Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

ANAK PRA SEKOLAH : BERMAIN BONGKAR PASANG ANGKA DAN HURUF


(SKILL PLAY)

(BERMAIN PUZZLE ANGKA DAN HURUF)

Disusun Oleh :

Rendra Novianto

Reza Hilda Regina

Ricky Naufaldi

Rossi Mulyo Handayani

Suci Islamiati

Utari Putri Mahendra

Widi Astuti

Witri Amanda Dewi

Yayang Reni H

Yulia Siska Pratiwi

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

TAHUN 2017
PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

ANAK PRA SEKOLAH : BERMAIN BONGKAR PASANG ANGKA DAN HURUF


(SKILL PLAY)

(BERMAIN PUZZLE ANGKA DAN HURUF)

I. TOPIK
Terapi aktivitas bermain : bermain puzzle (mengenal bentuk angka dan huruf)
II. TUJUAN

II.1 Tujuan Umum


Anak mampu mengenal bentuk huruf dan angka sesuai dengan masa tumbuh
kembangnya.

II.2 Tujuan Khusus


Anak mampu :
1. Mengikuti aktivitas bermain sampai selesai
2. Menikmati permainan
3. Melatih motorik halus dan kasar
4. Mengenal bentuk huruf dan angka sesuai bentuknya
5. Melatih kerjasama mata dan tangan.

III. LANDASAN TEORI


A. Latar Belakang

Bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan


yang ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau
tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung kepada usia tetapi
tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh.

Bermain sama juga bekerja pada orang dewasa dan merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif
untuk menurunkan stress pada anak dan penting untuk kesejahteraan mental dan
emosional (champbell dan glasser).

Bermain bukan sekedar mengisi waktu tapi merupakan kebutuhan anak


seperti halnya makanan, perawatan dan cinta kasih. Dengan bermain anak akan
menemukan kekuatan serta kelemahannya sendiri, minatnya, cara menyelesaikan
tugas-tugas dalam bermain (Soetjiningsing).

Bermain adalah cerminan kemampuan fisik intelektual, emosional dan


sosial serta bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain, anak akan berkata-kata, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan,
melakukan apa yang dapat dilakukan dan mengenal waktu, jarak, serta suara.
(Wong,2000).

Terapi bermain adalah bagian perawatan bagi anak yang merupakan salah
satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah
kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu
kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk
mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya (Nursalam, 2005).

Tujuan Terapi bermain

Tujuan Umum

Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran


diri, moral dan bermain dengan terapi.

Tujuan Khusus

- Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas


- Meningkatkan keterampilan anak
- Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
- Memberikan kesenangan dan kepuasan

Manfaat Terapi Bermain

1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan


kejenuhan terhadap suasana rumah sakit
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.

B. Metode
1. Solitary atau grup
2. Skill Play

IV. KRITERIA ANAK


Anak yang mengikuti terapi bermain ini adalah :
1. Anak yang tidak terlalu gelisah (tenang)
2. Kondisi fisik dalam keadaan baik
3. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas bermain
4. Anak yang bisa kooperatif selama berlangsungnya terapi aktivitas bermain
5. Mempunyai usia perkembangan yang sama untuk terapi aktivitas bermain
berkelompok
V. PROSES SELEKSI
1. Mengidentifikasi anak yang masuk kriteria
2. Mengumpulkan anak yang masuk kriteria
3. Membuat kontrak dengan anak dan keluarga yang setuju ikut TAB meliputi;
menjelaskan tujuan TAB pada anak dan keluarga, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok.

VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK

VI.1 Tempat : Ruang Cendrawasih

VI.2 Hari/Tanggal : Senin, 7 Agustus 2017

VI.3 Waktu : Pukul 13.00 – 13.30 (30 menit)

VI.4 Pengorganisasian

VI.4.1 Jumlah dan Nama Anak

Anak yang mengikuti kegiatan berjumlah 4 orang, adapun nama anak yang
akan mengikuti TAB adalah : An. R, An. U, An. A, An. S.

VI.4.2 Leader dan Uraian Tugas

Leader : Rendra Novianto

Dengan uraian tugas :

1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas bermain


sebelum kegiatan dimulai.
2. Memberikan motivasi kepada anggota untuk aktif dalam kelompok
bermain puzzle.
3. Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib.
4. Menetralisir apabila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5. Menjelaskan permainan.

VI.4.3 Co Leader dan Uraian Tugas

Co Leader : Rossi Mulyo Handayani

Dengan uraian tugas :

1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas anak.


2. Membantu leader dalam memimpin permainan.
3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
4. Memberikan reward bagi anggota kelompok yang menyelesaikan perintah
dengan tepat.
VI.4.4 Fasilitator dan Uraian Tugas

Perawat : Widi Astuti, Yayang Reni Haryani, Yulia Siska


Pratiwi, Ricky Naufaldi

Dengan uraian tugas :

1. Memfasilitasi anak yang kurang aktif.


2. Memberikan stimulus pada anggota kelompok.
3. Berperan sebagai role play bagi anak selama kegiatan.

VI.4.5 Observer dan Uraian Tugas

Observer :

Dengan uraian tugas :


1. Mengobservasi dan mencatat jalannya proses kegiatan.
2. Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok.
3. Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out.

VI.5 Langkah-langkah

VI.5.1 Persiapan (terapis dan anak)

a. Memilih anak dengan usia perkembangan yang sama.


b. Membuat kontrak dengan anak/keluarga.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

VI.5.2 Proses

Pada tahap ini terapis melakukan

1. Orientasi
a. Memberikan slam terapeutik : salam dari terapis
Perkenalan nama dan panggilan semua terapis
Menanyakan nama dan panggilan anak
b. Evaluasi atau validasi : menanyakan perasaan anak saat ini
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan.
 Menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika ada anak yang meninggalkan kegiatan harus meminta izin
terlebih dahulu kepada terapis.
b) Lama kegiatan 60 menit
c) Anak mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Tahap Kerja
Terapis menjelaskan permainan
a. Terapis memberikan puzzle kepada anak
b. …………Tinggal dilanjutkan…………..
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan anak setelah mengikuti TAB
2) Memberi pujian atas keberhasilan anak
3) Memberi reward kepada anak
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan anak melatih mengenal benda-benda lain saat
dirumah.
2) Memasukkan kegiatan bermain pada jadwal kegiatan harian anak.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut sesuai perkembangan usia anak.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
3) Atau mengakhiri kegiatan/terminal.
d. Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAB berlangsung, khususnya pada
tahap kerja, untuk menilai kemampuan anak untuk melakukan TAB.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan anak sesuai dengan tujuan
TAB. Evaluasi kemampuan anak mengenal bentuk benda pada TAB di
dokumentasikan pada formulir evaluasi sebagai berikut :

PEDOMAN OBSERVASI ANAK DALAM TAK

….. table……..

Petunjuk

1. Tulis nama benda pada kolom nama benda.


2. Tiap anak diberi penilaian dalam kemampuan.menyebutkan benda, mengenal bentuk
huruf dan angka sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, meningkatkan kemampuan
dan kreatifitas, meningkatkan keterampilan anak
3. Dokumentasi kemampuan yang dimiliki anak pada catatan proses keperawatan anak.

VII. ATURAN MAIN


Tata tertib :
1. Anak bersedia mengikuti TAB
2. Berpakaian bersih dan rapi
3. Anak tidak diperkenankan makan dan minum selama kegiatan TAB
4. Anak boleh meninggalkan ruangan ruangan sebelum tata tertib dibacakan
selama 5 menit, dan bila anak tidak kembali ke ruangan maka anak diganti
dengan peserta cadangan
5. Anak tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib dibacakan,
bila anak meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan setelah
dibujuk fasilitator, maka anak tersebut tidak dapat diganti oleh peserta
cadangan.
6. Anak hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
7. Anak yang ingin mengajukan pertanyaan mengangkat tangan terlebih dahulu
dan berbicara setelah dipersilahkan.
8. TAB berlangsung 60 menit dari pukul 08.30 sampai 09.30.

VIII. PROGRAM ANTISIPASI


1. Usahakan dalam keadaan terapeutik
2. Anjurkan pada terapis agar dapat menjaga perasaan anak, menahan diri untuk
mendesak atau menekan anak saat tidak bisa melakukan atau menempatkan
puzzle di tempatnya.
3. Bila anak yang direncanakan, tidak dapat hadir, maka diganti oleh cadangan
anak yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan dahulu kepada anak.
4. Bila anak tidak mentaati tata tertib, dibujuk dan jika tidak bisa dibujuk,
kegiatan TAB dihentikan.
5. Bila ada anak yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
membujuk, mengarahkan kembali dan mengganti gaya permainan, apabila
tidak bisa maka kegiatan dihentikan.
6. Bila anak pasif, leader memotivasi dibantu oleh perawat.

IX. ALAT BANTU


1. Puzzle
X. SETTING TEMPAT
a. terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. ruangan nyaman dan tenang
c. tempat dan denah

L CL
P
O

K A A
K

P
P
A
P A
Keterangan:
K K
L = Leader
CL = Co Leader
P = Perawat
A = Anak
O = Observer
K= Keluarga

XI. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat , atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan TAB, kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai