03 04
Strategi dan Sasaran
Konsep Ilmu Perilaku
Promosi Kesehatan
Pokok Pembahasan
Permenkes RI No. 44
Piagam Ottawa Menurut Ahli
Tahun 2018
Promosi kesehatan, yaitu upaya Promosi kesehatan adalah proses Promosi kesehatan juga dapat
untuk memberdayakan masyarakat yang memungkinkan individu didefinisikan sebagai cabang dari ilmu
melalui kegiatan menginformasikan, mengendalikan dan memperbaiki kesehatan yang bergerak bukan hanya
mempengaruhi dan membantu kesehatannya, untuk mencapai kesehatan dalam proses penyadaran masyarakat
masyarakat berperan aktif untuk jasmani, rohani dan sosial yang atau pemberian dan peningkatan
mendukung perubahan perilaku dan sempurna, seseorang atau kelompok pengetahuan masyarakat tentang
lingkungan serta menjaga dan harus mampu mengidentifikasi dan kesehatan semata, akan tetapi di
meningkatkan kesehatan menuju derajat mewujudkan aspirasi, mampu memenuhi dalamnya terdapat usaha untuk
kesehatan yang optimal. kebutuhan, mampu mengubah atau memfasilitasi dalam rangka perubahan
beradaptasi dengan lingkungan. perilaku masyarakat (Widyawati, 2020)
b. Komponen
1) 2) 3)
Pendidikan Pencegahan Perlindungan
Kesehatan Penyakit Kesehatan
(Health (Disease (Health
Education) Prevention) Protection)
c. Tujuan
Health Motivation
Cues to Action
Perceive Benefits
Model keyakinan kesehatan merupakan teori pertama di bidang kesehatan yang berhubungan
dengan perilaku kesehatan yang menjelaskan perilaku pencegahan dan respon individu terhadap
penyakit. Health Belief Model (HBM) merupakan suatu kerangka kerja konseptual yang digunakan
untuk memahami perilaku kesehatan dan kemungkinan alasan untuk non-kepatuhan dengan tindakan
kesehatan yang direkomendasikan (Stretcher dan Rosenstock, 2008 dalam Megawaty and Syahrul,
2019).
2. Theory of Reasoned Action
Subjective norm
Theory of reasoned action menyatakan bahwa perilaku individu disebabkan oleh faktor sikap
(attitude) dan norma subjektif (subjective norm) yang mendorong individu untuk berkendak atau
bermaksud (intention) (Ajen, 2005 dalam Pakpahan et al., 2021). Model ini dikenal sebagai model
yang berhubungan erat dengan dimensi psikologi sosial. Teori ini diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein
pada tahun 1980 dan pada tahun 1991 mengalami perbaharuan menjadi teori perilaku direncanakan
(theory of planned behavior) oleh Ajzen.
3. Theory of Planned Behaviour
Kepercayaan (Belief)
Attitude (sikap)
Evaluasi thd. Hasil
Niat/Intensi (intention)
Kepercayaan normative
Norma subjektif
Motivasi untuk menaati peraturan Perilaku (behavior)
control)
Model promosi kesehatan ini merupakan pengembangan konsep dari theory of reasoned action
dengan tambahan berupa membangun perilaku control yang dirasakan memiliki pengaruh yang sama
besar dengan sikap dan norma subjektif. Dorongan minat seseorang untuk mewujudkan perilakunya
ketika mereka mempunyai control sepenuhnya terhadap minatnya tersebut. Kekuatan control tersebut
akan tergantung kepada sumber daya yang dimiliki dan juga kesempatan yang ada bagi dirinya.
Sumber daya yang dimaksud meliputi keuangan maupun keterampilan, sedangkan yang dimaksud
dengan kesempatan adalah tentang waktu.
4. Persepsi Kontrol Keperilakuan atau Perceived
Behavioral Control
Model ini adalah tentang perasaan mengenai kemampuan diri snediri dalam
berperilaku yang disebut sebagai self-efficacy. Faktor pengontrolan ini lebih tepatnya
yaitu tentang pandangan akan kemudahan dan kesulitan individu dalam berperilaku.
Disamping itu tentang proses pengendalian diri seseorang dalam mencapai tujuan dari
hasil perilaku yang akan mereka lakukan (Teo and Lee, 2010 dalam Pakpahan et al.,
2021).
Perceived behavioral control adalah suatu kondisi akan tingkat kepercayaan
individu akan kemudahan dan kesulitan juga akan kendala yang akan ditemui. Hal ini
dapat menjadi bahan pertimbangan setiap individu dalam memunculkan niatnya dalam
perubahan perilaku.
03
Strategi dan Sasaran
Promosi Kesehatan
a. Strategi Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif
dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut
‘strategi´, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi
promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini
terdiri dari 3 hal, yaitu:
3)Pemberdayaan
2)Dukungan Sosial
1)Advokasi (Advocacy) Masyarakat
(Social support)
(Empowerment)
b. Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu sebagai berikut.
Perilaku
merawat orang sakit, menolong persalinna dan
sebagainya.
b) Aktivitas yang tidak dapat diamati orang lain
Kesehatan (dari luar) misalnya: berfikir, bersikap,
berfantasi, dan sebagainya
Menurut Notoatmodjo (2014), perilaku
kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga:
1. Perilaku Hidup Sehat (Healthy Life Style)
2. Perilaku Sakit (Illness Behavior)
3. Perilaku Peran Sakit (The Sick Role Behavior)
05
Ruang Lingkup dan Teori Perilaku
Kesehatan
a. Ruang Lingkup Perilaku Kesehatan
1)Perilaku Seseorang Terhadap Sakit dan 2) Perilaku terhadap makanan (Nutrition
Penyakit Behaviour)
Bagaimana manusia berespons, baik Perilaku terhadap makanan (Nutrition
secara pasif (mengetahui, bersikap, dan Behaviour) yakni respons seseorang
mempersepsikan penyakit dan rasa sakit terhadap makanan sebagai kebutuhan
yang ada pada dirinya dan diluar dirinya), vital bagi kehidupan. Perilaku ini
maupun aktif (tindakan) yang dilakukan meliputi pengetahuan, persepsi, sikap,
sehubungan dengan penyakit dan sakit dan praktik kita terhadap makanan.
tersebut.
b. Teori Perilaku Kesehatan
Teori perilaku menurut badan kesehatan dunia (WHO), bahwa seseorang
berperilaku, karena adanya 4 alasan pokok (determinan), yaitu:
1) Pemikiran dan perasaan (Thoughts and Feeling)
2) Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai
(Personal Reference)
3) Sumber daya (Resource)yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya
perilaku seseorang atau masyarakat
4) Sosial budaya (Culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya perilaku seseorang.
b. Teori Perilaku Kesehatan
Adapun beberapa teori bidang kesehatan yang menganalisis perilaku kesehatan individu ataupun
masyarakat yang dikemukakan oleh ahli dalam berbagai penelitian sebagai berikut:
Promosi kesehatan sangat berperan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular, terutama dalam upaya mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih
dan sehat (PHBS). Peran petugas promosi kesehatan dapat mempengaruhi hasil program
promosi kesehatan yaitu perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal PHBS atau
promosi higiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penyakit diare dan
penyakit menular yang lain melalui pengabdopsian perubahan perilaku oleh masyarakat
secara meluas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui, diinginkan dan dilakukan
masyarakat setempat dan mengembangkan program berdasarkan informasi tersebut (Curtis
V dkk, 1997; UNICEF, WHO. Bersih, Sehat dan Sejahtera).
Didalam mewujudkan PHBS secara terencana dan tepat maka diperlukan pemahaman
dan tahapan tenaga promosi kesehatan sebagai berikut (UNICEF, WHO. Bersih, Sehat dan
Sejahtera; Fraeff dkk, 1993; Van Wijk dkk, 1995):