Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL BBL

Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian Asi Ekslusif Pada


Bayi

Disusun untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Evidence Based

DISUSUN OLEH :
KELAS A - KELOMPOK 3

1. Puji Astuti
2. Kori Setiarini
3. Wulan Marta Sari
4. Irene Marantika
5. Masyrifah
6. Mieta
7. Eka Elsa
8. Tiffani Lorenza Sitepu
9. Diana Lia W

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDISTRA INDONESIA


PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1) DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
KELAS ALIH JENJANG
TAHUN 2022
1. IMD
No Database Identitas Jurnal Nama Peneliti Judul Artikel Link (URL)
Jurnal
1. Google Scholar Jurnal Info Kesehatan, Vol 16 No. 2 2018 Sofia Mawaddah Hubungan Inisiasi Menyusu Dini https://
Dengan Pemberian Asi Ekslusif jurnal.poltekeskupang.ac.i
Pada Bayi d/index.php/infokes/
article/view/185

2. Google Scholar Jurnal Kesehatan Luwu Raya ,Vol 7 No. 2 Helen Periselo Hubungan Inisiasi Menyusui Dini https://
(2021) ( IMD ) Dengan Keberhasilan Asi jurnalstikesluwuraya.ac.id/
Ekslusif Di Puskesmas Wara index.php/eq/article/view/53
Barat Kota Palopo Tahun 2019

3. Google scholar Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan Anis Setyowati Hubungan Inisiasi Menyusui Dini https://media.neliti.com/
RS.Dr.Soetomo Vol.4 No.1 April dengan Produksi ASI Selama media/publications/258451-
2018 6 Bulan Pertama hubungan-inisiasi-menyusui-
dini-dengan-p-d2d3938f.pdf

4. Google Scholar Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Pongtuluran Ekaristi Hubungan Inisiasi Menyusu Dini https://
(IMD) Dengan Pemberian Asi ejournal.unsrat.ac.id/
Grace D. Kandou Ekslusif Di Kota Manado index.php/kesmas/article/
view/23051
Nelly Mayulu
5. Google Scholar Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan , Nina Deslima, Analisi Hubungan Inisiasi http://jurnal.uinsu.ac.id/
Vol 4, No. 1 Mei 2019 Misnaniarti Misnaniarti, Menyusu Dini (IMD) Terhadap index.php/kesmas/article/
HM Zulkarnain Pemberian Asi Ekslusif Di view/2947
Wilayah Kerja Puskesmas
Makrayu Kota Palembang
TELAAH JURNAL METODE PICO

1. Problem

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan
tingkat kesehatan masyarakat. Menurut Bappenas (2015), faktor penyebab utama kematian
bayi di Indonesia adalah kematian neonatal sebesar 46,2 %, diare sebesar 15,0 %,
pneumonia sebesar 12,7 %  dan status kesehatan bayi 17,8%. Untuk menekan angka
kematian bayi, salah satunya adalah dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan dilanjutkan
dengan pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
Asi Esklusif adalah pemberian asi saja pada bayi usia 0-6 bulan tanpa diberikan
makanan tambahan apapun. Pemberian Asi di indosesia masih terbilang rendah data dari
kemenkes menunjukan bahwa prevelensi pemberian Asi Esklusif di indonesia pada tahun
2017 sebesar 55,5% pelaksanaan IMD merupakan langkah awal keberhasilan bayi untuk
memulai belajar menyusu pertama sehingga ASI tetap diproduksi.
Inisiasi Menyusui Dini yang dilakukan secara dini memberikan manfaat yang besar
dalam kelancaran pemberian ASI pada hari-hari pertama kelahiran bayi, proses pemberian
ASI Eksklusif dan dapat memenuhi kebutuhan bayi hingga dua tahun.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan gold standart untuk makanan bayi. ASI terbukti
mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman apapun,
karena ASI mengandung zat gizi paling tepat, lengkap, dan selalu menyesuaikan dengan
kebutuhan bayi setiap saat. Standar emas makanan bayi dimulai dengan tindakan Inisiasi
menyusui dini (IMD), dilanjutkan dengan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 (enam)
bulan. Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah, namun banyak ibu tidak berhasil
menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh karena itu para ibu memerlukan
bantuan agar proses menyusui lebih berhasil. Banyak alasan yang di kemukakan oleh ibu-
ibu yang tidak menyusui bayinya antara lain ibu tidak memproduksi cukup ASI atau bayi
tidak mau menghisap. Sesunggunya hal ini tidak di sebabkan karena ibu tidak
memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu kurang percaya diri bahwa ASI nya
cukup untuk bayinya. Disamping itu cara-cara menyusui yang tidak baik dan tidak benar
dapat menimbulkan gangguan pada puting susu ibu.
2. Intervention
IMD merupakan langkah awal keberhasilan bayi untuk memulai belajar menyusu
pertama sehingga ASI tetap diproduksi. Inisiasi menyusui dini akan menimbulkan
dampak psikologis pada ibu, yaitu hubungan antara ibu dan juga bayi lebih erat, setelah
ada sentuhan fisik (skin to skin) antara ibu dan bayi segerah setelah melahirkan. Selain
itu juga menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada ibu untuk merawat
bayinya serta menyusui dengan air susunya sendiri.
IMD yang dilakukan oleh ibu pada kesempatan satu jam
pertama pasca bayi lahir, akan melatih bayi secara naluriah menemukan sendiri putting
susu ibunya. Satu jam pertama setalah bayi lahir, adalah kesempatan emas yang akan
menentukan keberhasilan ibu untuk menyusui bayinya secara optimal.

3. Comparison
Jurnal 1 : Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian Asi Ekslusif Pada
Bayi
Profil kesehatan Kalimantan Tengah tahun 2015 masih sekitar 27,58% bayi yang
mendapatkan Asi Ekslusif. Profil Kabupaten Katingan tahun 2016 tercatat 15,84% bayi 
(profil kesehatan kab.Katingan 2016). Tujuan mengetahui hubungan inisiasi menyusu
dini dengan keberhasilan pemberian Asi Ekslusif. Metode Penelitian: Cross sectional.
Teknik pengambilan sampel : nonprobability sampling jenisnya puposive sampling
yaitu 50 sampel serta menggunakan uji Chi-Squere. Hasil: Uji statistik didapatkan nilai
p = 0,001. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara variabel IMD (Inisisasi
Menyusu Dini) dengan Pemberian Asi Eksklusif (p<0,05).Nilai OR 9,17  (95%CT)
menunjukkan bahwa responden yang tidak diberikan inisiasi menyusu dini  9,17 kali
lebih beresiko tidak mendapatkan asi eksklusif dibandingkaan dengan responden yang
dilakukan inisiasi menyusu dini. Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara Inisiasi
Menyusu Dini dengan Keberhasilan Pemberian Asi Ekslusif pada bayi 0-6 bulan.

Jurnal 2 : Hubungan Inisiasi Menyusui Dini ( IMD ) Dengan Keberhasilan Asi


Ekslusif Di Puskesmas Wara Barat Kota Palopo Tahun 2019
Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Dengan Keberhasilan Asi Ekslusif Di
Puskesmas Wara Barat Kota Palopo Tahun 2019 ”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan IMD terhadap   keberhasilan Asi Esklusif di Puskesmas
Wara Barat Kota Palopo. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif desain
case control dengan pendekatan retrospektif. Penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan tehnik accidental campling dengan jumlah 35 responden. Pengambilan
data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian di dapatkan bahwa tidak ada
hubungan IMD terhadap keberhasilan Asi Esklusif (p=0,102) dengan a=0,05, walaupun
tidak ada hubungan di ketahui bahwa IMD dapat mempengaruhi lamanya pemberian
Asi. Hasil penelitian ini di harapkan jadi bahan pertimbangan bagi setiap instansi
kesehatan untuk membuat kebijakan tertulis tentang pelaksanaan IMD dan pemberian
edukasi mengenai Asi Esklusif yang akan di monotoring dan di evaluasi sehingga bagi
tenaga kesehatan yang tidak melaksanakan kebijakan tersebut maka akan mendapatkan
sanksi.

Jurnal 3 : Hubungan Inisiasi Menyusui Dini dengan Produksi ASI Selama


6 Bulan Pertama

Penelitian menyatakan bahwa inisiasi menyusui dini dalam 1 jam pertama dapat
mencegah 22% kematian bayi di bawah usia 1 bulan di negara-negara berkembang.
Mengacu pada hasil penelitian ini, maka di perkirakan program “Inisiasi menyusui
dini” dapat menyelamatkan sekurangnya 30.000 bayi di Indonesia yang meninggal
dalam bulan pertama kelahiran. Berdasarkan hasil penelitian SDKI 2003 dan HSP 2006
menunjukan bahwa 27-74% bayi menyusui dalam 1 hari setelah kelahiran (Judhiastuty,
2008). Sedangkan hasil survei Fakultas Kedokteran UGM yang dimulai dari 2007
sampai dengan 2008 ibu melahirkan yang menerapkan IMD adalah 54%

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan inisiasi menyusui dini


dengan Produksi ASI selama 6 bulan pertama. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian korelasi dengan pendekatan “Kohort prospektif”.Variabel independen
Inisiasi menyusui dini dan variabel dependenProduksi ASI. Populasi sebanyak 31
responden ibu nifas di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Bendo. Sampel diambil secara
total. Dianalisa menggunakanuji Spearman Rank. Hasil observasi dari 31 responden
didapatkan 25 responden (80,7%) melakukan IMD secara dini. Berdasarkan 25
responden yang melakukan IMD secara dini sebanyak 22 responden (71,0%) memiliki
produksi ASI yang lancar selama 6 bulan pertama, dan 3 orang (9,7%) dengan produksi
ASI tidak lancar. 6 responden (19,4%) melakukan IMD secara lambat. Hasil analisa uji
statistik didaptkan nilai signifikan 0,724 dengan uji signifikan (p) = 0,358 dengan taraf
kesalahan (α) 5% = (0,05) sehingga P > α jadi H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada
hubungan antara inisiasi menyusui dini dengan Produksi ASI selama 6 Bulan Pertama.
Dilihat dari hasil uji statistik pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan
antara IMD secara dini dengan keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif yakni 6
bulan pertama kehidupan bayi. Ibu nifas yang melakukan inisiasi menyusui dini dalam
waktu kurang dari satu jam akan membantu kelancaran pengeluaran ASI lebih cepat.

Jurnal 4 : Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Dengan Pemberian Asi


Ekslusif Di Kota Manado

Pemberian ASI secara optimal sangat penting. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
merupakan salah satu penentu kesuksesan pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Manfaat
IMD diantaranya adalah mengurangi resiko terjadinya kematian ibu, meningkatkan
kemungkinan keberhasilan ASI eksklusif 6 bulan, mencegah kematian neonatal, dan
meningkatkan kedekatan dan rasa kasih sayang antara ibu dan bayi. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan
pemberian ASI eksklusif di Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik penentuan
total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di lima wilayah kerja Puskesmas yang ada di
Kota Manado, yaitu wilayah kerja Puskesmas Tuminting, wilayah kerja Puskemas
Paniki Bawah, wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru, wilayah kerja Puskesmas
Kombos, dan wilayah kerja Puskesamas Bahu pada 193 ibu yang memiliki bayi usia 0-
12 bulan. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α = 0,05. Diperoleh
nilai p = 0,014, berarti nilai p lebih kecil dibandingkan nilai α. Sehingga dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dengan pemberian ASI eksklusif di Kota Manado. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
harus dilaksanakan untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif demi kesehatan ibu dan
bayi.

Jurnal 5 : Analisi Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Pemberian


Asi Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Makrayu Kota Palembang

Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk
dapat menurunkan Angka kematian neonatus (AKN) dan meningkatkan cakupan ASI
eksklusif. Cakupan IMD dan ASI Eksklusif sendiri masih rendah berdasarkan data yang
ada di Dinas Kesehatan Kota Palembang. Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis
hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Makrayu Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September 2018. Populasi penelitian ibu-ibu yang mempunyai balita. Sampel penelitian
sebanyak 110 orang dengan menggunakan Purposive Sampling. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, dengan desain cross sectional. Instrumen
pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan observasi serta data dianalisis
dengen regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) (p = 0,001); pendidikan (p= 0,023); pengetahuan (p = 0,000);
sikap (p = 0,011); ketertarikan promosi susu formula (p = 0,000); dukungan keluarga (p
= 0,003); dukungan petugas kesehatan (p=0,000) terhadap pemberian ASI eksklusif.
Berdasarkan hasil multivariat dengan uji regresi logistik variabel Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) (p = 0,045) dan variabel dukungan petugas kesehatan (p = 0,005) merupakan
variabel yang dominan terhadap pemberian ASI eksklusif. Sehingga dapat disimpulkan
variabel IMD dan dukungan petugas kesehatan berpengaruh terhadap pemberian ASI
Eksklusif.

4. Outcome

Setelah ditelaah dari beberapa jurnal diatas, menurut kami, Terdapat Hubungan antara
Inisiasi Menyusu Dini dengan Keberhasilan Pemberian Asi Ekslusif pada bayi 0-6 bulan. Hampir
seluruh ibu nifas melakukan inisiasi menyusui dini pada waktu kurang dari satu jam. Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) harus dilaksanakan untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif demi
kesehatan ibu dan bayi. Inisiasi menyusui dini yang dilakukan oleh ibu, pada kesempatan
satu jam pertama pasca bayi lahir, melatih bayi secara naluriah menemukan sendiri puting
susu ibunya. Satu jam pertama setela bayi lahir adalah kesempatan emas yang akan
menentukan keberhasilan ibu untuk menyusui bayinya secara optimal sejak usia 0-6
bulan dan selanjutnya sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih. ketika bayi pertama kali
menghampiri payudara, bayi akan disambut oleh kolostrum yang telah ada sejak ibu melahirkan,
hisapan bayi akan merangsang payudara untuk memproduksi ASI dan melancarkan pengeluaran
ASI. Pada hari-hari pertama setelah melahirkan biasanya ASI belum keluar banyak, akan tetapi
menyusui bayi secara dini merupakan stimulasi bagi kelenjar payudara untuk memproduksi ASI
dan melancarkan pengeluaran ASI lebih dini. Bahwa dengan dilaksanakannya Inisiasi menyusui
dini pada ibu nifaspada 1 jam pertama maka sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu selain sebagai
ikatan batin anatara ibu dan bayi juga dapat melancaran proses pengeluaran ASI yang dapat
bermanfaat bagi bayi untuk memperoleh hak nya dengan mendapatkan makanan bergizi
dengan adanya kolostrum sebagai zat antibody pada hari pertama sampai hari ketiga dan
juga ASI eksklusif sampai 6 bulan sebagai kekebalan tubuh bayi semasa hidup saat bayi
sampai dewasa.

Anda mungkin juga menyukai