DISUSUN OLEH :
KELOMPOK B
DEXRI ALWAREF
DILA RAMITA
FEBI VEBIOLA
HIRSA NURSUARI SALFERA
INDRI SEPTIA
NADA KUMALA SARI
NINDI EKA WIJAYA
NURUL HUDA
PUTRI WAHYUNI
SOSKA YOLANDA
SUCI ANNISA YUNASDI
YUSTIKA NORA
2021/2022
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASAM URAT
A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan seorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Pada pencapaian umur lanjut ini, seorang akan mengalami beberapa perubahan
(Maryam, 2018). Perubahan yang terjadi diantaranya adalah penurunan kognitif.
Perubahan fungsi fisiologis yang akan berdampak pada kondisi fisik dan psikologis
mengakibatkan stres pada lansia. Salah satu upaya yang dapat diberikan kepada lansia
untuk menghadapi perubahan yang terjadi yaitu dengan cara melakukan terapi
aktivitas kelompok pada lansia (2018).
Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis)
Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang
menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik karena
asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang
melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat
didalam persendian (Wijayakusuma, 2006). Selain itu asam urat merupakan hasil
metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal, dan
2
beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin
yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringan (Sustrani, 2004).
Asam urat merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai pada laki-laki
usia antara 30-40 tahun, sedangkan pada wanita umur 55-70 tahun, insiden wanita
jarang kecuali menopause. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi asam urat
adalah makanan yang dikonsumsi, umunya makanan yang tidak seimbang (yaitu
asupan protein yang mengandung purin terlalu tinggi).
Berdasarkan data WHO tahun 2017 prevalensi astrithis gout didunia sebanyak
34,2% . gout arthritis sering terjadi di Negara maju seperti amerika. Prevelensi gout
arthritis sering terjadi di Negara maju seperti amerika. Prevelensi gout erthritis di
Negara amerika sebesar 26,3% dari total penduduk. Peninggatan kejadian gout arthritis
tidak hanya terjadi di Negara maju saja. Namun peningkatan juga terjadi di Negara
berkembang, salah satunya di Negara Indonesia. Hasil riskesdas tahun 2018 tercatat
bahwa prevelensi penyakit sendi di Indonesia berdasarkan wawancara diagnosis dokter
(7,3%). Seiring dengan bertambahnya umur, demikian juga yang didiagnosis dokter
prevelensi tertinggi pada umur lebih kurang 75 tahun atau (18,9%) prevalensi
berdasarkan umur yang didiagnosis dokter lebih tinggi pada perempuan (8,5%)
disbanding laki-laki (6,1%) menurut rikesdas 2018.
3
Kandungan senyawa alkaloid inqueninolin dalam jus sirsak berperan sebagai
analgesic.
Survey awal saat dilakukan di wisma (pantai cermin, gunung tigo, harau, dan
selasih) didapatkan lansia yang mengalami asam urat 10 orang dengan seluruh jumlah
lansia pada empat wisma tersebut 20 orang.
Mengingat asam urat sangat mudah menyerang lansia maka perlu dilakukan
penyuluhann terkait penatalaksanaan yaitu terapi jus sirsak untuk menurunkan kadar
asam urat pada lansia di PSTW sabai nan aluih sicincin.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan selama 1 x 30 menit , individu dapat
memahami serta mengerti tantang terapi jus sirsak untuk asam urat.
2. Tujuan Khusus
setalah diberikan pendidikan kesehtaan, diharapkan pasien :
a. Mengetahui pengertian asam urat
b. Mengetahui penyebab asam urat
c. Mengetahui tanda dan gejala asam urat
d. Mengetahui komplikasi asam urat
e. Mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
f. Mengetahui bagaimana penatalaksanaan mengatasi peningkatan kadar
asam urat
g. Mengetahui kandungan jus sirsak
h. Mengetahui manfaat jus sirsak
i. Mengetahui cara melakukan pembuatan jus sirsak
j. Mampu mendemonstrasikan jus sirsak
C. Pelaksanaan Kegiatan
Pokok Pembahasan : Terapi Jus Sirsak
Tempat : Aula Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin
1. Topik
Terapi Jus Sirsak Menurunakan kadar Asam Urat
2. Sub Pokok Bahasan
a. Mengetahui pengertian asam urat
b. Mengetahui penyebab asam urat
c. Mengetahui tanda dan gejala asam urat
d. Mengetahui komplikasi asam urat
e. Mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
f. Mengetahui bagaimana penatalaksanaan mengatasi peningkatan kadar
asam urat
g. Mengetahui kandungan jus sirsak
h. Mengetahui manfaat jus sirsak
i. Mengetahui cara melakukan pembuatan jus sirsak
j. Mampu mendemonstrasikan jus sirsak
5
6. Materi (terlampir)
7. Pengorganisasian
Moderator : Nada Kumala Sari
Presenter : Hirsa Nursuari Salfera
Fasilitator :
- Dexri Alwaref
- Dila Ramita
- Indri Septia
- Nindi Eka Wijaya
- Nurul Huda
- Putri Wahyuni
- Soska Yolanda
- Suci Annisa Yunasdi
- Yustika Nora
Obsever : Febi Vebiola
8. Uraian tugas
1) Tugas Moderator
Perkenalkan diri dan anggota kelompok.
Mengkoordinasikan semua kegiatan.
Menjelaskan topic, kontrak waktu dan tujuan kegiatan.
Mengarahkan jalannya kegiatan.
Memberi audience kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat.
Menyimpulkan kegiatan.
2) Tugas Presenter
Menyusun rencana kegiatan SAP.
Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audience.
Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan
6
umpan balik
3) Tugas Fasilitator
Memotivasi audience untuk berperan aktif selama kegiatan.
Memfasilitasi dalam kegiatan.
Membuat dan menjalankan absensi kegiatan.
4) Tugas Observer
Mengamati jalannya kegiatan.
Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung.
Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
7
3. Penguraian tempat
Keterangan :
: Observer
: Moderator
: Media
: Presenter
: Fasilitator
: klien/ peserta
4. Kegiatan Penyuluhan
8
Pelaksanaan Inti a. Menanggapi dan
30 menit a. Menggali pengetahuan menjelaskan pengertian
pengertian asam urat asam urat
b. Memberikan b. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
c. Menjelaskan pengertian c. Memperhatikan dan
asam urat mendengarkan penyaji
d. Menggali pengetahuan d. Menanggapi dan
penyebab asam urat menjelaskan penyebab
e. Memberikan asam urat
reinforcement positif e. Menanggapai respon
f. menjelaskan penyebab positif
asam urat f. Memperhatikan dan
g. menggali pengetahuan mendengarkan penyaji
tanda dan gejala asam g. Menanggapi dan
urat menjelaskan tanda dan
h. Memberikan gejala asam urat
reinforcement positif h. Menanggapai respon
i. menjelaskan tanda dan positif
gejala asam urat i. Memperhatikan dan
j. menggali pengetahuan mendengarkan penyaji
komplikasi asam urat j. Menanggapi dan
k. Memberikan menjelaskan komplikasi
reinforcement positif asam urat
l. Menjelaskan komplikasi k. Menanggapai respon
asam urat positif
m. Menggali pengetahuan l. Memperhatikan dan
yang boleh dimakan dan mendengarkan penyaji
tidak boleh dimakan m. Menanggapi dan
pada pasien asam urat menjelaskan yang boleh
n. Memberikan dimakan dan tidak boleh
9
reinforcement positif dimakan
o. Menjelaskan apa yang n. Menanggapai respon
boleh dan tidak boleh positif
dimakan pada pasien o. Memperhatikan dan
asam urat mendengarkan penyaji
p. Menggali pengetahuan p. Menanggapi dan
penatalaksanaan asam menjelaskan
urat penatalaksanaan asam
q. Memberikan urat
reinforcement positif q. Menanggapai respon
r. Menjelaskan positif
penatalaksanaan asam r. Memperhatikan dan
urat mendengarkan penyaji
s. Menggali pengetahuan s. Menanggapi dan
kandungan jus sirsak menjelaskan kandungan
t. Memberikan jus sirsak
reinforcement positif t. Menanggapai respon
u. Menjelaskan kandungan positif
jus sirsak u. Memperhatikan dan
v. Menggali pengetahuan mendengarkan penyaji
manfaat jus sirsak v. Menanggapi dan
w. Memberikan menjelaskan manfaat jus
reinforcement positif sirsak
x. Menjelaskan manfaat w. Menanggapai respon
jus sirsak positif
y. Menjelaskan cara x. Memperhatikan dan
melakukan pembuatan mendengarkan penyaji
jus sirsak y. Menanggapi dan
z. Mendemonstrasikan menjelaskan cara
cara pembuatan jus melakukan pembuatan
sirsak jus sirsak
10
z. Mananggapi demonstrasi
cara pembuatan jus
sirsak
Tanya jawab a. Membuka pertanyaan a. Berpartisipasi
10 menit dalam bertanya
b. Menjawab pertanyaan b. Menanggapi
jawaban
pertanyaan
Penutup a. Menyimpulkan bersama- a. Memperhatikan dan
9. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
2) Evaluasi Proses
3) Evaluasi Hasil
12
LAMPIRAN MATERI
A. Konsep Penyakit Asam Urat
1. Pengertian
Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout
artritis) Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler
terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan
gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan
tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat
timbunan atau defosit kristal asam urat didalam persendian (Wijayakusuma,
2006). Selain itu asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari
pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis
sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang
seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringan (Sustrani, 2004).
Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam
setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata
lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita
memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam
tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga
dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau
karena penyakit tertentu (Hidayat, 2007)
Pada laki-laki, nilai normal asam urat berada di kisaran 3,4-7,0 mg/dl.
Sedangkan pada perempuan dan anak-anak yaitu kisarannya di angka 2,4 mg.dl
dan 2,0-5,5 mg/dl. Bila melebihi angka 6,0 mg/dL pada wanita dan 7,0 mg/dL
pada pria, disebut dengan hiperurisemia.
2. Etiologi
Secara garis besar penyebab terjadinya Gout Arthritis disebabkan oleh
faktor primer dan faktor sekunder, faktor primer 99% nya belum diketahui
(Idiopatik). Namun, diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan
faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
13
mengakibatkan peningkatan produksi Asam Urat atau bisa juga disebabkan
oleh kurangnya pengeluaran Asam Urat dari tubuh.
3. Tanda dan Gejala
Terdapat empat stadium perjalanan klinis Gout Arthritis yang tidak
diobati (Nurarif, 2015) diantaranya:
1) Stadium pertama adalah Hiperurisemia Asimtomatik. Pada stadium ini
Asam Urat serum meningkat dan tanpa gejala selain dari peningkatan Asam
Urat serum.
2) Stadium kedua Gout Arthritis Akut terjadi awitan mendadak
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki
dan sendi Metatarsofalangeal.
3) Stadium ketiga setelah serangan Gout Arthritis Akut adalah tahap
Interkritikal. Tidak terdapat gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat
berlangsung dari beberapa bulan sampai tahun. Kebanyakan orang
mengalami serangan Gout Arthritis berulang dalam waktu kurang dari 1
tahun jika tidak diobati.
4) Stadium keempat adalah tahap Gout Arthritis Kronis, dengan timbunan
Asam Urat yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak
dimulai. Peradangan Kronis akibat Kristal-kristal Asam Urat
mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku juga pembesaran dan penonjolan
sendi.
14
5. Yang boleh dikonsumsi dan tidak dikonsumsi oleh penderita asam urat
Makanan yang boleh dikonsumsi : Salmon, tuna, lobster, kacang merah,
kacang hijau, tauge dan bayam
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi : jeroan seperti hati, jantung dan
ampela, makanan laut, termasuk kerang, udang dan teri, daging merah seperti
daging sapi, kambing, dan domba, daging olahan, minuman manis seperti soda
dan jus buah dan minuman yang mengandung alcohol
6. Penatalaksanaan
Menurut (nurarif dan kusuma,2016)ada 3 tahapan dalam terapi penyakit :
a) Mengatasi serangan akut
b) Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan Kristal asam
urat pada jaringan, terutama persendian.
c) Terapi pencegahan menggunakan terapi hipernurisemia
15
c) Kalium
Kalium Buah sirsak yang mengandung kalium akan menolong Anda
menjaga otot tubuh, mengendalikan tekanan darah dan juga menjaga
kesehatan tulang.
d) Vitamin C
Vitamin C ini dikenal akan manfaatnya ebagai antioksidan.
Antioksidan inilah yang nantinya akan berperan pentinng dalam
menjaga kesehatan tubuh. Antioksidan tersebut pun yang berfugnsi
dalam melawan bermacam-macam penyakit.Ibu hamil dan menyusui
disarankan untuk mencukupi kebutuhan Vitamin C sesuai anjuran yang
disarankan, yaitu sebanyak 80 mg per hari untuk ibu hamil di usia 18
dan lebih muda, dan sebanyak 85 mg per hari untuk wanita hamil usia
19 tahun dan lebih tua.
Sedangkan untuk ibu menyusui usia 18 dan lebih muda
sebanyak 115 mg per hari, dan ibu menyusui usia 19 ke atas sekitar 120
mg per hari. Vitamin C yang terkandung pada beberapa multivitamin
berada dalam bentuk asam askorbat atau bentuk esternya. Menurut
dunia medis standar dosis vitamin C yang dikonsumsi penderita asam
lambung perharinya hanya 3-10 mg/KgBB/hari.
e) Air
Air yang terkandung dalam buah sirsak sekitar 183 gram dan bisa
menjaga tubuh kita dari dehidrasi.
16
Di Indonesia nama Sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu
ZuurZak yang artinya kantong yang rasanya asam. Setelah air,
kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat.
Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi
(glukosa dan fruktosa) dengar kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan
gula total.
Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin
C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C
per orang per hari (yaitu 60 mg) telah dapat dipenuhi hanya dengan
mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Mineral yang cukup
dominan adalah fosfor dan kalsium, masingmasing sebesar 27 dan 14
mg per 100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan
massa tulang sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat
serta menghambat osteoporosis. Keunggulan sirsak terletak pada kadar
sodium (natrium) yang rendah (14 mg per 100 g), tetapi tinggi potasium
(kalium), yaitu 278 mg per 100 g. Selain komponen gizi, buah sirsak
juga sangat kaya akan komponen nongizi. Salah satu di antaranya
adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai
3,3 g per 100 g daging buah
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jus buah dan sayur
a. Buah dan sayur harus segar
Bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang
lengkap dibandingkan dengan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan
yang telah dimasuk akan kehilangan 30-80% kandungan gizinya.
b. buah dan sayur matang optimal
buah dan sayuran yang digunakan untuk membuat jus
hendaknya mempunyai tingkat kematangan yang optimal, tetapi jangan
sampai lewat matang. Banyak zat gizi yang belum terbentuk sempurna
selama buah belum matang
c. buah dan sayur dicuci terlebih dahulu
17
buah dan sayuran yang akan digunakan untuk pembuatan jus
harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan residu
peptisida yang mungkin terdapat pada buah dan sayuran. Namun, perlu
juga diperhatikan agar proses pemotongan dilakukan setelah pencucian,
jangan sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat gizi, terutama
vitamin larut air tidak ikut terhubung pada saat pencucian
d. jus segera diminum setelah dibuat
jus yang dibuat hendaknya langsung dikonsumsi. Hal ini
menghindari berkurangnya zat gizi yang terdapat dalam buah dan
sayuran. Seperti diketahui, buah dan sayuran merupakan vitamin dan
mineral, terutama vitamin C dan bahan-bahan
Cara-cara membuat jus sirsak
Bahan-bahan :
Buah sirsak, pilih yang telah matang sempurna (100 gram)
Gula pasir 1 sendok teh, pilih gula yang rendah kalori agar tidak
rusak kandungan dari sirsaknya
Air matang 200 cc
Cara membuat :
Kupas sirsak dari kulitnya dan pisahkan daging buah dari
bijinya. Sirsak yang digunakan sebanyak 100 gram
Masukkan dalam blender
Tambahkan air matang 200 cc
Tambahkan gula pasir 1 sendok teh
Proseslah hingga halus
Tuang kedalam gelas
Jus siap dihidangkan
Proses pembuatannya : sediakan alat dan bahan seperti blender, masukkan 100
gram daging buah sirsak lalu tambahan air mineral 200cc kemudian ditambhakan gula
satu sendok makan dan dihaluskan. Tuangkan kedalam gelas kemudian diminum 2 kali
sehari pagi dan sore.
18
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, Iskandar, (2013). Rematik dan Asam Urat, Jakarta : Buana Ilmu
Aminah, Mia SIti, (2012), Tumpas Penyakit Asam Urat Lebih Aman. Jakarta : Dunai Sehat
Yobel,sosilo. Jurnal Ners Lentera, Vol. 7, No. 1 Maret 2019. Pengaruh pemberian jus sirsak
terhadap kadar asam urat pada lansia di pumpungan IV RT 03 RW 02 Kecamatan Sukolilo
Surabaya.
Yantina, Yuli.Vol 10, No 1 Januari 2016 : 32-35. Pengeruh pemberian jus sirsak terhadap
penurunan kadar asam urat di dusun III Taqwasari Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
19