Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN

BERMAIN TERAPEUTIK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO
SEMARANG



Disusun Oleh :
HERI FACHRIZAL 092100986


STASE KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
DESEMBER 2012



LAPORAN PELAKSANAAN
BERMAIN TERAPEUTIK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kanak-kanak bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi guna menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak. bermain
dapat dimulai sejak anak berusia 0 tahun. Efektifitas bermain anak sangat ditentukan
oleh jenis permainan yang disesuaikan dengan usia anak. selain itu peran orang tua
dalam menunjang kebutuhan bermain anak sangat diperlukan.
Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang disadari. Apabila anak terserang sakit proses bermain anak akan terganggu apa
lagi jika anak tersebut dirawat di Rumah Sakit mereka tidak bisa bermain hanya karena
penyakitnya tetapi juga karena lingkungan yang belum mereka kenal, orang orang yang
belum dikenal, serta prosedur atau tindakan yang membuat anak merasa takut dan stress
dan membuat mereka tidak bisa bermain. Padahal bermain sangat penting bagi anak
untuk melanjutkan tumbuh kembang dan mengembangkan kreativitas. Secara nyata
anak yang dirawat di rumah sakit akan mendapatkan pengamanan yang optimal namun
program permainannya belum tentu efektif, sehingga perlu dibuat program bermain
yang lebih efektif (Anggraini, 2004). .
Rata-rata anak yang dirawat di RSUD TUGUREJO fungsi motorik sudah berkembang
dengan baik dan fungsi motorik halus mulai mengalami perkembangan. Demikian juga
fungsi sosial dan bahasa sudah mulai terbentuk. Karena itu perlu program bermain yang
dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak, salah
satunya adalah mewarnai gambar.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti program bermain, anak dapat menunjukan rasa percaya diri serta
mengurangi kecemasan, stress dan kebebasan anak selama di rumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengeluarkan energi fisik dalam kemampuannya berpikir dan menggambar
b. Meningkatkan kemampuan berfikir dan konsentrasi anak dalam upaya membentuk
inspirasi melalui menggambar
c. Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus dalam menggambar
d. Membina sosialisasi anak dengan perawat dan orang tua.

C. Sasaran
Kegiatan terapi bermain ini akan ditujukan kepada anak ... usia ... tahun di ruang melati
RSUD TUGUREJO , dengan melibatkan orang tua dari anak tersebut.


BAB II
DISKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
Anak ... yang berusia ... tahun, pada periode ini disebut usia sekolah. Periode ini
dimulai dengan masuknya anak ke lingkungan sekolah. Anak ........ dirawat di rumah
sakit karena akan menjalani wide exisi limfadenopati. Anak nampak murung, lemas,
dan menjaga tirah baring. Seharusnya pada masa usia sekolah anak .............
berkumpul bersama teman sebaya, namun karena sakit, anak mendapat hambatan
untuk bermain bersama teman sebayanya. Untuk mengurangi efek hospitalisasi
perawat mencoba mengajak anak tersebut untuk bermain dengan menggambar.
B. Prinsip Bermain
Dalam bermain, anak belajar tentang dunia mereka dan menanggapi lingkungan
obyek, watu, ruang, struktur, dan orang didalamnya. Kemudian anak
mengimajinasikan inspirasinya dan berkomunikasi untuk menanggapi proses hidup.
C. Karakteristik Permainan
1. Menurut isi
Skill play : melatih keterampilan anak dalam motorik kasar dan halus berupa
menggambar
2. Menurut karakter sosial
Assosiatif play : bermain bersama dengan aturan tidak terlalu ketat.




BAB III
METODE BERMAIN
A. Diskripsi Permainan
Permainan menggambar merupakan permaianan yang cocok untuk anak usia sekolah,
diperlukan imajinasi pada anak yang dituangkan melalui media kertas gambar.
B. Tujuan Permainan
Permainan ini bertujuan untuk mengurangi efek hospitalisasi selama anak di rawat,
kemudian dapat meningkatkan kreatifitas, perkembangan intelektual, manfaat
terapeutik, dan nilai moral.
C. Ketrampilan yang Diperlukan
1. Aspek Psikomotor
Anak dapat menggambar sesuai imajinasinya.
2. Aspek Kognitif dan Afektik
Tanggap terhadap perintah untuk menggambar. Anak mampu berkonsentrasi saat
diajari oleh mahasiswa.
3. Aspek Bahasa
Anak dapat mengekspresikan perasaan senang dan bangga atas keberhasilan
menggambar seperti yang telah diajarkan. Anak dapat mengemukakan pendapat selain
yang telah diajarkan.
4. Aspek Sosial
Anak mampu mengenal dan mampu menyebut nama perawat
D. Jenis Permainan
Menggambar
E. Alat Bermain
Kertas gambar, dan alat tulis
F. Waktu Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Kamis , 20 dec 2012
2. Jam : 08.10 WIB
3. Tempat : Ruang Melati RSUD TUGUREJO





G. Hal-hal yang diwaspadai
1. Ada tidaknya resiko permainan
2. Anak tidak boleh dipaksa dalam program bermain ini
3. Bila anak kelelahan bermain harus dihentikan
4. Permainan berfokus untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, halus,
sensorik, kognitif dan afektif
H. Antisipasi
1. Konsultasi dengan pembimbing klinik
2. Menyelesaikan jadwal bermain dengan kegiatan yang lain
3. Membatasi waktu bermain yaitu selama 20 menit
4. Menyediakan reward/ penghargaan untuk meningkatkan motivasi
5. Komunikasi dengan pengasuh/orang tua bila ada

I. Pengorganisasian
Pelaksana : HERI FACHRIZAL

J. Evaluasi
1. 90 % anak mengikuti progaram bermain sampai selesai
2. 90 % anak mampu memilih warna yang tepat dan mewarnai gambar
3. 80 % anak mampu berkonsentrasi saat mewarnai gambar
4. 75 % pembimbing ikut terlibat dalam kegiatan bermain

BAB IV
PELAKSANAAN

Terapi bermain dengan jenis pemainan menggambar dilaksnakan selama 20
menit, dari pukul 08.00 08.20 WIB. Sebelum memulai permainan, pelaksana telah
mempersiapkan tempat dan alat di dekat bed anak. Pelaksana juga melibatkan orang tua
agar dukungan keluarga tetap dipertahankan. Setelah pelaksana mempersiapkan alat
dan tempat, kemudian pelaksana menjelaskan tujuan dan maksud dilaksanakannya
terapi bermain kepada An... dan orang tua.
Dalam tahap pelaksanaan, mahasiswa menyerahkan sepenuhnya kreatifitas
gambar kepada anak ... , dan memotivasi anak dan orang tua untuk saling berinteraksi.
Pelaksana juga memperhatikan respon anak saat bermain. Respon anak saat bermain
merasa sangat senang, tidak memikirkan tentang penyakitnya , Dalam gambarnya anak
menuangkan gambar rumah, pohon, burung, awan, matahari, dan manusia Memasuki
fase terminasi, mahasiswa memberikan penghargaan/reinforcement kepada anak dan
orang tua. Kemudian mengevaluasi perasaan setelah bermain.
Kegiatan terapi bermain berakhir pukul 08.20 . Tidak terdapat kendala dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Anak tidak kelelahan mengikuti terapi bermain selama 20
menit. Orangtua juga terlibat aktif dalam mendampingi anak saat bermain.


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil terapi bermain yang telah dilakukan di bangsal anak RSUD pada anak
.... , maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terapi bermain dapat menyalurkan energi fisik, inspirasi serta merangsang motorik
kasar dan halus pada klien
2. Terapi bermain jenis menggambar sangat sesuai dengan kondisi klien, anak merasa
senang ketika diajak bermain, yang berarti efek hospitalisasi dapat dikurangi dengan
bermain.
3. Diperlukan pendampingan orang tua setiap aktivitas bermain pada anak.

B. Saran
Untuk kegiatan terapi bermain selanjutnya disarankan untuk melibatkan teman sebaya di
sekitar klien, agar makin tercipta tujuan sosialisasi pada anak.

Anda mungkin juga menyukai