Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PSIKOLOGI POSEIDON

http://journal-psikologi.hangtuah.ac.id/index.php/jurnal1

KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN PADA REMAJA AKHIR DI KELUARGA


BESAR ANGKATAN DARAT
FATHER'S INVOLVEMENT IN PARENTING IN LATE YOUTH IN THE LARGE FAMILY OF
THE ARMY GENERAL
Vera Angliani Juwita, Prasetyo Adi Nugroho, Afini Freudwi Asri
Fakultas Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani
Info Artikel ABSTRAK
Sejarah artikel: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran ayah, yang berprofesi sebagai
Diterima 25 Desember 2018 tentara, dalam pengasuhan anak-anaknya yang berada pada usia remaja
Disetujui 16 Januari 2019 akhir. Berdasarkan lima komponen penyusun keterlibatan ayah dalam
pengasuhan yaitu aktifitas kedekatan yang positif, kehangatan dan
Dipublikasikan: 1 Maret 2019
ketanggapan, pengendalian, perlindungan tidak langsung, dan proses
tanggung jawab. Responden adalah mahasiswa sejumlah 112 orang.
Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif. Data diolah menggunakan
analisa statistik deskriptif dan inferensial, statistik non-parametrik: korelasi
Spearman, uji beda Mann-Whitney U dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 50% responden menilai keterlibatan ayah dalam
pengasuhan terkategori sedang, 38% terkategor itinggi dan 12% terkategori
rendah. Komponen tertinggi yang menyusun keterlibatan ayah adalah
pengendalian.

Kata kunci: keterlibatan ayah, profesi tentara, remaja akhir

ABSTRACT
This study aims to explain the role of father, who works as a soldier, in the care
of his children who are in their late adolescence. Based on five components
composing father involvement in parenting: positive engangement activities,
warmth and responsiveness, control, indirect care, and process responsibility,
then measurements were taken on 112 college students. This descriptive
quantitative research carried out data processing using descriptive and
inferential statistical analysis, especially for non-parametric statistics:
Spearman correlation, Mann-Whitney Uand Kruskal-Wallis. The results showed
that 50% of respondents rated the involvement of fathers in parenting as being
moderate, 38% categorized high and 12% categorized as low. The highest
component that composes father involvement is control.

Keywords: father’s involvement, army profession, late adolescent

Alamat korespondensi: p-ISSN: 2262-6863


Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad e-ISSN:2622-464x
Yani
JL. Terusan Jendral Sudirman, Po Box 148 Cimahi

26
PENDAHULUAN pada anak dengan ibu tunggal atau ibu
menikah (Howard dkk., 2006). Keterlibatan
Pengasuhan atau kegiatan ayah yang tinggi juga berasosiasi dengan
mengasuh anak merupakan hal yang lekat meningkatnya rasa penerimaan dari orang
dengan orang tua, ayah dan ibu. Brooks tua yang dirasakan oleh anak, sebuah
(2001), mendefinisikan pengasuhan faktor yang memainkan peranan penting
sebagai sebuah proses yang merujuk pada dalam perkembangan self-concept dan
serangkaian aksi dan interaksi yang self-esteem anak (Culp, Schadle, Robinson,
dilakukan orang tua untuk mendukung & Cup, 2000).
perkembangan anak. Proses pengasuhan
Adapun pada anak remaja, hasil
bukanlah sebuah hubungan satu arah,
penelitian menunjukkan bahwa masalah-
dimana hanya orang tua yang
masalah perilaku mereka dipengaruhi
mempengaruhi anak, namun lebih dari itu,
oleh tingkatan beragam keterlibatan ayah
pengasuhan merupakan proses interaksi
(Lamb & Tamis-Lemonda, dalam Goncy
antara orang tua dan anak yang
&van Dulmen, 2010). Sebagai contohnya,
dipengaruhi oleh budaya dan
keterlibatan sejumlah ayah ternyata
kelembagaan sosial di mana anak
menghasilkan anak-anak yang kurang
dibesarkan. Orang tua adalah seseorang
menunjukkan perilaku anti-sosial (Flouri&
yang mendampingi dan membimbing
Buchanan, 2002, dalam Goncy & van
semua tahapan pertumbuhan anak,
Dulmen, 2010) dan relasi yang dekat
merawat, melindungi, mengarahkan
antara orang tua – remaja menjadi factor
kehidupan baru anak dalam setiap
pencegah mereka mengembangkan
tahapan perkembangannya (Brooks, 2001).
perilaku kenakalan (Harris, Furstenberg,
Dapat dikatakan bahwa kegiatan
&Marmer, 1998, dalam Goncy & van
mengasuh anak bukanlah tugas yang
Dulmen, 2010). Semakin besar kuantitas
dimonopoli oleh ibu, tetapi ayah sekalipun
dan kualitas keterlibatan maupun
juga memiliki peran di dalam pengasuhan.
dukungan ayah mampu mengurangi
Peran ayah tidak lagi hanya terpusat pada
perilaku bermasalah remaja, seperti
pemenuhan kebutuhan ekonomi saja,
penggunaan obat terlarang, kenakalan,
melainkan juga dalam pengasuhan,
dan perilaku kekerasan (Zimmerman,
partisipasi dalam aktivitas anak,
Salem, & Notaro, 2000, dalam Goncy &
mengontrol kegiatan anak, hingga
van Dulmen, 2010). Pada beberapa tingkat
masalah Pendidikan anak (LeMonda&
usia, gender dan etnis, tingkat supervisi
Cabrera, 2002).
orang tua yang lebih tinggi berhubungan
Beberapa penelitian mengenai dengan rendahnya penggunaan alkohol
keterlibatan ayah pada pengasuhan anak pada remaja (Pilgrim, Schulenberg,
menunjukkan bahwa dukungan akademik O’Malley, Bachman, & Johnston, 2006,
dari ayah berhubungan positif dengan dalam Goncy& van Dulmen, 2010).
motivasi akademik anak remaja lelakinya Sedangkan, ketidak mampuan remaja
untuk belajar lebih giat di sekolah, untuk berhubungan atau membentuk
merasakan bahwa nilai-nilai mereka kelekatan yang aman dengan ayah
merupakan hal yang penting, dan untuk diprediksi meningkatkan penggunaan
menempatkan penghargaan yang tinggi alkohol pada remaja (Jones & Benda,
pada pendidikan (Alfaro, Umana-Taylor, & 2004, dalam Goncy & van Dulmen, 2010).
Bamaca, 2006). Kontak dengan ayah juga
Di Indonesia sendiri penelitian
berasosiasi dengan fungsi akademik dan
mengenai keterlibatan ayah dalam
sosio emosional yang lebih baik di sekolah
pengasuhan telah dilakukan beberapa kali.

27
Penelitian yang dilakukan oleh Syarifah, timbulpertanyaan mengenai bagaimana
dkk. (2012) pada remaja Sekolah dengan keterlibatan ayah yang berprofesi
Menengah Atas di Surabaya yang sebagai tentara. Hal ini mencakup
menyimpulkan bahwa semakin positif kesediaan ayah yang menjadi tantara
persepsi anak terhadap keterlibatan ayah untuk ikut terlibat dalam proses
maka semakin matang emosi anak pengasuhan dan ada tidaknya kekhasan
tersebut. Divo (2015) melakukan penelitian seorang tantara dalam hal penegakan
di Bandung dan Jatinangor Sumedang disiplin dalam pengasuhan anak.
yang menemukan bahwa remaja usia 12 Mengingat hasil penelitian sebelumnya
hingga 14 tahun di kota tersebut, oleh Tayo (2015), menunjukkan bahwa 56
menghayati keterlibatan ayah merupakan dari 138 ayah yang berprofesi sebagai
hal yang penting bagi mereka. Penelitian tantara menyatakan adanya pengaruh
Damayanti dan Nawangsari (2015), lingkungan pekerjaan sangat kuat dalam
menemukan bahwa terdapat hubungan dirinya, sehingga berpengaruh dalam
yang signifikan antara keterlibatan ayah mendidik anaknya di rumah. Keluarga
dengan kesejahteraan psikologis anak harus mengetahui tugas seorang prajurit,
pada remaja di sebuah Sekolah Menengah jika ada tugas yang memanggil, keluarga
Kejuruan di Surabaya. Penelitian lain harus bisa menerima bahwa tugas harus
mengenai keterlibatan ayah dalam didahulukan. Hal ini membuat waktu
pengasuhan seksual remaja di kebersamaan ayah dengan keluarga akan
Purwokerto, yang dilakukan oleh Setyawati berkurang.
dan Raharjo (2015) menemukan bahwa, Pengecekan data awal di lapangan,
keterlibatan ayah dalam pengasuhan melalui interview pada 5 responden
seksual remaja dapat dilakukan secara mahasiswa, didapatkan pernyataan bahwa
langsung dalam bentuk dialog, ke-5 responden merasakan kurangnya
memberikan aturan nasihat dan waktu berkomunikasi secara intensif
penanaman nilai moral dalam keluarga dengan ayah. Apalagi ketika ayah sedang
serta secara tidak langsung yaitu dengan mendapat penugasan khusus, baik di
membina hubungan yang baik di dalam dalam maupun di luar daerah. Kedisiplinan
keluarga serta relasi harmonis antara ayah yang diterapkan dalam pengasuhan
dan ibu. Sejumlah penelitian tersebut sangat ketat, sama halnya kedisiplinan
menunjukkan bahwa keterlibatan ayah pada instansi dimana ayah bekerja sebagai
pada pengasuhan anak usia remaja tentara. Proses pendisiplinan dengan
memberikan dampak yang positif bagi aturan yang ketat hingga hukuman fisik
anak. sudah biasa mereka terima dalam aktifitas
Pada rentang usia remaja akhir, para pengasuhan ayah sehari-hari. Di sisi lain,
remaja semestinya mampu mengurus ke-5 responden menyatakan masih
kehidupannya sendiri. Namun keterlibatan membutuhkan keterlibatan ayah dalam
ayah tetap diperlukan. Contohnya dalam membantu perkembangan mereka
menyelesaikan tugas perkembangan menuju masa dewasa.
identitas gender dan pemilihan karir. Penelitian ini melandaskan konsep
O’Neil dkk. Dalam Newman & Newman pengukuran dan pembahasannya pada
(2009) telah menjelaskan bahwa ayah kehadiran lima komponen penyusun
berperan sebagai contoh (role model), dan keterlibatan ayah yang disampaikan oleh
menjadi bagian factor keluarga, yang Lamb (2010), yaitu aktifitas kedekatan
mempengaruhi sosialisasi peran gender yang positif (positive engagement
dan proses pemilihan karir. Lalu, activities), kehangatan dan ketanggapan

28
(warmth and responsiveness), ini bicara tentang sejumlah kegiatan yang
pengendalian (control), perlindungan tidak dilakukan ayah untuk anak, tetapi tidak
langsung (indirect care) dan proses melibatkan interaksi langsung dengan
tanggungjawab (process responsibility). anak; termasuk di dalamnya dukungan
Penjelasan lebih lanjut tentang ke-5 ekonomi. Terbagi atas 2 sub-kategori,
komponen tersebut mengacu pada hasil yaitu material indirect care dan social
penelitian oleh Pleck (2010), yang indirect care. Material indirect care adalah
beberapa kali melakukan penelitian pembelian dan mengatur barang-barang
bersama Lamb. kebutuhan dan pelayanan untuk anak.
Sebagaimana dikutip dari salah Seperti, membuat janji pertemuan dengan
satu artikel milik Pleck (2010), dijelaskan dokter, mempersiapkan Pendidikan anak,
bahwa positive engagement activities, dan menyiapkan urusan transportasi anak.
bermakna bahwa ayah mau meluangkan Sedangkan social indirect care adalah
waktu untuk melakukan sejumlah aktivitas usaha ayah untuk mengembangkan
bersama anak. Baik dalam rangka hubungan anak dengan komunitas di
pendekatan secara emosional, maupun lingkungan. Misalnya, memberikan
membantu meningkatkan perkembangan nasehat tentang pertemanan anak.
potensi anak-anaknya seperti pengasuhan Terakhir, komponen ke-5, process
dasar yang sifatnya rutin (memandikan, responsibility¸ memperlihatkan seberapa
memberi makan, merawat kesehatan); besar ayah akan terlibat dalam tanggung
maupun kegiatan mengajarkan sesuatu jawab pada tugas-tugas utama
pada anak, mengajak anak bermain, pengasuhan, yang membuktikan
melakukan percakapan, dan sebagainya. kesediaan ayah untuk menunjukkan
Warmth and responsiveness, yaitu perilaku inisiatif dan memantau apa pun yang
ayah yang mengekspresikan adanya sekiranya dibutuhkan dalam pengasuhan
kehangatan dan kesediaan menampilkan anak.
respon sesuai kebutuhan emosi anak.
Seperti perilaku sering memeluk anak, METODE
menyampaikan rasa sayang dan cinta
kepada anak secara lisan, memberikan Penelitian ini merupakan penelitian
kata-kata yang membangkitkan semangat deskriptif kuantitatif, yang didasarkan
anak, dan lain sebagainya. Komponen pada pendekatan deduktif. Pengambilan
kedua ini hadir bersamaan dengan data penelitian menggunakan instrumen
kemunculan komponen pertama. kuesioner closed-ended, berbentuk rating
Komponen ketiga, control, merupakan scale, dengan lima pilihan jawaban: “tidak
komponen yang mengindikasikan pernah” sampai dengan “selalu”.
kemunculan perilaku ayah untuk Instrumen pengukuran disusun sendiri
mengawasi dan mengendalikan anak- oleh peneliti mengacu pada lima
anaknya melalui sejumlah perilaku diskusi, komponen keterlibatan ayah milik Lamb
penetapan dan penegakkan aturan yang dan Pleck (2010). Kuesioner terbagi atas 2
berlaku pada setiap aspek kehidupan bagian: data demografi dan aitem-aitem
anak. Seperti, aturan kegiatan dan komponen keterlibatan ayah. Wawancara
Pendidikan anak, serta pembagian tugas- juga dilakukan untuk melengkapi data
tugas di rumah. yang diperlukan, dan dilaksanakan setelah
proses pengolahan data kuesioner.
Sedangkan komponen indirect
care, merupakan pengembangan lanjut Penelitian ini melibatkan 112 orang
aspek tanggung jawab ayah. Komponen responden, berusia 18 – 24 tahun, dan

29
tercatat sebagai mahasiswa aktif di kemana aku akan pergi bersama
Universitas Jenderal Achmad Yani. Terdiri teman-temanku”
atas 45 orang responden laki-laki, dan 67 d. Indirect care, sebanyak 4 aitem, dengan
orang responden perempuan. Responden contoh aitem “Ayah memberiku saran
memiliki ayah yang bekerja sebagai TNI mengenai pilihan komunitas yang
(Tentara Nasional Indonesia) Angkatan sesuai dengan minat dan bakatku”
Darat, dan responden minimal satu tahun e. Process responsibility, sebanyak 4 aitem,
terakhir tinggal bersama ayah (ayah tidak dengan contoh aitem“Ayah
sedang ditugaskan keluar daerah, anak menawarkan bantuan terhadap
tidak tinggal pada rumah sewa ataupun kesulitan yang sedang kualami”
asrama). Pengambilan responden Seluruh data yang terkumpul melalui
dilakukan menggunakan Teknik kuota kuesioner, data demografi dan interview
sampling, dengan mempertimbangkan seluruhnya diolah menggunakan statistic
karakteristik sampel dan jumlah deskriptif dan inferensial. Berupa distribusi
mahasiswa di 16 jurusan studi di frekuensi, yang disajikan dalam bentuk
Univeristas Jenderal Achmad Yani. grafik; serta uji statistik non-parametrik
Populasi penelitian didapatkan melalui berupa Mann-Whitney U Test, Rank-
data lampiran suratkeputusan wakil rektor Spearman Correlation Testdan Kruskal-
III Unjani nomor B/30/WR.III- Wallis Test. Kategorisasi pengolahan data
UNJANI/III/2016 mengenai “Daftar Nama penelitian dibatasi menggunakan norma
Usulan Potongan 20% BPP bagi KBAD dan ideal alat ukur. Adapun data interview
KBU Unjani Semester Genap TA. diolah dengan melakukan pengkodean
2015/2016”. Kemudian ditentukan kuota dan pengkategorian kelompok jawaban.
minimal untuk setiap jurusan studi.
Hasil uji reliabilitas, berupa internal
HASIL
consistency, menghasilkan koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0.952; dengan hasil uji
validitas, berupa factor analysis (bantuan Tingkat keterlibatan ayah dalam
SPSS versi 21.0 for Windows), pengasuhan dikelompokkan dalam tiga
menghasilkannilai KMO (Kaiser-Meyer- kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Olkin) sebesar 0.625. Aitem-aitem yang
terpilih adalah aitem dengan nilai Tabel 1. Kategorisasi Variabel Keterlibatan
communalities di atas 0.5. Terbentuk 26 Ayah
aitem keterlibatan ayah dalam Nilai Total Kategori
pengasuhan, dengan rincian
26 – 61 Keterlibatan Ayah Tinggi
sebagaiberikut:
62 – 97 Keterlibatan Ayah Sedang

a. Positive engangement activities, 98 – 133 Keterlibatan Ayah Rendah


sebanyak 6 aitem dengan contoh
aitem “Ayah bersedia mengantar dan Hasil pengolahan data menunjukkan
menjemputku ke tempat aktifitasku” bahwa para responden menilai ayah
b. Warmth and responsiveness, sebanyak 6 mereka, yang berprofesi sebagai tentara,
aitem, dengan contoh aitem “Ayah terlepas persoalan kepangkatan mereka,
mengusap kepalaku sebagai wujud telah menunjukkan keterlibatan dalam
kasih sayangnya” proses pengasuhan anak-anaknya
c. Control, sebanyak 6 aitem, dengan
contoh aitem “Ayah menanyakan

30
. Adapun Gambar 2, secara spesifik
memperlihatkan kondisi setiap komponen
Kategori Keterlibatan Ayah
RENDAH yang ada. Kelima komponen sebagian
12% besar dinilai oleh responden jatuh pada
TINGGI
38% kategori “sedang” dalam pelaksanaannya.
SEDANG Kategori sedang ini menunjukkan bahwa
50% belum semua ayah memperlihatkan
perilaku sesuai dengan komponen,
ataupun kemunculan perilaku tersebut
masih belum konsisten. Keterlibatan
Gambar 1. Kategori Keterlibatan Ayah
pengasuhan pada ayah yang berprofesi
sebagai tantara terlihat kental diwarnai
Bila mengacu pada gambar 1. oleh komponen control, yang
Terlihat bahwa ayah dinilai oleh 50% menunjukkan cukup kuatnya kemunculan
responden memperlihatkan perilaku perilaku ayah untuk mengawasi dan
terlibat dalam pengasuhan, meskipun mengendalikan anak-anaknya. Komponen
masih ada beberapa aktifitas pengasuhan ini banyak bicara tentang penetapan dan
yang belum dilakukan, atau belum penegakkan aturan yang diberlakukan
konsisten dilakukan. Sebanyak 38% dalam kehidupan anak. Cerminan
responden menilai ayah mereka betul- karakteristik pekerjaan ayah, yang
betul telah terlibat dalam proses mengutamakan kedisiplinan dan
pengasuhan, yang berarti mampu kepatuhan terhadap aturan dan atasan.
memunculkan ke-5 komponennya. Namun Namun demikian, tidak berarti
demikian, masih ada 12% responden yang
perilaku pengendalian tersebut dilakukan
menilai ayah mereka kurang terlibat dalam
dengan kaku. Mengingat 4 komponen
proses pengasuhananak-anaknya; yang
lainnya telah coba dimunculkan oleh para
berarti para ayah tersebut sepenuhnya ayah. Ternyata para ayah tersebut
menyerahkan tugas pengasuhan anak dipersepsi cukup mampu
kepada para ibu. mengekspresikan kehangatan dan
memberikan respon positif terhadap
kebutuhan emosi anak-anaknya, ketika
Kategori Per Komponen
90 menjalin relasi Bersama mereka. Ayah juga
80 menunjukkan perilaku membimbing dan
Jumlah Responden

70
60 mengarahkan anak, mulai dari persoalan
50 pendidikan, masa depan, urusan
40
30 pertemanan, maupun kegiatan yang
20 bertujuan untuk kesenangan bersama;
10
0 seperti melakukan hobby yang sama.
Pos War Contr Ind Pro
Engg mth ol Care Resp
RENDAH 11 18 7 17 20 Tabel 2. Korelasi antara komponen dengan
SEDANG 63 55 22 54 64 variable keterlibatan ayah
TINGGI 38 39 83 41 28 Positive Wartm & Control Indirect Process Father
Komponen Keterlibatan Ayah Engagement Responsiveness Care Responsibility Involvement
Spearman’s Father Correlation Coefficient .831** .890** .733** .806** .837** 1.000
Gambar 2. Kategori Komponen Keterlibatan rho Involvement Sig.(2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Ayah N 112 112 112 112 112 112

31
Berdasarkan hasil uji korelasi (Tabel bahwa ayah mereka memiliki kegiatan
2), terlihat bahwa seluruh komponen yang padat. Responden tidak setiap hari
memiliki korelasi yang tergolong kuat (r = bertemu dengan ayah karena rutinitas
0.733 - 0.891). Dapat dikatakan bahwa keduanya yang sering sama padatnya,
kehadiran seluruh komponen memiliki ayah bekerja dan anak kuliah. Namun
makna penting bagi terbentuknya terdapat kesamaan pada dua orang
keterlibatan ayah yang tinggi dalam responden bahwa, mereka memiliki waktu
pengasuhan. Khususnya, komponen khusus bersama ayah dan anggota
warmth & responsiveness memiliki korelasi keluarga lain, yang disebut dengan “family
tertinggi (r = 0.890) dengan father time”. Dalam satu bulan, kegiatan tersebut
involvement. dilakukan 3 hingga 4 kali, di akhir pekan.
Kegiatan tersebut diisi dengan makan
Tabel 3. Kutipan verbatim bersama, berlibur, jalan-jalan ataupun
Penghayatan terhadap keterlibatan ayah
karaoke. Pada saat itulah ayah
Penting banget, kak. Ayah kan sebenernya menawarkan bantuan terhadap anak akan
sibuk ya, ketemu aja jarang. Tapi sekalinya kesulitan yang dihadapi, serta berbagi
main, kita bisa lama. Jadi kayak ada family pengalaman dalam menghadapi kesulitan
time gitu loh. Biasanya sih jalan aja, makan
yang sama atau sejenis. Perilaku ayah ini
atau kemana gitu, liburan, karaoke/ lumayan
sering lah, sebulan pasti ayah ngajak maen. dihayati sebagai keterlibatan ayah dalam
pengasuhan mereka
Responden 1

Ada 3 kali sebulan ah. Eh tapi itu tergantung


waktunya juga. Tapi selalu sih kita nyempetin
kita pergi gitu. Ayah suka ngasih tahu, ngasih
saran, suka nanya. Tentang kuliah gimana DISKUSI
…emm…diengetin jaga kesehatan. Paling kalo
aku nyerita nih, misalnya mau ngambil mata
kuliah ini nih, gimana ya Yah? Ayah pasti Keterlibatan Ayah dalam
nanggepin, terus nanti kita jadi ngobrol, pengasuhan dilihat dari kemampuan
kayak share gitu loh kak. Pembahasannya menampilkan perilaku yang membuktikan
bisa Panjang.”
adanya aktifitas kedekatan yang positif
“Ya, penting. Ngerasa ya kayak punya
pembimbinglah. Soalnya kan bapak sering (positive engangement activities),
ngasih tahu, ngasih nasehat. Banyakan sih kehangatan dan ketanggapan (warmth
kalua ngobrol pas pergi barengan. Soalnya and responsiveness), pengendalian
aku jua kan kuliahnya padet, bapak juga… (control), perlindungan tidak langsung
jadi jarang yang bisa setiap hari ngobrol
intens. Kita suka pergi bareng sih, entah jalan
(indirect care) dan proses tanggungjawab
Responden 2

atau makan. Sama keluarga. Tapi kalau pas (process responsibility).


lagi bapak sempet nganterin aku les gitu ya Pria dengan profesi tentara bisa saja
ngobrol juga sih. Gak sering-sering juga, kalo
terkesan gagah dan garang, tetapi pada
pas sempet. Atau, kalua nggak pergi pas
weekend aja… kalo pas pada bisa juga. Bapak faktanya para ayah ini cukup mampu
suka nanya tentang perkuliahan, ada yang mengekspresikan kasih sayang dengan
sulit ga… perlu dibantu apa. Banyaknya cara mengusap kepala anak, memberikan
ngobrol sih, bisa dibilang semacam diskusi pujian sebagai bentuk penghargaan atas
lah. Misal, kalua bingung sika nanya ke
bapak, terus dikasih nasehat dan solusinya
usaha yang diberikan anak, dan
memberikan hadiah ketika anak berhasil
mencapai prestasi tertentu. Menariknya
Data selanjutnya didapatkan dari adalah, bahwa para ayah tantara ini jarang
hasil wawancara terhadap dua orang mengekspresikan rasa sayangnya dengan
responden yang memiliki ayah seorang cara memeluk ataupun menyampaikan
perwira tinggi (tabel 3), menyatakan secara lisan bahwa mereka menyayangi

32
anak-anaknya. Ayah cenderung sekedar untuk membantu istri. Para ayah
membatasi ekspresi tersebut pada anak ini dinilai belum sepenuhnya memiliki
laki-laki dibandingkan pada anak inisiatif atau kesadaran diri untuk terlibat
perempuan. Bahkan, ekspresi sayang penuh, mengambil tanggung jawab dan
dengan mengusap kepala jarang memantau kondisi kebutuhan anak-
dilakukan pada anak laki-laki. Hal ini bisa anaknya. Secara konkret, ayah baru
ditimbulkan karena ayah menunjukkan perilaku terlibat dalam
mempertimbangkan usia anak yang telah pengasuhan ketika diminta oleh istri untuk
memasuki usia remaja, sehingga memilih melakukannya.
ekspresi rasa sayang dengan cara yang Keterlibatan ayah di dalam
lebih diterima anak. Bentuk ekspresi pengasuhan anak remaja akan tetap
sayang dan kepedulian lainnya adalah mencerminkan kehangatan dan kesediaan
berupa kesediaan ayah meluangkan waktu ayah memberikan respon emosi yang
untuk mengantar anak, meskipun belum tepat terhadap kondisi dan kebutuhan
sesering yang diharapkan oleh anak. anak-anak mereka. Selain itu, komponen
Selain komponen control, process responsibility juga hadir sebagai
komponen indirect care merupakan komponen yang memiliki korelasi tertinggi
komponen kedua yang memiliki jumlah ke-2, sehingga dapat dimaknakan
responden cukup besar menilai ayah telah kehangatan dan sikap responsif ayah
memunculkan perilaku dukungan sebaiknya muncul karena memang inisiatif
pengasuhan, secara material maupun dan kesediaan ayah untuk mengambil
sosial. Ayah dinilai telah menunjukkan tanggung jawab terlibat dalam
usaha memenuhi kebutuhan dan pengasuhan anak-anaknya. Menariknya
pelayanan untuk anak. Baik dalam bidang adalah meskipun komponen control
pendidikan, maupun kesehatan. Antara muncul sebagai komponen dominan pada
lain, mempertimbangkan dan membiayai para ayah tentara ini, ternyata komponen
kursus, membayar biaya Pendidikan tepat tersebut justru memiliki kaitan paling
waktu, dan menyediakan asuransi atau rendah. Perilaku ayah untuk
dana untuk kesehatan anak. Ayah juga mengendalikan, mengatur dan
berusaha mengajarkan dan membimbing menegakkan disiplin di rumah tetap
perilaku anak dalam melakukan kontak berkaitan erat dengan proses pengasuhan,
social dengan lingkungan di mana anak tetapi tidak memegang peran yang
berada. Seperti, memberikan masukan dominan.
dalam urusan pertemanan anak, atau Hasil pengolahan data
memberikan saran mengenai pilihan menggunakan uji beda Mann-Whitney U
komunitas kegiatan yang sesuai dengan berdasarkan jenis kelamin responden,
minat anak. memperlihatkan bahwa keterlibatan ayah
Satu komponen keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak-anak remaja
yang perlu diperhatikan konsistensi tidak terbukti menunjukkan perbedaan
kemunculan perilakunya adalah perilaku secara signifikan antara anak laki-
komponen process responsibility. Besarnya laki dengan anak perempuan. Bila menilik
jumlah responden yang menilai ayah pada nilai rerata setiap komponen, maka
mereka masuk dalam kategori sedang komponen warmth & responsiveness
dalam menampilkan komponen ini, menunjukkan perbedaan nilai rerata yang
menunjukkan bahwa para responden cukup besar. Nilai rerata responden
menilai keterlibatan ayah mereka dalam perempuan lebih tinggi dibandingkan
proses pengasuhan baru pada taraf nilai rerata responden laki-laki. Komponen

33
lainnya yang memiliki rerata berbeda Termasuk urusan mempersiapkan dan
cukup besar antara responden laki-laki memilih jalan masa depan anak-anak
dengan perempuan adalah komponen perempuan.
control. Kedua data tersebut menunjukkan Sedangkan pada anak laki-laki,
bahwa ayah menampilkan perilaku karena menganggap mereka sebagai
pengasuhan yang lebih menunjukkan pewaris gelar dan nama keluarga, maka
kehangatan, kelembutan dan perhatian anak laki-laki memiliki sejumlah hak
secara emosi kepada anak perempuannya, istimewa. Ada pembatasan tertentu bagi
dibandingkan kepada anak laki-laki. anak perempuan untuk terlibat dalam
Perilaku tersebut disertai dengan sikap ranah sosial, pendidikan dan ekonomi
yang lebih tegas, penuh aturan dan (karir). Anak perempuan dididik dan
pengendalian. Anak perempuan dipersiapkan sebagai istri, yang melayani
dipandang lebih sensitif secara emosi, suami dan penuh dengan kelembutan
sehingga ayah lebih berhati-hati dalam sebagai calon ibu, serta diajarkan untuk
bertindak dan berkata-kata. Berbeda menjaga kehormatan diri dan nama baik
ketika menghadapi anak laki-laki yang keluarga (Darwin, 1999). Jadi, tidak
dipersiapkan menjadi pribadi yang kuat mengherankan bila ada aturan “jam
dan menjadi pelindung keluarga, malam” bagi anak perempuan yang
menggantikan ayah ketika tidak ada di memasuki masa remaja. Ayah dan ibu pun
rumah. akan memastikan bahwa anak
Membesarkan anak perempuan perempuannya tidak mengikuti kegiatan
yang memasuki masa remaja juga yang sekiranya akan membahayakan diri,
memiliki tantangan tersendiri. Ayah sekaligus menjaga citra baik keluarga
menjadi lebih protektif dengan (Bhasin, 1996).
menetapkan lebih banyak aturan atau Uji beda Mann-Whitney U yang
batasan. Memiliki anak perempuan dilakukan berdasarkan kondisi ibu subjek,
dihayati mengandung konsekuensi menunjukkan bahwa perbedaan kondisi
tanggung jawab yang lebih besar dalam keterlibatan ayah pada pengasuhan belum
hal menjaga anak sampai mereka siap terbukti secara signifikan pada responden
dilepas berumah tangga, mengalihkan yang ibunya bekerja, jika dibandingkan
tanggung jawab kepada pria dewasa dengan pengasuhan pada responden
lainnya (suami). Pada umumnya, ayah yang ibu berperan sebagai ibu rumah
lebih memberikan kebebasan pada anak tangga seutuhnya. Namun demikian, data
laki-laki untuk melakukan aktivitas yang juga memperlihatkan adanya perbedaan
disukai. Termasuk memberikan nilai rerata yang cukup besar pada
kelonggaran untuk penggunaan waktu di komponen process responsibility.
luar rumah.
Pada ibu yang perannya merangkap
Berdasarkan hasil uji beda terkait sebagai wanita karir, ayah menunjukkan
jenis kelamin, terdapat beberapa hal yang kesediaan dan inisiatif yang lebih tinggi
penting. Pada sistem patriarki, di mana untuk terlibat dalam pengasuhan anak-
laki-laki secara sosial ditempatkan anak remajanya; daripada ibu yang
sebagai pemegang kekuasaan utama dan sepenuhnya berperan sebagai ibu rumah
mendominasi dalam peran kepemimpinan tangga. Masih sejalan dengan konsep
politik, otoritas moral, hak sosial dan sistem patriarki, ayah, sebagai seorang
penguasaan properti (Bressler, 2007), pria punya peran dominan dalam tata
sosok ayah kemudian memiliki otoritas kelola keluarga. Ayah hanya mengurusi
penuh terhadap anak perempuannya. “hal-hal besar”, yaitu mencari nafkah dan

34
pemegang keputusan penting di keluarga. Berdasarkan hasil uji beda Kruskal-
Bukan mengurusi pekerjaan domestik, Wallis, kepangkatan ayah belum
yang masih dinilai sebagai pekerjaan menunjukkan perbedaan yang signifikan
remeh. Itu sebabnya, urusan domestik, bila dikaitkan dengan tingkat keterlibatan
termasuk di dalamnya mengasuh anak- ayah dalam pengasuhan anak-anaknya
anak, dianggap sebagai tanggung jawab (nilai signifikansi 0,342). Olah data terkait
ibu, sebagai perempuan. Fakta ini sesuai kepangkatan ayah ini memperlihatkan
dengan kondisi pada komponen process adanya perbedaan nilai rerata yang cukup
responsibility, sebagaimana tercantum besar pada dua komponen: control dan
pada gambar 2, dimana ayah masih process responsibility. Semakin tinggi
berpikir bahwa pengasuhan anak bukan pangkat ayah di karir militer, cenderung
tugas utama mereka, dan hanya meningkatkan keterlibatan mereka untuk
membantu ketika diminta oleh ibu. Ayah menetapkan dan melaksanakan aturan
masih fokus dengan kebutuhan material dan kedisiplinan di dalam keluarga, serta
(komponen indirect care). semakin memiliki kesadaran dan inisiatif
Temuan ini sejalan dengan catatan untuk terlibat dalam proses pengasuhan
Pleck dan Masciadrelli (dalam Lambs, anak-anak mereka. Padahal, semakin
1981), dimana sejumlah penelitian secara tinggi pangkat ayah, biasanya berbanding
konsisten menunjukkan bahwa para ayah lurus dengan semakin sibuk ayah dengan
menghabiskan waktu lebih sedikit bila urusan kedinasan. Namun tentu saja
dibandingkan dengan ibu. Keluarga diiringi dengan semakin meningkatnya
dengan orang tua lengkap di mana ibu kesejahteraan secara materi, sehingga
tidak bekerja, ayah hanya menggunakan ayah dapat sepenuhnya memanfaatkan
waktu 25% dari total waktu yang waktu luang di sela-sela kedinasan untuk
dihabiskan ibu untuk berinteraksi urusan keluarga dan memperhatikan
langsung atau beraktifitas bersama anak- kebutuhan anak-anaknya. Bukan lagi
anak mereka. Kebanyakan ayah berpikiran terpaku dengan urusan mencari peluang
bahwa secara esensial tidak bertanggung ekonomi lainnya. Selain itu, para ayah
jawab atas pengasuhan anak mereka, dengan pangkat lebih tinggi, pada
meskipun ada sebagian kecil ayah yang umumnya memiliki tingkat Pendidikan
memposisikan dirinya bertanggung jawab umum yang cukup tinggi pula. Jenis tugas
penuh atas proses pengasuhan (termasuk yang diemban pun tidak lagi terbatas
di dalamnya berpartisipasi dalam pada tugas lapangan yang menuntut
keputusan pengasuhan, merawat anak stamina fisik semata, melainkan perlahan
yang sakit, mengelola dan menyeleksi bergeser menuntut kemampuan logika
pilihan perawatan anak, dan lain-lain). dan pengambilan keputusan. Latar
Sedangkan pada orang tua dengan ibu pendidikan dan jenis tugas tersebut sedikit
bekerja, rerata tingkat kerjasama ayah dan banyak berperan juga dalam membentuk
kemudahan mengakses waktu ayah lebih cara pandang dan wawasan para ayah
besar dibandingkan pada orang tua terkait peran mereka dalam mengasuh
dengan ibu tidak bekerja. Dalam keluarga dan mendidik anak-anaknya.
seperti ini keterlibatan pengasuhan ayah
dalam interaksi langsung atau keterikatan SIMPULAN
dan kemudahan akses rata-rata antara
33% sampai dengan 65% dari keterlibatan Mengacu pada hasil dan
ibu (Lambs, 1981). pembahasan dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa para ayah yang

35
berprofesi sebagai tentara, apa pun process responsibility merupakan
kepangkatannya, ternyata telah komponen dengan korelasi tertinggi pada
menunjukkan indikasi kesediaan untuk keterlibatan ayah tantara dalam
terlibat dalam pengasuhan anak-anak pengasuhan, yang membuktikan bahwa
remaja mereka. Terlihat dari sebagian untuk dikatakan terlibat dalam
besar ayah dinilai oleh responden pengasuhan, maka ayah harus
memperlihatkan perilaku pengasuhan, menunjukkan kehangatan dan respon
meskipun masih ada beberapa aktifitas emosi pada anak-anaknya, sekaligus
pengasuhan yang belum dilakukan, atau disertai dengan inisiatif dan kesediaan
belum konsisten dilakukan. Keterlibatan ayah untuk mengambil tanggung jawab
tersebut cukup bervariasi kualitas dan terlibat dalam pengasuhan anak-anaknya.
intensitasnya. Namun demikian, hanya Ayah yang berprofesi sebagai tantara ini
sebagian kecil responden yang menilai cenderung lebih menunjukkan kehangatan
ayah mereka kurang terlibat dalam proses dan kelembutan terhadap anak
pengasuhan anak-anaknya. perempuan, daripada anak lelaki, tetapi
Komponen control menjadi warna sekaligus lebih menegakkan aturan dan
khas keterlibatan ayah dengan profesi kontrol terhadap perilaku anak
tantara ini dalam pengasuhan anak- perempuan. Ayah dalam subjek penelitian
anaknya. Ayah mengutamakan ini memiliki pemahaman bahwa
kedisiplinan dan kepatuhan pada aturan, memperlakukan anak perempuan berbeda
melakukan pengawasan terhadap kegiatan dengan anak lelaki, karena mereka akan
anak, serta terlibat dalam proses membentuk karakter yang berbeda pula.
pengambilan keputusan yang dilakukan Menilik kembali pembahasan yang
oleh anak. Sedangkan komponen process telah dilakukan, maka disarankan para
responsibility masih belum konsisten ayah yang berprofesi sebagai tentara ini
ditampilkan perilakunya di dalam untuk lebih memperhatikan dan
pengasuhan. Ayah terlibat dalam proses menunjukkan inisiatif lebih tinggi guna
pengasuhan baru sekedar membantu istri. melibatkan diri, mendukung istri, untuk
Masih ditemui kecenderungan bahwa mendidik, mengasuh dan memperhatikan
ayah terlibat dalam pengasuhan ketika kebutuhan anak-anak remaja mereka.
diminta oleh ibu, atau karena peran ibu Tidak ada salahnya ayah menampilkan
yang merangkap sebagai wanita karir. perilaku yang membuktikan kesediaan,
Ayah lebih memfokuskan dirinya untuk tanpa diminta, meluangkan waktu sesaat
memenuhi kebutuhan anak sehari-hari, di sela-sela kesibukan untuk bersama
dengan mempersiapkan materi. anak. Baik itu melakukan percakapan
Komponen process responsibility ini ringan tentang keseharian anak,
muncul lebih tinggi sejalan dengan mendengarkan dan memberikan saran
pangkat ayah, serta peran ganda yang singkat, ataupun berdiskusi tentang
dimiliki ibu. Faktor kesejahteraan, jenis masalah yang dihadapi anak. Komunikasi
tugas kedinasan dan tingkat Pendidikan juga dapat dilakukan melalui media
kemungkinan menjadi penentu kondisi apapun, guna membuktikan perhatian
tersebut. ayah terhadap anak-anak remajanya.
Seluruh komponen keterlibatan Mengingat di usia remajaini, melakukan
ayah dalam pengasuhan mewakili perilaku kontrol saja tidak cukup, melainkan
dan sikap keterlibatan itu sendiri, dengan dibutuhkan bimbingan dan saran ayah
besarnya nilai korelasi yang ditampilkan. guna mendukung pengembangan diri
Komponen warmth & responsiveness dan anak remaja secara positif.

36
Di sisi lain, penelitian deskriptif ini Keterlibatan Ayah dalam
belum membahas secara komprehensif Pengasuhan dengan Kesejahteraan
pengaruh nyata ayah yang berprofesi Psikologis pada Remaja di SMK
sebagai tentara dalam perkembangan Negeri X Surabaya. diakses di
anak-anaknya, khususnya pada aspek http://webcache.googleusercontent.
psikologis. Dengan kata lain, berdasarkan com/search?q=cache:-6FbdYB42lQJ:
pembahasan yang telah dilakukan, journal.unair.ac.id/download-
terdapat beberapa isu yang dapat fullpapersjppp53eaa3d7e3full.pdf
diangkat dalam penelitian lanjutan +&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id.
tentang keterlibatan ayah pada Diunduh 7 Maret 2016 pukul 14.49
pengasuhan anak remaja di keluarga Darwin, M. (1999). Maskulinitas: Posisi laki-
tentara. Antara lain, mengaitkan dengan laki dalam masyarakat patriarkis.
perkembangan kemandirian, konsep-diri, Center for Population and Policy
identitas-diri, maupun isu-isu psikologis Studies. S.281, June 24, 1999. Gadjah
lain yang memang terkait erat dengan Mada University.
remaja. Penelitian lanjutan juga diperlukan http://www.lakilakibaru.or.id/wp-
untuk menjawab munculnya fakta content/uploads/2015/02/S281_Muh
perbedaan perilaku ayah terhadap anak adjir-Darwin_Maskulinitas-Posisi-
laki-laki dengan anak perempuannya. Laki-laki-dalam-Masyarakat-
Patriarkis.pdf [diunduh 20
DAFTAR PUSTAKA September 2018 pukul 12.48]
Divo, S. (2015). Studi Keterlibatan Ayah
Alfaro, E. C., Umana-Taylor, A J., & Bamaca, dalam Pola Asuh Remaja Awal Usia
M. Y. (2006). The influence of 12-14 Tahun. Skripsi pada Fakultas
academic support on Latino Psikologi Universitas Padjajaran:
adolescents’ academic motivation Tidak diterbitkan
Family Relations, 55 (3), 279-291. Goncy, E. A., van Dulmen, M. H. M. (2010).
Bhasin, Kamla. (1996). Menggugat Fathers Do Make a Difference:
patriarki: pengantar tentang Parental Involvement and
persoalan dominasi terhadap kaum Adolescent Alcohol Use. Fathering A
Perempuan (terjemahan). Journal of Theory Research and
Yogyakarta: Yayasan Bentang Practice about Men as Fathers 8 (1) :
Budaya 93-108. DOI:10.3149/fth.0801.93
Bressler, C. E. (2007). Literacy Criticism: An Howard, K. S., Lefever, J. E., Borkowski, J.
Introduction to Theory and Practice. G., Whitman, T. L. (2006). Fathers’
4th ed. Pearson Education influence in the lives of children with
Brooks, Jane B. (2001). Parenting. 3rd Ed. adolescent mothers. Journal of
USA: Mayfield Publishing Company Family Psychology, 20(3), 468-476
Culp, R. E., Schadle, S., Robinson, L., & Lamb, M. E. (2010). The Role of The Father
Culp, A. M. (2000). Relationships in Child Development (e-book).5th
among paternal involvement and edition. New Jersey: John Wiley &
young children’s perceived self- Sons, Inc.
competence and behavioral Lamb, M. E. (1981). The Role of the Father
problems. Journal of Child and in Child Development/ M. R. Lamb..
Family Studies, 9(1), 27-38 Lamb, M. E., Pleck J. H. & Levine J. A.
Damayanti & Nawangsari. (2015). (1985). The Role of the Father in
Hubungan antara Persepsi

37
Child Development. 10.1007/978-1-
4613-9820-2_7.
Lemonda, C.S.T. & Cabrera, N. (2002).
Handbook of Father Involvement,
Multidisciplinary Perspectives. New
Jersey: Lawrence Erlbaum Assosiates,
Inc
Newman, B. M., Newman, P. R. (2009).
Development through life : a
psychosocial approach. Tenth Edition.
USA: Wadsworth Cengage Learning
Pleck, J. (2010). Paternal involvement:
Revised conceptualization and
theoretical linkages with child
outcomes.
Syarifah, Hani, dkk. (2012). Hubungan
antara persepsi terhadap
keterlibatan ayah dalam pengasuhan
dengan kematangan emosi pada
remaja di SMA negeri “X”.
https://webcache.google user
content. com/ search?q=
cache:0v9mjveQ6fkJ:https://core.ac.u
k/download/pdf/17333705.pdf+&cd
=5&hl=en&ct=clnk&gl=id[diunduh
31 Mei 2016 pukul 07.07 WIB]
Setyawati & Raharjo. (2015). Keterlibatan
ayah serta faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengasuhan
seksualitas sebagai upaya
pencegahan perilaku seks pranikah
remaja di Purwokerto.
http://webcache.googleusercontent.
com/search?q=cache:ZZMG5RmYEsc
J:seminarlppm.ump.ac.id/index.php/
semlppm/article/viewFile/160/154+
&cd=2&hl=en&ct=clnk&gl=id[diun
duh 8Maret 2016 pukul 13.49]
Tayo, Y. (2015). Studi deskriptif mengenai
pola asuh orang tua yang berlatar
belakang militer di asrama militer X.
Skripsi pada Fakultas Psikologi
Universitas Jenderal Achmad Yani
:Tidak diterbitkan

38
39

Anda mungkin juga menyukai