Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“TUJUAN PEMBELAJARAN”

Disusun Oleh :
Rifqi Zikrillah (186710626)
Dosen Pengampu :
Syefriani S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN SENDRATASIK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Tujuan Pembelajaran “.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah Swt. dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,  penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini..
Atas bantuan dan dorongan yang telah diberikan, penulis mendoakan semoga Allah
SWT memberikan balasan yang terbaik dan dijadikan sebagai amal saleh, Amiin Ya
Rabbal ‘Alamin. Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pekanbaru, 24 Desember 2020


Rifqi Zikrillah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan..........................................................................................
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................
BAB 2...........................................................................................................................
PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.1 Konsep Tujuan Pembelajaran......................................................................
2.2 Peran Tujuan Pembelajaran.........................................................................
2.3 Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran.........................................................
BAB 3........................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3. 2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara filosofis tujuan pembelajaran sama dengan tujuan hidup. Pentingnya
tujuan dalam proses pendidikan sama hal pentingnya pendidikan dalam proses
kehidupan. Mungkin tidak ada tujuan pendidikan bagi orang yang tidak memiliki
tujuan hidup. Tanpa adanya tujuan yang jelas seperti dikatakan Davies (1976:73)
semua perencanaan itu bagaikan mimpi yang tak mungkin dilakukan.

Tujuan pembelajaran menggambarkan tentang idealisme, cita-cita keadaan


individu atau masyarakat yang dikehendaki. Karenanya tujuan merupakan salah satu
hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, sebab tidak saja memberikan arah
kemana harus dituju, tetapi juga memberikan arah ketentuan yang pasti dalam
memilih materi, metode, alat/media, evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan.

Dengan sebuah rumusan tujuan pembelajaran, maka proses pendidikan akan


dengan mudah dinilai/diukur tingkat kebehasilannya. Keberhasilan pendidikan akan
dengan mudah dan cepat dapat dilihat dari segi pecapai tujuan. Dengan tujuan juga
mempermudah menyusun/menetapkan materi, metode dan alat atau media yang
digunakan dalam proses pendidikan.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk menunaikan tugas dari mata kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan
Pembelajaran
2. Untuk mengetahui konsep dan makna dari Tujuan Pembelajaran
3. Untuk mengetahui tentang peran Tujuan Pembelajaran
4. Untuk mengetahui cara menyusun suatu Tujuan Pembelajaran

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Tujuan Pembelajaran ?
2. Bagaimana Peran Tujuan Pembelajaran terhadap suatu Pembelajaran ?
3. Bagaimana cara menyusun Tujuan Pembelajaran ?
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Tujuan Pembelajaran

Secara filosofis tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup. Pentingnya tujuan dalam
proses pendidikan sama hal pentingnya pendidikan dalam proses kehidupan. Mungkin tidak ada
tujuan pendidikan bagi orang yang tidak memiliki tujuan hidup. Tanpa adanya tujuan yang jelas
seperti dikatakan Davies (1976:73) semua perencanaan itu bagaikan mimpi yang tak mungkin
dilakukan.

Tujuan pendidikan menggambarkan tentang idealisme, cita-cita keadaan individu atau


masyarakat yang dikehendaki. Karenanya tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam
kegiatan pendidikan, sebab tidak saja memberikan arah kemana harus dituju, tetapi juga
memberikan arah ketentuan yang pasti dalam memilih materi, metode, alat/media, evaluasi
dalam kegiatan yang dilakukan. Dengan sebuah rumusan tujuan pendidikan, maka proses
pendidikan akan dengan mudah dinilai/diukur tingkat kebehasilannya. Keberhasilan pendidikan
akan dengan mudah dan cepat dapat dilihat dari segi pecapai tujuan. Dengan tujuan juga
mempermudah menyusun/menetapkan materi, metode dan alat atau media yang digunakan
dalam proses pendidikan.

Tujuan merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Dengan kata
lain tujuan pembelajaran adalah kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah
memperoleh pengalaman belajar. Tidak ada suatu pembelajaran yang diprogramkan tanpa tujuan,
karena hal itu merupakan suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target
akhir, dan prosedur yang dilakukan. Semakin jelas dan operasional tujuan yang akan dicapai,
maka semakin mudah menentukan alat dan cara mencapainya.

Dalam suatu Pembelajaran memiliki tujuan tujuan tertentu yang harus dicapai, Diantaranya
yaitu sebagai Berikut

1. Tujuan Instruksional Umum

Tujuan Instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan
belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan Instruksional umum
(TIU) adalah tujuan pengajaran yang perubahan prilaku siswa yang belajar masih merupakan
perubahan internal yang belum dapat dilihat dan diukur. Kata kerja dalam tujuan umum
pengajaran masih mencerminan perubahan prilaku yang umumnya terjadi pada manusia,
sehingga masih menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Contoh TIU: “setelah
melakukan pelajaran siswa diharapan dapat memahami penjumlahan dengan benar”. Kata
kerja “memahami penjumlahan” merupakan kata kerja- yang bersifat umum karena
pemahaman penjumlahan dapat ditafsirkan berbeda.

2. Tujuan Kurikuler

Tujuan kulikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini
dapat dilihat dari GBPP (Garis – garis Besar Program Pembelajaran) setiap bidang studi.
Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional sehingga kumulasi dari
setiap tujuan kulikuler ini akan menggambarkan tujuan istitusional. Artinya, semua tujuan
kulikuler yang ada pada suatu lembaga pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan
institusional yang bersangkutan.

3. Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan instruksional khusus (TIK) adalah tujuan pengajaran dimana perubahan prilaku
telah dapat dilihat dan diukur. Kata kerja yang menggambarkan perubahan prilaku telah
spesifik sehingga memungkinkan dilakukan pengukuran tanpa menimbulkan lagi berbagai
perberdaan penafsiran. Misal TIK yang dirumuskan sbb “Siswa akan menunjukkan sikap
positif terhadap kebudayaan nasional”, dapat lebih dikhususkan dengan mengatakan “siswa
akan membuktikan penghargaannya terhadapa seni tari nasional dengan ikut membawakan
suatu tarian dalam perpisahan kelas”.
2.2 Peran Tujuan Pembelajaran

Penyusunan tujuan pembelajaran sangatlah berperan penting dalam rangkaian


pengembangan desain pembelajaran. Pada tahap ini, kamu akan menentukan tujuan
pembelajaran yang menjadi acuan untuk menentukan jenis materi pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam 
proses pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah,
tanpa fokus, dan menjadi tidak efektif.

Adapun peran dari tujuan pembelajaran tersebut, Yaitu:

1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada


siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri.
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.

Dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan
pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik,
mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur
pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar
siswa.Sementara itu,  Fitriana Elitawati menginformasikan hasil studi tentang manfaat tujuan
dalam proses belajar mengajar bahwa perlakuan yang berupa pemberian informasi secara jelas
mengenai tujuan pembelajaran khusus kepada siswa pada awal kegiatan proses belajar-mengajar,
ternyata dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa. Memperhatikan penjelasan di atas, tampak
bahwa tujuan pembelajaran sangat berperan penting sebagai salah satu komponen penting dalam
pembelajaran, yang di dalamnya dapat menentukan mutu dan tingkat efektivitas pembelajaran.
2.3 Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau
dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, tujuan
pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas pembelajaran. Maka,
tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur.
Tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar yang hendak harus dicapai dalam
pembelajaran. Di samping itu, tujuan pembelajaran dijadikan acuan dalam pemilihan jenis
materi, strategi, metode, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.

Terdapat empat unsur pokok dalam perumusan tujuan pembelajaran, diantaranya :

1.    Audience

Secara bahasa audience berarti pendengar. Dalam konteks pembelajaran yang dimaksud
audience adalah siswa. Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Maka,
dalam tujuan pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai subjek sekaligus objek dalam
pembelajaran.

2.    Behavior

Behavior adalah tingkah laku atau aktivitas suatu proses. Dalam konteks pembelajaran, behavior
nampak pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, pembelajaran tanpa adanya
tingkah laku atau aktivitas dari siswa tidak mungkin dilakukan. Dalam perumusan tujuan
pembelajaran gambaran behavior aktivitas siswa ditulis menggunakan kata kerja operasional
seperti: menyimak, menyebutkan, membedakan, menjelaskan, dan masih banyak lagi.
Penggunaan kata kerja operasional dalam suatu tujuan pembelajaran tidak boleh lebih dari satu.
Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa tidak boleh melakukan lebih dari satu
perbuatan. Maka, siswa harus fokus pada satu perbuatan agar pembelajaran lebih optimal.

3.    Condition

Condition atau kondisi diartikan sebagai suatu keadaan. Dalam konteks pembelajaran, condition
adalah keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan
yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Dalam perumusan tujuan
pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah
aktivitas yang harus dilakukan siswa agar tercapai suatu perubahan perilaku yang diharapkan.

4.    Degree

Dalam konteks ini degree berarti suatu perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk
membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar. Degree juga merupakan tingkat
penampilan yang dapat dilakukan oleh siswa setelah melalui suatu rangkaian proses
pembelajaran. Tingkat degree bergantung pada bobot materi yang akan disajikan, serta sejauh
mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan suatu tingkah laku.

Berikut merupakan contoh dari tujuan pembelajaran yang baik dan benar:

Dengan mengamati contoh, siswa dapat membaca teks deskriptif tentang benda
condition audience behavior
hidup dan tak hidup dengan lancar.
degree

Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri benda padat dan cair
condition audience behavior
minimal tiga.
degree

Siswa dapat menyebutkan bunyi sila ke-2 dengan benar, setelah membaca teks pancasila
audience behavior degree condition
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tujuan Pembelajaran merupakan suatu elemen penting dalam pengembangan kurikulum.


Tujuan pendidikan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam merancang kurikulum, terutama
dalam memilih dan menetapkan materi, metode/proses dan menetapkan alat evaluasi. Tujuan
juga sebagai alat untuk mengukur keberhasilan sebuah rancangan kurikulum.

Merumuskan Tujuan Pembelajaran Nasonal memang bukan pekerjaan yang mudah karena,
akan menentukan arah bagi perkembangan bangsa itu selanjutnya. Untuk itu diperlukan keahlian
dan kesadaran apa sebenarnya yang diinginkan/diharapkan oleh masyarakat bangsa itu. Bahkan
itu tidak memadai manakala tidak dilengkapi dengan saringan sercara filosofis dan psikologis
setiap keinginan tersebut, sehingga benar-benar berupa keinginan yang pantas dan sesuai dengan
harkat dan martabat manusia ideal. Seorang pengembang kurikulum harus benar-benar
memahami sumber-sumber tujuan pendidikan yang akan ditetapkan dalam kurikulum, seperti
kajian tentang anak didik, mayarakat diluar sekolah dan perkmbangan disiplin ilmu. Kesemua
sumber itu kemudian direkonstruksi dalam sebuah rumusan yang pantas, konsisten, representatif,
jelas, terpertahankan dan fisibility. 

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini para pembaca, terutama di kalangan kaum Intelektual
agar lebih tahu tentang Tujuan Pembelajaran serta strategi penyusunan dalam pembelajaran .
Terlepas dari itu penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini,baik isi maupun materi yang di sajikan. Untuk penulis sangat berharap Saran dari berbagai
pihak untuk perbaikan makalah ini agar bisa di terima oleh seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press

Jumhana, Nana & Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.

Ansyar, Muhammad, (1988) Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Dirjen Dikti, Jakarta

Depdikbud, (1984/1985) Pengembangan Kurikulum dan Sistem Instruksional, Dirjen Dikti,


Proyek Pengembangan Perguruan Tinggi, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai