ke pankreas setelah dari empedu yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada pankreas.
2. Syok dan kegagalan organ multiple. Syok dan kegagalan organ terjadi
karena adanya penurunan volume cairan yang dapat berakibat pada
penurunan volume darah dan vaskulerissai,sehingga organ dapat mengalami
kegagalan fungsi akibat penurunan perfusi.
3. Gagal ginjal
E. WOC (Web of Caution)

Pankreatit - Proses infeksi Aktivasi


- Trauma abdomen
is enzim
- Hyperlipidemia
- Alkoholisme
- Penyakit billiarisme Autodigesti
- Obat-obatan
kelenjar

Penurunan Penurunan produksi


produksi enzim lipase
enzim

Gangguan Gangguan absorbs


absorbsi lemak

Penurunan
protein Peningkatan lemak
pada lumen usus
Penurunan
albumin
Diare
Penurunan Akumulasi
tekanan cairan
Di rongga Risiko
Edema Ketidaksei
Peningkata mbangan
n tekanan
diafragma
Perangsang
an Penurunan Penurunan
ekspansi komplians
Nyeri paru paru
kronis
Pola
Gangguan Napas
tidak
Mobilitas
F. Asuhan Keperawatan Pankreatitis (secara teori)
a. Pengkajian Keperawatan
1) Anamnesa
a) Nama:
b) Jenis kelamin:
c) Umur :
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi secara
drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Pankreatitis
sering muncul pada pasien yang pecandu alkohol yang berumur
lebih dari 40 tahun. Tetapi dapat pula muncul pada usia muda
sebagai pecandu berat alkohol.
d) Pendidikan dan pekerjaan
Pada orang dengan pendapatan tinggi dan rentan stress.
cenderung untuk mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum
minuman yang banyak
e) Keluhan utama
Penderita biasanya datang dengan keluhan perut terasa sakit dan
panas terbakar pada abdomen sampai tembus ke punggung
terutama daerah epigastrik.
f) Riwayat penyakit
Riwayat perjalanan penyakit ini biasanya mulai dari rasa tidak
enak di perut, rasa perih sehingga kadang orang awam
menganggapnya sebagai gangguan lambung. Rasa perih itu
kemudian berubah cepat menjadi rasa terbakar dan sakit pada
abdomen terutama epigastrik.
g) Pengkajian pola kebutuhan:
1. Kebutuhan nutrisi
Penderita pankreatitis sering mengeluh tidak nafsu makan
bahkan dapat juga terjadi keluhan muntah.
2. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien dengan pankreatitis akut mengalami gangguan rasa
nyeri panas pada abdomen dengan tingkat (skala nyeri
rata-rata di atas 6 ) yang rata-rata hebat. Pada ekspresi
pasien terlihat menahan nyeri hebat pada abdomen,
kadang ada yang sampai berteriak kesakitan. Rasa aman
yang mungkin tidak terpenuhi mungkin aman dari rasa
sakit yang mengganggu kehidupannya. Untuk lebih
lengkapnya perlu pengkajian nyeri dengan unsur P
(palliative), Q (quality), R (region), S (scale), T (time) dan
memakai alat bantu skala nyeri yang ditulis dalam kertas
lengkap dengan penjelasan nyeri skala 0 sampai 10.
2) Pemeriksaan fisik
1. B1: Inspeksi frekuensi : irama, kedalaman dan upaya bernafas
antara lain : dispnea, takipnea, hipernea pada pernafasan
(karena tedapat distensi abdomen).
2. B2: Pada TTV: Frekuensi nadi dan tekanan darah: takikardi
(karena terjadi kompensasi terhadap nyeri.
3. B3: adanya nyeri pada abdomen, pada punggung dan nyeri
tekan pada epigastrium.
4. B5: adanya mual muntah, anoreksia,dehidrasi karena penurunan
intake cairan
 Inspeksi: adanya mual muntah, anoreksia
 Auskultasi : bising usus dan gaster mungkin meningkat
sebagai respon mekanik terhadap peradangan pankreas.
 Perkusi: bunyi usus masih normal ( tympani)
 Palpasi:Nyeri tekan pada epigastrik.
5. B6: penurunan kekuatan musculoskeletal, kelemahan, turgor
kulit menurun karena dehidaras
b. Perencanaan Keperawatan

| Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
No. Keperawatan

1. Nyeri Kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1.08238) (SIKI Observasi
berhubungan keperawatan selama …….x24 jam Hal 201)
dengan kondisi diharapkan Nyeri Klien menurun 1. Untuk mengetahui
kronis pankreatitis dengan Kriteria Hasil: Tindakan : lokasi, karakteristik,
Nyeri Kronis durasi, frekuensi,
Tingkat Nyeri (L.08066) (SLKI 2016 Observasi kualitas, dan
Halaman 145) intensitas nyeri
1. Identifikasi lokasi, 2. Untuk mengetahui
(D.0078) SLKI 1. Keluhan nyeri dari skala 2 karakteristik, durasi, seberapa parah tingkat
2016 Hal 174 (Cukup Meningkat) menjadi frekuensi, kualitas, nyeri dari sudut
skala 3 (Sedang) pandang pasien
intensitas nyeri
2. Meringis dari skala 2 (Cukup 3. Untuk mengetahui
Meningkat) menjadi skala 3 2. Identifikasi skala respon baik dari
(Sedang) nyeri ekspresi pasien
3. Gelisah dari skala 2 (Cukup 3. Identifikasi respons 4. Untuk mengetahui
Meningkat) menjadi skala 3 nyeri non verbal hal-hal apa saja yang
(Sedang) 4. Identifikasi faktor menyebabkan nyeri
yang memperberat lebih parah dan hal-
hal yang
dan memperingan
menyebabkan nyeri
nyeri berkurang
Terapeutik 5. Teknik non
farmakologis untuk
1. Berikan teknik mengurangi tingkat
nonfarmakologis nyeri
6. Agar pasien
Edukasi
mengetahui penyebab
1. Jelaskan penyebab nyeri timbul
nyeri 7. Agar pasien
2. Jelaskan strategi mengetahui strategi /
meredakan nyeri cara mengurangi nyeri
3. Ajarkan teknik 8. Tarik napas dalam
nonfarmakologis adalah teknik untuk
membantu meredakan
untuk mengurangi
nyeri
rasa nyeri seperti
latihan nafas dalam.

2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Mobilisasi (1.05173) 1. Adanya nyeri dan
Mobilitas Fisik keperawatan selama …….x24 jam (SIKI 2016 Halaman 30) keluhan lain dapat
berhubungan diharapkan mobilitas fisik Klien menyebabkan
dengan meningkat dengan Kriteria Hasil: Tindakan : berkurangnya
trauma/keganasan. Mobilitas Fisik (L.05042 SLKI 2016 gangguan dan
Halaman 65) Observasi menghambat gerakan
1. Pergerakan fisik
(D.0054) SLKI ekstremitas 1. Identifikasi adanya 2. Untuk mengetahui
2016 Hal 124 meningkat dari skala nyeri atau keluhan adanya perubahan
2 (cukup menurun) fisik lainnya kondisi atau tetap
menjadi 3 (sedang) 2. Monitor kondisi stabil saat melakukan
2. Gerakan terbatas umum selama mobilisasi
menurun dari skala 4 melakukan 3. Memfasilitasi
(cukup menurun) mobilisasi aktivitas mobilisasi
menjadi 3 (sedang) Terapeutik dapat membuat pasien
3. Kelemahan fisik 3. Fasilitasi aktivitas agar tetap aman
menurun dari skala 4 mobilisasi dengan 4. Pelibatan keluarga
(cukup menurun) alat bantu (missal dapat juga
menjadi 3 (sedang) pagar tempat tidur mengedukasi agar
4. Libatkan keluarga selalu membantu
untuk membantu pasien untuk
pasien dalam mobilisasi
meningkatkan 5. Menjelaskan dapat
pergerakan membuat pasien
Edukasi maupun keluarga
5. Jelaskan prosedur mengetahuitujuan dari
dan tujuan dilakukan mobilisasi
mobilisasi 6. Mobilisasi dini dapat
6. Anjurkan mengurangi resiko
melakukan kekakuan pada sendi
mobilisasi dini dan mengecilnya
7. Ajarkan mobilisasi tulang
sederhana (missal 7. Mobilisasi sederhana
duduk di tempat untuk memudahkan
tidur, duduk disisi pasien melakukan
tempat tidur, pindah aktivitas sehari-hari
dari tempat tidur ke
kursi)

Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan (1.03098)


3. Risiko (SIKI Halaman 159) 1. Untuk
keperawatan selama …….x24 jam
Ketidakseimbangan Observasi mengetahui
Cairan diharapkan keseimbangan cairan 1. Monitor status apakah pasien
berhubungan hidrasi (missal: dalam kondisi
Klien meningkat dengan Kriteria
dengan Peradangan frekuensi nadi, cairan yang cukup
Pankreas Hasil: kekuatan nadi, atau kurang atau
akral, CRT, juga kelebihan
Keseimbangan Cairan (L.03020
kelembaban cairan
SLKI 2016 Halaman 41) mukosa, tekanan 2. Untuk
darah) mengetahui
1. Asupan cairan
2. Monitor hasil pemeriksaan
( D.0036 SDKI meningkat dari skala 2 pemeriksaan laboratorium
2016 Halaman 87) laboratorium 3. Untuk
(cukup menurun)
(missal: hematocrit, mengetahui
menjadi 3 (sedang) Na, K, Cl, BUN) balans cairan
Terapeutik pada pasien
2. Haluaran urin
1. Catat intake-output 4. Asupan cairan
meningkat dari skala 2 dan hitung balans dapat membantu
cairan 24 jam memenuhi
(cukup menurun)
2. Berikan asupan kebutuhan cairan
menjadi 3 (sedang) cairan, sesuai 5. Cairan intravena
3. Kelembaban membrane kebutuhan dapat membantu
3. Berikan cairan lebih cepat tubuh
mukosa meningkat dari
intravena, jika untuk terhidrasi
skala 2 (cukup perlu 6. Pemberian
diuretic dapat
menurun) menjadi 3
Kolaborasi membantu
(sedang) menyeimbangkan
1. Kolaborasi status cairan
pemberian diuretic, pasien
jika perlu

4. Pola Napas Tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas (1.01011 1. Meonitor pola napas
Efektif keperawatan selama …….x24 jam SIKI 2016 Halaman 186) untuk mengetahui
berhubungan diharapkan pola napas Klien membaik frekuensi, kedalaman,
dengan Penurunan dengan Kriteria Hasil: Observasi dam usaha napas pada
ekspansi paru pasien
Pola Napas (L.01004 SIKI 2016 1. Monitor pola napas (frekuensi, 2. Untuk mengetahui
Halaman 95) kedalaman, usaha napas) apakah ada bunyi
2. Monitor bunyi napas (gurgling, napas tambahan
(D. 0005 SDKI 8. Frekuensi napas membaik dari mengi, wheezing, ronkhi 3. Untuk mengetahui
2016 Halaman 26) skala 2 (cukup menurun) kering) jumlah, warna, aroma
menjadi 3 (sedang) 3. Monitor sputum (jumlah, sputum
9. Kedalaman napas membaik dari warna, aroma) 4. Posisi ini dapat
skala 2 (cukup menurun menjadi mengurangi sesak
3 ( sedang) Terapeutik napas
5. Minuman hangat
1. Posisikan semi-fowler atau dapat mengencerkan
fowler dahak pada pasien
2. Berikan minuman hangat 6. Memberikan oksigen
3. Berikan oksigen, jika perlu dapat meningkatkan
oksigen yang masuk
Edukasi dalam tubuh
7. Untuk menjaga
1. Anjurkan asupan cairan 2000 keseimbangan cairan
ml/hari, jika tidak ada dalam tubuh
kontraindikasi 8. Batuk efektif dapat
2. Ajarkan tehnik batuk efektif mengeluarkan dahak
pada pasien
Kolaborasi 9. Bronkodilator,
ekspektoran dapat
1. Kolaborasi pemberian membantu
bronkodilator, ekspektoran, mengencerkan dahak
mukolitik, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Elin, Y., Retnosari, I., & Dkk. (2009). ISO Farmakoterapi. Jakarta: ISFI.
Price, Anderson, S., Wilson, & Carty, L. M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai