Anda di halaman 1dari 17

Modul 1, KB.

Tutor : Ibu Yana Dwi Christanti S.Pd.I., M.Pd.

Pola Orientasi Moral pada

Anak Usia Dini


Kelompok 2
Citra Ayu
Dian SiLva
Pengertian Istilah
Menurut KBBI (2008) :
Pola dapat diartikan sebagai sebuah bentuk / struktur yang tetap.
Dari pola tersebut kita dapat membentuk berbagai model apapun
sesuai kehendak kita. Sama halnya dengan langkah-langkah dalam
rangka pengembangan pola moral anak. Mereka telah memiliki
standar baku prinsip moralyang universal dan unik untuk dipelajari
sehingga pendidik diharapkan dapat menyesuaikan dengan pola
moral anak itu sendiri.
Menurut Peter (1979)
Orientasi moral disamakan dengan moral
position atau ketetapan hati

Moral position yang dimiliki seseorang didasari


oleh 2 landasan perhitungan/ penilaian, yaitu :

Cognitive motivation aspect Affective motivation aspects


Suatu perhitungan antisipatif dari Suatu perhitungan emosi yang
seseorang terhadap resiko yang diakibatkan dari sebuah
mungkin muncul jika dirinya keputusan yang diambil
melakukan suatu hal seseorang
Teori Perkembangan Moral Menurut Ahli
1. Menurut John Dewey
Perkembangan moral manusia akan melewati tiga fase, yaitu :

Konvensiona
Premoral Autonomous

l
Pada fase ini sikap dan Perkembangan moral Perkemabngan moral
perilaku manusia banyak manusia banyak didasari manusia dilandasi oleh
dilandasi oleh impuls oleh sikap kritis pola pikirnya sendiri
biologis dan sosial kelompoknya
Apresiasi kita pada teori diatas adalah manusia
pada dasarnya memiliki kesamaan pola
perkembangan moral, seperti pada awal kehidupan
manusia tidak memiliki konsep kehidupan yang
mencerminkan nilai motral. Pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting, tanpa Pendidikan
manusia akan benyak dikendalikan oleh dorongan
kebutuhan biologisnya belaka ketika hendak
menentukan segala sesuatu
Apresiasi yang kedua dari teori tersebut adalah
anak manusia pada tahapan selanjutnya telah
mengalami pertumbuhan usia dan menemukan
lingkungan baru dalam kehidupannya.
Lingkungan yang kondusif dan edukatif akan
mammpu memberi sumbangsih besar terhadap
kehiduoan anak selanjutnya. Seballiknya, jika anak
dibesarkan pada llingkungan yang negative, nilai-nilai
negatifpun akan mewarnai kehidupan mereka.
Pada tahapan terakhir, seorang
manusia akan mampu menentukan
berbagai pilihan sikap dan
kepribadiannya dengan dasar pola
pikirnya sendiri

AUD secara teoritis berada pada


fase pertama dan kedua, oleh sebab
itu pendidik perlu memperhatikan
kedua karakteristik tahapan
perkembangan moral tersebut
2. Menurut Piaget
Piaget mengemukakan bahwa manusia dalam kehidupannya akan
melalui rentangan perkembangan moral sebagai berikut :

Heteronomous Autonomous

Usia 2 – 6 Tahun Usia 12 Tahun


Heteronomous Autonomous
Memiliki makna bahwa pada saat Pada tahap ini manusia telah miliki
awal kehidupannya seseorang kemampuan sendiri untuk menentukan segala
keputusan sikap dan perilaku moralitasnya.
belum memiliki pendirian kuat
Hal ini terbentuk dari proses pembelajaran
dalam menentukan sikap dan dalam kehidupan yang banyak menggunakan
perilaku. Hal ini akan muncul pada pertimbangan akal sehat, pengetahuan dan
diri anak usia 2-6 tahun pengalaman hidup sehingga pada tahap ini
manusia dikatakan sebagai agent of just
Tahapan heteronomous (anak usia 2-6 tahun) perlu
mendapatkan fokus perhatian kita sebagai praktisi
Pendidikan pada jenjang Pendidikan anak usia dini.
Alasannya adalah pada fase ini anak masih labil,
mudah terbawa arus dan mudah terpengaruh. Dalam
Pendidikan moral mereka sangat membutuhkan
bimbiungan, proses latihan serta pembiasaan yang
terus menerus.
Moralitas Anak Usia Dini

Sosialisasi
Sikap dan
Kebiasaan Makan

Cara Berpakaian dan


Berpenampilan Sikap dan perilaku anak yang
memperlancar hubungannya
dengan orang lain
Potensi Anak Sebagai Manusia Utuh

Perkembangan moral dan etika pada AUD dapat


diarahkan pada:
- Pengenalan kehidupan pribadi dalam kaitannya
dengan orang lain
- Mengenal dan menghargai perbedaan
lingkungan tempat anak hidup
- Mengenalkan peran jenis dan orang lain
- Mengembangkan kesadaran hak dan
tanggungjawab
Berkaitan dengan perkembangan moral, anmak secara
simultan dapat mengembangkan dirinya dalam hal
perkembangan kepribadian, social dan kemasyarakatan.
Hal ini dapat diprogramkan melalui :

- Kegiatan yang mendukung perkembangan


kepribadian, social dan emosional yang sejalan
dengan perkembangan intelektrual anak
- Pengalaman mengembangkan kemandirian dan
kemampuan belajar dan pemberian kesempatan
dengan dukungan positif kepada anak melalui
tindakan guru sebagai model peran yang positif
- Mengembangkan imajinasi positif anak dari buku dan gambar
yang menantang anak belajar
- Memberikan kesempatan bagi anak untuk bekerja sendiri
dalam kelompok kecil dan besar
- Menyelenggarakan kegiatan imajinatif yang menyenangkan
- Mengembangkan keterampilan mandiri dalam meraawat dan
melayani diri sendiri
- Memberi kesempatan bermain dan belajar tentang keyakinan
religious dan kultiral
- Menjalin hubungan konstruktif antara anak dengan guru, guru
dengan guru dan pihak lain
- Memberikan peluang kepada anak untuk melakukan
pengamatan, penilaian, dan perencanaan belajar untuk
tahapan selanjjutnya sesui yang diinginkan anak
Kemampuan Anak dalam Moralitas
Menurut Adler (1974), Pendidikan dan pengembangan moral anak bertujuan untuk
pembentukan kepribadian yang harus dimiliki manusia, meliputi :

Dapat beradaptasi pada berbagai situasi


dalam relasinya dengan oranglain dan dalam Mampu menjaga batas yang
hubungannya dengan berbagai kultur tidak kaku pada dirinya,
bertanggungjawab terhadap
bentuk Batasan yang
dipilihnya sesaat dan
terbuka pada perubahan
Selalu memahami sesuatu yang berbeda dan
menyadari bahwa dirinya memiliki dasar pada
identitas kulturnya
Terkait dengan pengembangan moralitas, AUD pada dasarnya sangat
memerlukan bantuan dalam beberapa hal, yaitu :

Pembentukan Pembentukan Perkembangan sosial


Karakter Kepribadian
(formation of character) (Shaping of personality) (social development)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai