Disusun Oleh
Dosen Pengampu:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah “Masalah Dan
Efek Samping Alat Kontrasepsi “. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
UAS (Take Home) mata kuliah Kontrasepsi & Keluarga Berncana. Dalam
penyusunan makalah ini, tak lupa pula penulis berterimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik berupa bimbingan, dorongan, doa serta
kerjasama yang baik dari semua pihak. Penulis menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis meminta kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini terwujud atas bimbingan dan arahan dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada sebagai dosen pengampu
mata kuliah.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penyusun menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
2. Apa saja masalah dan efek samping yang mungkin muncul pada akseptor
kontrasepsi?
1.3 Tujuan
2.1 Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud
dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,
berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan
kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-
duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan.
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha
itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen.
2. Suntik
Kontrasepsi suntik juga memiliki jenis, yaitu:
a. Kb Suntik Kombinasi
Mekanisme:
Suntikan kombinasi menekan ovulasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga penetrasi sperma terganggu, atrofi pada
endometrium sehingga implantasi terganggu, dan menghambat
transportasi gamet oleh tuba. Suntikan ini diberikan sekali tiap
bulan.
Efektivitas:
Bila digunakan secara benar, risiko kehamilan kurang dari 1
diantara 100 ibu dalam 1 tahun.
Efek samping:
Perubahan pola haid (haid jadi sedikit atau semakin pendek,
haid tidak teratur, haid memanjang, haid jarang, atau tidak
haid), sakit kepala, pusing, nyeri payudara, kenaikan berat
badan.
Penanganan Efek Samping
1) Bila tidak terjadi kehamilan tidak perlu diberikan
pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak
berkumpul dalam rahim.
2) Pastikan tidak ada kehamilan , bila hamil segera rujuk. Bila
tidak hamil informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan
akan hilang dalam waktu dekat.
3) Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan yang lain.
Jelaskan bahwa perdarahan yang terjadi merupakan hal
yang biasa.
b. Suntikan Progestin
Mekanisme:
Suntikan progestin mencegah ovulasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga penetrasi sperma terganggu, menjadikan
selaput rahim tipis dan atrofi, dan menghambat transportasi
gamet oleh tuba. Suntikan diberikan 3 bulan sekali (DMPA)
Efektivitas:
Bila digunakan dengan benar, risiko kehamilan kurang dari 1 di
antara 100 ibu dalam 1 tahun. Kesuburan tidak langsung
kembali setelah berhenti, biasanya dalam waktu beberapa
bulan.
Keuntungan khusus bagi kesehatan:
Mengurangi risiko kanker endometrium dan fibroid uterus.
Dapat mengurangi risiko penyakit radang paggul simptomatik
dan anemia defisiensi besi. Mengurangi gejala endometriosis
dan krisis sel sabit pada ibu dengan anemia sel sabit.
Efek samping:
Perubahan pola haid (haid tidak teratur atau memanjang dalam
3 bulan pertama, haid jarang, tidak teratur atau tidak haid
dalam 1 tahun), sakit kepala, pusing, kenaikan berat badan,
perut kembung atau tidak nyaman, perubahan suasana
perasaan, dan penurunan hasrat seksual.
Penanganan Efek Samping
4) Bila tidak terjadi kehamilan tidak perlu diberikan
pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak
berkumpul dalam rahim.
5) Pastikan tidak ada kehamilan , bila hamil segera rujuk. Bila
tidak hamil informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan
akan hilang dalam waktu dekat.
6) Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan yang lain.
Jelaskan bahwa perdarahan yang terjadi merupakan hal
yang biasa.
3. Implan
Implan merupakan batang plastik berukuran kecil yang lentur,
seukuran batang korek api, yang melepaskan progestin yang
menyerupai hormon progesteron alami di tubuh perempuan.
Jenis kontrasepsi implant:
a. Implan Dua Batang: terdiri dari 2 batang implan mengandung
hormon Levonorgestrel 75 mg/batang. Efektif hingga 4 tahun
penggunaan (studi terkini menunjukkan bahwa jenis ini
memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun).
b. Implan Satu Batang (Implanon) : terdiri dari 1 batang implan
mengandung hormon Etonogestrel 68 mg, efektif hingga 3
tahun penggunaan (studi terkini menunjukkan bahwa jenis ini
memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun).
Cara kerja kontrasepsi implan adalah:
a. Mencegah pelepasan telur dari ovarium (menekan ovulasi)
b. Mengentalkan lendir serviks (menghambat bertemunya sperma
dan telur)
Efektivitas kontrasepsi implant:
Kurang dari 1 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun
pertama penggunaan Implan. Risiko kecil kehamilan masih
berlanjut setelah tahun pertama pemakaian. Kembalinya
kesuburan: Kembalinya kesuburan tinggi setelah Implan dilepas.
Keuntungan pemakaian kontrasepsi implan:
a. Klien tidak perlu melakukan apapun setelah implan terpasang
b. Mencegah kehamilan dengan sangat efektif Kurang dari 1
kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan implan pada
tahun pertama (1 per 1.000 perempuan).
c. Merupakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk 3 hingga
5 tahun, tergantung jenis implan.
d. Tidak mengganggu hubungan seksual
e. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
f. Kesuburan dapat kembali dengan segera setelah implan
dilepas.
g. Mengurangi nyeri haid
h. Mengurangi jumlah darah haid sehingga dapat mencegah
anemia defisiensi besi
Keterbatasan kontrasepsi implan:
a. Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual
(IMS).
b. Membutuhkan tenaga kesehatan yang terlatih secara khusus
untuk memasang dan melepas. Klien tidak dapat memulai atau
menghentikan pemakaian implan secara mandiri.
3. Kondom
Mekanisme:
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke
dalam saluran reproduksi perempuan.
Efektivitas:
Bila digunakan dengan benar, risiko kehamilan adalah 2 di antara
100 ibu dalam 1 tahun.
Keuntungan khusus bagi kesehatan:
Mencegah penularan penyakit menular seksual dan konsekuesinya
(misal: kanker serviks).
Efek samping:
a Dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang dengan alergi
lateks.
b Sebelum berhubungan kondom mengalami kerusakan atau
bocor
c Kondom bisa saja bocor atau dicurigai ada curahan sperma di
vagina saat berhubungan
d Mengurangi kepuasaan saat bersenggama
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,
berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan
kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-
duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan.
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha
itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen. Adapun akseptor KB
menurut sasarannya, meliputi:
Pada penggunaan metode kontrasepsi tidak ada satupun yang aman dan
efektif bagi semua klien, karena masing-masing mempunyai kesesuain dan
kecocokan individual bagi setiap klien, namun secara umum terdapat syarat
ideal dalam metode kontrasepsi yaitu, aman, berdaya guna, dapat diterima,
dan terjangkau harganya.
3.2 Saran
Dengan adanya materi tentang Masalah Dan Efek Samping Alat
Kontrasepsi diharapkan kepada pembaca untuk memahami materi tersebut
sehingga dapat menjadi acuan dalam melakukan pemilihan kontrasepsi yang
aman dan tepat bagi klien. Dan dapat melakukan penanganan segera yang
tepat dan efektif apabila muncul masalah atau efek samping pada penggunaan
kontrasepsi.
Daftar Pustaka
Matahari, R., Utami, F. P., & Sugiharti, S. (2018). Buku Ajar Keluarga Berencana
Dan Kontrasepsi. Pustaka Ilmu, 1. http://eprints.uad.ac.id/24374/1/buku ajar
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.pdf
Yulizawati, Iryani, D., AIF, El Sinta, L. B., & Insani, A. A. (2019). Asuhan
Kebidanan Keluarga Berencana. Indomedia Pustaka.