Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh : Kelompok 2
2. Annisa Wulandari
3.Lia Baroqah
5.Nofita Sari
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
karunia serta rezeki yang tidak pernah dapat kita hitung dengan kemampuan kita,
GANGUAN SEKSUAL".
Pada kesempatan ini kami selaku penulis makalah ini mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pelaksanaan hingga
Makala ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh
seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
makalah berikutnya.
Tim penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
Latar Belakang...........................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................
D.Pengertian ……….
……………………………………........................................
F.Kesimpulan ..........…………………………………………………..
G.Saran `.......……………………………………………………….....
A. Latar Belakang
Kesehatan seksual merupakan suatu aspek kesehatan yang berhubungan
denganorgan-organ kelamin dan perilaku seksual. Kesehatan seksual yaitu
pencegahan penyakitmenular seksual dan kehamilan yang tidak di inginkan,
kenikmatan seks sebagai bagian darihubungan intim dan kendali yang lebih besar
terhadap keputusan seksual seseorang.Seks merupakan aspek intim yang penting,
dalam hubungan saling mencintai antara satuorang dengan orang lain.
Seks merupakan aspek hidup yang pribadi dan tersendiri yang jarang dibahas
dengan orang lain.Perilaku seksual adalah bermacam-macam dan ditentukan oleh
suatu interaksifaktor-faktor yang kompleks. Seksualitas seseorang adalah terlibat
dengan faktor kepribadian yang lain, dengan susunan biologis dan dengan rasa
umum tentang diri sendiri(sense of self). Ini termasuk persepsi sebagi laki-laki
atau wanita, yang mencerminkan perkembangan pengalaman dengan seks selama
siklus kehidupan.
Seksualitas abnormal yaitu perilaku seksual yang destruktif bagi diri sendiri
maupunoranglain, yang tidak dapat diarahkan kepada seseorang pasangan, yang
diluar stimulasiorgan seks primer, dan yang di sertai dengan rasa bersalah dan
kecemasan yang tidak sesuai,atau konfulsif.Bagi kebanyakan orang, banyak yang
tidak peduli tentang apakah perilaku seksualyang normal dan apakah jenis-jenis
dan gangguan seksual. Gangguan seksual merupakanmasalah dasar bagi pria dan
wanita yang mengganggu kemampuan mereka untuk menikmati seks.
Penyimpangan perilaku seksual sering di anggap perbuatan tidak bermoral
olehmasyarakat. Ada penderita yang merasa bersalah atau depresi dengan
pemilihan objek atauaktivitas seksual nya yang tidak normal. Namun banyak pula
yang tidak merasa terganggudengan penyimpangan tersebut kecuali bila ada
reaksi dari masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gangguan seksualitas ?
2. Apa saja penyebab dan gejala ganguan seksual ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ganguan seksual
2. Untuk mengetahui penyebab dan gejala ganguan seksual
BAB 2
PEMBAHASAN
2) Ekshibisionisme
Dalam ekshibionisme (exhibitionism), seseorang memiliki dorongan seksual
yang intens dan fantasi yang menggairahkan yang mencakup memperlihatkan alat
kelamin kepada orang asing.Penyebab Eksibisionisme:
Psikologis
Biologis
Sosiokultural
3) Veyourisme
Kata voyeur berasal dari bahasa prancis voir yang berarti melihat. Voyeurism
adalah suatu gangguan seksual ketika individu memiliki suatu kompulsi untuk
mendaoatkan pemuasan seksual dari mengobservasi ketelanjangan atau aktifitas
seksual orang lain yang tidak menyadari bahwa mereka sedang dilihat.
Penyebab voyeurism antara lain sebagai berikut :
Ketidak-adekuatan relasi dengan lawan jenis dan rasa ingin tahu yang sangat
mendominasi dirinya tentang aktivitas seksual
Pernah mengalami trauma psikologis dari perlakuan jenis kelamin lain yang
menambah kadar rasa kurang percaya diri
4) Fetisisme fetis(fetish)
Asal muasal kata fetisisme merupakan serapan dari bahasa inggris fetishism
yang berasal dari bahasa latin facticius ("buatan") dan facere ("untuk membuat").
Mulanya fetish dikenal sebagai sebutan pada obyek yang memiliki kekuatan
spritual. Namun berubah ketika Alfred Binet, pakar ahli dari barat,
memperkenalkan fetish seksual (obyek seksual) yang lama kelamaan akhirnya
kata fetish dianggap sebagai sinonim dari fetish seksual tersebut.
Sedangkan pengertian fetisisme menurut para ahli adalah seseorang mencari
gairah seksual melalui suatu obyek. Macam-macam obyek fetisisme ini banyak
sekali, akan tetapi secara umum yang paling populer bagi penderita fetisisme
adalah pakaian dalam perempuan dan juga sepatu wanita.
Penyebab fetisisme:
Pengalaman masa lalu atau traumatik masa lalu akibat pelecehan seksual
Imitasi atau meniru orang lain yang melakukan fetishist
Rasa ingin tahu atau ketertarikan akan benda-benda miliki lawan jenis
Traumatik akibat tidak bisa melakukan hubungan seksual pada lawan jenis
Ketakutan akan kemampuan diri atau maskulinitas diri, potensi dan takut
ditolak dan mendapat penghinaan
Kekurang mampuan diri dalam pergaulan bebas
5) froturisme
Istilah froteurisme(frotteurism) berasal dari bahasaFroteurisme adalah
gangguan yang berkaitan dengan melakukan sentuhan yang berorientasi seksual
pada bagian tubuh seseorang yang tidak menaruh curiga akanterjadi hal itu.
Seseorang yang mengidap gangguan ini biasa menggosokkan penisnya ke paha
atau pantat seseorang perempuan atau menyentuh payudara atau kelaminnya.
Penyebab penyimpangan seksual ini disebabkan oleh munculnya berbagai
fantasi liar dalam aktifitas seksual pelaku dimana ia merasa dirinya lebih bisa
terpuaskan jika ia melakukan aksinya tersebut kepada orang lain.
6) Masokhisme
Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu,
namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguanseksual ini
melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasasakit pada diri
sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan dirisendiri. Gangguan ini
biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai
kronis. Orang dengan gangguan ini mencapaikepuasan dengan mengalami rasa
sakit. Masokisme adalah satu-satunyakelainan paraphilia yang dialami oleh
perempuan, sekitar 5 persen adalah perempuan.
Masokhisme bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma saat masih
anak-anak, keluarga yang tidak harmonis, dan faktor pergaulan.
7) Vaginismus
Vaginismus adalah kejang urat yang sangat menyakitkan pada vagina (liang
peranakan, farji, puki).Ada kalanya fungsi vagina itu menjadi sangat abnormal.
Yaitu mengadakan kontraksi kontraksi (penegangan, pengejangan,pengerasan)
yang menyakitkan sekali, yang menyamai sebuah kompresor (alat pemadat,
penekan, pemampat). Kontraksi yang sangat kuat pada distal vagina (vagina yang
bentuknya tidak rata) itu menyebabkan vaginismus dan paresthesia penuh
kesakitan; di pihak pria karena venis lakilaki terjepit kuatkuat,dan merasakan
kesakitan yang luar biasa bagaikan hampir lumpuh rasanya.
Penyebab vaginismus
Penyebab non-fisik dapat meliputi:
Ketakutan atau antisipasi terhadap rasa sakit saat berhubungan, ketakutan akan
kerobekan, takut hamil, dll
Gelisah atau stress
Isu pada pasangan: kekerasan, menjauh secara emosional, ketidakpercayaan,
kecemasan terhadap perasaan menderita, kehilangan kendali, dll
Kejadian traumatis: perkosaan, sejarah kekerasan
Pengalaman masa kecil: cara didik, paparan terhadap gambar seksual
Tanpa penyebab: kadang, tidak ada penyebab khusus.
Penyebab fisik dapat meliputi:
Kondisi medis
Persalinan
Perubahan yang terkait usia
Rasa tidak nyaman sementara
Trauma pada pelvis
Sejarah kekerasan
Efek samping pengobatan.
8) Sadomasokhis
Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakitiorang
lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian,
sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksualmenyimpang yang
menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaansecara fisiologis mirip
dengan gairah seksual. Penyebab Sadomasokhi:
Pemaparan seks yang prematur, atau traumatik, dalam bentuk penyiksan
seksual masa anak-anak. Kira-kira 75 persen laki-laki yang diterapi di National
Institute for Study, Prevention, and Treatment Sexual di Baltimore, adalah korban
penyiksaan seksual pada masa anak-anaknya. Supresi berlebihan terhadap keingin
tahuan alami tentang seks, karena alasan religius atau alasan lain. Anak laki-laki
yang diajari bahwa seks tabu, kotor dan dihukum karena minatnya terhadap seks,
mungkin menjadi laki-alki dengan perilaku fetihisme atau obsesi.
9) Sadisme sek
Kepuasan seksual yang dihubungkan dengan menimbulkan penghinaan atau
rasa sakit pada orang lain. Diagnosis klinis untuk sadisme seksual biasanya tidak
diberikan, kecuali jika orang tersebut merasa tertekan akibat perilakunya atu
tindakannya yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.
10) Transvestik fetishisme
Dorongan yang kuat dan berulang serta fantasi yang berhubungan dengan
melibatkan memakai pakaian dari lawan jenisnya, dengan tujuan untuk
mendapatkan rangsangan seksual. Transvestik fetishisme biasanya terjadi pada
priaheteroseksua.
A. Kesimpulan
Istilah paraphilia (para berarti „‟salah atau abnormal‟‟ dan philia
berarti„‟ketertarikan‟‟) secara harfiah berarti penympangan yang melibatkan
objek daya tarik seksual manusia. Dalam DSM-IV-TR, parafilia adalah
sekelompok gangguan yangmencakup ketertarikan seksual terhadap objek yang
tidak wajar atau aktivitas seksual yangtidak pada umumnya. Fantasi, dorongan,
atau perilaku harus berlangsung setidaknyaselama 6 bulan dan menyebabkan
distress atau hendaya signifikan. Tapi seseorang yangmemiliki kritria tersebut,
belum tentu bisa dikatakan seseoraang tersebut parafilia , karenaapabila seseorang
tersebut memiliki perilaku dan fantasinya tidak berulang.Rafelia secara harfiah
„para‟ artinya penyimpangan „filia‟ artinya objek atau situasi yang disukai.
Parafilia adalah dorongan seksual yang mendalam dan berulang
yangmenimbulkan fantasi seksual yang difokuskan pada objek yang bukan pada
manusia saja, penderita atau penghinaan diri sendiri atau partnernya, atau anak-
anak atau orang-orangyang tidak mengizinkan.
B. Saran
Sebaiknya kita tidak melakukan gangguan seksual dan membantu bagi yang
sudah mengalami gangguan untuk kembali ke kodrat yang benar.
DAFTAR PUSTAKA