Anda di halaman 1dari 49

ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN

GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG ICCU


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ners

Diajukan Oleh
ASFI HONI ASHAR S.Kep
A31600868

PEMINATAN KEPERAWATAN GADAR KRITIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH GOMBONG
2017

i
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini
dengan judul “Analisa Asuhan Keperawan Pada Pasien Stemi Dengan Gangguan
Rasa Aman Nyaman : Nyeri Akut di Ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Hj. Herniyatun, S. Kp.,M.Kep.,Sp.Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Dr. Haryadi Ibnu Junaedi, Sp.B, selaku direktur RSUD Prof. Dr. margono
Soekarjo Purwokerto
3. Dadi Santoso, M. Kep, selaku koordinator Program Profesi Ners STIKes
Muhammadiyah Gombong.
4. Isma Yuniar, M.Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
5. Rusmanto, S.Kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Semua perawat di ruang ICCU yang telah memberikan izin dan membantu
peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ini.
7. Kedua orang tua dan saudara – saudaraku yang senantiasa memberikan
dukungan, segala do’a dan kasih sayang yang tiada henti.
8. Teman-teman seperjuangan di Profesi Ners Angkatan 2016.
9. Bapak / ibu dan keluarga klien yang turut serta memberikan konstribusi
bagi penulis dalam pengambilan data demi terselesaikan Karya Tulis Akhir
ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya
serta segera mengangkat sakit keluarganya dan memberikan kesembuhan.

vii
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga Karya Tulis Akhir Ners ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Agustus 2017

Penulis

viii
Program Ners Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong
KTA, Agustus 2017
Asfi Honi Ashar1, Isma Yuniar2, Rusmanto3

ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN


GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG
ICCU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

xiv + 59 halaman + 1 tabel + 3 Lampiran

ABSTRAK
Latarbelakang: Pasien dengan STEMI umumnya mengalami gejala nyeri dada.
Pada penatalaksanaan nyeri pasien STEMI secara nonfarmakologis mempunyai
resiko yang sangat rendah bagi pasien. Penatalaksanaan tindakan nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah dengan memberikan terapi musik.
Tujuan: Menganalisis asuhan keperawatan pasien STEMI dengan masalah
gangguan rasa aman nyaman nyeri akut
Hasil: Analisis penulis bahwa pemberian terapi musik dapat menurunkan tingkat
nyeri pada pasien STEMI. Hasil tersebut dapat dicapai ketika pengukuran hari
kedua dan ketiga.
Kesimpulan: Analisis penulis bahwa pemberian terapi musik dapat menurunkan
tingkat nyeri pada pasien STEMI.
Saran: Disarankan bagi perawat untuk menjadikan terapi musik dapat menjadi
salah satu terapi mandiri bagi perawat untuk mengatasi respon nyeri pasien
STEMI.

Kata Kunci: musik, nyeri akut, STEMI

ix
NERS NURSING STUDY PROGRAM
STIKES Muhammadiyah Gombong
KTA, August 2017
Asfi Honi Ashar1, Isma Yuniar2, Rusmanto3

ANALYSIS OF NATURAL EMPLOYEES IN STEMI PATIENTS WITH


MISSING SAFE TEMPLE: ACUTE PAIN IN ROOM
ICCU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

xiv + 59 pages + 1 table + 3

ABSTRACT

Background: Patients with STEMI generally develop chest pain symptoms. In the
management of STEMI patients nonfarmakologis have a very low risk for
patients. Management of nonpharmacological measures to reduce pain one of
them is by providing music therapy.
Objective: Analyze the nursing care of STEMI patients with acute acute comfort
disorder
Results: Analysis of factors that could affect the health of STEMI patients. This
result can be achieved on second and second.
Conclusion: The authors' analysis of having music therapy may decrease the level
of pain in STEMI patients.
Suggestion: It is recommended for nurses to be able to music therapy can be one
of independent therapy for nurses to overcome STEMI patient response.

Keywords: music, acute pain, STEMI

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
C. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan .......................................... 6
B. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori .................................... 26
BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ......................... 29
A. Profil Lahan Praktik .................................................................... 29
B. Ringkasan Proses Asuhan ............................................................ 33
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 54
A. Analisis Karakteristik Pasien ...................................................... 54
B. Analisis Masalah Keperawatan ................................................... 55
C. Analisis Salah Satu Intervensi yang dikaitkan dengan konsep dan
Hasil Penelitian Terkait ............................................................... 56
D. Inovasi Tindakan Keperawatan ................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 59
A. Kesimpulan ................................................................................ 59
B. Saran ........................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR SINGKATAN

1. World Health Organization (WHO)

2. ST Elevation Miocard Infark (STEMI)

3. von Willebrand (vWF)

4. Creatinin Kinase (CK)

5. cardiac Specific Troponin (cTn)

6. Upper Reference Limit (URL)

7. Lactic dehydrogenase (LDH)

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi 10 Besar Penyakit di Ruang ICCU ............................ . 20

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Pembimbing


Lampiran 2. Resume Asuhan Keperawatan
Lampiran 3. Jurnal Penelitian Terkait

xiv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu penyakit tidak menular
yang dapat menyebabkan kematian setiap tahunnya. Data World Health
Organization (WHO) pada tahun 2012 penyakit kardiovaskular merupakan
penyebab kematian utama dari seluruh penyakit tidak menular dan
bertanggung jawab atas 17,5 juta kematian atau 46% dari seluruh kematian
penyakit tidak menular. Dari data tersebut diperkirakan 7,4 juta kematian
adalah serangan jantung akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta
adalah stroke (Mendis, 2014).
Prevalensi penyakit jantung koroner berdasrkan diagnosis dokter di
Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,
sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau
diperkirakan sekitar 2.650.340 orang (Kemenkes, 2014). Sedagkan
prevalensi penyakit jantung di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 menurut
diagnosis tenaga kesehatan sebesar 0,8%, dan secara keseluruhan adalah
8,4%. Prevalensi tertinggi ada di Kabupaten Pemalang (17,3%), Cilacap
(17,1%), Banjarnegara (15,2%) sedangkan di Kabupaten Banyumas sendiri
ada 1% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2009). Berdasarkan hasil
pengambilan data awal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo diperoleh
data pasien dengan penyakit jantung pada bulan Mei sebanyak 46 pasien,
Juni sebanyak 48 pasien dan Juli sebanyak 38 pasien (Data Rekam Medik,
2017).
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot
jantung secara permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses
degeneratif maupun dipengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai
keluhan nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada
pemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner
tertentu yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti,

1
2

otot jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati. Selain
itu STEMI merupakan Infark yang terjadi diseluruh dinding miokard, dari
endocardium ke epicardium dengan lokasi di anterior, inferior, maupun
lateral. Karakteristiknya antara lain terdapat elevasi gelombang ST dan Q
pada ECG, adanya isoenzime CK-MB 3-6 jam setelah onset dan terus
meningkat hingga 12-24 jam (Huswar, 2014).
Safitri (2013) menjelaskan bahwa dalam pemeriksaaan pasien STEMI
dapat ditemukan tanda dan gejala yang khas. Pada pemeriksaan fisik pasien
ditemukan sianosis bibir, berkeringat banyak, takikardi, tidak ditemukan
gallop, ditemukan mur-mur, dan tidak ditemukan ronki basah. Tanda dan
gejala yang lain dapat ditemukan dari anamnesis pada pasien ini adalah:
Nyeri dada sebelah kiri, Nyeri seperti di timpa benda berat, cetusan nyeri
terjadi saat beraktivitas, Nyeri berlangsung + 30 menit, Nyeri dada
berkurang setelah diberikan isosorbid dinitrat.
Nyeri merupakan suatu sensasi subjektif dan pengalaman emosional yang
tidak menenangkan berkaitan dengan keruasakan jaringan, aktual atau yang
dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan. Nyeri bersifat subjektif,
tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua
kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada
individu. (Potter & Perry, 2009). Nyeri yang dialami pasien STEMI dapat
muncul setiap waktu yang tidak dapat diprediksi kemunculannya. Jika tidak
ditangani dapat memberikan dampak membahayakan yang dapat mengganggu
proses penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.
Oleh karena itu perlu penanganan yang lebih efektif untuk mengurangi nyeri
yang dialami oleh pasien.
Penanganan nyeri terdapat dua cara yaitu secara farmakologi dan non
farmakologi. Penanganan nyeri secara farmakologis biasa digunakan adalah
analgetik golongan opioid, tujuan pemberian opioid adalah untuk meredakan
nyeri. (Smeltzer & Bare, 2002). Sedangkan penanganan nyeri secara non
farmakologis untuk mengatasi nyeri terdiri dari berbagai tindakan penanganan
fisik meliputi stimulus kulit, stimulus elektrik saraf kulit, akupuntur. Intervensi
prilaku kognitif meliputi tindakan distraksi, teknik relaksasi, hypnosis dan
3

sentuhan terapeutik (Tamsuri, 2006). Pada penatalaksanaan nyeri secara


nonfarmakologis mempunyai resiko yang sangat rendah bagi pasien.
Penatalaksanaan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
salah satunya adalah dengan memberikan terapi musik. Pemberian terapi
musik dapat menurunkan nyeri fisiologis, dimana teknik ini bekerja dengan
mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Perawat dapat menggunakan
musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik. Pasien umumnya lebih
menyukai mendengarkan musik. Musik yang sejak awal sesuai dengan
suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik (Potter & Perry,
2005).

Hasil penelitian Yusnita (2013) menunjukkan bahwa ada perbedaan


yang signifikan tingkat nyeri sebelum dan setelah diberikan terapi musik
pada pasien post operasi Sectio caesarea di ruang delima RSUD Pasar Rebo
tahun 2013. Jafari et. al. (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
penggunaan musik merupakan metode nonfarmakologis yang murah, tidak
invasif dan tidak memiliki efek samping dalam manajemen mengurangi rasa
nyeri setelah dilakukan operasi jantung.

Terapi musik juga memiliki efek yang positif terhadap tanda-tanda


vital pasien maupun tekanan darah pasien. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Oztunc dan Ciftci (2015) menunjukkan bahwa terpai musik memiliki
efek yang positif dalam menormalkan denyut nadi, sistem pernapasan, dan
tekanan darah pasien. Selain itu, musik adalah jenis terapi yang
berkontribusi terhadap kenyamanan pasien ICU dengan mengurangi rasa
sakit dan kecemasan.

Hasil pengambilan data awal dengan melakukan pengukuran skala


nyeri pada 8 pasien dengan STEMI diperoleh hasil bahwa 6 pasien
mengalami nyeri dengan skala 7-8 sedangkan 2 pasien skala nyeri 5-6.
Skala nyeri 7-8 menunjukkan bahwa pasien mengalami nyeri dalam kategori
berat tapi terkontrol sedangkan 5-6 dalam kategori sedang. Berdasarkan
4

hasil analisa tersebut maka penulis ingin mengambil judul “Analisa Asuhan
Keperawan Pada Pasien Stemi Dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman :
Nyeri Akut di Ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto”.

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis asuhan keperawatan pasien STEMI dengan masalah
gangguan rasa aman nyaman nyeri akut
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada pasien STEMI dengan gangguan
rasa aman nyaman nyeri akut
b. Memaparkan hasil rumusan diagnosa pada pasien STEMI dengan
gangguan rasa aman nyaman nyeri akut
c. Memaparkan hasil intervensi pada pasien STEMI dengan gangguan
rasa aman nyaman nyeri akut
d. Memaparkan hasil implementasi pada pasien STEMI dengan gangguan
rasa aman nyaman nyeri akut
e. Memaparkan hasil evaluasi pada pasien STEMI dengan gangguan rasa
aman nyaman nyeri akut
f. Menganalisis salah satu intervensi dengan inovasi terbaru
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Keilmuan
a. Manfaat untuk penulis
Hasil analisis dari tugas akhir ini dapat memberikan ilmu pengetahuan
tambahan bagi penulis tentang bagaimana penatalaksaan keperawan
pada pasien STEMI dengan gangguan rasa aman nyaman : nyeri akut.
b. Manfaat untuk institusi pendidikan
Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi
tambahan bagi mahasiswa dalam melakukan Asuhan keperawatan
pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada pasien STEMI.
5

2. Manfaat aplikatif
a. Manfaat untuk pasien dan keluarga
Hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan tambahan bagi
pasien dan keluarga tentang cara menangani gangguan rasa aman
nyaman : nyeri akut pada pasien STEMI.
b. Manfaaf untuk instansi kesehatan
Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
informasi tambahan dalam menangani nyeri tanpa menggunakan obat .
3. Manfaat metodologis
Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai acuhan penyusunan metodologi
penelitian bagi para peneliti tentang penyusunan karya tulis ilmiah akhir
ners.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Idrus. (2006). Tatalaksana Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST dalam
Sudoyo, dkk.,Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Jakarta : FKUI.

Anggraeni. (2014). Infark Miokard STEMI dan NSTEMI Ilmu Keperawatan


Klinik 1 A.Universitas Jember

Aprilia. (2010). Hiponterapi. Jakarta: Gagas Media.

Astuti dan Merdekawati. (2015). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap


Penurunan Tingkat Skala Nyeri Pasien Post Operasi. Naskah Publikasi.
STIKES Harapan Ibu Jambi.

Berman, A., Snyder, S.J., Kozier, B., Erb, G. (2009). Buku Ajar Praktik
keperawatan Klinis Kozier Erb. Jakarta: EGC.

Deni. (2013). Karakteristik Penderita Infark Miokardium Di Rumah Sakit


Immanuel Bandung. Artikel Ilmiah. Universitas Kristen Maranatha

Dewi. (2015). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: Deepublish.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2009). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)


Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007

Fitari. (2015). Hubungan Jenis Sindroma Koroner Akut Dengan Kualitas Hidup
Aspek Seksual Pasien Pasca Serangan Jantung Di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Gayatri.(2016). Prediktor Mortalitas Dalam-Rumah-Sakit Pasien Infark Miokard


ST Elevation (STEMI) Akut di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang,
Indonesia. CDK, 43 (3).

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC

Hidayat. A.A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa.


Jakarta: Salemba Medika

Huswar. (2014). Tugas Praktek Kerja Profesi Apoteker Kasus STEMI (ST
Elevation Myocard Infarction) DI Ruang ICCU RSUD PROF. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto. Praktek kerja profesi apoteker.

Irmalita. (2015). Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Perhimpunan


Dokter Spesialis Kardiovaskuler.
Jafari et. al. (2012). The effects of listening to preferred music on pain intensity
after open heart surgery. Iranian Journal of Nursing and Midwifery
Research |, 17 (1).

Kemenkes. (2014). Sindrom Tatalaksana Koroner Akut. Jakarta: Depkes RI.

Mahanani, A. (2013). Durasi Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart terhadap


Tingkat Kecemasan pada Anak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Skripsi. Universitas jenderal Soedirman

Mendis S. (2014). Global target 1: A 25% relative reduction in overall mortality


from cardiovascular diseases, cancer, diabetes or chronic respiratory
diseases. In: Armstrong T, editor. Global Status Report on Non
Communicable Disease. Switzerland: WHO, 2014; p. 9-20.

Mutaqin. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Medi
Action

Nurdiansyah. (2015). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Respon Nyeri Pada


Pasien Dengan Post Operasi di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
Lampung. Jurnal Kesehatan, 4 (1).

Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.


Jakarta : Salemba Medika.

Rahardja dan Tjay, 2007. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek
sampingnya. Jakarta: IKAPI.

Potter, P.A, Perry, A.G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk. Jakarta: EGC

Oztunc dan Ciftci. (2015). The Effect of Music on Comfort, Anxiety and Pain in
the Intensive Care Unit: A Case in Turkey. International Journal of
Caring Sciences, 8 (3).

Safitri. (2013). ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) Anteroseptal Pada Pasien


Dengan Faktor Resiko Kebiasaan Merokok Menahun Dan Tingginya
Kadar Kolestrol Dalam Darah. Medula, 1 (1).

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G.2002. Keperawatan Medikal Bedah.


Jakarta: EGC.
Susilo. (2013). Hubungan Luas Infark Miokard (Berdasrakan Skol Selvester
Dengan Respon Nyeri Dada Pada Pasien Sindrom Koroner (SKA) di RSD
Dr. Soebandi Jember. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1 (1).

Tamsuri, (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Penerbit Buku. Kedokteran.


Jakarta : EGC

Tumade. (2016). Prevalensi sindrom koroner akut di RSUP Prof. Dr. R. D.


Kandou Manado periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014. Jurnal e-
Clinic (eCl), 4 (1).

Yusnita. (2013). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Manajemen Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Delima Rsud Pasar Rebo Tahun
2013. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Bekasi.

Zulkarnai. (2011). Asuhan Keperawatan (ASKEP) IMA STEMI. http://nuzulul-


fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35460-Kep%20Kardiovaskuler-
Askep%20IMA%20STEMI.html#popup
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai