Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi,
2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi
baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah
kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu
membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61
Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2009).
Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini.Karena pelayanan asuhan
kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang sangat penting
untuk ibu.Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat
memantau dan memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa
nifas.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana cara tes kehamilan ?
2. Apa tanda dan gejala kehamilan ?
3. Bagaimana perubahan fisiologi dari kehamilan ?
4. Bagaimana anatomi dan fisiologi kehamilan normal ?

1.3.Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui cara tes kehamilan
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan
3. Untuk mengetahui perubahan fisiologi dari kehamilan
4. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi kehamilan normal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KEHAMILAN

2.1.1 Pengertian

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998).Masa kehamilan di mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir.(Sarwono, 2002). Kehamilan merupakan suatu
perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin
yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan
besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kahamilan Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi
(pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.

Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki
anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir
(Sukarni dan Wahyu, 2013).

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).Kehamilan ini dibagi atas 3
semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua
mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
Peneliti merangkum dari kedua pengertian diatas bahwa, kehamilan adalah suatu proses yang
natural bagi perempuan, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan rentang waktu 280
hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari).

2.1.2 Etiologi Kehamilan

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii. d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
d. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998).

2.2. Tes kehamilan


1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah
koitus).
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari.
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopod dengan langkah sebagai berikut :
a. Leopod I
- Bertujuan untuk mengetahui TFU dan Bagian janin yang ada di fundus.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan menghadap pasien
2) Kedua tangan meraba fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
3) Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda bulat, melenting, mudah
digerakkan, maka itu adalah kepala. Namaun jika teraba benda bulat, besar, lunak,
tidak melenting, dan susah digerakkkan, maka itu adalah bokong janin.
b. Leopod II
- Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri perut ibu.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
2) Ketika memriksa sebelah kanan, maka tangan menahan perut sebelah kiri ke arah
kanan.
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang
ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata tidak teraba bagian kecil, terasa ada
tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang
terkecil dan menonjol maka itu adalah bagian kecil janin).
c. Leopod III
- Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Tangan kiri menahan fundus uteri.
2) Tangan kananmeraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba yang
bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala.Namun jika
teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan, maka ini adalah
bokong.Jika di bagian bawah tidak ditemukkan kedua bagian seperti diatas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement (pantulan
dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan),
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika masih
mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat
digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan
Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.

d. Leopold IV
- Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan untuk mengetahui
apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Pemeriksa menghadap kaki pasien
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanandi
bagian bawah.
4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk
panggul.
5) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk
panggul.

2.2. Tanda-Tanda Kehamilan


A. Tanda-tanda dugaan hamil
1. Amenorea (terlambat datang bulan)

a) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan
perkiraan persalinan.

b) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi

2. Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)

a) Pengaruh ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran asam lambung yang


berlebihan.

b) Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering terjadi pada pagi hari
(morning sickness).

c) Dalam batas yang fisiologisnkeadaan ini dapat diatasi.


d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.

3. Sering buang air kecil

a) Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai membesar.

b) Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan
kembali kandung kencing.

4. Pimentasi kulit Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanosfor dan kulit.

a) Sekitat pipi : cloasma gravidarum Keluarnya melanophore stimulating hormone


hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.

b) Dinding perut

- Striae lividae

- Striae nigra

- Linea alba makin hitam

c) Sekitar payudara

-Hiperpigmentasi areola mamae

-Putting susu makin menonjol

-Kelenjar Montgomery menonjol

-Pembuluh darah menifes sekitar payudara

- Anoreksia (tidak nafsu makan) Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi
setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.

- Payudara menjadi tegang dan membesar

5.Obstipasi atau konstipasi Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid, sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

6. Epulis Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila

7. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

a) Karena pengaruh dari ekstrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis,
dan payudara.

c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghitung setelah persalinan.

8. Mengidam Wanita sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian


disebut ngidam.

b. Tanda-tanda mungkin hamil

1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil

2. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :

a) Tanda hegar Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.

b) Tanda piscasek Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol 14 jelas ke
jurusan pembesaran perut.

c) Tanda Chadwick Perubahan warna pada servix dan vagina menjadi kebirubiruan.

d) Tanda braxton-hicks Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.

e) Teraba ballottement

3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Sebagian kemungkinan positif palsu


(Manuaba, 1998).

c. Tanda-tanda Pasti

1. Terdengar Denyut Jantung Janin.

2. Terasa pergerakan janin dalam rahim

3. Pemeriksaan ultrasonografi

a) Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu

b) Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu

c) Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu

d) Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu.

4. Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin (Sarwono, 1999).


2.3.Perubahan fisiologi dari kehamilan
1. Perubahan Fisik Tubuh
Pada bulan-bulan pertama kehamilan anda, mungkin tidak akan banyak orang yang
mengerti bila anda sedang hamil, karena belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh
anda. Tapi sesungguhnya tubuh anda secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara
fisik dan emosional bagi proses kehamilan ini.
Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama ( 0 – 12 minggu)
kehamilan :
a. Sering buang air kecil
b. Konstipasi
c. Morning sickness
d. Merasa lelah
e. Sakit kepala
f. Pusing
g. Kram perut
h. Meludah
i. Peningkatan berat badan

2. Perubahan Metabolisme

a.Trisemester 1

Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi.BMR meningkat sehingga 15-
20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20
minggu ke atas.Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan
kalori dalam pekerjaan sehari-hari.Dalam keadaan biasa wanita cukup hemat dalam
pemakaian tenaga.Perubahan metabolik tubuh wanita hamil terjadi akibat peningkatan
tuntutan dari janin yang sedang tumbuh.Penambahan berat badan, yang dikaitkan dengan
keberadaan janin, plasenta, membran janin, dan cairan amnion, secara minimal
dipengaruhi oleh perubahan.

b.Trisemester 2

Produk konsepsi mengandung lebih bnyak protein dibandingkan lemak atau karbohidrat,
dan kadar protein plasma berubah. Selama kehamilan, konsentrasi albumin menurun dan
kadar fibrinogen meningkat, sementara kadar imunologlobulin tidak tahu bagaimana
mengalami penurunan. Pada pertengahan kedua kehamilan, terdapat peningkatan plasma
lipid, termasuk lipida total, kolesterol, fosfolipid, asam lemak bebas, dan lipoprotein .

c. Trisemester 3
a) Pada trimester III Kalori yang dibutuhkan meningkat hingga 15-20% untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20
minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan
tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari.Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup
hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
b) Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal
ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah
mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan
untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa
mengganggu kalsium ibu.
c) Segera setelah haid terlambat, kadar enzim Pinosinase. Pinosinase adalah enzim yang
dapat membuat oksitosin tidak aktif.Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah
ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
d) Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg.
Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.Kenaikan
berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta dan liquor.

3. Perubahan payudara

a. Trisemester 1
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan
progesterone akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Pengaruh progesterone dan
somatomamotropin terbentuk lemak disekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae
menjadi lebih besar.Papilla mammae membesar lebih tegang dan tambah lebih hitam,
seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi.Hipertropi kelenjar sebasea
(lemak) yang muncul di areola primer dan disebut tuberkel Montgomery.Perubahan
payudara ini adalah kemugkinan hamil.

b. Trisemester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih disebut Colustrom. Colustrom ini berasal dari asinus yang mulai
bersekresi.selama trimester kedua, pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran
payudara meningkat secara progresif. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara
fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar
estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
c. Trisemester 3
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
mulai bersekresi.klolostrum akan diproduksi selama kehamilan dan berperan penting
dalam mekanisme pertahanan imunologi bayi. Tersusun dari protein, lemak, dan mineral,
kolostrum juga mengandung imunoglobulin A(igA), yang melindungi sistem
gastrointestinal bayi dengan mencegah masuknya bakteri ke permukaan mukosa.
pembentukan lobules dan alveoli mulai memproduksi dan mensekresi cairan yang kental
kekuningan → Kolostrum. Pada TM III → aliran darah didlmnya lambat & payudara mjd
besar lagi.

4. Perubahan sistem reproduksi


a. Uterus
a) Trisemester 1
Membesar pada bulan –bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone.
Pembesaran disebabkan adanya (1) peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah (2) hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertropi
( pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada ) dan (3)
perkembangan desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat,
bentuk, dan posisi.Dinding2 otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah
fleksi disebut tanda Mc Donald.Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa.Hipertropi ithmus
pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut
tanda Hegar.

b) Trisemester 2

Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan
ithmus menjadi bagian korpus uteri.Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur
berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira- kira sebesar kepala bayi atau tinju orang
dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.

1. 16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak pusat ke symphisis.

2. 20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak dipinggir bawah pusat.

3. 24 minggu : fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat. Segera setelah bulan
keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen.Kontraksi
ini disebut tanda Braxton hicks. Kontraksi Braxton hicks adalah kontraksi tidak teratur
yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus
menstruasi.
c) Trisemester 3
1. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm.
2. Posisi rahim dalam kehamilan memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batas hati.
3. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus
xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah
prossesus xipoideus, Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak
kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang
pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
4. Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang
menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua,
kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis
(tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang
lebih tipis).Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik.Dinding uterus diatas
lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.

b. Vagina dan vulva.

a) Trisemester 1

Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiruan(livide) tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna portio pun
tampak livide. Keasaman vulva dan vagina berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan PH
ini membuat wanita hamil menjadi lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya jamur
Leukhore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak.

b) Trisemester 2
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Peningkatan
sensivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama
trimester kedua kehamilan.Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh
darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises
vulva.Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca partum.

c) Trisemester 3
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-
biruan (livide).Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-
alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan
maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan
terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.

c. Serviks

a) Trisemester 1
Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Akibat kadar
estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplay
darah, maka konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell. Selama
minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan oedema dan kongesti panggul.Akibatnya uterus, serviks dan ithmus
melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick), tanda
kemungkinan hamil).
b) Trisemester 2
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih
dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c) Trisemester 3
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat
kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi
serviks menjadi lunak. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin
pada kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak.Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan
keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron.Selain itu prostaglandin
bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan.Serviks
menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
Serviks mulai melunak pada sekitar minggu ke-8 gestasi karena peningktan vaskularisasi,
edema, dan hiperplasia kelenjar serviks.Kelenjar mukosa serviks berproliferasi dan
terdistensi dengan lendir.Daerah tersebut membentuk struktur yang menyerupai sarang
lebah, mengisi sekitar setengah dari seluruh srtuktur serviks.Kondisi ini membentuk
sumbatan mukosa yang menutupi uterus sehingga mencegah kontaminasi dari bakteri
vagina.Diakhir kehamilan plak mukosa dilepaskan, disertai dengan kluarnya sedikit
darah, yang dikenal dengan blody show. Peristiwa ini seringkali mendahului proses
persalinan, tetapi tidak diprediksi akan datangnya kelahiran.

2.4. Anatomi fisiologi kehamilan normal


1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus
mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan
berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan
amnion yang volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20l atau lebih dengan
berat rata-rata 1100 g.

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara


produksi meosit yang baru sangat terbatas.Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi
jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan
meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan
menebal, tetapi seiring dengan bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir
kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm bahkan kurang.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon


esterogen dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih
penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal
kehamilan tuba fallopi, ovarium, dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks
fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus.
Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,dimana bagian uterus
yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan
bagian lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal
dengan tanda piscaseck.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti buah alpukat


kehamilannya, perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat
dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.Isthmus uteri pada
minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan isthmus
menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.

Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal


mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.
Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi
dengan pemeriksaan bimanual.Fenomena ini disebut Braxton Hicks.Pada bulan terakhir
kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu
sebelum persalinan (Prawirohardjo, 2010).

2. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah menjadi
lunak.Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam serviks bertambah dank arena
timbulnya oedema dari serviks dan hyperplasia serviks.

Pada akhir kehamilan serviks menjadi sangat lunak dan portio menjadi pendek
(lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu.jari
(Prawirihardjo, 2010).

3. Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan
sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal (Prawirohardjo, 2010).
4. Vagina dan Vulva
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,
mengendorornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos.Peningkatan volume sekresi
vagina juga terjadi, dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara
3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang
dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus (Prawirohardjo,
2010).

5. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit
akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan
pertama cairan kuning bernama kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu
belum dapat diprosuksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting
hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun sehingga pengaruh
inhibisi progesterone terhadap α-laktalbumin akan hilang. Peningkatan prolaktin akan
merangsang sintesis lactose dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu
(Prawirohardjo, 2010).
6. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke placenta
uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar darah pula,
mamae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Tekanan
darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam
perifer vaskuler resistensi yang disebabkan oleh pengaruh pergangan otot halus oleh
progesteron. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat sekitar 30-50 % dan
mencapai level maksimumnya selama trimester pertama atau kedua tetap tinggi selama
persalinan.
Pada usia kehamilan 16 minggu mulai jelas terjadi hemodilusi. Setelah 24 minggu
tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan
32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32 minggu
(Kusmiyati, 2008).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut.Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari atau
40 mingguKehamilan dibagi tri wulan atau trimester

1. kehamilan tri semester 1 antara 0 – 12 minngu

2. kehamilan tri wulan II antara 12 – 28 minngu

3. kehamilan tri wulan III antara 28 – 40 minggu


Daftar Pustaka

Reeder,Sharon.2011.Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita,Bayi,dan


Keluarga.Jakarta:EEGC.

Kementrian Kesehatan RI. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta

Selatan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Kepmenkes.2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes.

Kemenkes, RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta.

Kepmenkes.2011. Keputusan Menteri Kesehatan RI no.

938/MENKES/SK/VIII/2007 Tentang Standar Asuhan Kebidanan. Jakarta:

Kemenkes

Kurnia, S. N. 2009. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Panji Pustaka

Anda mungkin juga menyukai