Anda di halaman 1dari 33

KONSEP PROMOSI

KESEHATAN DAN PERILAKU


KESEHATAN

DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
Kelompok 2

1. NURUL AULYAH PAISAL K011191026


2. NADHIRA GHASSANI K011191074
3. VITRA AMANDA K011191108
4. PUTRI FEBRIAN RAHMADANI K011191137
5. ABDUL HADI AL MUTTAQIN K011191171
6. NUR FADHILAH K011191209
Pokok Pembahasan

Konsep dan Ruang Prinsip dan Teori


01 Lingkup Promosi
Kesehatan
02 Promosi Kesehatan
Menurut Para Ahli

03 04
Strategi dan Sasaran
Konsep Ilmu Perilaku
Promosi Kesehatan
Pokok Pembahasan

05 Ruang Lingkup dan Teori


Perilaku 06 Strategi dalam Merubah
Perilaku Kesehatan
01
Konsep dan Ruang Lingkup
Promosi Kesehatan
a. Definisi

1980 Pendidikan Kesehatan

1984 Promosi Kesehatan


a. Definisi

Permenkes RI No. 44
Piagam Ottawa Menurut Ahli
Tahun 2018

Promosi kesehatan, yaitu upaya Promosi kesehatan adalah proses Promosi kesehatan juga dapat
untuk memberdayakan masyarakat yang memungkinkan individu didefinisikan sebagai cabang dari ilmu
melalui kegiatan menginformasikan, mengendalikan dan memperbaiki kesehatan yang bergerak bukan hanya
mempengaruhi dan membantu kesehatannya, untuk mencapai kesehatan dalam proses penyadaran masyarakat
masyarakat berperan aktif untuk jasmani, rohani dan sosial yang atau pemberian dan peningkatan
mendukung perubahan perilaku dan sempurna, seseorang atau kelompok pengetahuan masyarakat tentang
lingkungan serta menjaga dan harus mampu mengidentifikasi dan kesehatan semata, akan tetapi di
meningkatkan kesehatan menuju derajat mewujudkan aspirasi, mampu memenuhi dalamnya terdapat usaha untuk
kesehatan yang optimal. kebutuhan, mampu mengubah atau memfasilitasi dalam rangka perubahan
beradaptasi dengan lingkungan. perilaku masyarakat (Widyawati, 2020)
b. Komponen

1) 2) 3)
Pendidikan Pencegahan Perlindungan
Kesehatan Penyakit Kesehatan
(Health (Disease (Health
Education) Prevention) Protection)
c. Tujuan

Untuk meningkatkan kemampuan baik individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat agar mampu hidup
sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang
bersumber masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan
tersebut (Notoatmodjo, 2012 dalam Nurmala et al., 2018).
02
Prinsip dan Teori Promosi
Kesehatan Menurut Para
Ahli
Menurut para ahli dan hasil penelitian,
promosi kesehatan dapat terlaksana dengan efektif
apabila dilakukan berbagai prinsip sebagai berikut
(Pakpahan et al., 2021):
1) Pengembangan kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
2) Penciptaan lingkungan yang kondusif.
3) Penguatan gerakan masyarakat
a. Prinsip
4) Pemberdayaan masyarakat
5) Pengembangan kemampuan individu.
6) Penataan kembali arah pelayanan kesehatan
7) Lintas sektor
8) Keadilan sosial
9) Holistis
10) Berkelanjutan
11) Menggunakan berbagai strategi
Kesehatan merupakan hasil dari b. Model Promosi
hubungan faktor internal (fisik dan psikis)
dengan faktor eksternal (sosial, budaya, Kesehatan
lingkungan fisik, politik, ekonomi, serta
pendidikan). Terjadinya interaksi inilah yang
membuat model promosi kesehatan
berkembang. Berikut merupakan model-
model promosi kesehatan:
1. Model Keyakinan Kesehatanatau Health Belief Model
Demographic Percieved
variables Susceptibility

Psychological Perceived Severity Action


Characteristics

Health Motivation

Cues to Action
Perceive Benefits

Gambar 1. Model Kepercayaan

Perceived Barriers Kesehatan (Day, Dort, and Tay-Teo,


2010 dalam Pakpahan et al., 2021)

Model keyakinan kesehatan merupakan teori pertama di bidang kesehatan yang berhubungan
dengan perilaku kesehatan yang menjelaskan perilaku pencegahan dan respon individu terhadap
penyakit. Health Belief Model (HBM) merupakan suatu kerangka kerja konseptual yang digunakan
untuk memahami perilaku kesehatan dan kemungkinan alasan untuk non-kepatuhan dengan tindakan
kesehatan yang direkomendasikan (Stretcher dan Rosenstock, 2008 dalam Megawaty and Syahrul,
2019).
2. Theory of Reasoned Action

Attitude towars act or behavior

Behavioral intention Behaviour

Subjective norm

Gambar 2. Model Promosi


Kesehatan Berdasarkan Theory of
Reasoned Action (Ajen, 2005 dalam
Pakpahan et al., 2021)

Theory of reasoned action menyatakan bahwa perilaku individu disebabkan oleh faktor sikap
(attitude) dan norma subjektif (subjective norm) yang mendorong individu untuk berkendak atau
bermaksud (intention) (Ajen, 2005 dalam Pakpahan et al., 2021). Model ini dikenal sebagai model
yang berhubungan erat dengan dimensi psikologi sosial. Teori ini diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein
pada tahun 1980 dan pada tahun 1991 mengalami perbaharuan menjadi teori perilaku direncanakan
(theory of planned behavior) oleh Ajzen.
3. Theory of Planned Behaviour
Kepercayaan (Belief)
Attitude (sikap)
Evaluasi thd. Hasil
Niat/Intensi (intention)
Kepercayaan normative
Norma subjektif
Motivasi untuk menaati peraturan Perilaku (behavior)

Kuasa perilaku Gambar 3. Model Promosi

(perceived behavioral Kesehatan berdasarkan theory of


planned behaviour

control)

Model promosi kesehatan ini merupakan pengembangan konsep dari theory of reasoned action
dengan tambahan berupa membangun perilaku control yang dirasakan memiliki pengaruh yang sama
besar dengan sikap dan norma subjektif. Dorongan minat seseorang untuk mewujudkan perilakunya
ketika mereka mempunyai control sepenuhnya terhadap minatnya tersebut. Kekuatan control tersebut
akan tergantung kepada sumber daya yang dimiliki dan juga kesempatan yang ada bagi dirinya.
Sumber daya yang dimaksud meliputi keuangan maupun keterampilan, sedangkan yang dimaksud
dengan kesempatan adalah tentang waktu.
4. Persepsi Kontrol Keperilakuan atau Perceived
Behavioral Control
Model ini adalah tentang perasaan mengenai kemampuan diri snediri dalam
berperilaku yang disebut sebagai self-efficacy. Faktor pengontrolan ini lebih tepatnya
yaitu tentang pandangan akan kemudahan dan kesulitan individu dalam berperilaku.
Disamping itu tentang proses pengendalian diri seseorang dalam mencapai tujuan dari
hasil perilaku yang akan mereka lakukan (Teo and Lee, 2010 dalam Pakpahan et al.,
2021).
Perceived behavioral control adalah suatu kondisi akan tingkat kepercayaan
individu akan kemudahan dan kesulitan juga akan kendala yang akan ditemui. Hal ini
dapat menjadi bahan pertimbangan setiap individu dalam memunculkan niatnya dalam
perubahan perilaku.
03
Strategi dan Sasaran
Promosi Kesehatan
a. Strategi Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif
dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut
‘strategi´, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi
promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.

Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini
terdiri dari 3 hal, yaitu:

3)Pemberdayaan
2)Dukungan Sosial
1)Advokasi (Advocacy) Masyarakat
(Social support)
(Empowerment)
b. Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu sebagai berikut.

a) Sasaran Primer (Primary b) Sasaran sekunder (Secondary c) Sasaran tersier (Tertiary


Target) Target) Target)
Masyarakat pada umumnya Dengan memberikan Sasaran tersier adalah para
menjadi sasaran langsung pendidikan kesehatan kepada pembuat keputusan atau
promosi kesehatan, Upaya kelompok ini akan penentu kebijakan baik
promosi ini sejalan dengan memberikan pendidikan ditingkat pusat maupun
strategi promosi kesehatan kesehatan kepada masyarakat daerah. Upaya promosi
pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan
(Empowerment). kesehatan ini sejalan dengan strategi global promosi
strategi promosi kesehatan kesehatan yaitu advokasi
dukungan social (Social (Advocacy).
Support).
04
Konsep Ilmu
Perilaku
1) Definisi Ilmu Perilaku
Nesi Novita dan Yunetra Fransika (2011) Ilmu perilaku
adalah ilmu yang mempelajari semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku manusia antara
satu dengan yang lain tidak sama baik dalam hal kepandaian,
bakat, sikap, minat maupun kepribadian.
2) Tujuan Ilmu Perilaku
Tujuan dari ilmu perilaku ialah:
1. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi bidang ilmu kesehatan masyarakat
khususnya di kawasan Kepulauan Tropis Semi Ringkai sehingga mampu menemukan, memahami,
menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah kesehatan yang ada.
2. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu pendidikan kesehatan
dan perilaku.
3. Mampu menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Mampu mengantisipasi dan tanggap terhadap berbagai perubahan pembangunan dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang bersifat positif dan negatif.
5. Menyelenggarakan penelitian dan inovasi teknologi guna memanfaatkan sumberdaya lokal secara
optimal dan berkelanjutan sehingga dapat mempercepat proses pembaharuan, pengembangan dan
penerapan IPTEKS.
6. Menyelenggarakan, mengembangkan dan membina kehidupan masyarakat akademik melalui sistem
manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.
7. Mengembangkan dan membina kerjasama kemitraan pada tingkat regional, nasional dan internasional.
Aktivitas manusia dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu:

3) Tiga Kategori a) Aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain,


misalnya: berjalan, menulis, menyunyik,

Perilaku
merawat orang sakit, menolong persalinna dan
sebagainya.
b) Aktivitas yang tidak dapat diamati orang lain
Kesehatan (dari luar) misalnya: berfikir, bersikap,
berfantasi, dan sebagainya
Menurut Notoatmodjo (2014), perilaku
kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga:
1. Perilaku Hidup Sehat (Healthy Life Style)
2. Perilaku Sakit (Illness Behavior)
3. Perilaku Peran Sakit (The Sick Role Behavior)
05
Ruang Lingkup dan Teori Perilaku
Kesehatan
a. Ruang Lingkup Perilaku Kesehatan
1)Perilaku Seseorang Terhadap Sakit dan 2) Perilaku terhadap makanan (Nutrition
Penyakit Behaviour)
Bagaimana manusia berespons, baik Perilaku terhadap makanan (Nutrition
secara pasif (mengetahui, bersikap, dan Behaviour) yakni respons seseorang
mempersepsikan penyakit dan rasa sakit terhadap makanan sebagai kebutuhan
yang ada pada dirinya dan diluar dirinya), vital bagi kehidupan. Perilaku ini
maupun aktif (tindakan) yang dilakukan meliputi pengetahuan, persepsi, sikap,
sehubungan dengan penyakit dan sakit dan praktik kita terhadap makanan.
tersebut.
b. Teori Perilaku Kesehatan
Teori perilaku menurut badan kesehatan dunia (WHO), bahwa seseorang
berperilaku, karena adanya 4 alasan pokok (determinan), yaitu:
1) Pemikiran dan perasaan (Thoughts and Feeling)
2) Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai
(Personal Reference)
3) Sumber daya (Resource)yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya
perilaku seseorang atau masyarakat
4) Sosial budaya (Culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya perilaku seseorang.
b. Teori Perilaku Kesehatan
Adapun beberapa teori bidang kesehatan yang menganalisis perilaku kesehatan individu ataupun
masyarakat yang dikemukakan oleh ahli dalam berbagai penelitian sebagai berikut:

a) Teori Snehandu B.Kar (1983) b) Teori Health Belief Model


Teori Snehandu B. Kar mencoba Konsep teori Health Belief Model
menganalisis perilaku kesehatan dengan (Rosenstock, 1977) dapat memberikan penilaian
bertitik-tolak bahwa perilaku itu fungsi dari niat bahwa dalam melakukan tindakan dalam
orang terhadap objek kesehatan, ada atau mencegah terjadinya suatu penyakit maupun
tidaknya dukungan dari masyarakat sekitarnya, mencari pengobatan dipengaruhi oleh persepsi
ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, terhadap keseriusan yang dirasakan,yang
kebebasan dari indivindu untuk mengambil meliputi persepsi kerentanan, keparahan, isyarat
keputusan atau bertindak, dan situasi yang melakukan tindakan, manfaat dan hambatan
memungkinkan ia berperilaku atau bertindak melakukan tindakan pencegahan.
atau tidak berperilaku/tidak bertindak.
c) Teori “Precede-Proceed Model” d) Teori Dukungan Sosial (Social Support Theory)
Lawrence Green (1991) WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan
Green mencoba menganalisis seseorang berperilaku tertentu adalah:
perilaku manusia berangkat dari o Pemikiran dan perasaan (Thougts and Feeling), yaitu
tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap,
seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek
pokok, yaitu faktor perilaku (objek kesehatan) yaitu: pengetahuan, kepercayaan,
(Behavior Causes) dan faktor diluar dan sikap.
perilaku (Non Behavior Causes). o Tokoh penting sebagai panutan apabila seseorang itu
Adapun Faktor perilaku ditentukan penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau
atau dibentuk oleh: perbuat cenderung untuk dicontoh.
• Faktor predisposisi (Predisposing o Sumber-sumber daya (Resources), mencakup fasilitas,
Factor) uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
• Faktor pendukung (Enabling o Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan
Factor) penggunaan sumber- sumber didalam suatu
• Faktor pendorong (Reinforcing masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (Way
Factor) of Life) yang pada umumnya disebut kebudayaan
(Notoatmodjo, 2003).
06
Strategi dalam Merubah Perilaku
Kesehatan
a. Peran Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku dalam Kesehatan

Promosi kesehatan sangat berperan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular, terutama dalam upaya mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih
dan sehat (PHBS). Peran petugas promosi kesehatan dapat mempengaruhi hasil program
promosi kesehatan yaitu perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal PHBS atau
promosi higiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penyakit diare dan
penyakit menular yang lain melalui pengabdopsian perubahan perilaku oleh masyarakat
secara meluas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui, diinginkan dan dilakukan
masyarakat setempat dan mengembangkan program berdasarkan informasi tersebut (Curtis
V dkk, 1997; UNICEF, WHO. Bersih, Sehat dan Sejahtera).
Didalam mewujudkan PHBS secara terencana dan tepat maka diperlukan pemahaman
dan tahapan tenaga promosi kesehatan sebagai berikut (UNICEF, WHO. Bersih, Sehat dan
Sejahtera; Fraeff dkk, 1993; Van Wijk dkk, 1995):

a) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang b) Memperkenalkan kepada


gagasan dan teknik mempromosikan perilaku masyarakat tentang gagasan dan teknik
PHBS. mempromosikan perilaku PHBS.

c) Memotivasi perubahan perilaku d) Merancang program komunikasi untuk


masyarakat. berbagai kelompok sasaran.
b) Strategi Perubahan Perilaku Kesehatan

Berikut adalah strategi perubahan perilaku kesehatan yang dapat


digunakan oleh tenaga kesehatan untuk dapat mengubah perilaku
kesehatan klien mereka (Pender, Murdaugh and Parsons, 2019).
1.Meningkatkan kesadaran
2.Mengevaluasi kembali diri sendiri
3.Menetapkan tujuan untuk berubah
4.Mempromosikan efikasi diri
5.Meningkatkan manfaat dan adanya perubahan
6.Menggunakan clue untuk berubah
Thank You
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai