Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK

SISWA SMP DAN SMA

Kelompok II

1. I PUTU ARYA DARMASANA


2. IRMAYANTI M
3. RAFIKA PRATIWI
4. MIDAWATI
5. ENES ENJELINA
6. MASNA
7. ADHELLA ROSALINA
KARAKTERISTIK SISWA SMP DAN SMA

1. Pengertian Karakter  Pengertian Karakter


Secara umum istilah “karakter” bermacam macam
Ditjen
Mandikdasmen
yang sering disamakan dengan
Wyne
istilah “temperamen” ,”tabiat”,
W.B.
“watak” atau “akhlak” yang
Saunders
memberinya sebuah definisi sesuatu

yang menekankan unsur psikososial Kamisa


yang dikaitkan dengan pendidikan
Gulo W
dan konteks lingkungan.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH MENEGAH PERTAMA (SMP)

Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada usia smp ini, yaitu :
 Terjadinya ketidakseimbangan proposi tinggi dan berat badan.
 Mulai timbulnya ciri – ciri seks sekunder
 Kecenderungan ambivalensi
 Senang membandingkan kaedah – kaedah, nilai – nilai etika atau norma
 Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat
kemurahan dan keadilan tuhan
 Reaksi dan ekspesi emosi masih labil.
 Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia sosial
 Kecenderungan minat dan pilihan karer relatif sudah lebih jelas.
Adanya karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka guru
diharapkan untuk :

 Menerapkan model pembelajaran  yang memisahkan siswa pria dan wanita


ketika membahas topik – topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya
melalui kegiatan – kegiatan yang positif.
 Menerapkana pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan
individu atau kelompok kecil.
 Meningkatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk
mengembangkan potensi siswa
 Tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah
Menegah Atas (SMA)

Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu :

 Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya


 Dapat menerima dan belajar peran sosial

 Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakan secara efektif

 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

 Memilih dan mempersiapakn karier di masa depan

 Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan

 Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep – konsep yang


diperlukan sebagai warga negara.
 Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

 Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam


bertingkah laku.
 Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.
Hal ini dapat dilakukan guru, di antaranya :

 Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi,


bahaya penyimpangan seksual dan penyalahgunaan narkotika.
 Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh
atau kondisi dirinya.
 Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan
keterampilan
 Melatih siswa untuk mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam
kondisi sulit dan penuh godaan
 Menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berfikir
kritis, refleksi, dan positif.
 Memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan
masalah dan mengambil keputusan
 Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap
wiraswasta
 Memupuk semanga keberagamaan siswa

 Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa


Gambaran Umum Tentang Aspek – Aspek
Perkembangan Usia Sekolah Menengah

Perkembangan aspek fisik

Perkembangan aspek
kongnitif

Perkembangan aspek
psikososial
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia
SMP dan SMA

Keluarga
Kapasitas Mental
Emosidan
Intelegensi

Kemata
ngan

Pendidi
kan
Status Sosial
Ekonomi
Faktor Lain yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Usia SMP dan SMA yang Ada Di Lingkungan Sekitar

Faktor Teman Sebaya

Keragaman Budaya

Media Massa
Karakteristik Hubungan Remaja dengan Teman
Sebaya

Kelly dan Hasnen (1987) menyebutkan 6 fungsi positif dari


teman sebaya, yaitu :

 Mengontrol impuls-impuls agresif.


 Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi
lebih independen.
 Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial,
mengembangkan kemampuan penalaran, dan belajar untuk
mengekspresikan perasaan.
 Mengembangkan sikap-sikap seksual dan tingkah laku peran
jenis kelamin.
 Memperkuat penyesuaian moral dan nilai – nilai.

 Meningkatkan harga diri.


T h a n k
Y o u

Anda mungkin juga menyukai