Anda di halaman 1dari 45

IMPLIKASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHADAP PENDIDIKAN

PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Fisik : 1.Perubahan Ukuran Tubuh 2.Perubahan Proporsi Tubuh 3.Ciri Kelamin yang utama 4.Ciri Kelamin yang kedua

Perubahan Fisik Selama Masa Remaja 1.Percepatan Pertumbuhan 2.Proses Kematangan Seksual

Keragaman Perubahan Proporsi Tubuh 1.Pengaruh Keluarga 2.Pengaruh Gizi 3.Gangguan Emosional 4.Jenis Kelamin 5.Status Sosial Ekonomi 6.Kesehatan 7.Pengaruh Bentuk Tubuh

Perkembangan Bakat Khusus Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)

Bakat :
Kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Bakat menurut Guilford


Dimensi Perseptual kepekaan penginderaan, perhatian, orientasi terhadap waktu, luasnya daerah persepsi, kecepatan persepsi Dimensi Psikomotor kecepatan gerak, ketelitian yang terdiri atas kecepatan statis dan kecepatan dinamis, koordinasi serta keluwesan Dimensi Intelektual faktor ingatan, faktor berpikir

Karakteristik anak berbakat

Faktor yang berpengaruh pada perkembangan bakat

langkah dalam menangani perkembangan bakat khusus


Mengembangkan situasi dan kondisi yang melibatkan dan memberi kesempatan bagi remaja Mengupayakan menumbuhkembangkan minat serta motif berprestasi tinggi Meningkatkan daya juang serta kegigihan pada diri remaja Mengembangkan pendidikan berdiferensisasi dengan kurikulum yang berdiferensiasi

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK INTELEGENSI

pengertian intelegensi
berasal dari bahasa latin intelligere yang berarti menyatukan satu sama lain. kemampuan untuk melakukan abstraksi serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bertindak dan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau situasi baru.

SensoriMotori

Praoperasional

Operasional Konkret

Operasional Formal

EN D

Antara 0-2 tahun segala perbuatan merupakan perwujudan dari proses pematangan aspek sensori motori tersebut interaksi anak dengan orang tuanya termasuk lingkungannya dilakukan melalui perasaan dan otot-ototnya

Antara 2-7 tahun Semua perbuatan rasionalnya tidak berdasarkan pikiran namun lebih cenderung mengandalkan perasaan Anak sangat bersifat egosentris Lebih banyak mengutamakan pandangannya sendiri

Antara 7-11 tahun Interaksinya dengan lingkungan sudah mulai berkembang dengan baik Dapat mengamati, menimbang, dan mengevaluasi pendapat dari pikiran-pikiran orang lain Sering kali anak lebih percaya terhadap katakata dari gurunya daripada orang tuanya

Operasional Formal
11 tahun ke atas Anak sudah dapat mewujudkan keseluruhan dari pekerjaannya yang merupakan hasil pemikiran logisnya Ada rasa ingin bebas, namun juga ada rasa ingin dilindungi

Intelegensi mengarah kepada kontak pada lingkungan dan kepada penyusunan pikiran Interaksi berupa interaksi timbal balik Proses dalam intelegensi Asimilasi Akomodasi

Menurut kelompok psikometrika radikal 90% ditentukan faktor hereditas 10% pengaruh lingkunganMenurut kelompok Menurut Kelompok Pedagogis radikal 15-20% faktor hereditas 80-85% pengaruh lingkungan

Kondisi psikologi yang perlu diciptakan

SOSIALISASI

PENYESUAIAN DIRI terhadap KEHIDUPAN SOSIAL

Hub antar manusia yang saling mebutuhkan

SOSIALISASI

Memajukan kehidupan bermasyarakatnya

Kehidupan Sosial REMAJA


Ditandai dg

Tahap menemukan jati diri dan kerabat

Faktor intelektual dan emosional

Membentuk kelompok
Sering mengalami

Tahap menemukan jati diri dan kerabat

Krisis identitas diri

Membentuk kelompok

Kel. Besar ( teman )

Kel. Kecil ( lawan jenis )

Dikendalikan oleh

Fak. Intelektual dan emosional

KELUARGA
KEMATANGAN
STATUS SOSIAL EKONOMI

PENDIDIKAN
KAPASITAS MENTAL

Punya pandangan

Remaja dalam perkembang an sosial

Kritis
Menyebabkan

Egosentris

Minimalisir

Egosentris

PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA

KETRAMPILAN SOSIAL

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN MENGHARGAIN DIRI SENDIRIAN DAN ORANG LAIN MEMBERI ATAU MENERIMA KRITIK BERTINDAK SESUAIN NORMA DAN ATURAN

BERHASIL : Dapat menyesuaikan diri Percaya diri Menerima dan memberi kritik

KETERAMPILAN SOSIAL
GAGAL : Sulit menyesuaikan diri Dikucilkan Kenakalan remaja Ganguan jiwa

Memberi anak waktu bermain dan bercanda dengan teman Tugas dan tanggung jawab Menciptakan keharmonisan dan demokrasi di keluarga

KETERAMPILAN SOSIAL

ASPEK YANG MENUNTUT


Keluarga Lingkungan Kepribadian Rekreasi Pergaulan dengan lawan jenis Pendidikan Persahabatan dan solidaritas kelompok Lapangan kerja Meningkatkan kemampuan diri

KELUARGA

HARMONIS Kepuasan psikis Ketrampilan sosial baik Mandiri Menerima kritik Kerjasama

Broken home
Tidak mendapat kepuasan psikis Ketrampilan sosial kurang Tidak menerima kritik Kurang bekerja sama

LINGKUNGAN
KENAL SEJAK DINI

MENGETAHUI LINGKUNGAN SOSIAL YANG LUAS

KEPRIBADIAN

KEPRIBADIAN

PENAMPILAN

REKREASI
REKREASI

Mendapat kesegaran fisik dan psikis Telepas dari rasa capek Menghilangkan rasa bosan Semangat baru Rileksasi

PERGAULAN DENGAN LAWAN JENIS

PERGAULAN DENGAN LAWAN JENIS

MENGIDENTIFIKASI SEX ROLE BEHAVIOR


(PERAN SESUAI GENDER)

PENDIDIKAN
Sekolah Keterampilan sosial Orang tua menjaga

Anak mengembangkan

Keterampilan sosial baik

PERSAHABATAN DAN SOLIDARITAS KELOMPOK


KELOMPOK

LAPANGAN KERJA
MEMAHAMI KETERAMPILAN SOSIAL LAPANGAN KERJA

SIAP KERJA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIRI


MEMAHAMI DIRI SENDIRI MAMPU MENGENDALIKAN DIRI

DAPAT MENERIMA KRITIK

MENINGKATKAN SOSIALISASI DAN SOLIDARITAS

IMPLIKASI PENGEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL REMAJA TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REMAJA ANAK-ANAK DAN DEWASA

PENCIPTAAN KELOMPOK SOSIAL REMAJA

MEMBERI RUANG KEPADA REMAJA UNTUK PRILAKU BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai