PRE-PLANNING MONITORING POLA MAKAN PENDERITA ASAM

URAT PADA Ny. S DI RT IV RW VI KELURAHAN JABUNGAN

KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Program Profesi Ners Praktik
Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing:

Ns. Rita Hadi, M.Kep,Sp.Kep.Kom

Ns Nurullya Rachma S.Kep.M.Kep.Sp.KepKom

Disusun oleh :

Uvi Zahra Rachmadian 22020118220060

ROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
 PRE-PLANNING MONITORING POLA MAKAN PENDERITA ASAM
URAT PADA Ny. S DI RT IV RW VI KELURAHAN JABUNGAN
KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG
Pokok bahasan : Montoring pola makan Ny.S dengan asam urat
Sasaran : Ny. S
Waktu : 18.00 WIB
Tanggal : 26 Agustus 2019
Tempat :RT IV RW VI Kel. Jabungan Kec. Banyumanik Semarang
Penanggung Jawab : Uvi Zahra Rachmadian

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Asam urat adalah produk limbah alami dari pencernaan makanan yang
mengandung purin. Biasanya, tubuh menyaring asam urat melalui ginjal dan urin.
Jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak purin, atau jika tubuh tidak dapat
membuang produk sampingan ini dengan cukup cepat, asam urat dapat menumpuk
di dalam darah (VF Pratiwi, 2013). Asam urat sering terjadi terutama pada laki-laki
saat awal mula pubertas sampai usia 40-50 tahun, sedangkan pada perempuan seing
terjadi asam urat sejak memasuki masa menopous (Kumalasari, 2009).

Pada penderita asam urat tinggi nya purin di dalam darah dapat menyebabkan
gangguan metabolisme, selain itu masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal
monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-
kristal berbentuk seperti jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika
berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat yang sering menyertai gout. Jika tidak
diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan yang hebat pada sendi dan
jaringan lunak (W Anastasya, 2009). Oleh karena itu sebelum efek lebih lanjut akan
terjadi akan lebih baik apabila dilakukan perawatan agar asam urat kembali stabil
kembali, salah satu cara yang mudah adalah dengan melakukan montoring
makanan yang dimakan oleh penderita asam urat.

Pengaturan makan pada penderita asam urat merupakan hal yang berkaitan,
hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh ida untari yang menyatakan
adanya hubungan yang signifikan antara makanan yang di konsumsi dengan
kejadian asam urat (Untari Ida dan Wijayanti Titin, 2017). Terlalu banyak
 mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan nukleotida purin akan
meningkatkan produksi asam urat. Sebaliknya, mengurangi makanan dengan
kandungan nukleotida purin tinggi dan memperbanyak konsumsi makanan dengan
kandungan nukloetida purin rendah akan dapat mengurangi resiko hiperurisemia
atau gout, untuk itu untuk mengurangi penumpukan protein dibutuhkan suatu terapi
diit asam urat yang baik dan benar (Almatsier dan Susinta, 2007).

2. RENCANA PELAKSANAAN
a. Pokok Materi
Materi pengantar terkait makanan yang baik dan tidak baik bagi penderita asam
urat, menjelaskan terkait caara mencatat makanan yang di konsumsi sehari hari.
b. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan pencatatan rutin terkait makanan yang
dikonsumsi. Serta diskusi sebagai pengantar.
c. Media
Media yang digunakan adalah lembar catatan dan poster terkait makanan yang
boleh dan tidak boleh di konsumsi.
d. Setting Tempat

Keterangan:

Ny. S
Penanggung jawab
Dokumentator

e. Pengorganisasian

Peran Tugas Mahasiswa

Penanggung Memberikan Uvi Zahra R
Jawab pengantar terkait
makanan sehat
baagi penderita
asam urat dan
pemantau
makanan yang di
konsumsi oleh
Ny. S
Dokumentator Melakukan Fajar Sigit P
dokumentasi
selama kegiatan

f. Strategi Pelaksanaan
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode/M
edia
Orientasi (5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Metode:
menit) 2. Menanyakan 2. Menjawab ceramah
kabar pertanyaan Media: -
3. Mengemukakan 3. Mendengarkan dan
tujuan penkes dan memperhatikan
monitoring makan 4. Memperhatikan
 4. Kontrak waktu
dan tempat

Kerja (15 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan Metode:

menit) makanan yang memperhatikan ceramah
baik dan tidak 2. Menjawab dan
baik bagi pertanyaan/diskusi diskusi
kesehatan Ny. S 3. Memberi apresiasi Media:
2. Menjelaskan cara 4. Mendengarkan dan poster dan
mengisi daftar memperhatikan lembar
konsumsi harian 5. Menjawab catatatn
3. Merefleksikan pertanyaan/diskusi makanan
kembali apakah harian
makanan yang
telah di konsumsi
sehat
Terminasi 1. Peserta memberi 1. Memberikan Metode:
(5 menit) kesimpulan terkait kesimpulan terkait tanya
makanan yang makanan yang jawab/dis
telah dikonsumsi dimakan. kusi
2. Mengucapkan 2. Mendengarkan dan Media: -
terima kasih dan memperhatikan
permintaan maaf 3. Mendengarkan dan
3. Mengucapkan memperhatikan
salam 4. Menjawab salam

3. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Pre-planning kegiatan disetujui H-2 sebelum pelaksanaan kegiatan.
2) Materi yang akan disampaikan telah siap dalam bentuk poster H-2 sebelum
pelaksanaan kegiatan pendidikan psikososial
3) Lembar catatan diet telah tersedia H-2 sebelum pelaksanaan kegiatan
b. Evaluasi Proses
1) Pemaparan materi sesuai dengan pre planning yang telah di buat
2) Media dapat digunakan dan mudah di pahami
c. Evaluasi Hasil
Ny. S dapat mengutarakan kesimpulan terkait makanan yang telah di
konsumsi apakah baik bagi kesehatan Ny. S atau tidak
Pertanyaan Evaluasi
1) Makanan apa saja yang tidak baik untuk asam urat?
2) Makanan apa yang baik untuk asam urat?
3) Apakah makanan yang ibu konsumsi hari ini sudah sesuai dengan diit asam
urat?
4) Apa yang akan ibu lakukan untuk kesehatan ibu kedepannya?
4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
5.
6. REFERENSI JURNAL

Dewi Kusumayanti G.A., Wiardani Ni Komang Dan, Sugiani Pande Putu

Sri . 2014. Diet Mencegah Dan Mengatasi Gangguan Asam Urat. Jurnal
Ilmu Gizi. Volume 5 (1): Denpasar.
Husnah Dan Rahmatika Chamayasinta Dewi. 2013. Hubungan Pengetahuan
Diet Purin Dengan Kadar Asam Urat Pasien Gout Arthritis. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala. Vol 13 (1).17 Hal
Pratiwi Vf. 2013. Gambaran Kejadian Asam Urat (Gout) Berdasarkan
Kegemukan Dan Konsumsi Makanan (Studi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember). Skripsi.
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember: Jember.
Rosdiana Delita Septia , Khomsan Ali Dan Dwiriani Cesilia Meti .2018.
Pengetahuan Asam Urat, Asupan Purin Dan Status Gizi Terhadap
Kejadian Hiperurisemia Pada Masyarakat Perdesaan. Media
Pendidikan, Gizi Dan Kuliner. Vol. 7 (2).: Bogor
Untari Ida Dan Wijayanti Titin, 2017. Hubungan Antara Pola Makan
Dengan Penyakit Gout. Yogyakarta. The 5 Th Urecol Proceeding
7. DAFTAR PUSTAKA

Almazter Dan Susinta, 2007. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Anastesya W. 2009. Artritis Pirai (Gout) dan Penatalaksanaannya. Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana: Jakarta.
Dewi Kusumayanti G.A., Wiardani Ni Komang Dan, Sugiani Pande Putu Sri . 2014.
Diet Mencegah Dan Mengatasi Gangguan Asam Urat. Jurnal Ilmu Gizi.
Volume 5 (1): Denpasar
Husnah Dan Rahmatika Chamayasinta Dewi. 2013. Hubungan Pengetahuan Diet Purin
Dengan Kadar Asam Urat Pasien Gout Arthritis. Jurnal Kedokteran Syiah
Kuala. Vol 13 (1).17 Hal
Kementrian kesehatan. 2011. Gizi Rendah Purin. Dapat diakses:
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Rendah-
Purin.pdf
Kumalasari, Tyas S. 2009. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dengan Kadar Asam Urat
Darah Pada Penduduk Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja Kabupaten
Banyumas. Universitas Jenderal Soedirman. Skripsi
Pratiwi Vf. 2013. Gambaran Kejadian Asam Urat (Gout) Berdasarkan Kegemukan
Dan Konsumsi Makanan (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember). Skripsi. Bagian Gizi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember: Jember.
Rosdiana Delita Septia , Khomsan Ali Dan Dwiriani Cesilia Meti .2018. Pengetahuan
Asam Urat, Asupan Purin Dan Status Gizi Terhadap Kejadian Hiperurisemia
Pada Masyarakat Perdesaan. Media Pendidikan, Gizi Dan Kuliner. Vol. 7 (2).:
Bogor.
Untari Ida Dan Wijayanti Titin, 2017. Hubungan Antara Pola Makan Dengan Penyakit
Gout. Yogyakarta. The 5 Th Urecol Proceeding