PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara global dan lokal / otonomi. Untuk mewujudkannya maka perawat Indonesia
harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional kepada klien dan
berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan negara (Nursalam, 2011).
Keperawatan adalah ilmu dan kiat yang berkenaan dengan masalah - masalah
fisik, psikologi, sosiologis, budaya dan spiritual dari individu. Ilmu keperawatan
didasarkan atas kerangka teori yang luas, kiatnya tergantung pada ketrampilan
sistem perawatan kesehatan telah dikenal dalam banyak hal yang positif, dan profesi
keperawatan itu sendiri sedang menyatakan kebutuhan untuk para praktisinya agar
menjadi profesional dan bertanggung jawab (Doengoes, Moorhouse, Geissler, 1998).
yang dilakukan sesuai wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan
(Gaffar, 1999).
1
Perawat perlu menggunakan langkah-langkah dalam melakukan proses
hasil dan pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil serta tujuan yang
tentang pemikiran dan tindakan melalui kontak dengan pasien dengan sistem
perawatan kesehatan (Doengoes, Moorhouse, Geissler, 1998). Hal ini merupakan inti
kegiatan praktek keperawatan dalam asuhan yang diberikan perawat kepada klien
yang sehat maupun yang sakit.
Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat akan memberikan kemudahan
bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Selain itu untuk
mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru
dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang akurat. Hal ini akan
keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam
membentuk asuhan keperawatan kepada klien. Dengan demikian akan dapat diambil
membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab
dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami klien baik
2
masalah kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan
(Hidayat, 2011).
Stres pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dari hasil
penelitian Ilmi (2003) menjelaskan bahwa terdapat lima besar urutan stressor pada
selanjutnya dikarenakan pemberian upah tidak adil (57,9%), kondisi kerja (52,3%),
beban kerja kurang (48,6%), dan tidak diikutkan dalam pengambilan keputusan
(44,9%).
menyatakan keluhan sering merasa pusing, lelah, tidak ada istirahat, yang antara lain
dikarenakan beban kerja yang terlalu tinggi dan pekerjaan yang smenyita waktu.
(Agung, 2009)
RSU Haji makassar adalah satu dari sekian layanan kesehatan milik Pemprop
kota Makassar yang bermodel RSU, diurus oleh Pemda Provinsi dan termaktub
kedalam Rumah Sakit Tipe B. Layanan kesehatan ini telah terdaftar 27/01/2016
dengan Nomor Surat Ijin 07375/YANKES-2/V/2010 dari Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan sifat sementara, dan berlaku sampai 27 mei 2015. Sesudah
Sakit. RSU ini beralamat di Jl. Dg. Ngeppe No. 14 Makassar, Kota Makassar,
Indonesia (http://Ifahmuzmar.wordpress.com)
3
Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang integral dari sistem
sosio-kultural dan spiritual yang dapat ditunjukan pada individu dan masyarakat
dalam rentang sehat, sakit (Ali Zaidin, 2014).
Berdasarkan prosedur tetap rumah sakit klas B setiap petugas rumah sakit
yang melayani atau melakukan tindakan kepada pasien diharuskan mencatat semua
tindakan kepada pasien pada lembaran cacatan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya (Ali Zaidin, 2014).
disusun secara sistimatis, valid dan dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan
4
pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan yang berguna untuk kepentingan pasien, perawat dan tim kesehatan
dalam memberikan pelayanan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap
secara tertulis dengan tanggung jawab perawat (Ali Zaidin, 2014).
dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami pasien baik masalah kepuasan
maupun ketidak puasan terhadap pelayanan yang diberikan (Hidayat Alimul, 2014).
secara individual, (4) sarana evaluasi, (5) sarana meningkatkan kerjasama antar tim
kesehatan, (6) sarana pendidikan lanjutan, (7) sebagai audit pelayanan keperawatan
(Hidayat Alimul, 2012).
perawat senior dan 6 perawat yunior di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar
didapatkan alasan kekurang lengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan antara
lain format yang ada kurang sederhana, format belum melekat jadi satu dengan
rekam medik, pengadaan kurang lancar, penulisan dirasa menyita waktu dan
di rawat inap tentang hasil pendokumentasian. Berdasarkan uraian tugas yang ada
5
menjadi salah satu tugas kepala bangsal, akan tetapi dalam pelaksanannya kurang
optimal.
sehingga pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi pasien khususnya bagi
perawat masih menemukan banyak kendala sehingga belum bisa dilakukan dengan
rawat inap RSUD Haji Makassar pada tanggal 17 Januari 2018 didapatkan hasil
bahwa dari 302 rekam medik yang masuk di bagian sub bidang rekam medik dapat
yang ada kurang sederhana, format belum melekat jadi satu dengan rekam medik,
penulisan dirasa menyita waktu dan menghambat pelayanan.
6
B. Rumusan Masalah
masalah yaitu “Apakah ada hubungan antara beban kerja dengan pendokumentasian
Definisi operasional adalah batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa
yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012), dengan sampel
dalam penelitian ini adalah perawat di RSUD Haji Makassar yang bersedia menjadi
responden.
7
perawat.
8
dari jam kerja.
3. Ringan : bila
proporsir
waktu yang
digunakan
untuk kontak
dengan pasien
antara > 60%
dari jam kerja.
Ketersediaan Jumlah sarana praktik Kuesioner Interval
fasilitas untuk pencatatan pendokumentasia
kegiatan asuhan n asuhan
keperawatan yang keperawatan.
berupa standar/ 1. Kurang baik :
acuan kerja dan bila asuhan
format di keperawatan
tiapbangsal saat ditulis < 70%
dibutuhkan. 2. Baik : bila
proses asuhan
keperawatan ≥
2 Dependen Skor kegiatan 1. Kurang Kuesioner Rasio
pencatatan yang Baik, bila
Praktek memuat informasi proses
pendokument tentang biopsiko, asuhan
asian asuhan sosio, kultural keperawa
keperawatan dan spiritual tan di
pasien yang tulis ,<
dicatat secara 70.
menyeluruh 2. Baik bila,
disusun dalam proses
format yang asuhan
tersedia sesuai keperawa
tahapan asuhan tan >
keperawatan yang 70%.
meliputu
pengkajian,
diagnosis,
perencanaan,
implementasi dan
evaluasi.
9
D. Kajian Pustaka
Tabel 1.2 Kajian pustakas
10
Wates. pada variabel
implemetasi patien
safety teknik
pengambilan
sampel total
sampling.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
11
F. Manfaat Penelitian
4. Bagi Peneliti
12
5. Bagi Responden
keperawatan.
13