Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI


RUANG A2 RUMAH SAKIT ADI HUSADA UNDAAN
WETAN SURABAYA

OLEH
Desy Wahyuning P. S 9102319036
Anggi Siska M 9102319024
Ana Anicieta 91023190
Septi Yulnita 91023190

PORGRAM STUDI PROFESI


NERS FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA No. Dok 01/IKD-
WIDYA MANDALA SURABAYA II/PK/15
Revisi ke 1
FORM SATUAN ACARA TERAPI BERMAIN
Halaman 1 dari 10

A. ANALISA SITUASI : Sebagian besar anak yang di rawat di ruang A2


pada saat perawat akan melakukan tindakan, anak menangis dan rewel
B. POKOK BAHASAN : Konsep bermain pada usia sekolah
C. SASARAN : Pasien usia pra sekolah (3-6 tahun) dan keluarga
D. TEMPAT : Ruang A2Rumah Sakit Adi husada
undaan weta Surabaya
E. HARI, TANGGAL : 3 Januari 2020
F. WAKTU : 07.30 WIB – 08.00 WIB ( 30 menit)
G. STANDARD KOMPETENSI
Setelah diberikan terapi bermain yaitu berupa menyusun
balok, diharapkan anak tidak menangis dan rewel lagi. Anak
menjadi tenang ketika diberikan perawatan oleh perawat.
H. KOMPETENSI DASAR
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan anak mampu :
1. Anak mampu untuk berimajinasi melalui permainan
2. Anak mampu untuk berkonsentrasi untuk menyelesaikan suatu permainan

I. SUB POKOK BAHASAN


Penyampaian materi dan melakukan jenis permainan kepada pasien Materi
penyuluhan terlampir:
1. Menjelaskan tentang konsep bermain..
2. Menjelaskan tujuan bermain.
3. Menjelaskan alat permainan yang edukatif (APE).
4. Menyebutkan syarat alat permain
5. Menjelaskan cara bermain menyusun balok

J. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Ceramah
2. Demonstrasi dan redemonstrasi
K. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab: Linda Juwita S.Kep., Ns., M.Kep.
2. Ketua : Anggi Siska M
3. Wakil Ketua : Septi Yulnita
4. Fasilitator : Desy Wahyuning P.S
5. Observer : Ana Anicieta

L. PEMBAGIAN TUGAS
1. Ketua
a. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.
b. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi.
c. Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan ke arah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat
dalam kegiatan.
2. Wakil Ketua
a. Mengidentifikasi strategi yang digunakan ketua.
b. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada sesi atau kelompok
yang akan datang
c. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya
3. Fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta.
b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dalam kelompok
4. Observer
a. Mengamati keamanan jalannya kegiatan
b. Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan
c. Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan terapi bermain
d. Menilai performa dari setiap tim terapis dalam memberikan terapi
M. MEDIA YANG DIGUNAKAN
Alat permainan (Mewarnai Gambar : Pensil warna dan kertas bergambar).

N. URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


TAHAP URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA
I Pembukaan : Ceramah
Pendahuluan 1. Wakil ketua membuka dan
(membuka mengucapkan salam
pertemuaan) 2. Memperkenalkan diri
5 Menit 3. Memperkenalkan pembimbing
4. Memperkenalkan anak satu persatu
5. Kontrak waktu
6. Mempersilahkan ketua
II Penyampaian materi Ceramah, alat bermain
Menyampaikan 1. Menjelaskan tujuan bermain. demonstrasi (menyusun
isi materi dan 2. Menjelaskan alat permainan yang dan balok, balok
melakukan edukatif (APE). redemonstrasi permainan)
terapi bermain 3. Menyebutkan alat permainan
20 menit Kegiatan bermain
4. Ketua menjelaskan cara permainan
5. Membagikan permainan
6. Memulai permainan menyusun
balok
7. Kelompok memotivasi anak
8. Observer mengobservasi anak
9. Menanyakan perasaan anak

III Penutup
Penutup 1. Ketua mengehentikan permainan
5 2. Menanyakan perasaan anak
0menit 3. Menyampaikan hasil permainan
4. Membagikan souvenir/kenang-
kenangan pada semua peserta
5. Wakil ketua menutup acara
6. Mengucapkan salam
O. EVALUASI
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a. Terapi berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menyusun balok menjadi
sebuah bentuk
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Anak tidak takut lagi dengan perawat
e. Orangtua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f. Orangtua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas
bermain.

LEMBAR OBSERVASI
Beri tanda √ pada kolom kecil
Evaluasi Struktur ... Evaluasi Proses ... Evaluasi Hasil ...
Alat-alat yang Terapi berjalan Anak dapat
digunakan lengkap dengan lancar mengembangkan
motorik halus dengan
menghasilkan satu
satu bentuk dari
balok
Kegiatan dapat Anak dapat Anak dapat mengikuti
terlaksana sesuai mengikuti terapi kegiatan dengan baik
rencana bermain dengan
baik
Tidak adanya Anak merasa senang
hambatan saat
melakukan terapi
Semua anggota Anak tidak takut lagi
kelompok dapat dengan perawat
bekerja sama dan
bekerja sesuai
tugasnya
mahasiswa dapat
mendampingi kegiatan
anak sampai selesai
Orang tua
mengungkapkan
manfaat yang
dirasakan dengan
aktifitas bermain.
Lampiran

1. Konsep Bermain

Bermain menurut Hughes, seorang ahli perkembangan anak


dalam bukunya children, play, and development, mengatakan bahwa
permainan merupakan hal yangberbeda dengan belajar dan bekerja.
Suatu kegiatan bermain harus ada lima unsur di dalamnya antara lain:
Mempunyai tujuan yakni untuk mendapatkan kepuasan, Memilih dengan
bebas atas kehendak sendiri tidak ada yang menyuruh ataupun
memaksa, Menyenangkan dan dapat menikmati, Menghayal untuk
mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas, Melakukan secara aktif
dan standar (Desmita, 2011).

2. Pola Bermain masa Balita menurut Desmita (2011)


a. Sensomotorik
Merupakan bentuk permainan yang paling awal dan terdiri dari
tendangan, gerakan-gerakan, mengangkat tubuh, bergoyang-goyang,
menggerak-gerakkan jari jemari tangan dan kaki, memanjat,
berceloteh dan menggelinding.

3. Tujuan bermain (Desmita, 2011)


Menurut Hetherington dan
Parke
a. Perkembangan Sensorimotor:
1) Memperbaiki keterampilan motorik kasar dan halus serta koordinasi
Meningkatkan perkembangan semua indera
2) Mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia Memberikan
pelampiasan kelebihan energy
b. Perkembangan Intelektual:
1) Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna.

2) Pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang, konsep


abstrak, kesempatan untuk mempraktikan dan meperluas
keterampilan bahasa Memberikan kesempatan untuk melatih
pengalaman masa lalu dalam upaya mengasimilasinya kedalam
persepsi dan hubungan baru
3) Membantu anak memahami dunia dimanamerekahidup
dan membedakan antara fantasi dan realita
c. Perkembangan Sosial dan Moral : Mengembangkan keterampilan social
1) Mendorong interaksi dan perkembangan sikap yang positif
terhadap orang
2) Menguatkan pola perilaku yang telah disetujui dan standar
moral

d. Kreativitas :
1) Memberikan saluran ekspresif untuk ide dan minat yang kreatif
Memungkinkan fantasi dan imajinasi
2) Meningkatkan perkembangan dan minat khusus

4. Alat Permainan yang Edukatif (APE)


APE adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, yang disesuaikan dengan usia dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk anak.
a. Perkembangan aspek fisik : kegiatan-kegiatan yang dpat menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak
b. Perkembangan bahasa : dengan melatih berbicara dengan menggunakan kalimat yang
benar
c. Pengembangan aspek kognitif : dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna,
dan lain-lain.
d. Pengembangan aspek social : hubungan dengan interaksi antara ibu dan anak keluarga
dan masyarakat.

5. Syarat-syarat Alat Permainan


a. Aman
b. APE harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan aspek
perkembangan anak seperti motorik, bahasa,kecerdasan,dan sosialisasi
c. APE harus tidak mudah rusak. Jika ada bagian yang rusak,segeralah
diganti.pemeliharaanya mudah, harganya terjangkau bagi anak kebanyakan,bahannya
sederhana sehingga mudah dilipat.
d. Desain harus jelas
e. Harus dapat dimainkan dengan berbagai fariasi tetapi jangan terlalu sulit sehingga anak
frustasi atau telalu mudah sehingga anak akan bosan.
f. Ukuran dan berat APE harus sesuai dengan usia anak.
g. Walaupun sederhana harus menarik warna dan bentuknya.jika persuara, jelas.
6. Pengertian Menyusun Balok

Menurut Anggani Sudono, (2015) alat permainan adalah : “Semua alat

bermain yang digunakan oleh anak-anak untuk memenuhi naluri

bermainnya dan memiliki berbagai sifat seperti bongkar pasang,

mengelompokkan, memadukan, mencari padanannya, merangkai,

membentuk”.

7. Manfaat menyusun balok


Manfaat bermain balok menurut Ismail (2016) adalah sebagai berikut :
a. Sebagai penyalur energi berlebih karena terbebas dari segala macam

tekanan, sehingga mengungkapkan sinerginya dalam bermain

b. Sebagai sarana untuk menyiapkan hidupnya kelak dewasa, melalui

bermain. Seorang anak menyiapkan diri untuk hidupnya kelak jika

dewasa. Misal dengan bermain peran, secara tidak sadar ia

menyiapkan diri untuk peran atau pekerjaan di masa depan.

c. Untuk memperoleh kesempatan mengembangkan fantasi dan

menyalurkan kecenderungan pembawaannya. Jika anak laku-laki dan

anak perempuan diberi beban yang sama berupa kertas-kertas, perca,

gunting, tampaknya mereka akan membuat sesuatu yang berbeda. Hal

ini membuktikan bahwa anak laki-laki beda bentuk- bentuk

permainannya dengan permainan anak perempuan.

d. Melatih diri untuk menaati peraturan yang berlaku. Mereka mentaati

peraturan yang berlaku dengan penuh kejujuran untuk menjaga agar

tingkat permainan tetap tinggi.

e. Untuk memperoleh kegembiraan, kesenangan dan kepuasan

Anda mungkin juga menyukai