NPM : 1904742010151
No : 20
Kelas : 2 D Reguler
Soal :
Jawaban :
1. Hukum Adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan
sosial di Indonesia dan negara lain seperti Jepang, Tiongkok dan India. Sumber
hukum adat adalah peraturan-peraturan yang tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dan dipertahankan dengan kesadarah hukum
masyarakat tersebut, karena peraturan yang ada dalam hukum adat tidak tertulis dan
tumbuh kembang. Hukum adat ini mampu menyesuaikan diri dan elastis.
Masyarakat hukum adat adalah sekelompok orang yang terikat dengan tatanan
hukum adat sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan
tempat tinggak ataupun dasar keturunan. Hukum adat bersifat religius sehingga
dapat mengembalikan keseimbangan emosional (penciptanya, sesama dan alam)
kedua pihak, hukum adat lebih memberikan perasaan malu, rendah diri di
lingkungannya, keputusan didasarkan pada saksi-saksi dan bukti-bukti serta
pengakuan dari pihak.
Hukum nasional adalah peraturan hukum yang berlaku di suatu Negara yang
terdiri atas prinsip-prinsip serta peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat pada
suaru Negara. Hukum nasional merupakan sebuah sistem hukum yang dibentuk dari
proses penemuan, pengembangan, penyesuaian dari beberapa sistem hukum yang
telah ada. Hukum nasional di Indonesia adalah hukum yang terdiri atas campuran
dari sistem hukum agama, hukum eropa, dan hukum adat. Hukum agama, itu karena
mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, maka syari’at islam lebih
mendominasi terutama pada bidang kekeluargaan, perkawinan, dan warisan. Sistem
hukum nasional yang diikuti sebagian besar berbasis pada hukum Eropa continental
baik itu hukum perdata maupun hukum pidana. Hukum Eropa yang diikuti
khususnya dari belanda itu karena di masa lampau Indonesia merupakan Negara
jajahan Belanda. Sistem Hukum adat juga merupakan bagian dari hukum nasional,
karena di Indonesia masih kental dengan aturan-aturan adat setempat dari
masyarakat serta budaya yang ada di wilayah Indonesia.
Hukum Adat warisan Bali, bali yang menganut paham patrineal atau
prioritas pada kaum laki-laki memiliki hukum ahli waris keluarga yang jatuh
ke tangan laki-laki seratus persen, sementara anak perempuan hanya bisa
menggunakannya saja, hal ini didasari karena tanggung jawab laki-laki jatuh
lebih besar dari perempuan dalam sebuah keluarga.