Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

“BODY AWARENESS FOR BABIES”

KELOMPOK 2A :

1. Endang Sunarni J210171052


2. Aan Efendi J210171096
3. Debby Sukma Oktaviany J210171102
4. Rosita Rajab J210171115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


PRODI S1 KEPERAWATAN TRANSFER
TAHUN 2017
A. Judul
Terapi Bermain “Body Awareness for Babies”
B. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan
anak secara optimal. Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan
anak ditumbuhkan sehingga anak dapat mempelajari banyak hal penting. Aspek
perkembangan anak dapat ditumbuhkan secara optimal dan maksimal melalui
kegiatan bermain. Aktivitas bermain tidak hanya dibutuhkan untuk anak yang
sehat. Anak yang sedang sakit pun memerlukannya, apalagi mereka harus
menjalani rawat inap di rumah sakit atau hospitalisasi. Bagi seotang anak,
keadaan sakit atau hospitalisasi menimbulkan stres bagi kehidupannya. Mereka
akan menunjukkan sikap marah, menolak makan, menangis, berteriak-teriak,
bahkan berontak. Keadaan ini dapat menghambat dan menyulitkan proses
pengobatan dan perawatan terhadap anak (Adriana, 2011).
Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari
ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan
anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di
rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental,
emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah
sakit (Wong et al, 2009).

C. Karakteristik Peserta
1. Kriteria Inklusi
a. Anak usia 9 bulan sampai 36 bulan
b. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
c. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
2. Kriteria Enklusi
a. Anak yang menolak mengikuti terapi bermain

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat mengembangkan kreativitas
melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stres karena
penyakit dan dirawat di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan anak tentang bagian tubuh eksternal dengan :
a. Penamaan fitur wajah pada boneka,
b. Menemukan dan mengidentifikasi wajah dari anak dengan boneka.

E. Media
1. Boneka
2. Cermin

F. Metode Bermain
1. Menunjukan boneka pada anak, dan meminta anak menyentuh selama
beberapa menit
2. Mengidentifikasi bagian tubuh pada boneka, kemudian meminta anak
menunjukan bagian yang sama dengan bagian boneka yang ditunjuk
3. Memegang cermin didepan anak dan mengedentifikasi bagian tubuhnya
4. Melanjutkan untuk bagian-bagian tubuh yang lainya

G. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 21 Desember 2017
Waktu : 10 Menit
Tempat : Ruang Perawatan Anak
H. Susunan Pelaksanaan
1. Tim pelaksana
Leader : Aan Efendi
Fasilitator : - Debby Sukma
- Endang Sunarni
Observer : Rosita Rajab
2. Tugas
a. Leader
1) Membuka acara
2) Membaca peraturan permainan
3) Memimpin jalanya permaianan
4) Memberi semangat pada peserta
5) Menciptakan suasana meriah
6) Mengambil keputusan
7) Memberi penghargaan kepada peserta dengan apa yang telah
dicapai.
b. Fasilitator
1) Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2) Mendampingi anak selama bermain
3) Memberi semangat dan motivasi
c. Observer
1) Mengamati dan mengevaluasi peserta terapi bermain
2) Mengamati tingkah laku peserta bermain
3) Memberi kritik dan saran
I. Setting Tempat

Keterangan :

: Leader

: Fasilitator

: Observer

: Peserta
J. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Posisi anak duduk
b. Kondisi tempat yang digunakan cukup tenang sehingga anak bisa
berkonsentrasi terhadap kegiatan
c. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
d. Leader, fasilitator, dan observer berperan sebagaimana dengan tugas-
tugasnya
2. Evaluasi proses
a. Leader dapat memimpin kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik
b. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
c. Observer yaitu sebagai pengamat kepada kelompok yang berfungsi
sebagai evaluator kelompok
d. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi hasil
a. Anak mampu menunjukan bagian-bagian dari tubuhnya
b. Anak mampu mengenali bagian-bagian tubuhnya masing-masing
c. Anak mampu mengekspresikan perasaan senang saat bermain
d. Tidak ditemukan hambatan pada saat pelaksanaan permainan
DAFTAR PUSTAKA

Andriana, D.(2011).Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak.Jakarta: Salemba


Medika.

Wong, D. I., Hockenberry, M., Eaton, Wilson, D., Winkelstein, M. L. & Schwartz, P.
(2009). Buku ajar: Keperawatan pediatrik. Edisi 6. (Alih bahasa: Hartono, A.,
Kurnianingsih, S., & Setiawan). Jakarta: EGC.
LAMPIRAN

Lembar Evaluasi Kemajuan

Kategori kemampuan anak An... An...


Kognitif
- Anak dapat mengikuti instruksi yang diberikan
- Anak dapat menunjukkan penamaan fitur pada
boneka dengan benar
- Anak dapat menyebutkan penamaan fitur pada
boneka dengan benar
- Anak dapat mengidentifikasi bagian tubuhnya di
depan cermin
Sosial
- Anak mau memperkenalkan diri
- Anak dapat berkomunikasi baik

Afektif
- Anak dapat mematuhi peraturan permainan
- Anak mengekspresikan senang saat bermain
- Anak mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai

Jumlah akhir
Keterangan skor: Kriteria :
0 : Tidak dapat melakukan Baik : jumlah skor 19-27
1 : Dapat melakukan dengan bantuan Cukup : jumlah skor 10-18
2 : Dapat melakukan dengan motivasi Kurang : jumlah skor 0-9
3 : Melakukan dengan mandiri

Anda mungkin juga menyukai