Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI KEPERAWATAN

“PEKEMBANGAN PSIKOLOGI ABNORMAL

SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN”

OLEH :

Kelompok VII /II.B

1. Nuri Febriani
2. Fuji Kurniati
3. Alfianti
4. Anita Juliana
5. Syamsuriansyah
6. Mulyadi Ari Kusnandar

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM


TA : 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul
“PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ABNORMAL SEPANJANG DAUR
KEHIDUPAN” dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang perkembangan psikologi
abnormal dalam kehidupan sehari-hari yang kami fokuskan pada penyimpangan-
penyimpangan dalam psikologi abnormal dan pendekatan-pendekatan yang digunakan .

Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya,
namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis
sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang bermanfaat.

Mataram, 20 Mei 2014

Penulis
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ...................................................................................…………………….. i
Daftar Isi ............................................................................................ …………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................


1.1 Latar Belakang ............................................................................…………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………........................................ 2
1.3 Tujuan ..........................................................................................……………………… 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................
2.1 Macam-macam Penyimpangan Akibat dari Psikologi Abnormal ..................................... 5

2.2 Pendekatan Untuk Penanganan Penyimpanagan Akibat dari Psikologi Abnormal ......... 10
BAB III PENUTUP .........................................................................
Kesimpulan ........................................................................................……………………… 14
Daftar Pustaka ....................................................................................……………………… 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Psikologi Abnormal adalah ilmu jiwa yang mempelajari tingkah atau perilaku yang
maladatif atau abnormalitas. Abnormalitas atau yang disebut juga perilaku abnormal adalah
suatu bentuk perilaku yang maladaptif. Ada juga yang menyebutnya mental disorder,
psikopatologi,emotional discomfort, mental illness (penyakit mental), ataupun insanity.
Perilaku abnormal merupakan suatu istilah yang terutama banyak berkembang di Amerika
Serikat, yang timbul karena masyarakat negara tersebut lebih berdasarkan ilmu pengetahuan,
sikap hidup, dan umumnya pemikiran pada mahzab perilaku (behaviorisme). Sedangkan,
istilah psikopatologi merupakan istilah yang paling populer dimasa lalu, ketika pusat ilmu
pengetahuan berada si daratan Eropa, yang disebut juga bermahzab mental. Orang Eropa
daratan (continental) lebih melihat aspek dalam (inner) dari perilaku itu, sehingga perilaku
yang menyimpang biasanya dipandang sebagai akibat dari gangguan atau penyakit jiwa
tertentu. Orang-orang Amerika lalu, lebih melihat aspek perilaku yang berada diluar individu
(over behavior) yang mereka anggap lebih penting dari pada aspek dalam kepribadian (inner
personality).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas perumusan masalah dalam penyusunan


makalah ini di tititik beratkan pada :

1. Bagaimana Macam-macam Penyimpangan Akibat dari Psikologi Abnormal


(Perilaku Abnormal) ?
2. Bagaimana Pendekatan Untuk Penanganan Penyimpangan Akibat dari Psikologi
Abnormal?

1.3 Tujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Macam-macam Penyimpangan Akibat dari Psikologi Abnormal.


2. Pendekatan Yang Dilakukan Untuk Penanganan Penyimpangan Akibat dari
Psikologi Abnormal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam Penyimpangan Akibat dari Psikologi Abnormal (Perilaku


Abnormal)

Perilaku abnormal merupakan tampilan dari kepribadian seseorang baik penampilan


dari dalam maupun penampilan dari luar. Perilaku abnormal juga merupakan perilaku
spesifik, phobia, atau pola-pola perilaku yang lebih mendalam, misalnya skizofren. Perilaku
abnormal juga merupakan sebutan untuk masalah-masalah yang berkepanjangan atau bersifat
kronis dan gangguan-gangguan yang gejala-gejalanya bersifat akut dan temporer, seperti
intoksinasi (peracunan obat-obatan), terutama narkoba yang kesemuanya itu diakibatkan dari
gaya hidup seseorang.

Gaya hidup merupakan pola atau budaya konsumtif manusia masa kini yang
mengkonotasikan individualitas, ekspresi diri, serta kesadaran diri yang semu, tubuh, busana,
bicara, hiburan saat waktu luang, pilihan makanan dan minuman, rumah, kendaraan, dan
pilihan hiburan, dan seterusnya di pandang sebagai indikator dari individualitas selera serta
rasa gaya dari pemilik atau konsumen.

Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya,


kehidupan masyarakat, perilaku di depan , dan upaya membedakan statusnya dari
orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau life style merupakan salah satu
penyebab perilaku abnormal yang dapat ditemukan pada kegagalan masyarakat dan bukan
pada kegagalan orangnya. Masalah-masalah psikologis bisa jadi berakar pada penyakit sosial
masyarakat khususnya pada gaya hidup seseorang.

Penyimpangan (perilaku abnormal) yang dapat terjadi akibat dari psikologi yang
abnormal, salah satunya dapat berupa Gangguan Seksual dan Identitas Gender, Gangguan
Kepribadian, dan Gangguan yang berkaitan dengan penggunaan zat.
A. Penyimpangan dari Gangguan Seksual dan Identitas Gender

Seksualitas merupakan salah satu ranah yang paling pribadi dan secara umum
privat dalam kehidupan individu. Setiap orang adalah makhluk seksual dengan minat
dan fantasi yang dapat mengejutkan atau bahkan mengagetkan kita dari waktu ke
waktu. Hal itu merupakan fantasi seksual yang normal. Namun, ketika fantasi atau
hasrat tersebut mulai membahayakan diri kita dan orang lain, seperti halnya kebiasan
“mengintip” , fantasi dan hasrat tersebut dapat digolongkan abnormal.
Berikut penyimpangan-penyimpangan psikologi abnormal dari gangguan
seksual dan identitas gender :

1. Parafilia

Dalam DSM-IV-TR, parafilia adalah sekelompok gangguan yang mencakup


ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar atau aktivitas seksual yang
tidak pada umumnya. Seseorang dapat memiliki perilaku, fantasi, dan dorongan
seperti yang dimiliki seorang parafilia (seperti memamerkan alat kelamin kepada
orang asing yang tidak memiliki kecurigaan apa pun atau berkhayal melakukan
itu), namun tidak didiagnosis menderita parafilia jika fantasi atau perilaku tersebut
tidak berulang atau bila ia tidak mengalami distress karenanya.

2. Fetishisme

Fetishisme mencakup ketergantungan pada benda-benda mati untuk menimbulkan


gairah seksual. Orang yang mengidap fetishisme, yang hampir seluruhnya laki-
laki memiliki dorongan seksual berulang dan intens terhadap berbagai benda mati,
yang disebut fetis (sepatu perempua), dan keberadaan fetis sangat diinginkan atau
bahkan merupakan keharusan agar dapat timbul gairah seksual.

3. Pedofilia dan Incest

 Menurut DSM, pedofil (pedos, berarti “anak” dalam bahasa Yunani) adalah
orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual melalui kontak fisik dan
sering kali seksual dengan anak-anak prapubertas yang tidak memiliki
hubungan darah dengan mereka. DSM-IV-TR mensyaratkan para pelakunya
minimal berusia 16 tahun dan minimal 5 tahun lebih tua dari si anak.
Sedangkan menurut (Marshall ,1997) beberapa di antaranya lebih menyukai
anak-anak pascapubertas sebagai korbannya, yang secara hukum belum cukup
umur untuk diperbolehkan melakukan hubungan seks dengan orang dewasa.

 Incest adalah hubungan seksual antarkerabat dekat yang dilarang untuk


menikah. Hal ini paling sering terjadi antar saudara kandung laki-laki dan
perempuan. Bentuk paling umu berikutnya, yang dianggap lebih patologis,
antara ayah dan anak perempuannya.

4. Perkosaan

Dalam bidang hukum, perkosaan dibagi dalam dua kategori, secara paksa dan
secara hukum. Perkosaan secara paksa adalah hubungan seksual dengan orang
yang tidak bersedia melakukannya. Perkosaan secara hukum adalah hubungan
seksual denga seseorang yang berusia di bawah umur dewasa. Umur dewasa
ditentukan oleh hukum-hukum negara umumnya 18 tahun.

5. Homoseksual

Homoseksual merupakan hasrat atau aktivitas seksual yang ditujukan pada sesama
jenis, tercantum dalam DSM sebagai salah satu bentuk penyimpangan seksual.

B. Penyimpangan dari Gangguan Kepripadian

Dikelompokkan pada Aksis II dalam DSM-IV-TR, gangguan kepribadian


didefinisikan sebagai pola perilaku dan pengalaman dalam diri yang bertahan lama
yang mengganggu keberfungsian sosial dan pekerjaan. Gangguan tersebut biasanya
didiagnosis bersama dengan gangguan Aksis I seperti depresi dan gangguan anxietas.

Berikut penyimpangan-penyimpangan psikologi abnormal dari gangguan


kepribadian :

1. Gangguan Kepribadian Paranoid (Cemas)

Individu yang mengalami gangguan kepribadian paranoid selalu mencurigai orang


lain. Orang-orang dengan diagnosis ini merasa dirinya diperlakukan secara salah
dan dieksploitasi oleh orang lain sehingga berperilaku misterius dan selalu
waspada terhadap tanda-tanda adanya tipu daya atau pelecehan.

2. Gangguan Kepribadian Skizoid


Pasien yang mengalami gangguan kepribadian skizoid tidak menginginkan atau
menikmati hubungan sosial dan biasanya tidak memiliki teman akrab. Mereka
tampak tumpul, datar, dan menyendiri serta tidak mempunyai perasaan hangat
serta tulus kepada orang lain.

3. Gangguan Kepribadian Antisosial dan Psikopati

Dewasa ini istilah gangguan kepribadian antisosial dan psikopati (kadang disebut
sebagai sosiopati) sering kali digunakan bergantian. Orang yang mengalami
gangguan kepribadian antisosial (psikokopat) menunjukkan perilaku tidak
bertanggung jawab dan antisosial dengan bekerja secara tidak konsisten,
melanggar hukum, norma, tata tertib yang berlaku, serta mudah tersinggung.
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut
sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang
terdekatnya.

C. Penyimpangan dari Gangguan yang Berkaitan dengan Penggunaan Zat

Sejak masa prasejarah umat manusia telah menggunakan berbagai zat dengan
harapan akan mengurangi rasa sakit fisik atau mengubah kondisi kesadaran. Hampir
seluruh manusia telah menemukan semacam zat beracun yang memengaruhi sistem
saraf pusat, menghilangkan penderitaan fisik dan mental atau menghasilkan euforia.
Amerika Serikat merupakan sebuah budaya obat. Orang-orang Amerika
menggunakan obat-obatan untuk bangun tidur (kopi atau teh) dan tetap terjaga
sepanjang hari (rokok, minuman ringan), sebagai suatu cara untuk merasa santai
(alkohol), dan untuk mengurangi rasa sakit (aspirin). Ketersediaan yang luas dan
tingginya penggunaan berbagai macam obat meninmbulkan potensi penyalahgunaan
obat-obatan.
Berikut beberapa penyimpangan-penyimpangan psikologi abnormal yang
berkaitan dengan gangguan penggunaan zat :

1. Penyalahgunaan dan Ketergantungan Alkohol


Menurut Shiffman dkk (1994), penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sering
kali merupakan bagian dari penyalahgunaan banyak zat, menggunakan atau
menyalahgunakan lebih dari satu zat pada satu waktu. Diperkirakan, contohnya,
bahwa 80 hingga 85 persen penyalahgunaan alkohol adalah perokok. Selain itu,
alkohol berfungsi sebagai isyarat merokok; frekuensi merokok dua kali lebih
sering dalam berbagai situasi di mana orang yang bersangkutan juga meminum
alkohol. Tingkat komorbiditas yang sangat tinggi tersebut dapat terjadi karena
alkohol dan nikotin bertoleransi silang; yaitu, nikotin dapat menimbulkan toleransi
terhadap efek alkohol yang menyenangkan demikian juga sebaliknya.

2. Nikotin dan Merokok


Menurut (Stein dkk., 1998). Nikotin adalah zat dalam tembakau yang
menyebabkan kecanduan. Zat tersebut merangsang berbagai reseptor nikotinik di
dalam otak. Jalur-jalur neural yang teraktivasi merangsang neuron-neuron
dopamin di daerah mesolimbik yang tampaknya berperan dalam menghasilkan
atau menguatkan efek sebagian besar obat-obatan kimia

3. Kokain
Kokain berasal dari tanaman koka dan merupakan vasokonstriktor, yang
menyebabkan pembuluh darah menyempit. Efek dari penggunaan kokain yaitu
mengurangi rasa sakit. Kokain bekerja dengan cepat pada otak, menghambat
pengembalian dopamin di berbagai daerah mesolimbik yang dianggap
menghasilkan kondisi yang menyenangkan; hasilnya adalah dopamin tetap berada
di dalam sinaps sehingga memfasilitasi transimis neural dan menghasilkan
berbagai perasaan positif.

2.2 Pendekatan Untuk Penanganan Penyimpangan Akibat dari Psikologi Abnormal

A. Pendekatan Untuk Penyimpangan dari Gangguan Seksual dan Identitas Gender

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk penanganan penyimpangan dari


gangguan seksual dan identitas gender yaitu pendekatan psikologis dengan
memberikan terapi-terapi psikologis berikut dengan bantuan seorang psikolog atau
psikiater:

1. Terapi-terapi Psikologis

Yang paling terkenal psikodinamika yang memusatkan perhatian pada usaha


membuka dan menyelesaikan konflik-konflik yang tidak disadari. Teori
psikodinamik menolong klien mendapatkan pemahaman kedalam motif dan
konflik-konflik tak sadar, melalui analisis asosiasi bebas, resistensi-resistensi,
impian-impian dan transferensi.
Terapi humanistik menolong klien mengeksplorasi nilai-nilai dan potensial-
potensial pribadinya sendiri dan memuaskan potensialnya lebih lengkap dengan
mempersiapkan relasi yang lebih hangat dan suportif.
Terapi-terapi perilaku berusaha untuk membentuk kembali perilaku
maladaptif orang. Terapi ini menolong klien menghilangkan perilaku-perilaku
yang tidak dikehendaki atau mengajari klien perilaku yang baru dan lebih
dikehendaki dengan teknik-teknik seperti desensitisasi sistematis atau
pembentukan respons.
Terapi kognitif berusaha untuk mengubah cara berpikir maladaptif seseorang
dengan menantang pemikiran-pemikiran irasional dan belajar keterampilan baru.

B. Pendekatan Untuk Penyimpangan dari Gangguan Kepripadian

Pendekatan yang dilakukan untuk penanganan penyimpangan dari gangguan


kepribadian yaitu dengan memberikan terapi-terapi berikut :

a. Paranoid

1. Terapi obat
Obat antidepresan atau anti kecemasan dapat digunakan untuk
mengendalikan simtom namun tidak dapat merubah pola perilaku yang
mendasarinya.

2. Terapi kognitif behavioral


Bentuk terapi dalam CBT melibatkan pelatihan ulang terhadap
pemikiran dan cara pandang terhadap permasalahan-permasalahan yang
muncul, termasuk di dalamanya kontrol terhadap muatan-muatan emosi dan
perilaku.
3. Terapi psikodinamika
Untuk membantu seseorang memahami akar masa kanak-kanak dari
masalah mereka dan belajar cara yang lebih efektif dalam berhubungan
dengan orang lain
Selain itu pendekatan yang dilakukan adalah dengan melakukan konseling ke
seorang psikolog atau psikiater yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan serta ketenangan kehidupan perasaan penderita gangguan tersebut.

b. Skizoid

1. Perawatan biomedis
Obat-obatan antipsikotik digunakan untuk mengendalikan simtom-simtom
psikotik
2. Penanganan psikososial
Pendekatan berdasarkan prinsip belajar, seperti system token ekonomi dan
pelatihan keterampilan social, dapat membantu pasien skizofrenia mengembangkan
perilaku yang lebih adaptif.
3. Rehabilitasi psikososial
Kelompok-kelompok self help dan program tempat tinggal yag terstruktur dapat
membantu pasien skizofrenia menyesuaikan diri dengan kehidupan komunitas.
4. Program intervensi keluarga
Intervensi keluarga digunakan untuk meningkatkan komunikasi dalam keluarga
dan menguragi tingkat konflik dan stress keluarga
c. Psikopat

Pada dasarnya, psikopat tidak bisa diterapi secara sempurna tetapi hanya bisa
terobservasi dan terdeteksi. Untuk tahap pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini
baru dalam tahap kopleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalah
non obat seperti konseling.

C. Pendekatan Untuk Penyimpangan dari Gangguan yang Berkaitan dengan


Penggunaan Zat

a. Pendekatan Untuk Penyalahgunaan dan Ketergantungan Alkohol

Berbagai intervensi bagi permasalahan minum mencakup penangan biologis


dan psikologis. Pendekatan yang dilakukakan untuk penyalahgunaan dan
ketergantungan alkohol yaitu dengan pendekatan psikologis yang mencakup
penanganan kognitif dan perilaku yang menggunakan terapi Aversi untuk
penanganannnya, dimana dalam terapi aversi seorang peminum bermasalah
dikejutkan atau dibuat menjadi mual ketika melihat, meraih, atau mulai minum
alkohol.
Selain itu terapi pasangan dan keluarga juga sangat penting dalam penanganan
gangguan ini. Fokus dari terapi ini dukungan dari pasangan dan keluarga dalam
upaya peminum bermasalah untuk mengatasi berbagai stres yang tidak
terhindarkan dalam hidup si peminum.

b. Pendekatan Nikotin dan Merokok

Mengurangi ketagihan terhadap nikotin melalui pemberian nikotin dengan


cara berbeda merupakan salah satu pendekatan penanganan biologis. Perhatian
terhadap ketergantungan pada nikotin jelas penting karena semakin banyak rokok
yang diisap setiap harinya, semakin rendah tingkat keberhasilan upaya berhenti
merokok. Maka dari itu nikotin dapat tersedia dalam permen karet, plester, atau
alat penghirup. Tujuannya adalah membuat para perokok dapat mempertahankan
putus zat nikotin yang menyertai usaha berhenti merokok. Nikotin dalam permen
karet diserap jauh lebih lambat dan lebih stabil dibanding dalam tembakau. Tujuan
jangka panjangnya adalah agar para mantan perokok juga dapat mengurangi
penggunaan permen tersebut, dan pada akhirnya dapat menghilangkan
ketergantungan pada nikotin.

c. Pendekatan untuk penggunaan Kokain

Pendekatan yang dilakukan untuk penyalahgunaan obat terlarang (Kokain)


yaitu dengan pendekatan penanganan biologis (dengan memberikan terapi obat
seperti klonidin, naltrekson ) dan pendekatan penangan psikologis dengan
konsultasi ke psikiater, psikolog dan para pekerja kesehatan mental lainnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi abnormal adalah ilmu
jiwa yang mempelajari tentang tingkah laku atau perilaku maladatif seseorang. Jika seseorang
mengalami psikologi yang abnormal maka orang tersebut akan cenderung memperlihatkan
perilaku-perilaku yang abnormal sehingga akan orang tersebut melakukan penyimpangan-
penyimpangan perilaku dalam kehidupannya. Dari pembahasan diatas macam-macam
penyimpangan tersebut mencakup :

1. Penyimpangan dari gangguan seksual dan identitas gender yang terdiri dari ; Parafilia,
Fetishisme, Pedofilia dan Incest, Perkosaan dan Homoseksual.
2. Penyimpangan dari gangguan keperibadian yang terdiri dari; Gangguan Kepribadian
Paranoid (Cemas), Gangguan Kepribadian Skizoid, Gangguan Kepribadian Antisosial
dan Psikopati
3. Penyimpangan dari Gangguan yang Berkaitan dengan Penggunaan Zat terdiri dari;
Penyalahgunaan dan Ketergantungan Alkohol, Nikotin dan Merokok, dan Penggunaan
Kokain.
Untuk menangani penyimpangan-penyimpangan diatas dilakukan berbagai pendekatan,
yang lebih berfokus pada pendekatan biologis yang memberikan terapi-terapi obat dan
pendekatan psikologis yang memfokuskan pada terapi konseling ke seorang psikolog,
psikiater dan para pekerja kesehatan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan serta
ketenangan kehidupan perasaan penderita gangguan-gangguan psikologi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Psikologi Abnormal/Gerald C. Davison, John M. Neale, Ann M. Kring.,Ed. 9, Cet.2. Jakarta;


Rajawali Pers, 2010.
http://dhesny-hon.blogspot.com/2010/08/perilaku-abnormal.html
http://riezkaratna73.blogspot.com/2013/03/makalah-psikologi-abnormal.html

http://indonesiaindonesia.com/f/92597-psikopat-paranoid-gangguan-kepribadian-nya/

http://jurusdahsyat.blogspot.com/2010/08/gangguan-kepribadian-psikopat-schizoid.html

Anda mungkin juga menyukai