Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN EVALUASI TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

MEMBUAT KETERAMPILAN TANGAN MENGHIAS ORIGAMI PADA


ANAK USIA PRA SEKOLAH 3-6 TAHUN UNTUK MENURUNKAN
KECEMASAN SEBAGAI DAMPAK HOSPITALISASI
DI RUANG MELATI 2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

OLEH KELOMPOK 4 :

1. Said Agil (071182040)


2. Yani budiharti (071182015)
3. Ruspawandi (071182020)
4. Aisah (071182050)
5. Nurul amalina (071182016)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
LAPORAN HASIL TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

DI RUANG MELATI 2

Dengan ini kami KELOMPOK 4 menyatakan TELAH melakukan Terapi


Bermain di Ruang Bermain Melati 2 RSUD Dr.Moewardi dengan baik dan
berjalan lancar yang di laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019

Tempat : Ruang Bermain Melati 2 RSUD Dr.Moewardi

Sasaran : Anak usia pra sekolah (3-6 tahun)

Tema : membuat hiasan dengan Origami

Jumlah anak : 4 orang

Daftar anak yang hadir saat terapi bermain di Ruang Bermain Melati 2
RSUD Dr.Moewardi sebagai berikut :

No Nama Umur
1 An. K 3,5 tahun
2 An. A 6 tahun
3 An. A 4 tahun
4 An.R 3 tahun

A. EVALUASI PELAKSANAAN
1. Evaluasi Struktur
a. Terapi bermain dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2019 pukul 10.00-
10.30 WIB. Sarana sudah disiapkan pagi hari sebelum acara di mulai.
b. Media yang digunakan sudah dipersiapkan 1 hari sebelum acara
dimulai seperti kertas origami, kertas karton dan bufallo, spidol warna,
gunting, lem kertas, mahkota kepala, name tag dan reward untuk
meningkatkan semangat anak.
c. Sebelum pelaksanaan, pihak mahasiswa telah melewati berbagai
proses, yaitu :
1) SAP telah dikonsultasikan pada pembimbing klinik dan akademik
2 hari sebelum acara dimulai.
2) Struktur peran sudah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan.
3) Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi
bermain dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan
dilaksanakan, Anak dan orang tua yang lain yang sudah dikontrak
sebelumnya mengikuti acara yang sudah dipersiapkan d ruang
terapi bermain.

2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa yang mengikuti berjumlah 5 orang, sesuai dengan tugasnya
masing-masing
b. Sebelum acara dimulai ruangan dan alat yang digunkanan sudah
dipersiapkan 30 menit sebelum acara dimulai
c. Leader membuka terapi bermain dengan mengucapkan salam, berdo’a
untuk kelancaran kegiatan, memperkenalkan diri dimulai dari
mahasiswa sampai peserta dengan menyebutkan nama panggilan.
Menanyakan kesediaan peserta dan menyampaikan kontrak waktu
serta menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan
manfaat terapi bermain
d. Peserta yang mengikuti terapi bermain berjumlah 4 orang.
e. Saat terapi bermain, peserta tampak gembira dan kooperatif sampai
acara terapi bermain selesai
f. Keluarga ikut aktif, berpartisipatif dan memberikan semangat pada
anak
g. Terapi bermain berlangsung ± 30 menit
h. Saat terapi bermain berlangsung, kendalanya adalah ada 1 anak yang
sedikit sulit untuk diarahkan dan difokuskan yaitu An.L.
i. Saat terapi bermain berlangsung, kendala yang terjadi lainnya yaitu
ada satu anak yang tidak leluasa dalam menggunting kertas karena
terpasang infus ditangan kanan klien.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah dilakukan terapi bermain dan ditanya bagaimana perasaannya
anak mengatakan sangat senang karena dapat membuat mainan baru
dari kertas yang belum pernah dibuat sebelumnya.
Sesuai dengan tujuan terapi bermain origami yang digunakan untuk
mengurangi kejenuhan saat dirumah sakit dan juga untuk
meningkatkan kreativitas dan keterampilan tangan anak yaitu anak
akan belajar mengenal warna dan membuat bentuk keterampilan pop
art chart origami.
b. Di akhir acara bermain, peserta diberikan reward yang bermanfaat bagi
peserta dan menambah semangat serta dapat digunakan untuk bermain
origami kembali ditempat tidurnya.

B. KESIMPULAN

Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam


dirinya yang tidak disadari. Dengan bermain akan membantu anak
mengurangi dampak hospitalisasi ataupun kecemasan pada anak dan anak
tetap mampu menyelesaiakan tugas perkembangannya sehingga tidak
mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya selama menjalani
masa perawatan di rumah sakit. Karena telah dikethui bahwa dampak dari
kecemasan akibat hospitalisasi pada anak prasekolah dapat mengganggu
tumbuh kembang anak, proses penyembuhan, dan trauma pada anak setelah
keluar dari rumah sakit.
Salah satu intervensinya yaitu bermain origami. Mengapa origami, karena
bermain origami bermanfaat untuk melatih motorik halus, menumbuhkan
motivasi, kreativitas, keterampilan, dan ketekunan. Bermain origami
mengajarkan pada anak membuat mainannya sendiri sehingga menciptakan
kepuasan dibanding dengan mainan yang sudah jadi atau dibeli di toko
mainan.

\
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai