Anda di halaman 1dari 11

TERAPI BERMAIN “CAN DO HANDS”

DI RUANG ANAK LANTAI DASAR RSUP DR. KARIADI SEMARANG


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak Tahap Profesi
Pembimbing Akademik:
Ns. Elsa Naviati, M.Kep.,Sp.Kep.An
Pembimbing Klinik:

Disusun Oleh:
Uvi Zahra Rachmadian
22020118220060

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis
oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan
lingkungan serta anak mengalami kebterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis
ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman
masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support
system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak
mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat
di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama mengurangi
rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus dilakukannya
adalah bermain.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta
kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk
kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan
kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak
bisa menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari
sesuai keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk
membentuk gambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit
adalah memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan
interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi
bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi
perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya
mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan
perilakunya melalui media bermain.
Ruang anak lantai dasar merupakan bangsal perawatan anak, dimana
pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang masih dalam masa
pertumnbuhan dan perkembangan. Sebagian besar anak yang dirawat
mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat tindakan medis yang
dilakukan dan lingkungan baru yang belum dikenal, sehingga anak menangis
atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam kondisi seperti ini anak
membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa
menggambarkan setiap jarinya dan memberikan nama sesuai keinginan setelah
itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung
(Can Do Hands) yang bermanfaat bagi anak selama hospitalisasi di Rumah
Sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.
2. Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat
4. Meningkatkan kreatifitas bermain.
5. Meningkatkan perilaku yang baik
C. SASARAN
Sasaran terapi bermain adalah pada An.C usia 8 tahun diruang anak lantai
dasar RSUP Dr.Kariadi Semarang dengan diagnosa CML yang mengalami
hospitalisasi.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. KARAKTERISTIK SASARAN
Karakteristik sasaran pada permainan ini adalah pada anak usia 8-12tahun
dimana pada usia tersebut memiliki karakteristik usia anak sekolah, dapat
ditujukan bagi anak laki-laki maupun anak perempuan untuk melatih
ketrampilan tangan seperti menggamar dan membuat beberapa modifiksi
dalam gambar tersebut sesuai dengan imajinasinya.
B. ANALISA KASUS
An.C usia 8 tahun dengan diagnosa CML, anak merasa tidak nyaman dan
bosan dirumah sakit. An.C merasa lingkungan yang baru tidak nyaman bagi
dirinya. An.C memiliki kegemaran bermain game dan juga menggambar
mobil dan robot. Terapi bermain ini bertujuan untuk mengatasi hospitalisasi
pada anak dengan usia antara 8-12 tahun dan An.C termasuk dalam kriteria
karena memiliki usia 8 tahun dan juga An.C gemar menggambar.
C. PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI
Prinsip dalam bermain antara lain:
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan
3. Melibatkan keluarga/orang tua.
D. KARAKTERISTIK PERMAINAN MENURUT TEORI
Karakteristik permainan ini adalah ditujukan pada usia sekolah antara 8-
12 tahun, permainan dapat menggunakan buku, dan alat gambar serta warna.
Warna yang ditorehkan anak dapat menggambarkan suasana hati anak
tersebu, permainan ini berfokus pada cara anak dalam menuangkan isi
pikirannya melalui sebuah gambar dan harapan yang diinginkan oleh anak
yang belum tentu bisa diungkapkan oleh anak tersebut.
BAB III
METODE BERMAIN

A. JUDUL PERMAINAN
“Can Do Hands”
B. DESKRIPSI PERMAINAN
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak bisa
menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari
sesuai keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala
untuk membentuk gambar burung. Langkah – langkah dalam terapi
bermain:
1. Membagikan kertas pada anak 1 lembar dan memastikan tangan anak
kering.
2. Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas.
3. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan
terhadap gambar tangan tersebut.
4. Menuliskan kata pada setiap jari kegiatan yang disukai anak.
5. Menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar
burung.
Dengan adanya terapi bermain yang dilakukan di Rumah Sakit Dr.Kariadi
diharapkan dapat memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai
hubungan interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam
prosedur terapi bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih
dan memfasilitasi perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak
untuk sepenuhnya mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan,
pikiran, pengalaman, dan perilakunya melalui media bermain.

C. TUJUAN PERMAINAN
 Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
 Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
 Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
 Dapat mengetahui keinginan anak
 Mengatasi hospitalisasi pada anak
D. KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Keterampilan yang diperlukan oleh anak yaitu cara menggambar dengan
tepat, namun hasil yang dilihat adalah bagaimana anak dapat
mengekspresikan perasaannya melalui gambar yang dituangkan. Serta
menuliskan pada gambar hal-hal apa saja yang diinginkan oleh anak
sehingga perawat dan orangtua mengetaui keinginan anak melalui hasil
gambar dan tulisannya
E. JENIS PERMAINAN
Jenis permainan pada “can do hands” adalah permainan dengan
mengembangkan kreativitas anak, meningkatkan kemampun motorik pada
anak permainan dapat dilakukan secara mandiri maupun berkelompok
dengan kriteria anak usia 8-12tahun.
F. ALAT YANG DIPERLUKAN
Alat yang diperlukan antara lain adalah kertas gambar, pensil, dan pensil
warna/ crayon
G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : Sabtu, 15 Juni 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang perawatan anak lantai dasar
H. PROSES BERMAIN
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan:
- Menyiapkan ruangan 5 menit
- Menyiapkan Alat
- Menyiapkan anak dengan
keluarga
2 Proses:
- Membuka proses terapi 5 menit
bermain dengan mengucap
salam, do’a, memperkenalkan
diri, Kontrak waktu
- Menjelaskan kepada anak dan 5 menit
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain
- Menjelaskan cara bermain 1 menit
- Memberi kesempatan untuk 1 menit
bertanya/klarifikasi
- Mengajak anak bermain 15 menit
- Mengevaluasi respon anak dan
keluarga (perasaan)
- Menyimpulkan
(reward/reinforcement positif)
- do’a
3 Penutup: 5menit
- Menyimpulkan
- Mengucapkan salam

I. HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI


Hal-hal yang perlu diwaspadai adalah ketika anak mengalami peningkatan
suhu (> 380C), anak terpasang alat-alat invasif, anak mengalami gangguan
pola napas. Permainan segera dihentikan apabila terjadi hal tersebut dan
fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar anak
J. ANTISIPASI MEMINIMALKAN HAMBATAN
Untuk meminimalkan hambatan yang mungkin terjadi maka dilakukan
antisipasi sebagai berikut
1. Kontrak waktu dengan anak dan orangtua
2. Memeriksa keadaan umum dan TTV anak sebelum dimulai
permainan
3. Memastikan kondisi anak memungkinkan untuk melakukan
permainan
4. Permainan dilakukan karena minat anak dan tanpa paksaan
K. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian yang perlu dilakukan antara lain:
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Menyiapkan alat yang diperlukan
3. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
Leader : Uvi Zahra Rachmadian
Tugas:
1. Membuka Acara
2. Membaca peraturan bermain
3. Memimpin jalannya permainan
4. Memberi semangat kepada anak
5. Memberikan Reward
Setting tempat

bed

Keterangan:

: Leader

: Orangtua

: Peserta

L. KRITERIA EVALUASI
1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari
leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi
5. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
6. Anak berperan aktif dalam permainan
7. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
8. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
9. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain
BAB IV
PELAKSANAAN BERMAIN

Hari/ Tanggal : Sabtu, 15 Juni 2019


Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang perawatan anak lantai dasar

No Kegiatan Waktu Respon


1 Persiapan:
- Menyiapkan ruangan 5 menit
- Menyiapkan Alat
- Menyiapkan anak dengan
keluarga
2 Proses:
- Membuka proses terapi 5 menit Menjawab salam
bermain dengan mengucap Memperkenalkan
salam, do’a, memperkenalkan diri
diri, Kontrak waktu
- Menjelaskan kepada anak dan 5 menit Anak
keluarga tentang tujuan dan memperkenalkan
manfaat bermain diri
- Menjelaskan cara bermain 1 menit
- Memberi kesempatan untuk 1 menit
bertanya/klarifikasi
- Mengajak anak bermain 15 menit Anak mau bermain
- Mengevaluasi respon anak dan dengan antusias
keluarga (perasaan)
- Menyimpulkan Memperhatikan,
(reward/reinforcement positif) Anak terlihat
- do’a senang
3 Penutup: 5menit Menjawab salam
- Menyimpulkan
- Mengucapkan salam

DAFTAR PUSTAKA

Adriana. D. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:


Selemba Medika.
Dasmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Selemba
Medika.
Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai