https://books.google.co.id/books?
id=8svztyjUXN8C&printsec=frontcover&dq=Apa+itu+perawatan+antenatal&hl=en&sa=X&ved
=0ahUKEwjM3qP2u47nAhXWAnIKHSFuDgMQ6AEIKzAA#v=onepage&q=Apa%20itu
%20perawatan%20antenatal&f=false
5. Trimester 1, 2, 3
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal
ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan
ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama unutk bayi mereka.
Ref : Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta:EGC
https://www.academia.edu/35670298/LAPORAN_PENDAHULUAN_ANTENATAL_C
ARE
Ref:
Maruni, R. (2018, Maret 22). Apakah aborsi dapat mengganggu kehamilan berikutnya?
Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/rulinamarulis/5ab33c1116835f666d55e1e2/apakah-aborsi-
dapat-menggangu-kehamilan-berikutnya?page=all
16. Tes apa yang menkonfirmasi kehamilan yang membedakan dari keganasan , hamil palsu
USG dan tes HCG
Ref:
Tari, R. (2011, Agustus). Mengenal hamil anggur (molahidatidosa) Retrieved from
Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/bidancare/550dc075a33311221e2e3d89/mengenal-
hamil-anggur-molahidatidosa
17. Obat-obatan/suplemen/multivitamin apa sajakah yang biasanya diberikan kepada ibu
hamil
- Asam Folat
- Vitamin D dan Kalsium
- Zat Besi
- Yodium
- Vitamin B Kompleks
- Vitamin C
Ref
Ulfah, S. (2019, Oktober 1). Retrieved from POPMAMA.Com:
https://www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/sarrah-ulfah/suplemen-terbaik-ibu-
hamil/full
18. Diagnosa keperawatan yang biasa muncul sesuai teori
1) Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d perubahan napsu makan,
mual dan muntah
2) Resiko defisit volume cairan b/d perubahan nafsu makan, mual dan muntah
3) Perubahan eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan GFR, peningkatan
sensitifitas VU
4) Ketidak efektifan pola pernafasan b/d pergeseran diagfragma sekunder kehamilan
5) Ketidak nyamanan b/d perubahan fisik dan pengaruh hormonal
6) Perubahan pola seksualitas b/d perubahan struktur tubuh dan ketidaknyamanan
7) Resiko konstipasi b/d penurunan peristaltic, penekanan uterus
Ref:
19. Promosi kesehatan apa yang dapat diberikan mengenai hal-hal dibawah ini kepada ibu hamil:
Self care needs
Diet pada wanita hamil haruslah cukup bagi dia dan janin. Jumlah kalori bagi janin hanya sedikit;
kebutuhan protein, mineral dan vitamin dibutuhkan lebih besar.
Bathing
Mandi setiap hari merangsang sirkulasi, menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh.
Berhati-hati agar tidak terjatuh, baik mandi shower atau tub dapat dilakukan wanita hamil.
Breast care
Perawatan putting sangat dianjurkan. Dipaparkan diudara dan sinar matahari, dicuci setiap hari
dan dikeringkan dengan hati-hati.
Dental care
Anjurkan ibu untuk merawat gigi seperti menambal atau mengobati gigi yang infeksi. Untuk
mencegah karies, doronglah ibu untuk:
menyikat gigi dengan teratur,
melakukan floss antara gigi,
membilas mulut dengan air setelah makan,
gunakan pencuci mulut yang alkali/basa untuk mengimbangi reaksi saliva yang bersifat asam
selama kehamilan
Perineal hygiene
Rutin dibersihkan ketika selesai eliminasi untuk mencegah infeksi dan bau
Clothing
Kriteria pakaian ibu hamil adalah
pakaian yang mudah disesuaikan dengan perubahan kontur;
mudah dicuci karena meningkatnya perspirasi;
longgar, sehingga tidak menyebabkan sesak;
harga yang sesuai dan terjangkau karena pakaian tersebut hanya akan dipakai dalam beberapa
bulan saja.
Kaos kaki ketat tidak dianjurkan karena menghambat sirkulasi dan meningkatkan varicose vena
Penyangga abdomen atau korset maternity jarang direkomendasikan kecuali yang bermasalah
punggung.
Sexual activity
Jika tidak ada riwayat aborsi spontan berulang, melakukan koitus tidak menjadi masalah.
Frekuensi, intensitas, posisi disesuaikan dengan bentuk tubuh ibu.
Exercise
Berjalan adalah olahraga yang ideal bagi wanita hamil
Lakukan latihan otot dasar panggul (Kegel’s exercise):
Kontraksikan otot-otot dasar panggul dan tahan selama 10 detik.
Relaksasikan selama 10 detik. Ulangi 8-10x.
Ulangi latihan ini 5-10x per hari.
Sleep
Istirahat yang cukup, dan disarankan untuk beristirahat secukupnya disiang hari.
21. Intervensi yang dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami muscular
Muskular/skeletal discomfort
Mengajarkanteknikrelaksasi
Mengajarkanperbaikanposturtubuhpadaibuhamil
Menganjurkanklienuntukmenggunakan aroma terapiseperti lavender dan
marjoram yang mengandungzatperedanyeri.
Mengajarkanposisitidur yang
nyamandenganmengunakanbantalpenompangdanposisi miring secarabergantian
Menganjurkanklienmandidenganberendam air hangat. Rasional:
untukmeredakanotot-otot yang terasasakit
Mengajarkankompreshangatataudinginpadabagiannyeri. Rasional: mengurangi
rasa nyeridanmemberikan rasa nyaman.
Mengajarkancaramemilihpakainpadaibuhamil. Rasional: untukmemberikan rasa
nyaman
Mengajarkan pelvic rocking atau exercise.
Sakitkepala
Perawatan non-farmakologis
Menganjurkan Gaya
hidupseimbangdenganperhatianuntukaktivitasfisikdankebiasaanmakandantidurteratur.
Terapiakupunkturdanperilakusepertibiofeebackdan yoga dapatmembantu.
Perawatandenganalatgigiatautekananjalannapaspositifterusmenerusdapatdiusulkan
(Negro, et al., 2017)
Dyspnea
Memberikanposisinyaman
Penerimaan HDU membutuhkanresusitasi (CAB) ataudukunganpernapasankardio
Penggunaankardiotonik / vasopresor / digitalisasi
Evakuasi
Laparotomidenganprosedur
Terapiantikoagulan
(Marwah, Suri, & Mittal, 2018)
Odem
Tujuannyaadalahuntukmengurangiperkembanganpenyakit, ukuranekstremitas yang
terkena, gejaladanrisikoinfeksi.
Konservatif: perawatankulit, drainasegetahbening, kaldutekan.
Obat-obatan: flavonoid (efektifpada stasis vena)
Pembedahan: prosedur de-bulking atau bypass harusdipertimbangkanhanyajikaterapi lain
menunjukkantidakefektifdanjikasistem vena paten,
benuadansistemlimfatikberfungsidenganbaik.
(Pomero, et al., 2017)
Braxton Hicks
Mengajarkantentangkontraksi Braxton Hicks yang
akanmembantupasienmendapatkaninformasidanmengurangikecemasannyajikaituterjadi.
Mengubahposisiatautingkataktivitas: jikawanitasudahsangataktif, berbaringlah;
jikawanitaitutelah duduk untukwaktu yang lama, berjalan-jalan.
Membuatpasiennyaman: mandi air hangat, pijat, membacabuku, mendengarkanmusik,
atautidursiang.
Menganjurkanpasienuntukminum air putih.
Bibliography
Marwah, S., Suri, J., & Mittal, P. (2018). Managing Dyspnea in Pregnancy-an errand
uphill: an Experience from the critical care obstetric unit of a tertiary care facility
in India. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and
Gyneocology, 152-158.
Negro, A., Delaruele, Z., Ivanova, T. A., Khan, S., Ornello, R., Raffaelli, B., . . . Mitsikostas,
D. D. (2017). Headache and pregnancy: a systematic review. The Journal Of
Headache and Pain, 106.
Nurtiyana, E. (2016). Upaya Penanganan Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil Trimester ke-3
di Puskesmas Grogol Sukoharjo. Skripsi, 5-6.
Pomero, F., Re, R., Meschi, M., Montemurro, D., Spadafora, L., Borretta, V., . . . Gnerre,
P. (2017, September 11). Approach to Edema. Retrieved from Italian Journal of
Medicine: http://www.italijmed.org
Raines, A., & Cooper, D. B. (2019, November 11). Braxton Hicks Contractions. Retrieved
from National Center for Biotechnology Information: http://www.ncbi.nlm.go
https://www.academia.edu/37916487/PROMOSI_KESEHATAN_TERHADAP_IBU_HAMIL
b. Apa yang harus di cek dan indicator normalnya pada saat kunjungan
- Kunjungan I (1-24 mgg):
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstertri, pemeriksaan lab, antopo metri,
penilaian resiko kehamilan, KIE
- Kunjungan II (28-32 mgg):
Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara &
senam hamil) TT I
- Kunjungan III (34 mgg):
Anamnesis, pemeriksaan ulang lab, TT II
- Kunjungan IV, V, VII & VIII (36-42 mgg):
Anamnesis, perawatan payudara & persiapan persalinan
Ref: