Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PERAWATAN LUKA POST OP

Disusun Oleh :

Putri Ani Eka Pratiwi, S.Kep

NIM 2030088

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PRODI PROFESI NERS

2020/2021
A. Definisi
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang
diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit,
diabilitas, atau trauma. Dimana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Atau juga
dapat di definisikan sebagai jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan
sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transfersal.
Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang,
membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh
dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang.
Potongan transfersal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi
bagian atas dan bawah.

B. Tujuan
1. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang
dapat dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan
pasien.
2. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.

C. Manfaat
a. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
b. Mengkaji tulang sendi, otot
c. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
d. Memperlancar sirkulasi darah

D. Jenis ROM
1. ROM aktif : Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang
gerak sendi normal (klien aktif).
2. ROM pasif : Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal (klien pasif).

E. Indikasi
1. Klien dengan tirah baring yang lama.
2. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.
3. Kelemahan otot.
4. Fase rehabilitasi fisik.

F. Kontra Indikasi
1. Klien dengan fraktur.
2. Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial.
3. Trombus/emboli pada pembuluh darah.
4. Kelainan sendi atau tulang.
5. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).

G. GERAKAN ROM AKTIF


1. Fleksi
2. Ekstensi
3. Hiperekstensi
4. Rotasi
5. Sirkumsisi
6. Supinasi
7. Pronasi
8. Abduksi
9. Adduksi
10. Oposisi

H. LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH


1. Latihan I
a. Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat ke
atas.
b. Letakkan kedua tangan diatas kepala.
c. Kembalikan tangan ke posisi semula.
2. Latihan II
a. Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan yang
sehat.
b. Kembalikan keposisi semula.
3. Latihan III
a. Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas.
b. Kembalikan ke posisi semula.
4. Latihan IV
a. Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat.
b. Luruskan siku kemudian angkat ke atas.
c. Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.
5. Latihan V
a. Pegang pergelangan tangan yang kontraktur menggunakan tangan
yang sehat angkat ke atas dada.
b. Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah keluar.
6. Latihan VI
a. Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat kemudian
luruskan.
b. Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat.
7. Latihan VII
a. Letakkan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur.
b. Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
dibawah pergelangan kaki yang kontraktur.
c. Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian
turunkan pelan-pelan.
8. Latihan VIII
a. Angkat kaki yang kontraktur menggunakan kaki yang sehat ke atas
sekitar 3cm.
b. Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi
yang satunya lagi.
c. Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.
9. Latihan IX
a. Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada lutut
yang kontraktur dengan tangan yang lain.
b. Dengan tangan yang lainnya penokong memegang oinggang pasien.
c. Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
d. Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.

Anda mungkin juga menyukai