DOSEN PEMBIMBING :
Disusun oleh :
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Program keselamatan pasien di RS.”
Shalawat dan salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariat agama Islam yang sempurna
dimana merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen
pembimbing kami yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan
saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali
kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
DAFTAR ISI
2
Cover..............................................................................................................................................1
Kata pengantar...............................................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang...........................................................................................................................4
b. Rumusan masalah.....................................................................................................................5
c. Tujuan.........................................................................................................................................5
d. Manfaat Penulisan....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan...............................................................................................................................10
b. Saran.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah sakit merupakan
salah satu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan harus mampu memberikan
perlindungan terhadap keselamatan pasien, sumber daya manusia yang ada, masyarakat, serta
lingkungan di rumah sakit itu sendiri.Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk
juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah
sakit yaitu keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerjan atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak
terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting untuk
dilaksanakan di setiap rumah sakit. Kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada
pasien. Oleh karena itu, keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan
dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan (Depkes RI, 2015).Upaya
rumah sakit untuk menjamin keselamatan bagi pasien tidak terlepas dari peran seluruh sumber
daya manusia di rumah sakit, seperti tenaga medis, paramedis, manajemen, serta tenaga
lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk pasien. Perawat memainkan peran
penting terhadap proses implementasi keselamatan pasien di rumah sakit. Hal tersebut
didasarkan atas jumlah perawat sebagai porsi terbesar di rumah sakit. Dalam menjalankan
fungsinya perawat juga merupakan staf yang memiliki kontak terbanyak dengan pasien
sehingga memungkinkannya untuk menemukan dan mengalami risiko kesalahan pelayanan
terhadap pasien (Beginta, 2012).
A. Rumusan Masalah
4
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis membuat suatu
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini yaitu untuk memperluas wawasan bagipembaca tentang
konsep keselamatan pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
5
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Wajib diterapkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan penilaiannya dilakukan
dengan menggunakan Instrumen Akreditasi (Akreditasi Rumah Sakit). Standar keselamatan
pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu:
1) Hak pasien. Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden.
2) Mendidik pasien dan keluarga. pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
6
7) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. Fasilitas
pelayanan kesehatan merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.
SKP.4 : Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar, Pembedahan
Pada Pasien Yang Benar
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki fungsi penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga harus selalu meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan; dan diantaranya adalah fokus pada pencapaian 6 (enam) Sasaran
Keselamatan Pasien.
1) Hak pasien
7
7) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
7)
INSIDEN Keselamatan pasien masih menjadi masalah utama dirumah sakit dimana berbagai
macam pelayanan memiliki resiko yang mengancam keselamatan pasien di rumah
sakit.Keselamatan Pasien (Patient Safety) Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan kepada pasien lebih aman, yaitu meliputi : Assessment / Pengkajian risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan untuk hal ini Pemerintah sudah berupaya mengutamakan
Keselamatan pasien di pelayanan rumah sakit.
8
Insiden keselamatan pasien adalah kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan atau
berpotensi mengakibatkan cidera yang seharusnya tidak terjadi. Insiden Keselamatan Pasien di
rumah sakit memiliki jenis-jenis yang berbeda terdiri dari: Kejadian Potensial Cedera (KPC),
Kejadian Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
atau adverse event dan Kejadian Sentinel atau sentinel event (Kementerian Kesehatan, 2017).
Rumah sakit memiliki Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang tergabung di Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien ya itu organisasi non=Struktural dan bertanggung jawab
melaksanakan tugas salah satunya adalah melapor kepada Direktur Rumah Sakit secara
langsung. TKP-RS melaksanakan tugas salah satunya adalah melakukan pencatatan, pelaporan
Insiden, analisis insiden termasuk melakukan Root Cause Analysis (RCA) / Analisis Akar Masalah
dan mengembangkan solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Pada pelaksanaannya bila terjadi insiden keselamatan pasien TKP-RS mengikuti alur
penanganan insiden keselamatan pasien sebagai berikut :
1. setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada Tim Keselamatan Pasien (TKP)
dalam waktu paling lambat 2×24 (dua kali dua puluh empat) jam dengan menggunakan
format laporan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penilitian tersebut dapat disimpulkanbbahwa ada delapan point penting dalam
meningkatkan kebijakan kesealaman pasien di rumah sakit. Petugas kesehatan dapat melalukan
9
point – point penting diatas untuk menciptakan kebijakan keselamatan pasien. Libatkan
komuunikasi dengan pasien misalnyam petugas kesehatan harus mampu memperdayakan
dirinya untuk lebih akrablagi dengan pasien atapun keluarganya agar lebih mempermudah
dalam melakukan implementasi keselamatan pasien. Point – point di atas sangat
berkesinambungan antara yangg sattu dengan yang lain. Dengan demikian, jika petugas
kesehatan taat untuk menjalankan beberapa point penting tersebut dan mampu menjalankan
peran pentingnya maka akan terlaksana lah sebuah pencapaiankeselamatan pasien yang
sesuangguhnya.
B. SARAN
3. Petugas kesehatan kedepannya dapat menerapkan point – point penting dalam upaya
meningkatkan kebijakan keselamatan pasien di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/keselamatan-pasien-di-rumah-sakit
https://www.sammariebasra-hospital.com/7-standar-7-langkah-6-sasaran.html
10
https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2017/12/29/pentingnya-pelaporan-insiden-
keselamatan-pasien-di-rumah-sakit/
11