Pembimbing Akademik:
Ns. Elsa Naviati, M.Kep., Sp.Kep.An.
Pembimbing Klinik
Ns. Nur Hidayati, S.Kep
Oleh:
I Putu Krisna W.N 22020118210059
Uvi Zahra Rachmadian 22020118210060
Keuntungan fototerapi, antara lain, tidak invasif, efektif, tidak mahal, dan mudah
digunakan. Fototerapi mengurangi hiperbilirubinemia melalui proses fotoisomerisasi dan
isomerisasi struktural (Deorari A, Agarwal R, 2002). Efektivitas fototerapi tergantung
pada kualitas cahaya yang dipancarkan lampu (panjang gelombang), intensitas cahaya
(iradiasi), luas permukaan tubuh, jarak lampu fototerapi (AAP, 2004) (Brandao D et all,
2015). Penelitian Seidman dkk tentang konsentrasi penurunan bilirubin setelah dilakukan
fototerapi dengan light emiting devices (LED) blue, blue-green, dan konvensional tidak
ada perbedaan yang signifikan. Fototerapi yang intensif seharusnya dapat menurunkan
kadar bilirubin total serum 1-2 mg/dL dalam 4-6 jam (Martin C, Cloherry J, 2004).
Penelitian Brandao dkk, mendapatkan penurunan kadar bilirubin total setelah fototerapi
0,16 ±0,08 mg/dL/jam atau turun 3,84±1,92 mg/dL dalam 24 jam. Perlu diperhatikan efek
samping fototerapi, antara lain, dapat timbul eritema, dehidrasi, hipertermi, diare, dan
kerusakan retina (Martin C, Cloherry J, 2004).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang fototerapi pada bayi ikterik di rumah
sakit diharapkan ibu-ibu dapat mengerti tentang manfaat serta efeksamping dari
pemberian fototerapi.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang fototerapi paada bayi ikterik di
harapkan Ibu dapat menyebutkan kembali apa saja yang perlu diperhatikan setelah
bayi diberikan fototerapi
b. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang fototerapi paada bayi ikterik di
harapkan Ibu dapat menyebutkan kembali apa saja manfaat dari fototerapi.
c. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang fototerapi paada bayi ikterik di
harapkan Ibu dapat mengerti bagaimana prosedur tindakan yang dilakukan saat
fototerapi
C. SASARAN
Ibu yang memiliki bayi baru lahir ikterik
D. METODE
Metode pelaksanaan pendidikan kesehatan mengenai perawatan fototerapi pada
bayi ikterik dilakukan dengan menggunakan kelompok kecil ibu yang memiliki bayi
ikterik di ruang PBRT. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi bersama
ibu-ibu di ruang PBRT. Pendidikan kesehatan dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama
penjelasan terkait prosedur pemberian fototerapi serta penjelasan terkait manfaat dan
efeksamping serta penanganan bayi setelah dilakukan fototerapi. Ibu-ibu yang mempunyai
bayi ikterik di PBRT duduk secara melingkar dan akan diberikan media penyuluhan
berupa brosur untuk pegangan ibu ketika dilakukan pendidikan kesehatan. Sesi kedua
dilakukan diskusi bersama, peserta penyuluhan memberikan tanggapan atau pertanyaan
untuk didiskusikan bersama.
G. PENGORGANISASIAN
Keterangan:
: Perawat : Peserta (ibu-ibu)
H. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pendidikan Kegiatan
No Fase Waktu
Kesehatan Peserta
1 Pendahuluan - Mempersiapkan diri dan Mendengarkan 3 menit
(Pre orientasi peserta
dan orientasi) - Memberi salam
- Memperkenalkan diri
- Mengkaji pengetahuan
ibu-ibu terkait fungsi
fototerapi dan kepada
siapa fototerapi
diberikaan.
2 Pemberian Menjelaskan tentang: Mendengarkan 15 menit
Materi - Tujuan perawatan dan
(Tahap kerja) Fototerapi pada bayi memperhatikan
ikterik
- Manfaat serta efek
samping pemberian
fototerapi
- Persiapan perawatan
pada bayi pasca
fototerapi
3 Penutup - Menyimpulkan hasil Menjawab 5 menit
(Termnasi dan materi yang telah pertanyaan
evaluasi) diberikan
- Evaluasi dengan cara
tanya jawab dan diskusi
bersama
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur:
a. Mahasiswa menyiapkan pre planning.
b. Mahasiswa kontrak waktu dan ruangan dengan ibu bayi.
2. Evaluasi Proses:
a. Ibu bayi dan mahasiswa pemberi pendidikan kesehatan datang sesuai kontrak
waktu.
b. Ibu bayi memperhatikan materi yang disampaikan oleh mahasiswa pemberi
pendidikan kesehatan.
c. Media poster digunakan dengan baik.
d. Ibu bayi aktif bertanya selama pendidikan kesehatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil:
a. Ibu bayi mampu menyebutkan manfaat dari pemberian fototerapi dan kepada siapa
fototerapi diberikan
b. Ibu bayi mampu nenyebutkan cara pemberian fototerapi dan perawatan bayi pasca
dilakukan fototerapi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed NA, Hamdoon GW. A Prospective randomized controlled study of phototherapy using
blue LED and conventional phototherapy in neonatal hyperbilirubinemia. Iraqi Postgrad
Med J 2013;12:668-74
1. MATERI
a. Pengertian Hiperbillirubin
Gangguan pemecahan Bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan
kadar Bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein Y dan Z berkurang,
atau pada bayi Hipoksia, Asidosis. Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan
kadar Bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi Hepar atau neonatus
yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran empedu.
b. Jenis-jenis ikterik pada bayi baru lahir
1. Ikterus Fisiologis
Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus
yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Hanifa, 2007):
3. Kern Ikterus
Adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan Bilirubin Indirek pada otak
terutama pada Korpus Striatum, Talamus, Nukleus Subtalamus, Hipokampus,
Nukleus merah , dan Nukleus pada dasar Ventrikulus IV.
c. Penanganan Bayi Ikterus
1. Menghilangkan Anemia
2. Menghilangkan Antibodi Maternal dan Eritrosit Tersensitisasi
3. Meningkatkan Badan Serum Albumin
4. Menurunkan Serum Bilirubin
Metode therapi pada Hiperbilirubinemia meliputi : Fototerapi, Transfusi
Pengganti, Infus Albumin dan Therapi Obat.
Fototherapi
1. Mengatasi Anemia sel darah merah yang tidak Suseptible (rentan) terhadap
sel darah merah terhadap Antibodi Maternal.
2. Menghilangkan sel darah merah untuk yang Tersensitisasi (kepekaan)
3. Menghilangkan Serum Bilirubin
4. Meningkatkan Albumin bebas Bilirubin dan meningkatkan keterikatan
dengan Bilirubin
Pada Rh Inkomptabiliti diperlukan transfusi darah golongan O segera
(kurang dari 2 hari), Rh negatif whole blood. Darah yang dipilih tidak
mengandung antigen A dan antigen B yang pendek. setiap 4 - 8 jam kadar
Bilirubin harus dicek. Hemoglobin harus diperiksa setiap hari sampai stabil.
Therapi Obat