Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TERAPI BERMAIN MENYUSUN PUZZLE

PADA ANAK USIA 1-4 TAHUN


DI RUANG DAHLIA RSUD DR.H.SOEWONDO KENDAL

Disusun Oleh:
Dwi Widiyanti
SK.317.042

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa kanak-kanak bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi guna menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan mental
anak. bermain dapat dimulai sejak anak berusia 0 tahun. Efektifitas bermain anak
sangat ditentukan oleh jenis permainan yang disesuaikan dengan usia anak. selain itu
peran orang tua dalam menunjang kebutuhan bermain anak sangat diperlukan.
Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik
dalam dirinya yang disadari. Apabila anak terserang sakit proses bermain anak akan
terganggu apa lagi jika anak tersebut dirawat di Rumah Sakit mereka tidak bisa
bermain hanya karena penyakitnya tetapi juga karena lingkungan yang belum
mereka kenal, orang orang yang belum dikenal, serta prosedur atau tindakan yang
membuat anak merasa takut dan stress dan membuat mereka tidak bisa bermain.
Padahal bermain sangat penting bagi anak untuk melanjutkan tumbuh kembang dan
mengembangkan kreativitas.
Secara nyata anak yang dirawat di rumah sakit akan mendapatkan
pengamanan yang optimal, namun program permainannya belum tentu
efektif, sehingga perlu dibuat program bermain yang lebih efektif. Rata-rata
anak yang dirawat di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal, fungsi motorik sudah
berkembang dengan baik dan fungsi motorik halus mulai mengalami
perkembangan. Demikian juga fungsi sosial dan bahasa sudah mulai
terbentuk. Karena itu perlu program bermain yang dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak, salah satunya
adalah menyusun piramida.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
setelah mengikuti terapi bermain kecemasan, rasa takut, marah, sedih,
nyeri pada anak dapat teratasi.
2. Tujuan Khusus
a. Anak dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang
normal
b. Anak dapat mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta
kemampuan ide-ide
c. Mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahakan masalah
d. Anak dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit
dan dirawat di rumah sakit

C. Sasaran
Anak yang dirawat di ruang Dahlia RSUD Dr.H.Soewondo Kendal yang
berusia 1-4 tahun.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
Anak yang dirawat di ruang Dahlia RSUD Dr.H.Soewondo Kendal yang
berusia 1-4 tahun.

B. Analisa Kasus
Tahap perkembangan anak menurut Indiarti (2009) adalah sebagai berikut:
1. Umur 15-17 bulan.
Dalam usia ini bayi akan senang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyimak adegan di TV.
b. Melaksanakan instruksi sederhana, seperti segera memberikan
mainan yang dipegang jika ibu memintanya.
c. Mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata misalnya
dah bis (sudah habis).
d. Menyebutkan tiga anggota tubuhnya seperti mata, rambut, dan
telinga.
2. Umur 18-20 Bulan
Perkembangan aktivitas dan motorik anak 18-20 bulan antara lain yaitu
:
a. Berjalan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah tanpa
bantuan.
b. Menyusun 2-3 kotak.
c. Mampu mengatakan 5-10 kata.
d. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa saing.
3. Umur 20-24 Bulan
Sementara pada umur 20-24 bulan perkembangan aktivitas dan
motorik yang terjadi pada anak adalah sebagai berikut:
a. Mampu menyusun dua kata.
b. Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang dewasa.
c. Naik dan turun tangga.
d. Menunjuk mata dan hidungnya.
e. Belajar makan sendiri.
f. Menggaris di kertas atau pasir.
g. Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil.
4. Umur 24 -36 bulan
Saat memasuki umur tiga tahun anak terus mengalami
perkembangan aktivitas dan motorik antara lain sebagai berikut:
a. Belajar meloncat, memanjat, serta melompat dengan satu kaki.
b. Mempergunakan kata-kata saya, bertanya serta mengerti
kata-kata yang ditujukan kepadanya.
c. Mampu menggambar lingkaran.
d. Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya.
e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak.
f. Mampu menyusun kalimat.
Jenis permainan pada anak Usia 1-4 tahun
Pada usia ini, perkembangan anak lebih diarahkan pada
perkembangan kognisi/kecerdasan, komunikasi/bicara, dan motorik
halus/keterampilan tangan. Sebagai input kognisi/kecerdasan, bias
diberikan permainan flash card (bagian tubuh, benda sekitar yang umum,
binatang, buah-buhan, bentuk-bentuk dasar segitiga ,persegi, dll ) untuk
menambah kosakata anak. Selain menambah kosakata tentunya sekaligus
melatih bicara anak. Sering-seringlah mengajak anak berkomunikasi dua
arah yang benar, seperti memberi salam, menyampaikan terima kasih,
dan meminta tolong. Puzzle angka yang simple juga sudah mulai bisa
diperkenalkan ke anak. Mulai aktivitas berhitung secara verbal sampai
anak dapat identifikasi bentuk dari sebuah angka. Untuk memperkenalkan
warna dimulai dengan aktivitas menyamakan warna, bisa menggunakan
media permainan bola-bola, cones, blocks, puzzle,dll.
Aktivitas motorik halus yang bisa diperkenalkan anak usia 1 tahun,
tujuannya untuk kematangan&kekuatan kemampuan menggenggam,
menjepit, dan ketrampilan tangan lainnya. Media mainan yang bisa
dipergunakan antara lain play dough (lilin malam), pincher, Pegs dan tali
untuk meronce, puzzle, palu mainan, dll.

C. Prinsip Bermain Menurut Teori


a. Definisi terapi bermain
Bermain juga termasuk konsep yang sangat penting bagi anak.
Konsep pembelajaran anak adalah bagaimana mereka bermain. Dengan
bermain mereka belajar tentang dunia luar lingkunganya dimana dia
berada. Fungsi khusus bermain pada anak, mencakup perluasan
keterampilan sensori motorik, kreatifitas, intelektual dan perkembangan
sosial.
b. Fungsi terapi bermain
a. Merangsang perkembangan psikomotor baik motorik halus maupun
kasar
b. Merangsang perkembangan kognitif dan kemampuan berbahasa
c. Merangsang imajinasi serta sudah kooperatif untuk diajak bermain
d. Merangsang perkembangan sosial
e. Sebagai terapi
c. Kriteria alat yang digunakan
a. Alat yang digunakan aman
b. Alat yang digunakan untuk terapi bermain sesuai dengan
perkembangan, jenis kelamin, status kesehatan anak dan usia anak
(Ngastiyah, 2005: 22)
d. Keuntungan terapi bermain
a. Meningkatkan hubungan perawat dengan klien
b. Memulihkan rasa mandiri
c. Dapat mengekspresikan rasa tertekan
d. Permainan kompetisi dapat menurunkan stress.

D. Karakteristik Permainan Menurut Teori


1. Fokus bermain pada keterampilan gerakan kasar seperti berjalan
2. Mulai dengan keterampilan gerakan halus
3. Mulai dengan eksplorasi rumah
4. Aktif dan ingin tahu
5. Mulai dengan terapi bermain
( Suriadi & Yuliani, 2006:11)
BAB III
METODOLOGI BERMAIN

A. Deskripsi Permainan
Terapi bermain yang dilakukan adalah untuk mengasah aspek
psikomotor baik motorik kasar maupun motorik halus, aspek kognitif dan
juga mengembangkan aspek sosial.

B. Tujuan Permainan
1. Melatih aspek psikomotor, aspek kognitif dan aspek sosial
2. Melatih anak untuk bersosialisasi dengan perawat.

C. Keterampilan Yang Diperlukan


1. Aspek psikomotor
a. Perkembangan keterampilan gerakan halus dan kasar
b. Anak mampu mengikuti instruksi perawat
c. Anak mampu melepas dan memasang kembali puzzel
d. Anak mampu menyenutkan huruf yang terdapat pada puzzel
2. Aspek kognitif
Tanggap terhadap perintah yang diberikan oleh perawat dan ibu kepada
klien
3. Aspek social
Klien dapat bekerjasama dengan perawat atau keluarga klien.

D. Jenis Permainan
Solitary play merupakan jenis permainan dimana anak bermain sendiri
atau independent walaupun ada beberapa orang lain disekitarnya. Hal ini
karena keterbatasan sosial, keterampilan fisik dan kognitif.

E. Alat bermain
Mainan puzzel huruf berwarna
F. Proses Bermain
1. Pembukaan : 5 menit
a. Perkenalan perawat dan peserta program bermain
b. Menjelaskan teknik/ cara bermain
2. Pelaksanaan : 20 menit
a. Mahasiswa memberikan salam dan menyapa anak
b. Memberikan mainan puzzel huruf
c. Mengajak anak untuk melepas puzzel
d. Mengambil pecahan puzzel dan memasangkan
e. Menyebutkan huruf-huruf pada puzzel
f. Memberikan kesempatan pada pembimbing untuk memberikan saran
dan kritik
3. Penutup : 5 menit
1. Mengucapkan salam penutup dan terimakasih

G. Waktu Pelaksanaan
a. Hari / Tanggal : Jumat, 27 Oktober 2017
b. Jam : 08.00
c. Tempat : Ruang Dahlia RSUD Dr.H.Soewondo Kendal

H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


1. Tidak banyak mengeluarkan tenaga
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Permainan tidak bertentangan dengan pengobatan
4. Melibatkan orang tua dan keluarga
5. Ada tidaknya resiko permainan
6. Anak tidak boleh dipaksa dalam program bermain ini
7. Bila anak kelelahan bermain harus dihentikan
8. Permainan berfokus untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar,
halus, dan aspek sosial.
I. Antisipasi untuk meminimalkan Hambatan
1. Keamanan alat permainan, mainan untuk anak usia 1-4 tahun, tidak ada
bagian yang tajam, tidak mudah pecah
2. Permainan yang harus menarik seperti gambar, dan bentuknya yang
menarik.

J. Pengorganisasian
Leader, & Fasilitator : Kartika Rokhmawati
Perawat bertindak sebagai leader minta orang tua sebagai pendamping.
Keterangan:
B C
A: Perawat
B: Klien
A
C: Ibu / Ayah

K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tempat bermain telah disiapkan dan diatur sesuai dengan yang telah
direncanakan
b. Peralatan untuk permainan telah disiapkan
c. Perawat siap memimpin permainan
2. Evaluasi proses
a. Anak bersikap kooperatif
b. Keluarga mendukung jalannya permainan
c. Anak aktif mengikuti permainan.
3. Evaluasi hasil
a. Terjalinnya hubungan yang baik antara anak dan perawat
b. Anak mearasa terhibur dengan permainan yang dilakukan
c. Anak menmgembangkan kemampuan

Anda mungkin juga menyukai