Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Cerebral Palsy

Hari/Tanggal

: Selasa, 10 Mei 2016

Waktu

: Jam 10.30 WIB (30 menit)

Penyaji

: Ghifari Prissa

Tempat

: Ruang Ade Irma Suryani (Anak)

I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu
mengetahui dan memahami tentang Cerebral Palsy
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
klien diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian Cerebral Palsy
2. Mengetahui tentang penyebab Cerebral Palsy
3. Mengetahui tentang komplikasi Cerebral Palsy
4. Mengetahui tentang klasifikasi Cerebral Palsy
II. Sasaran
Sasaran ditujukan pada orang tua klien diruang Ade Irma Suryani
III. Strategi Pelaksanaan
1. Metode

: Ceramah dan diskusi

2. Media

: Leaflet

VI. Pelaksanaan Kegiatan


No
Kegiatan
1 Pendahuluan

Penyuluh
- Salam Pembuka

- Memperkenalkan diri

Peserta
Menjawab salam

Waktu
5 menit

Media

Mendengarkan

- Menyampaikan topik
2

Kerja

& tujuan penyuluhan


1. Penyampaian Materi

Mendengarkan

Menjelaskan tentang:

dengan

a.
b.
c.
d.

perhatian

Pengertian Cerebral Palsy


Penyebab Cerebral Palsy
Komplikasi Cerebral Palsy
Klasifikasi Cerebral Palsy

10 menit Leaflet

penuh

2. Tanya Jawab
Memberikan

kesempatan

kepada
klien untuk bertanya

3. Evaluasi

Menjawab
pertanyaan

5 menit

Memberikan pentanyaan
tentang:
a.
b.
c.
d.

Penutup

Pengertian Cerebral Palsy


Penyebab Cerebral Palsy
Komplikasi Cerebral Palsy
Klasifikasi Cerebral Palsy

Menyimpulkan
Salam Penutup

VII. Evaluasi

Bertanya
7 menit

Mendengarkan

Menjawab salam

3 menit

a. Evaluasi Struktural

Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik

Kesiapan penyuluh dari mahasiswa Prodi DIII Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya


wilayah Cirebon

b. Evaluasi Proses

Klien
-

Klien mengikuti kegiatan sampai selesai.

Pertemuan berjalan dengan lancar.

Penyuluh
-

Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.

c. Evaluasi Hasil

Tes lisan : di akhir ceramah

Penilaian

LAMPIRAN MATERI
CEREBRAL PALSY (CP)
A. Pengertian Cerebral palsy
Cerebral Palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu
dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat
kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai
pertumbuhannya
B. Penyebab
Penyebab Cerebral Palsy dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Pranatal
b. Infeksi intrauterine : TORCH, sifilis, rubella, toksoplasmosis
c. Radiasi
d. Asfiksia intrauterine : plasenta previa, anoksia maternal, perdarahan plasenta
e. Toksemia grafidarum
1. Perinatal
a. Anoksia/hipoksia
b. Perdarahan otak
c. Prematuritas
d. Ikterus
e. Meningitis purulenta
2. Postnatal
a. Trauma kepala
b. Meningitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan
c. Luka parut
d. Racun : logam berat
C. Komplikasi Cerebral Palsy
Terdapat beberapa komplikasi yang ditemukan pada anak dengan Cerebral Palsy, antara lain:
1. Retardasi mental
2. Epilepsi
3. Gangguan pertumbuhan perkembangan
4. Gangguan pada saraf sensorik
5. Susah tidur
D. Klasifikasi Cerebral Palsy
Pada penyakit Cerebral Palsy, terdapat 3 jenis / klasifikasi yaitu :
- Derajat ringan, Anak dapat berjalan tanpa alat bantu, fungsi motorik halus tidak
terganggu, berbahasa cukup baik, umumnya tidak bergantung pada orang lain.
-

Derajat Sedang, Anak berjalan pakai alat bantu, fungsi motorik halus terganggu,
berbicara sepatah kata, bergantung pada orang lain

Derajat Berat, Anak tidak dapat berjalan sama sekali, motorik halus tidak berfungsi,
bicara tidak jelas, sepenuhnya bergantung pada orang lain.

E. Tips Bagi Orang Tua Dalam Menghadapi Cerebral Palsy


1. Berikan asupan nutrisi gizi seimbang,
2. Selalu menjaga kebersihan anak agar terhindar dari infeksi kuman,
3. Untuk ibu hamil menghindari diri kita dari mengonsumsi makanan yang tercemar
dengan logam merkuri
4. Waspada Pola Makan yang rutin mengkonsumsi Ikan,
5. Rehabilitasi medik, yang meliputi fisioterapi (terapi fisik), terapi okupasi, dan terapi
wicara.
6. Terapi perilaku, yang dilakukan oleh seorang psikolog.
7. Terapi obat, biasanya diberikan pada kasus-kasus CP yang disertai dengan kejang,
atau untuk mengontrol spastisitas (kekakuan otot), atau untuk mengontrol gerakangerakan abnormal.
8. Terapi okupasi atau operasi, biasanya direkomendasikan bila terjadi keterbatasan
otot yang berat, yang menyebabkan gangguan gerakan, terutama gerakan berjalan.
Atau, operasi untuk mengurangi spastisitasnya (kekakuan otot).

Anda mungkin juga menyukai