Anda di halaman 1dari 14

Mengapa Kurikulum

Berubah?
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 2015 1955 1975 2005 1985 1995
2013
Kurikulum 2013

-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis
Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
3
100 tahun kemerdekaan
"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
4
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-
Budaya
Perubahan
Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

K
u
r
i
k
u
l
u
m

SDM yang
Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
5
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance [memerlukan reasoning],
sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam
katagori rendah [hanya memerlukan knowing, atau hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat
mengerjakan soa-soal semacam itu. Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
Refleksi dari Hasil TIMSS 2007
Knowing
Applying
Reasoning
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
(Programme for Int. Student Assessment)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
S
i
n
g
a
p
o
r
e
S
h
a
n
g
h
a
i
-

J
a
p
a
n
H
o
n
g

K
o
r
e
a
C
h
i
n
e
s
e

T
h
a
i
l
a
n
d
I
n
d
o
n
e
s
i
a
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa
semua manusia diciptakan sama, interpretasi
dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita
ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman
penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta
didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi,
bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan
masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan
masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan
kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model Pembelajaran Ciri Abad 21
8
Pembelajaran dan Inovasi
Kreatif dan inovasi
Berfikir kritis menyelesaikan
masalah
Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
Melek informasi
Melek Media
Melek TIK
Kehidupan dan Karir
Fleksibel dan adaptif
Berinisiatif dan mandiri
Keterampilan sosial dan budaya
Produktif dan akuntabel
Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif
- kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 9
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Mendukung Keseimbangan penilaian:
tes standar serta penilaian normatif
dan sumatif
Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
Menciptakan latihan pembe-lajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengala-man
dan integrasinya di kelas
Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran, baik
langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya
tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio
siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang
memadai
10
Konsep Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
11
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan
Negara
-Peradaban
Kompeten
si lulusan
(Sikap,
Keterampilan,
Pengetahuan)
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
Detil
Mata
Pelajara
n
UU Sisdiknas
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
Sikap, Keterampilan, Pengetahuan
SKL SI, SP, SN
SKL: Standar Kompetensi Lulusan, SI: Standar Isi, SP: Standar Proses, SN: Standar Penilaian
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
12
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel
1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel
2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel
3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel
n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan
Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan
Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan
dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci
menjadi Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran
terpisah
Semua mata pelajaran diikat
oleh kompetensi inti (tiap kelas)
13
Menurut Anda, Apakah
Argumentasi Yang Dikemukakan
Cukup Kuat Untuk Mengadakan
Perubahan Kurikulum 2006 Ke
2013?

Anda mungkin juga menyukai