3. Tujuan tindakan:
Untuk mendapatkan data pengkajian dan menerapkan asuhan
keperawatan
No Kegiatan Dokumentasi
4. Hasil tindakan:
Respon keluarga pasien baik dan memahami cara mengkompres
yang benar dan baik
5. Tinjauan teori:
Hasil teori diambil dari jurnal sudibyo et.al (2020) dengan jurul
Pengetahuan Ibu Dan Cara Penanganan Demam Pada Anak. Saat anak
terserang demam, terdapat beberapa cara penanganan yang dapat
dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan demam pada anak
dengan persentase terbesar kedua di Wonokusumo adalah dengan
mengompres anak. Sebanyak 52% responden mengompres anaknya
dengan kompres hangat sedangkan 22% mengompres dengan air dingin
dan 26% dengan air biasa. Tindakan responden dengan menggunakan
kompres hangat sudah sesuai dengan hasil penelitian oleh Masruroh et al.,
yang dilakukan pada 2017, diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh
anak yang demam sesudah diberikan kompres hangat di aksila rata-rata
36,5°C (Masruroh et al., 2014). Sebanyak 36% responden memilih
melakukan kompres pada daerah ketiak atau aksila dan sebanyak 58%
responden melakukannya di dahi. Berdasarkan penelitian, kompres hangat
di daerah ketiak lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh dibandingkan
dengan pemberian kompres hangat pada dahi (Ayu et al., 2015)
Mahasiswa
(Islahiyah Pratiwi
LOGBOOK 2
Nama : islahiyah pratiwi
NIM : SK117019
Hari/tanggal : Minggu, 7 maret 2020
No Kegiatan Dokumentasi
6. Tujuan tindakan:
Untuk mematuhi protokol kesehatan
No Kegiatan Dokumentasi
6. Hasil tindakan:
Respon keluarga pasien dan pasien baik dapat melakukan cuci
tangan dengan baik dan benar
7. Tinjauan teori:
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Tidak perbedaan
Pengetahuan, Sikap. Dan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun sebelum dan setelah dilakukan Senam CTPS.
Intervensi yang dilakukan berupa Senam CTPS
terbukti ada perbedaan Pengetahuan tentang Cuci
tanganpakai Sabun pada kelompok perlakukan
dengan kelompok kontrol
Mahasiswa
(Islahiyah Pratiwi)
LOGBOOK 3
Nama : islahiyah pratiwi
NIM : SK117019
Hari/tanggal : Kamis, 11 maret 2020
No Kegiatan Dokumentasi
3. Tujuan tindakan:
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
No Kegiatan Dokumentasi
4. Hasil tindakan:
Respon keluarga pasien baik dan memahami pendidikan kesehatan
5. Tinjauan teori:
Hasil teori diambil dari jurnal sudibyo et.al (2020) dengan jurul
Pengetahuan Ibu Dan Cara Penanganan Demam Pada Anak. Saat anak
terserang demam, terdapat beberapa cara penanganan yang dapat
dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan demam pada anak
dengan persentase terbesar kedua di Wonokusumo adalah dengan
mengompres anak. Sebanyak 52% responden mengompres anaknya
dengan kompres hangat sedangkan 22% mengompres dengan air dingin
dan 26% dengan air biasa. Tindakan responden dengan menggunakan
kompres hangat sudah sesuai dengan hasil penelitian oleh Masruroh et al.,
yang dilakukan pada 2017, diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh
anak yang demam sesudah diberikan kompres hangat di aksila rata-rata
36,5°C (Masruroh et al., 2014). Sebanyak 36% responden memilih
melakukan kompres pada daerah ketiak atau aksila dan sebanyak 58%
responden melakukannya di dahi. Berdasarkan penelitian, kompres hangat
di daerah ketiak lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh dibandingkan
dengan pemberian kompres hangat pada dahi (Ayu et al., 2015)
Mahasiswa
(Islahiyah Pratiwi
LOGBOOK 4
Nama : islahiyah pratiwi
NIM : SK117019
Hari/tanggal : selasa, 9 maret 2020
No Kegiatan Dokumentasi
3. Tujuan tindakan:
Untuk mengetahui tumbuh kembang anak
No Kegiatan Dokumentasi
8. Hasil tindakan:
Anak mampu melakukan kegiatan dengan baik dan benar
9. Tinjauan teori:
bersosialisasi, kemandirian.
Mahasiswa
(Islahiyah Pratiwi)
LOGBOOK 5
Nama : islahiyah pratiwi
NIM : SK117019
Hari/tanggal : Sabtu, 13 maret 2020
No Kegiatan Dokumentasi
3. Tujuan tindakan:
Mengetahui tumbuh kembang anak dan motorik halus
No Kegiatan Dokumentasi
6. Hasil tindakan:
Pasien dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan tumbuh kembang
anak baik.
7. Tinjauan teori:
asil penelitian ini didukung oleh beberapa pandangan tentang
konsep gender dalam kaitannya dengan permainan anak. Dalam
melaksanakan aktifitas bermain tidak membedakan jenis kelamin
laki-laki atau perempuan. Semua alat permainan dapat
digunakan oleh anak laki-laki atau perempuan Perilaku Kooperatif Pre
untuk mengembangkan daya pikir, imajinasi, kreatifitas dan
kemampuan sosial anak. Akan tetapi ada, ada pendapat lain yang
meyakini bahwa permainan adalah salah satu alat untuk membantu
anak mengenal identitas diri sehingga sebagian alat permainan anak
perempuan tidak dianjurkan untuk digunakan oleh anak laki-laki.
Mahasiswa
(Islahiyah Pratiwi