Preventif dalam
Kesehatan Kerja
Rizky S. Prawiradilaga
dr., M.Kes., Ph.D., CPEC., AIFO-K
Universitas Islam Bandung
WHY
Review prinsip promosi
kesehatan
Model promosi kesehatan di
tempat kerja
Objectives Upaya preventif kesehatan kerja
di tempat where
they mendukung secara kondusif perilaku
learn,
kerja work,
play and
kesehatan baik perilaku hidup maupun
perilaku bekerja dari pekerja & keluarganya
love.” –
Ottawa (objek), agar didapat kapasitas kerja dan
Charter kesehatan pekerja yg optimal (tujuan).
5 Prinsip Panduan Promosi Kesehatan
(Five Guiding Health Promotion Principles)
Grabowski 2017. Principled Promotion of Health: Implementing Five Guiding Health Promotion Principles
for Research-Based Prevention and Management of Diabetes. https://www.mdpi.com/193744
Health and Well-Being [Internet]. [cited 2024 Jan 3]. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/major-
themes/health-and-well-being
5 Prinsip Panduan Promosi Kesehatan
(Five Guiding Health Promotion Principles)
• Stress adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh
yang terganggu. Stress menimbulkan dampak secara total pada individu yaitu
terhadap fisik, psikologis, mental, intelektual, social dan spiritual.
• Koping adalah proses yang di lalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi
stressfull, merupakan respon individu terhalang situasi yang mengancam dirinya baik
fisik maupun psikologik.
• Strategi coping adalah suatu cara yang di lakukan untuk merubah lingkungan/
situasi/ masalah yang sedang di rasakan atau di hadapi.
1. Sasaran Primer : manajemen mulai dari
Sasaran puncak hingga manajemen bawah dan
pekerja/buruh itu sendiri.
Promosi 2. Sasaran Sekunder : Keluarga pekerja dan
masyarakat sekitar pabrik.
Kesehatan 3. Sasaran Tertier : mereka yang terlibat
langsung dengan pekerja namun
Di Tempat mempunyai peran yang penting dalam
status kesehatan pekerja. Contoh: dinas
Kerja kesehatan kabupaten/kota, asuransi
perusahaan
Pendekatan dalam
Promosi Kesehatan
di Tempat Kerja
1. Rekognisi
2. Analisis
3. Perencanaan
4. Komunikasi
5. Persiapan
6. Implementasi
7. Evaluasi
8. Kontinuitas
1. Rekognisi
• Tahap untuk mengenali bahaya kesehatan yang ada.
• Rekognisi bisa dilakukan dengan pelaksanaan Medical
Check Up, Health Risk Assessment.
• Health risk assessment (HRA) sebagai data awal untuk
membantu pekerja mengenali status kesehatannya
yang mencakup penilaian risiko kesehatan minimum
yang meliputi penilaian kebugaran, stress/emosi dan
status gizi dan penilaian risiko kesehatan yang
komprehensif yang meliputi pemeriksaan fisik, kimia
darah (profil lipid, gula darah dll.), tes reaksi dan
pemeriksaan penunjang lainnya
2. Analisis
• Tahap menentukan besarnya permasalahan kesehatan yang
telah ditemukan.
• Tujuannya adalah untuk
a. mengetahui hubungan antara pengetahuan dan
perilaku pekerja yakni hubungan antara apa yang
mereka ketahui/yakini, rasakan dan tindakan yang
mereka lakukan dalam menghadapi faktor risiko
kesehatannya,
b. memfasilitasi kegiatan saling menukar pengalaman dan
ide antar pekerja kemudian dilakukan negosiasi tentang
kebutuhan PKDTK (Program Kesehatan Di Tempat
Kerja).
• Hal-hal yang perlu dipertimbangkan : Besarnya kontribusi
masalah kesehatan terhadap biaya kesehatan
Produktivitas pekerja Cacat yang mungkin timbul
Pertimbangan dana yang tersedia Kemampuan dan akses
terhadap fasilitas pendukung Persepsi pekerja
3. Perencanaan