Anda di halaman 1dari 26

EKSTRAKSI SENYAWA ANTOSIANIN PADA BUNGA SEPATU

sebagai INDIKATOR PENDETEKSI BORAKS pada MAKANAN

Nama : Muhamad Dandi

Kelas : XII IPA 2

NISN :999

17
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah ini saya lakukan untuk memenuhi tugas semester pertama
pada tahun pelajaran 2016-2017 di SMA NEGERI 2 MUARA BELITI.

Disahkan oleh

Muara Beliti, …………… 2016

Guru Pembimbing I Guru Pembimbing II

Rian Perdana,S.Pd, MUSAROFAH, S.Pd.


NIP 19730307 199903 2 2003

Kepala Sekolah

SURANTINI, M.Pd.
NIP 19690405 199703 2 2003

17
LEMBAR KONSULTASI

Hari/Tanggal/ Guru Paraf


Hal Yang Dibahas
Bulan/Tahun Pembimbing

17
Motto

 Ketika hidup adalah pilihan maka pilihlah jalan hidup yang

terbaik menurut anda dan biarkan orang diluaran beranggapan

buruk , pada saatnya nanti kita lah yang akan membuktikan

jalan hidup kita adalah yang terbaik.

 Aku penentu kebesaran hidupku.It is my decision and my

action,or nothing at all!

 Tuhan menciptakan kedua mata kita di depan karena kita harus

terus melihat ke depan, bukan ke belakang dan terpaku pada

masa lalu.

 Jangan pernah merasa puas dengan apa yang anda miliki

sekarang karena yang anda nikmati sekarang hanyalah

pinjaman orang tua. Hari ini tidaklah sama dengan hari esok,

Hari esok tidaklah sama dengan hari ini. Berusaha untuk

mendapatkan Hari esok yang lebih baik.

 Kesuksesan dapat diraih dengan usaha yang keras dan diiringi

dengan doa karena pada dasarnya kesuksesan itu tidak datang

dengan sendirinya.

 Setiap hari adalah waktu yang tepat untuk mengatakan pada

diri kita sendiri "Biarkan petualangan dimulai"

Start Action.

 Penderitaan membuatku semakin kuat dan berkembang .

17
PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Karya Ilmiah Pertamaku :

1. Untuk Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga saya dapat mempunyai ide atau gagasan

mengenai karya ilmiah ini.

2. Untuk kedua orang tua makasih telah membantu saat

pembuatan karya ilmiah ini, tak lupa keluarga besar yang udah

mendoakan karya ilmiah ini supaya cepat selesai.

You’re My Everything.

3. Untuk guru pembimbing ku makasih telah menyediakan waktu

untuk membaca, memperbaiki karya ilmiah ini (Pak Rian, Bu

Musaroffah, Pak Basar ) tak lupa untuk wali kelas ku Bu Nani

Kalian terbaik dan Pahlawanku.

4. Untuk Para sahabat ku Andi, Tedi, Pras,Andikha,Ical,Yudi

makasih atas semangat dan dukungannya kalian sahabat

terbaikku.

5. Untuk temen seperjuangan SELADA dan seluruh kelas XII

angkatan 2016/2017 semoga gak pernah bosan dengan yang

namanya Dandi, dan semangat terus mengejar cita-cita.

6. Untuk Nadiya makasih udah mau bantu aku selama pembuatan

karya ilmiah ini MAKASIH BANYAK.

17
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kami dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan judul ekstraksi antosianin

pada bunga sepatu sebagai indicator pendeteksi boraks dapat

terselesaikan.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini kami tidak henti-hentinya

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu

kami dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini termasuk kepada

pembimbing kami. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan memberikan

informasi tentang bagaimana cara mendeteksi boraks dengan indicator

alami yaitu bunga sepatu.

Kami sadar sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Ilmiah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya kami menerima saran

dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Imliah ini.

Akhirnya kami mengharapkan agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat

berguna bagi pembaca.

Muara Beliti, Oktober 2016

17
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman dan kecanggihan teknologi banyak

penggunaan boraks pada bahan makanan yang ada di masyarakat.

Penggunaan bahan tambahan makanan yang terlarang masih sering

dilakukan oleh pengusaha pangan jajanan. Produknya justru banyak

sekali dikonsumsi oleh masyarakat luas, termasuk kalangan remaja dan

anak-anak usia sekolah. Kita sebagai konsumen yang awam tidak dapat

membedakan makanan yang mengandung bahan kimia dengan yang

tidak mengandung bahan kimia.

Setiap bahan makanan yang dicampur dengan boraks bisa membuat

bahan makanan awet hingga beberapa hari. Maksud pemberian ini tentu

untuk menghemat pengeluaran, para produsen hanya memikirkan kualitas

tampilan yang mana pada kenyataannya makanan yang memiliki tampilan

menarik dapat mengundang minat beli konsumen.Dalam menunjang

produksinya pedagang telah menyalahi aturan. Mereka menggunakan zat

berbahaya yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pengobatan dan

produksi tekstil menjadi bahan pelengkap pembuatan makanan namun

pemberian boraks ini jelas akan merugikan konsumen, karena senyawa

boraks dapat merusak organ tubuh dalam jangka yang panjang.

17
Sebagai masyarakat awam banyak yang tidak mengetahui mana

makanan yang mengandung boraks dan mana makanan yang tidak

mengandung boraks karena kita biasanya membeli makanan tradisional

seperti bakso, tahu, ikan, dan sosis. Kita sebagai konsumen yang tidak

memiliki kemampuan dibidang teknik kimia ataupun farmasi memerlukan

cara yang lebih cepat, praktis, ekonomis tanpa harus melakukan

percobaan di laboratorium untuk mengetes zat berbahaya tersebut.

Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) yang berasal dari Asia Timur

dan banyak ditanam sebagai tanaman hias didaerah tropis dan subtropis.

Bunga besar berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai

kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis)

atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga

kuning oranye hingga merah tua atau merah jambu.(Koesendang :2012).

Di dalam bunga sepatu tersebut terdapat zat Antosianin yang merupakan

pemberi warna pada bunga pada umumnya (Koesendang:2012). Penulis

mengambil tema ini dikarenakan seperti yang telah kita ketahui bahwa di

Indonesia banyak sekali ditanam bunga sepatu, tetapi belum banyak yang

mengetahui kegunaannya, dan juga banyak sekali kandungan bahan

kimia yang ada dalam bagian-bagian daripada bunga sepatu. Bunga

sepatu dapat mendeteksi adanya boraks pada makanan menggunakan

metode ekstraksi Antosianin dengan senyawa methanol. .

17
2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah kemampuan ataupun efektivitas bunga sepatu

dalam mendeteksi boraks pada makanan ?

3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan ataupun efektivitas bunga sepatu

dalam mendeteksi boraks pada makanan.

4. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Agar diperoleh cara untuk mendeteksi adanya boraks pada makanan

dengan memanfaatkan bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L).

17
BAB 2

LANDASAN TEORI

1. Bunga Sepatu (hibiscus rosa sinensis)

a. Karakteristik dan struktur tubuh tanaman Bunga Sepatu


Karakteristik tanaman bunga sepatu dapat diketahui dari
sistematikanya yaitu sebagai berikut:
Menurut Koesendang (2012) klasifikasi bunga sepatu adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi Bunga Sepatu:

Sub filum : Angiospermae

Klas : Dicotyleplae

Sub Klas : Dialiypetalae

Ordo : Malvales/Columniferae

Genus : Hibiscus

Species : Hibiscus rosa-sinensis L.

Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak

tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak

bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan

hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai

sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam

buah berbentuk kapsul berbilik lima.

Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun

berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung

17
daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman

berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga

mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm.

hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga

bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.

Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.

Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan,

dan penempelan.

Sementara itu menurut Edy (2009), Bagian-bagian bunga sepatu

secara umum antara lain sebagai berikut:.

I. Tangkai Induk Bunga

Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus,

penduluncus communis) adalah akses perbungaan dalam lanjutan dari

batang atau cabang.

II. Tangkai Bunga

Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada

dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang

bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga

dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang

bunga.

17
III. Dasar Bunga

Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam

melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga

adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga.

IV. Daun Pelindung

Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi

bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir.

V. Daun Tangkai

Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di

pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung.

VI. Kelopak Bunga

Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan

menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak

bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka

jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya

menyerupai daun.

VII. Mahkota Bunga

Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah

yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan

bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan

bunga. Dari warna-warna menarik tersebut, mahkota bunga memikat

serangga-serangga yang berfungsi sebagai penyerbukan.

17
VIII. Benang Sari

Benang sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat

perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari

(anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang

kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan.

IX. Putik

Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil

yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada

putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh

benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai

putik. Bunga sepatu juga dikatakan sebagai bunga lengkap karena

mempunyai kelopak, mahkota, benang sari,dan putik.

b. Manfaat tanaman bunga sepatu

Menurut Edy manfaat bagian- bagian sepatu adalah sebagai berikut :

1. Senyawa yang terkandung dalam bunga sepatu Cholagogue

digunakan sebagai penawar rasa sakit, untuk pencernaan, diuretik,

pelunak, obat pencuci perut, pendingin, anti radang, obat penenang,

obat perut dan tonik. Semua bagian dari bunga sepatu berguna

secara medikal.

2. Daun bunga sepatu juga digunakan sebagai pelunak diuretik,

pendingin dan obat penenang, pelunak, obat batuk, Dapat juga

dijadikan sampo.

17
3. Kelopak bunga yang banyak air, digodok di air digunakan sebagai

minuman untuk masalah mual.

4. Buahnya berperan sebagi antiscorbutic.

5. Akarnya yang pahit digunakan sebagai aperitive dan tonik.

6. Ekstrak bunga sudah digunakan di banyak pengobatan rakyat untuk

kelainan hati, tekanan darah tinggi dan sebagai afrodisiak saraf,

Ekstrak bunga sepatu juga dapat menurunkan kadar kolesterol

dalam serum darah dan membantu menghindari LDL(kolesterol

jahat) oksidasi.

7. Zat Antosianin adalah zat warna merah yang bersumber pada

bunga-bunga Hydrangea, bunga yang bewarna putih mempunyai

zat warna yang tidak penting. Anthosianin dapat dicampur dengan

aluminium dan warnanya berubah menjadi biru. Pada tanah yang

mengandung asam, warna bunga menjadi biru. Pada tanah yang

lebih netral, karena mempunyai almuminium yang lebih sedikit,

sehingga warnanya berubah jadi merah muda, dengan menambah

pupuk superphosphat yang membantu mengurangi aluminium yang

diserap oleh tanaman.

c. Pengertian Indikator

Indikator adalah persenyawaan organik sintesis dan mempunyai sifat

atas asam lemah sekali. Bekerja mengambil warna dari lingkungannya

yang mempunyai ph yang berlainan berdasarkan pada keadaan,bahwa

17
warna dari persenyawaan yang tidak terionisir berlainan dengan ion-ion

yang terbentuk (Marthen:2010). Bekerjanya indikator makin baik, jika

perbedaan warna makin besar

d. Perubahan warna

Perubahan warna yang dihasilkan dalam mendeteksi makanan dengan

indikator bunga sepatu pada makanan adalah Makanan yang

mengandung boraks berwarna biru (Suherman :2015). Separti halnya

basa yang memiliki rasa pahit dan terasa licin. Basa menyebabkan

perubahan warna pada zat warna tumbuhan; misalnya mengubah warna

lakmus dari merah menjadi biru. Larutan basa dalam air dapat

menghantarkan arus listrik.

2. Boraks (Na2B4O7·10H2O or Na2[B4O5(OH)4]·8H2O)

Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natriurn tetraborat,

berbentuk kristal lunak(Koesnandy:2010). Menurut Darmanti (2010)

Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai

dalam pembuatan beberapa makanan tradisional.

Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium

hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki

sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan

obat misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan

obat pencuci mata. Dalam dunia industri boraks digunakan bahan solder,

17
bahan pengawet kayu, antiseptik kayu, pembasmi kecoa serta bahan

pembersih Secara lokal boraks dikenal sebagai 'bleng' (berbentuk larutan

atau padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya

pada pembuatan mie basah, lontong dan bakso.

Penggunaan boraks ternyata telah disalahgunakan sebagai pengawet

makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie.

Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi

mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks

yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh

konsumen.

Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan

disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar),

sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup

tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-

pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila

dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan

kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah

mencapai 10 - 20 g atau lebih.

17
BAB 3
METODE PENELITIAN

a. Tempat dan Tanggal

Tempat :Rumah Peneliti

Tanggal :November 2016

b. Alat dan Bahan

Alat:

1. Tumbukan

2. Pipet

3. Mortal (alat penggerus)

4. Kertas saring

Bahan:

1. Bunga sepatu

2. Methanol

3. Makanan (Bakso)

17
c. Cara Kerja

1. Setelah kita petik bunga kembang sepatu, ambil mahkotanya saja

sedangkan bagian-bagian lain dihilangkan. Kemudian ditumbuk hingga

halus.

2. Untuk melarutkannya dengan ditambah methanol pekat. Sehingga

anthosianin terlepas dari mahkota bunganya. Dan terlarut dalam

methanol dan larutan anthiosianin dalam alcohol ini dapat dijadikan

indicator.

3. makanan (bakso, tahu, sosis, dan teh ) di hancurkan dengan mortal

sampai halus.

4. Kemudian campurkan dengan ekstrak bunga sepatu.

5. Aduk dan cermatilah, makanan yang mengandung boraks maka

perubahan warna yang terjadi pada ekstrak bunga sepatu adalah warna

biru.

17
BAB 4

HASIL PENELITIAN

A. Hasil dan Pembahasan

Bunga Sepatu yang sudah dikeluarkan ekstrak zat antosianin dapat

mendeteksi adanya boraks . ekstrak bunga sepatu yang sudah diberi

Larutan methanol pekat dan dicampuri dengan bahan makanan yang

sudah dihaluskan dalam waktu cepat ternyata membentuk perubahan

warna yang signifikan yaitu berwarna biru pekat layaknya sifat basa

yang terasa pahit dan licin.Dari 3 sempel bakso ternyata ada salah satu

yang mengandung boraks dan yang lainnya bersih dari pengaruh

boraks.

17
BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka kesimpulannya adalah

sebagai berikut.

1. Bunga Sepatu dapat mendeteksi adanya boraks pada makanan

dengan menggunakan senyawa anthosianin.

2. Pada makanan khususnya bakso ternyata terdapat boraks yang

masih saja digunakan oleh oknum pedagang nakal.

3. Dari beberap sempel ternyata ada beberapa bakso yang terindikasi

boraks.

B.Saran

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka sarannya adalah

sebagai berikut:

1. Sebaiknya kita memilih tempat yang bersih dan dirasa aman untuk

membeli jajanan kaki lima.

2. Jangan membeli makanan khususnya bakso di tempat yang sepi

karena pada dasarnya oknum pedagan yang dagangan nya sepi

tidak akan memperhatikan kualitas makanannya.

3. Ada baiknya jika ingin memakan bakso kita membuatnya sendiri,

Lebih aman dan sehat

17
4. Sebaiknya percobaan yang di lakukan ini dapat dilanjutkan oleh

para peneliti lainnya guna peningkatan dan pengembangan dalam

bidang kesehatan

5. Pemanfaatan zat anthosianin pada bunga sepatu ini diharapkan

dapat mendorong peneliti agar dapat terus berinovasi.

17
Daftar Pustaka

Adriyanti. 1995 dalam Susanti. Pengaruh Berbagai Dosis Filtrat Bunga

Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Malang:Grafiti

Akhyar, M. Salman. 2003. Sains Biologi. Bandung:Penelitian Grafindo

Media Pratama

Anonimous. 2006. Kembang Sepatu, Berkhasiat Sebagai Obat. Sumber:

Agro Indonesia,Vol. 11 No. 86. Artikel dalam http:

//www.litbang.deptan.go.id/

tahukah.and/?p=5. Diakses tanggal 18 Oktober 2016

Anonimous. 2006c. Kembang Sepatu. Dalam

http.id.wikipedia.org/wiki/kembang sepatu Diakses tanggal 18 Oktober

2016

Chang, Raymond. 2005.Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga

Duke, J. 2005. Hibiscus rosa sinensis. Photochemical And Ethobotanical

Databases. (Online databases) National Germaplasm Resource

Laboratory, USDA ARS. National Genetic Resource Progam. Maryland.

Syambudi, Enggal. 2009. Khasiat Bunga Sepatu. Jakarta

Wiyarsi, Antuni. 2012. Pembuatan Jam dari Bunga Sepatu. Surabaya

17
Biodata Penulis

Nama saya M.Dandi. Saya biasa dipanggil Dandi. Saya anak

bungsu dari pasangan Bapak Slamet of Jaya dan (almh) Ibu Sumanti,

yang lahir pada tangal 06 Oktober 1999 di Palembang. Saya memiliki

1 orang kakak laki-laki yang bernama Dedi Setiawan dan 1 orang

kakak perempuan yang bernama Dina Ruslia Wijayanti. Saya

sekarang tinggal di Muara Beliti. Saya lulusan dari SDN 4 Muara

Beliti, SMPN Muara Beliti, dan insaallah SMAN 2 Muara Beliti. Hobi

Saya travelling . Cita-Cita saya, Saya ingin menjadi Polisi ataupun

Pengusaha. Makanan kesukaan saya Pecel Lele dan Minumannya

Jus Alpukat. Yang terakhir saya akan membahas mengenai Inspirasi

Hidup saya, Inspirasi hidup saya adalah Mama dan Papa karena

tanpa mereka sekarang saya bukanlah apa-apa. Beliau adalah

Panutan saya setiap saya melakukan apapun. Tak lupa sosok

Thomas Alve Edison pun tak lupa menjadi inspirasi saya, karena

tanpa beliau mungkin dunia ini tanpa penerangan.

17
BAB 5

Penutup

a. kesimpulan

dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya penggunaan

boraks pada makanan seperti bakso. Dengan adanya indicator alami

pendeteksi boraks yaitu bunga sepatu bisa membantu konsumen untuk

mengetahui makanan yang mengandung boraks dan tidak mengandung

boraks dengan cara cepat, praktis dan ekonomis.

b. saran

Diharapkan bagi para peneliti dapat terus berinovasi dari penelitian ini,

agar mampu mengetahui manfaat-manfaat bunga sepatu lainnya yang

belum diketahui.

17
Daftar Pustaka

Akhyar, M. Salman. 2003. Sains Biologi. Penelitian Grafindo Media

Pratama. Bandung

Anonimous. 2006b. Kembang Sepatu, Berkhasiat Sebagai Obat. Sumber:

Agro Indonesia,Vol. 11 No. 86. Artikel dalam http:

//www.litbang.deptan.go.id/tahukah.and/?p=5. Diakses tanggal 18 Juli

2007

Anonimous.2006.KembangSepatu.Dalam

http.id.wikipedia.org/wiki/kembang sepatu

Duke, J. 2005. Hibiscus rosa sinensis. Photochemical And Ethobotanica

Databases. (Online databases) National Germaplasm Resource

Laboratory, USDA, ARS. National Genetic Resource Progam. Maryland.

Chang, Raymond. 2005.Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga

Syambudi, Enggal. 2009. Khasiat Bunga Sepatu. Jakarta

17
Lampiran

17

Anda mungkin juga menyukai