Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ TEKNIK RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN TEKANAN


DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK B

DEXRI ALWAREF
DILA RAMITA
FEBI VEBIOLA
HIRSA NURSUARI SALFERA
INDRI SEPTIA
NADA KUMALA SARI
NINDI EKA WIJAYA
NURUL HUDA
PUTRI WAHYUNI
SOSKA YOLANDA
SUCI ANNISA YUNASDI
YUSTIKA NORA

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

2021/2022

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN TEKANAN


DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

MELALUI MEDIA ZOOM

A. Latar Belakang

Lanjut usia merupakan seorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun. Pada pencapaian umur lanjut ini, seorang akan mengalami beberapa
perubahan (Maryam, 2018). Perubahan yang terjadi diantaranya adalah
penurunan kognitif. Perubahan fungsi fisiologis yang akan berdampak pada
kondisi fisik dan psikologis mengakibatkan peningkatan tekanan darah dan
stres pada lansia. Salah satu upaya yang dapat diberikan kepada lansia untuk
menghadapi perubahan yang terjadi yaitu dengan cara melakukan
memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk mengatasi
perubahan atau masalah yang dialami lansia.

Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak serta


terganggunya kelancaran dari pembuluh darah. Proses penuaan adalah siklus
kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya fungsi organ
tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai
serangan penyakit yang menyebabkan kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler, pernafasan, pencernaan dan lain sebagainya. Hal tersebut
disebabkan oleh seiring bertambahnya usia sehingga terjadi perubahan dalam
struktur dan fungsi sel, jaringan serta sistem organ. Perubahan tersebut pada
umumnya berpengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada activity daily living lansia.

Proses akhir perkembangan yang terjadi pada lansia ditandai dengan


menurunnya fungsi imun tubuh termasuk penurunan sistem kardiovaskuler.
Salah satu masalah yang dihadapi lansia pada penurunan fungsi
kardiovaskuler adalah hipertensi (Silwanah,dkk,2020)
2
Hipertensi merupakan suatu penyakit tidak menular (PTM), hipertensi
itu sendiri adalah tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih
dari 90 mmHg. Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan elastisitas
dinding aorta, penebalan dinding katup jantung yang menyebabkan
menurunnya kemampuan memompa jantung, kehilangan elastisitas pembuluh
perifer.

World Health Oragnization (WHO), menyatakan bahwa terjadi


pengingkatan jumlah orang yang menderita hipertensi atau tekanan darah
tinggi dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliyar pada tahun 2008.
Diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2020 sekitar 1,56 miliyar
orang dewasa akan hidup dengan hipertensi.(Silwanah,dkk, 2020). Menurut
American Heart Assocation (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas
20 tahun dan menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta
jiwa , namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebab nya.
Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama terjadi di negara
berkembang pada tahun 2025, dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000.
Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 1,15 miliyar kasus di tahun 2025
(Solon,dkk, 2019)

Berdasarkan data WHO, diperkirakan 1,13 miliar orang menderita


hipertensi. Diperkirakan sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah
tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi 1,56 miliyar penduduk
di seluruh dunia. Hasil riskesdas Indonesia tahun 2018 menunjukkan sebagian
besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari
hasil pengukuran tekanan darah pada usia > 18 tahun ditemukan prevelensi
hipertensi di Indonesia sebesar 34,1% dimana hanya 7,2% penduduk yang
sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 8,8% kasus yang minum
obat hipertensi (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018).

Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk


menurunkan hipertensi yaitu terapi relaksasi benson. Terapi relaksasi benson

3
merupakan salah satu terapi non farmakologi yang menggunakan metode
relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat
menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien
mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi.

Cara kerja teknik relaksasi benson sehingga bisa menurunkan tekanan


darah yaitu saat melakukan teknik relaksasi berfokus pada kata ataupun
kalimat dengan ritme teratur yang di sertasi dengan sikap pasrah kepada
Tuhan Yang Maha Esa sambil menarik nafas dalalm. Pernafasan panjang akan
memberikan energi yang cukup, karena pada menghembuskan nafas
mengeluarkan CO2 dan pada saat menghirup mendapatkan O2 yang sangat
membantu tubuh untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan
jaringan otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia). Pada saat keadaan
relaksasi menyebbakan penurunan rangsangan emosional dan penurunan
rangsangan pada area pengatur fungsi kardiovaskuler seperti hipotalamus
posterior yang akan menurunkan tekanan darah.

Survey awal yang dilakukan maka didapatkan 9 dari 12 lansia


mengalami hipertensi. Dan saat diwawancarai hal yang dilakukan lansia untuk
mengatasi hipertensinya adalah dengan meminum obat oral amlodipine dan
lansia juga tidak mengetahui dan belum pernah melakukan terapi relaksasi
benson. Oleh karena itu, kelompok B tertarik untuk melakukan penyuluhan
tentang teknik relaksasi benson untuk membantu menurunkan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai terapi non farmakologis.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan selama 1 x 30 menit, individu
dapat memahami dan mengaplikasikan teknik relaksasi benson untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
4
2. Tujuan Khusus
setalah diberikan pendidikan kesehtaan, diharapkan pasien :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui komplikasi hipertensi
e. Mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada
penderita hipertensi
f. Mengetahui bagaimana penatalaksanaan mengatasi hipertensi
g. Mengetahui pengertian teknik relaksasi benson
h. Mengetahui manfaat relaksasi benson
i. Mengetahui cara melakukan teknik relaksasi benson
j. Mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi benson

C. Pelaksanaan Kegiatan
Pokok Pembahasan : Teknik relaksasi benson

Sub Topik : Langkah-Langkah relaksasi benson

Hari/Tanggal : Jumat, 5 November 2021

Waktu : 09.30- 10.30 WIB

Tempat : Via Zoom

1. Topik
Teknik relaksasi benson untuk menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi
2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
5
e. Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada penderita
hipertensi
f. Penatalaksanaan mengatasi hipertensi
g. Pengertian teknik relaksasi benson
h. Manfaat relaksasi benson
i. Cara melakukan relaksasi benson
3. Sasaran dan target
Audience Lansia yang mengikuti penyuluhan via zoom yang sedang
berada di tempat tinggal masing-masing.
4. Metode
 Ceramah
 Demonstrasi
 Diskusi dan tanya jawab
5. Media dan alat
 Leaflet
 Laptop/ HP/ PC (Media Zoom)
6. Materi (terlampir)
7. Pengorganisasian
 Moderator : Suci Annisa Yunasdi
 Presenter : Febi Vebiola
 Fasilitator :
- Dexri Alwaref
- Hirsa Nursuari Salfera
- Indri Septia
- Nada Kumala Sari
- Nindi Eka Wijaya
- Nurul Huda
- Putri Wahyuni
- Soska Yolanda

6
- Yustika Nora
 Observer : Dila Ramita

8. Uraian tugas
1) Tugas Moderator
 Perkenalkan diri dan anggota kelompok.
 Mengkoordinasikan semua kegiatan.
 Menjelaskan topic, kontrak waktu dan tujuan kegiatan.
 Mengarahkan jalannya kegiatan.
 Memberi audience kesempatan bertanya dan mengemukakan
pendapat.
 Menyimpulkan kegiatan.
2) Tugas Presenter
 Menyusun rencana kegiatan SAP.
 Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
 Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan
kepada audience.
 Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
3) Tugas Fasilitator
 Memotivasi audience untuk berperan aktif selama kegiatan.
 Memfasilitasi dalam kegiatan.
 Membuat dan menjalankan absensi kegiatan.
4) Tugas Observer
a. Mengamati jalannya kegiatan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung.
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

7
3. Penguraian Penyuluhan Via Zoom

Keterangan :
: Observer
: Moderator
: Media (Zoom)
: Presenter
: Fasilitator
: klien/ peserta

4. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan audience


kegiatan
dan waktu

Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab salam


(5 menit) b. Memperkenalkan b. Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing
c. Melakukan kontrak c. Menyepakati kontrak
waktu, tempat dan
bahasa
d. Menjelaskan tujuan d. Mendengarkan
penyuluhan dengan seksama

8
e. Evaluasi dan validasi e. Menjawab atau
memberikan respon
positif pertanyaan.

Pelaksanaan Inti
(30 menit) a. Menggali pengetahuan a. Menanggapi dan
pengertian hipertensi menjelaskan
pengertian hipertensi
b. Memberikan b. Menanggapi respon
reinforcement positif positif
c. Menjelaskan pengertian c. Memperhatikan dan
hipertensi mendengarkan
penyaji
d. Menggali pengetahuan d. Menanggapi dan
penyebab hipertensi menjelaskan
penyebab hipertensi
e. Memberikan e. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
f. menjelaskan penyebab f. Memperhatikan dan
hipertensi mendengarkan
penyaji
g. menggali pengetahuan g. Menanggapi dan
tanda dan gejala menjelaskan tanda
hipertensi dan gejala hipertensi
h. Memberikan h. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
i. menjelaskan tanda dan i. Memperhatikan dan
gejala hipertensi mendengarkan

9
penyaji
j. menggali pengetahuan j. Menanggapi dan
komplikasi hipertensi menjelaskan
komplikasi hipertensi
k. Memberikan k. Menanggapi respon
reinforcement positif positif
l. Menjelaskan l. Memperhatikan dan
komplikasi hipertensi mendengarkan
penyaji
m. Menggali pengetahuan m. Menanggapi dan
yang boleh dimakan menjelaskan yang
dan tidak boleh boleh dimakan dan
dimakan pada pasien tidak boleh dimakan
hipertensi pada pasien hipertensi
n. Memberikan n. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
o. Menjelaskan apa yang o. Memperhatikan dan
boleh dan tidak boleh mendengarkan
dimakan pada pasien penyaji
hipertensi
p. Menggali pengetahuan p. Menanggapi dan
penatalaksanaan menjelaskan
hipertensi penatalaksanaan
hipertensi
q. Memberikan q. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
r. Menjelaskan r. Memperhatikan dan
penatalaksanaan mendengarkan
hipertensi penyaji
s. Menggali pengetahuan s. Menanggapi dan
10
teknik relaksasi benson menjelaskan teknik
relaksasi benson
t. Memberikan t. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
u. Menjelaskan teknik u. Memperhatikan dan
relaksasi benson mendengarkan
penyaji
v. Menggali pengetahuan v. Menanggapi dan
manfaat teknik menjelaskan manfaat
relaksasi benson teknik relaksasi
benson
w. Memberikan w. Menanggapai respon
reinforcement positif positif
x. Menjelaskan manfaat x. Memperhatikan dan
teknik relaksasi benson mendengarkan
penyaji
y. Menjelaskan cara y. Menanggapi dan
melakukan teknik menjelaskan cara
relaksasi benson melakukan teknik
relaksasi benson
z. Mendemonstrasikan z. Mendemonstrasi cara
cara melakukan teknik teknik relaksasi
relaksasi benson benson
Tanya a. Membuka pertanyaan a. Berpartisipasi dalam
jawab (10 bertanya
menit) b. Menjawab pertanyaan b. Menanggapi jawaban
pertanyaan
Penutup a. Menyimpulkan a. Memperhatikan dan

5 menit bersama-sama mendengarkan


b. Mengucapkan terima b. Memperhatikan dan
11
kasih mendengarkan
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
penutup

9. Evaluasi

1) Evaluasi Struktur

a. Struktur pengorganisasian diharapkan sesuai dengan yang


direncanakan

b. Setting tempat diharapkan sesuai dengan yang direncanakan.

c. Tempat dan media diharapkan sesuai dengan yang direncanakan.

2) Evaluasi Proses

a. Peran dan tugas mahasiswa diharapkan sesuai dengan


perencanaan.

b. Waktu sesuai diharapkan sesuai dengan yang direncanakan.

c. Selama kegiatan berlangsung audiens diharapkan mengikuti dari


awal hingga akhir kegiatan.

d. Selama kegiatan berlangsung audiens diharapkan berperan aktif.

3) Evaluasi Hasil

a. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu


menyebutkan pengertian hipertensi
b. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan penyebab hipertensi
c. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

12
d. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan komplikasi hipertensi
e. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
pada penderita hipertensi
f. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan bagaimana penatalaksanaan untuk menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi.
g. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan pengertian teknik relaksasi benson
h. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan manfaat teknik relaksasi benson
i. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
menyebutkan cara melakukan teknik relaksasi benson
j. Sebanyak 75% peserta yang hadir diharapkan mampu
mendemonstrasikan teknik relaksasi benson

13
LAMPIRAN MATERI
A. Konsep Penyakit Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas nirmal yang menyebabkan
terjadinya peningkatan angka morbiditas (kesakitan) dan angka mortalitas
(kematian) (Aspiani, 2014).

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140


mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya (Amin & Hardhi 2015).

2. Penyebab hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
a. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan,
hiperaktivitas saraf simpatis system rennin. Antigiotensin dan
peningkatan Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan
resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.

b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom
cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

3. Tanda dan gejala hipertensi


Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
a. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
b. Sering gelisah

14
c. Wajah merah
d. Tengkuk terasa pegal
e. Mudah marah
f. Telinga berdengung
g. Sukar tidur
h. Sesak napas
i. Rasa berat ditengkuk
j. Mudah lelah
k. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur Mimisan ( keluar darah
dari hidung)

4. Komplikasi hipertensi
a. Penyakit jantung koroner
b. Stroke
c. gagal ginjal kronik
d. retinopati

5. Makanan yang diperbolehkan untuk pasien hipertensi


a. Sayuran hijau
b. Yogurt
c. Kentang
d. Ikan
e. Wortel
Makanan yang tidak dianjurkan pada pasien hipertensi
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi. Makanan tersebut
dilarang karena dapat memicu penyakit darah tinggi dan jantung.
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium seperti
biskuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin. Selain pemicu
hipertensi semakin parah makanan tersebut juga menjadi penyebab
penyakit kanker.
15
c. Makanan dan minuman dalam kaleng misalnya sarden, sosis, kornet,
sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink. Makanan olahan
dalam kaleng tak hanya meningkatkan risiko hipertensi, tetapi juga
memicu obesitas dan penyakit kardiovaskular.
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayuran atau buah-
buahan, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai
kacang). Makanan yang diawetkan seperti yang disebutkan dapat
meningkatkan tekanan darah.
e. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi atau
kambing, kuning telur, kulit ayam). Makanan yang sudah disebutkan
tersebut mengandung lemak jenuh yang bisa memperparah penyakit
hipertensi.
f. Bumbu-bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium. Makanan yang mengandung garam dapat merusak
pembuluh darah dan arteri dalam jantung sehingga bisa
meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
g. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Alkohol juga berpotensi merusak dinding arteri sehingga bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung. Kebiasaan mengonsumsi
alkohol bagi pengidap tekanan darah tinggi bisa menyebabkan
berbagai masalah kesehatan yang lebih serius.

6. Penatalaksanaan hipertensi
a. Penatalaksanaan hipertensi terbagi menjadi dua yaitu Penatalaksanaan
farmakologi dan non- farmakologi. Penatalaksanaan non- farmakologi
yang dapat dilakukan yaitu dengan cara modifikasi gaya hidup,
pengurangan berat badan, pembatasan natrium, modifikasi diet lemak,

16
olahraga pembatasan alkohol , menghentikan kebiasaan merokok, dan
teknik relaksasi.
b. Terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan untuk penderita
hipertensi yaitu dengan menggunakan hipnoterapi, massage, musik dan
slow deep breathing atau relaksasi benson, terapi bekam.

B. KONSEP TEKNIK RELAKSASI BENSON


2. Pengertian terapi relaksasi benson
Relaksasi Benson merupakan relaksasi menggunakan teknik pernapasan yang
biasa digunakan di rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri atau
mengalami kecemasan. Dan, pada relaksasi Benson ada penambahan unsur
keyakinan dalam bentuk kata-kata yang merupakan rasa cemas yang sedang
pasien alami. Kelebihan dari latihan teknik relaksasi dibandingkan teknik
lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan tidak ada efek samping apapun
(Solehati & Kosasih, 2015).

3. Manfaat terapi relaksasi benson


Manfaat terapi relaksasi Benson ini adalah melegakan stress untuk penyakit
darah tinggi, penyakit jantung, susah tidur, sakit kepala akibat peningkatan
tekanan darah, membantu orang menjadi rileks dan dapat memperbaiki berbagai
aspek kesehatan fisik, serta membantu individu untuk mengontrol diri dan
memfokuskan perhatian sehingga dapat mengambil respon yang tepat saat pada
kondisi yang menegangkan (Tommy, 2017)

4. Langkah-langkah terapi relaksasi benson


a. Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman.
b. Instruksikan pasien memejamkan mata dan instruksikan pasien agar
tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari ujung kaki sampai
dengan otot wajah dan rasakan rileks.

17
c. Instruksikan agar pasien menarik nafas dalam lewat hidung, tahan 3
detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan doa
atau kata yang sudah dipilih.
d. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan doa atau kata-kata yang diucapkan.
e. Lakukan selama kurang lebih 10 menit.
f. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup
mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan. (Atmojo et
al., 2019)

18
DAFTAR PUSTAKA

Setyaningsih, W., Karim, U., Zakiyah, Z., & Novitasari, L. (2020). Hidup Sehat Bagi
Lansia Pada Era New Normal Pandemik Covid-19 (Issue 011941078).
http://repository.binawan.ac.id/1067/1/LAPORAN AKHIR PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT 2020.pdf
Puteh, M. (2015). Pengobatan (penatalaksanaan) Hipertensi. 75–90.
http://eprints.ums.ac.id/36784/6/BAB II.pdf
Atmojo, J. T., Putra, M. M., Astriani, N. M. D. Y., Dewi, P. I. S., & Bintoro, T.
(2019). Efektifitas Terapi Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 641–650.
https://doi.org/10.37341/interest.v8i1.117
Tommy, L. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Skala Nyeri Pasien
Fraktur. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 5(1), 1–10.

19

Anda mungkin juga menyukai