Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Pembimbing Akademik : Ns. Reni Sulung Utami, S.Kep.,M.Sc
Pembimbing Klinik: Ns. Faisal Abdi, S.Kep
Oleh :
Uvi Zahra Rachmadian
22020118220060
B. DEFINISI
Kerusakan integritas jaringan adalah keadaan dimana individu
mengalami kerusakan integrumen, membran mukosa, corneal, jaringan
pembungkus atau jaringan subkutan (Doenges, 2014). Adapula definisi lain
yaitu cedera pada membrane mukosa, kornea,sistem integumen, fascia
muscular, otot tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan atau ligament
(Herdman&Kamitsuru, 2018).
C. BATASAN KARAKTERISTIK
( Herdman&Kamitsuru, 2018)
1. Nyeri akut
2. Gangguan Integritas Kulit
3. Perdarahan
4. Benda asing menusuk permukaan kulit
5. Hematomaa
6. Area panas local
7. Kemerahan
Hambatan
pertukaran gas
Reaksi Inflamasi
Kerusakan
1.Pergeseran tulang Integritas kulit
Pengeluaran bradikinin
dan berikatan dengan
deformitas nociceptor
Pembuluh darah terputus
hambatan
Ekstremitas tdk dpt Pengeluaran mediator
mobilisasi Perdarahan
berfungsi dgn baik kimia (histamin)
1. Airways
2. Breathing
Pola nafas tidak teratur dan klien masih terintubasi selang endotracheal
dengan bantuan nafas menggunakan ventilator mekanik. Mode ventilator
menggunakan CPAP dengan RR 18x/m, tidal volume 327, PEEP 8, FiO2
50%, SENS 1, dan P Support 3.
3. Circulation
a) Tekanan Darah : 134/66 mmHg
b) Nadi : 92 x/menit
c) Suhu : 37,8oC
d) Respirasi : 18x/menit
e) MAP : 82 x/menit
f) Akral : Hangat
g) Capilarry Refill Rate : <3 detik di semua ekstremitas
h) SpO2 : 99 %
4. Disability
a) Kesadaran : Composmentis
b) GCS : E4M4VETT
c) Pupil : Isokor, reaksi +/+, besar 1/1
d) Gangguan Motorik : Tidak terdapat gangguan
e) Gangguan Sensorik : Tidak terdapat gangguan
5. Exposure
2 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Status Pernafasan: Kepatenan Airway Management (3140)
jalan nafas (0410) 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
b.d sekresi yang tertahan
1. Frekuensi pernafasan menjadi ventilasi
normal (12-20x/menit) 2. Monitor respirasi dan status O2
2. Kemampuan untuk 3. Catat pergerakan dada,amati
mengeluarkan kesimetrisan, penggunaan otot
secret tambahan, retraksi otot supraclavicular
3. Suara nafas tambahan dari dan intercostal
cukup 4. Monitor suara nafas
menjadi ringan 5. Monitor pola nafas : bradipena,
4. Dipsneu saat istiraahat dari takipenia, hiperventilasi, cheyne stokes,
cukup menjadi ringan biot
5. Dipsneu saat aktifitas dari 6. Auskultasi suara nafas, catat area
berat menjadi cukup penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
7. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan
ststus mental
8. Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama
dan denyut jantung
Manajemen ventilasi mekanik : Non
invasive (3302)
1. Pastikan alarm ventilator dalam keadaan
hidup
2. Periksa koneksi ventilator secara teratur
3. Monitor gejala gejala yang menunjukan
peningkatan pernafasan
4. Berikan perawatan untuk mengurangi
distress klien
5. Berikan klien alat bantuan komunikasi
6. Kosongkan air yang sudah keruh dari
tabung
7. Monitor sekresi paru-paru
Manajemen Ventilasi Mekanik:
Pencegahan Pneumonia (3304)
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan perawatan kepada klien,
kususnya setelah mengosongkan air
pada ventilator
2. Monitor rongga mulut, bibir, lidah,
mukosa bukal dan kondisi gigi
3. Gosok gigi dan lidah dengan sikat gigi
atau basuh antiseptic oral dengan
gerakan memutar memakai kasa atau
sikat gigi yang lembut
4. Gunakan pelembab untuk mulut
mukosa oral dan bibir bila diperlukan
5. Suction trakea, kemudian rongga mulut,
dilanjutkan dengan nasal pharing untuk
membuang sekresi diatas manset ET
dan mengempiskan manset ET
6. Bilas yankauer dan selang suction
bagian dalam setiap kali selesai
pemakaian dang anti setiap harinya
3 Kerusakan integritas jaringan b.d Status Nutrisi (1004) Terapi Nutrisi (1120)
trauma vaskular 1. Asupan gizi terpenuhi 1. Monitor intake diet yang sesuai
2. Asupan cairan terpenuhi 2. Berikan nutrisi enteral sesuai
Penyembuhan luka primer (1102) kebutuhan
1. Memperkirakan kondisi kulit Perawatan luka (3660)
2. Memperkirakan kondisi tepi 1. Ukur luas luka yang sesuai
luka 2. Berikan balutan yang sesuai dengan
3. Eritema pada kulit sekitar jenis luka
menjadi tidak ada 3. Pertahankan tehnik balutan steril saat
4. Periwound edeme menjadi melakukan perawatan luka
terbatas 4. Bandingkan dan catat setiap perubahan
5. Peningkatan suhu kulit luka
menjadi tidak ada
4 Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri Tingkat ketidaknyamanan (2109) Manajemen Nyeri (1400)
1. Nyeri menjadi sedang 1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Rasa gatal menjadi tidak ada 2. Observasi petunjuk non verbal
3. Klien dapat beristirahat 3. Pastikan perawatan analgesic klien
4. Sesak nafas klien menjadi dalam pemantauan yang tepat
tidak ada 4. Dukung istirahat tidur yang adekuat
untuk membantu menurunkan nyeri
Terapi latihan: Mobilitas sendi (0224)
1. Lakukan latihan ROM pasif atau ROM
dengan bantuan sesuai indikasi
2. Bantu untuk melakukan pergerakan
sendi yang ritmis dan teratur sesuai
kadar nyeri yang bisa di toleransi,
keahanan dan pergerakan sendi
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, EJ 2010, Buku saku patofisiologi, 3 edn, EGC, Jakarta.