Anda di halaman 1dari 28

ANALISA K3 DALAM PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

RESIKO HAZARD PADA TIAP TAHAP ASUHAN


KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
KHAVIMAYTA CHENTIVOLIA FIAELLAERE SATTAPABUMI
SK120024

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU ESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Asuhan
2
Keperawatan
3
1. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Pengkajian
Keperawatan
3
2. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Perencanaan
Keperawatan
4
3. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Implementasi
Keperawatan
4

3
4. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Evaluasi
Keperawatan
5
B. Upaya Mencegah dan
Meminimalkan Risiko dan
Hazard
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
8
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
4
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Asuhan

5
Keperawatan
3
1. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Pengkajian
Keperawatan
3
2. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Perencanaan
Keperawatan
4
3. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Implementasi
Keperawatan
4

6
4. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Evaluasi
Keperawatan
5
B. Upaya Mencegah dan
Meminimalkan Risiko dan
Hazard
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
8
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
7
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Asuhan

8
Keperawatan
3
1. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Pengkajian
Keperawatan
3
2. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Perencanaan
Keperawatan
4
3. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Implementasi
Keperawatan
4

9
4. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Evaluasi
Keperawatan
5
B. Upaya Mencegah dan
Meminimalkan Risiko dan
Hazard
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
8
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Asuhan
11
Keperawatan
3
1. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Pengkajian
Keperawatan
3
2. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Perencanaan
Keperawatan
4
3. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Implementasi
Keperawatan
4

12
4. Risiko dan Hazard
dalam Tahap Evaluasi
Keperawatan
5
B. Upaya Mencegah dan
Meminimalkan Risiko dan
Hazard
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
8
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

13
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Makalah Analisa
Dan Risiko Hazard Dalam Tahapan Asuhan Keperawatan”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien Dan Keselamatan
Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan semester enam. Kami berharap makalah ini
dapat selesai tanpa dukungan moral dan materi yang diberikan dari berbagai
pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT. Yang telah meridhoi pembuatan makalah dengan baik
2. Ibu Ns. Qurrotul Aeni, S. Kep., M. Kep., dan tim selaku dosen pengampu
mata kuliah Keselamatan Pasien Dan Keselamatan Kesehatan Kerja
Dalam Keperawatan
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dorongan dan motivasi
4. Teman-teman penulis yang telah memberikan bantuan kepada penulis
5. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu, kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat
dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini

Kendal, 21 Juli 2023

Khavimayta

DAFTAR ISI

14
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….5
C. Tujuan………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar…………………………………………………………6
B. Tahapan Asuhan Keperawatan……………………………………….10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………15
B. Saran…………………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………16

BAB I
PENDAHULUAN

15
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan istilah yang sangat
populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal
dengan singkatan K3 yang artinya keselamatan, dan kesehatan kerja.
Menurut Milyandra (2009) Istilah 'keselamatan dan kesehatan
kerja', dapat dipandang mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang
pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan pendekatan ilmiah
(scientific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu
terapan atau suatu program yang menpunyai tujuan tertentu. Karena itu
keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu
terapan (applied science).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya
bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan,
maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat
dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu
pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko
kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.(Rijanto, 2010 ).
Pelaksanaan K3 akan mewujudkan perlindungan terhadap tenaga
kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat
terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan
dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja
yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehinggaakan
meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan
demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan
produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana factor hazard dan resiko di tempat kerja?

16
2. Bagaimana cara mengendalikan Hazard?
3. Bagimana Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard ?
4. Bagaimana peran perawat dalam K3?
5. Hazard dan Resiko yang bisa terjadi saat proses pengkajian dan
perencanaan?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui factor hazard dan resiko di tempat kerja.
2. Untuk mengetahui cara mengendalikan Hazard.
3. Untuk mengetahui Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard.
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam K3.
5. Untuk mengetahui Hazard dan Resiko yang bisa terjadi saat proses
pengkajian dan perencanaan

BAB II
PEMBAHASAN

17
A. KONSEP DASAR
1. Faktor Resiko dan Hazard Di Tempat Kerja
Dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi
bahaya serta resiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja,
penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor
manusianya. Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya
sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit,
kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau
instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering
disebut resiko. Baik "hazard" maupun "resiko' tidak selamanya menjadi
bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat
dipengaruhi oleh (effendi, Ferry. 2009: 233):
1) Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya
pencmpatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu
diperhatikan. Beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik
yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita
gangguan atau penyakit akibat kerja.
2) Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan,
keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan
sebagainya. Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan
kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima
diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik. Kondisi atau tingkat kesehatan pekerja sebagai modal
awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus pula mendapat
perhatian. Kondisi awal seseorang untuk bekerja dapat dipengaruhi
oleh kondisi tempat kerja gizi kerja, dll.
3) Lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor
fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial.

18
Kondisi lingkungan kerja (misalnya, panas, bising, berdebu, zat-zat
kimia, dll) dapat menjadi beban tambahan terhadap pekerja. Beban-beban
tambahan tersebut secara sendiri atau besama-sama dapat menimbulkan
gangguan atau penyakit akibat kerja. Kapasitas, beban, dan lingkungan
kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan kerja, dimana
hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan
menghasilkan kerja yang baik dan optimal (effendi, Fery. 2009: 233)

2. Risiko
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan (frekuensi) dan akibat atau
konsekuensi dari terjadinya bahaya. Penilaian risiko merupakan penilaian
menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan dan menentukan apakah
risiko dapat diterima. Penilaian risiko terdiri dari 3 langkah pelaksanaan
yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko.
1) Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Penilaian risiko merupakan proses evaluasi risiko risiko yang
diakibatkan adanya bahaya-bahaya, dengan memperhatikan
kecukupan pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah
risikonya dapat diterima atau tidak. (Puspitasari, 2010)
2) Pengendalian Risiko
Menurut Hanafi dan Partawibawa (2016), pengendalian risiko
terhadap bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah
dilakukannya penilaian sebelumnya, sehingga pengendalian risiko
bahaya diprioritaskan pada bahaya dengan kategori paling tinggi ke
rendah.

3) Manajemen Risiko

19
Menurut darmawi Tahapan pertama dalam proses manajemen
risiko adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko
merupakan suatu proses yang secara sistematis dan terus-menerus
dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko
atau kerugian terhadap sesuatu titik proses identifikasi risiko ini
mungkin ada proses yang terpenting karena dari proses inilah
semua risiko yang ada atau yang mungkin terjadi pada suatu hal
harus diidentifikasi. Proses identifikasi harus dilakukan secara
cermat dan komprehensif sehingga tidak ada risiko yang
terlewatkan atau tidak teridentifikasi titik dalam pelaksanaannya.
3. Hazard
Berdasarkan Kurniawan (2008), mengatakan bahwa hazard adalah
faktor-faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa barang atau
kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun
keselamatan pekerja serta lingkungan yang memberikan dampak buruk.
1. Klasifikasi Hazard Menurut Ndejjo (2015) bahaya secara luas
diklasifikasikan sebagai biologis dan biologis,yaitu:
a) Bahaya biologis didefinisikan untuk dimasukkan luka,
laserasi, terkena benda tajam, kontak langsung dengan
spesimen yang terkontaminasi, bioterorisme, penyakit
infeksi, dan kontaminasi silang dari material kotor.
b) Bahaya non biologis Didefinisikan termasuk fisik,
psikososial, dan ergonomis bahaya
2. Faktor Bahaya K3 di tempat kerja
a) Faktor bahaya biologi (seperti: jamur, virus, bakteri)
b) Faktor bahaya kimia (seperti: gas, debu, bahan beracun, uap
kimia, larutan kimia)
c) Faktor bahaya fisik/mekanik (seperti: kebisingan, radiasi,
pencahayaan, suhu ruangan)
d) Faktor bahaya ergonomi (seperti: ruang sempit dan terbatas,
pengangkutan barang, mendorong, menarik)

20
e) Faktor bahaya psikososial (seperti: stress, kekerasan, long
shift, trauma, pengorganisasian kerja, pola gilir kerja)
3. Identifikasi Hazard Identifikasi Hazard merupakan langkah awal
dalam mengembangkan manajemen risiko K3 titik
mengidentifikasi suatu bahaya adalah upaya sistematis untuk
mengetahui potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Dengan
mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapat lebih
berhati-hati dan waspada untuk melakukan langkah-langkah
pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan.

B. Tahapan Asuhan Keperawatan

21
PENGKAJIAN
BAHAYA BAHAYA POTENSIAL TINDAKAN YANG
BERESIKO
FISIK Radiasi Perawat : Berisiko terpapar
sinar radiasi
Pasien: Berisiko terpapar sinar
radiasi
KIMIA Bahan korosif Perawat : beresiko terpapar
iritasi dari air raksa saat
mengukur suhu
Pasien : beresiko terkena iriasi
saat dilakukan pengecekan
suhu
BIOLOGI Virus, jamur, bakteri Perawat : beresiko terkena
paparan virus yang dibawa
oleh pasien
Pasien : beresiko terkena
paparan virus dari rs yang
dibawa oleh perawat
ERGONOMI Ruang sempit yang Perawat : melakukan
terbatas perawatan diruang sempit dan
terbatas
Pasien : bekerja di ruang
sempit, terbatas, menganggut
barang
PSIKOSOSIAL Kelelahan Perawat : beresiko mengikuti
pola gilir kerja pasien
Pasien : beresiko kelelahan
karena pola gilitr kerja, long
shift

22
INTERVENSI
BAHAYA BAHAYA POTENSIAL TINDAKAN YANG
BERESIKO
FISIK Radiasi Perawat : Menggunakan APD
Pasien: Mengikuti intruksi
yang diberikan kepada perawat
saat di ruang terapi sinar
radiasi
KIMIA Bahan korosif Perawat : menggunaan APD
lengkap
Pasien : mengikuti instruksi
dari perawat
BIOLOGI Virus, jamur, bakteri Perawat : Menjaga kebersihan
diri dan menggunakan APD
Pasien: Menjaga kebersihan
diri
ERGONOMI Ruang sempit dan terbatas Perawat : Dapat memudahkan
dalam pemantauan pasien
Pasien: Dapat lebih mudah
memanggil perawat
PSIKOSOSIAL Kelelahan Perawat : komunikasi dengan
pasien tidak efektif karena
pasien lelah
Pasien : sulit diajak
komunikasi

23
IMPLEMENTASI
BAHAYA BAHAYA POTENSIAL TINDAKAN YANG
BERESIKO
FISIK Radiasi Perawat : Perawat: Penggunaan
APD (masker medis, kaca mata
anti radiasi, gown,dll)
Pasien: Menggunakan pakaian
yang ditentukan rumah sakit
KIMIA Bahan korosif Perawat : perawat
menggunakan APD lengkap
dan selalu menerapkan 6
langkah mencuci tangan
Pasien : menerapkan 6 langkah
mencuci tangan
BIOLOGI Virus, jamur, bakteri Perawat : Menggunakan APD
(masker, gown, sarung
tangan,dll) dan selalu
menerapkan 6 langkah
mencuci tangan
Pasien: Menggunakan masker
dan selalu menerapkan 6
langkah mencuci tangan
ERGONOMI Ruang sempit dan terbatas Perawat : Rutin mengecek
kondisi pasien, khususnya pada
pasien kritis dan selelah
menjalani operasi
Pasien: Mendapat penanganan
dengan cepat dan tepat oleh
perawat
PSIKOSOSIAL Kelelahan Perawat : Menjalin komunikasi

24
yang efektif dan terapeutik,
menjalin kerjasama antar tim
medis, dll
Pasien: Selalu menanyakan
kekurangan dan kelebihan dari
tindakan yang akan diberikan

EVALUASI
BAHAYA BAHAYA POTENSIAL TINDAKAN YANG
BERESIKO
FISIK Radiasi Perawat : Mampu mencegah
terkenanya paparan sinar
radiasi
Pasien: Mampu mencegah
terkenanya paparan sinar
radiasi
KIMIA Bahan korosif Perawat : mampu terhindar dari
bahaya iritasi air raksa
Pasien : mampu terhindar dari
bahaya iritasi air raksa
BIOLOGI Virus, jamur, bakteri Perawat : Mampu terhindar
dari virus, bakteri, jamur
Pasien: Mampu terhindar dari
virus, bakteri, jamur

ERGONOMI Ruang sempit dan terbatas Perawat : Meminimalisasi


risiko jatuh atau cedera
Pasien: Meminimalisasi risiko
jatuh atau cedera
PSIKOSOSIAL Kelelahan Perawat : mampu menjalin

25
komunikasi yang baik dengan
pasien
Pasien : mampu diajak
komunikasi dengan baik

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang
potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau

26
kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi. Sedang
kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik
"hazard" maupun "resiko' tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya
pengendaliannya dilaksanakan dengan baik. Ditempat kerja, kesehatan dan
kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh (effendi, Ferry. 2009:
233)
B. Saran
Saat melakukan proses keperawatan, perawat harus benar-benar
memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi. Hal ini
bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja,
seperti terinfeksi penyakit, mendapatkan kekerasan fisik/verbal saat
mengkaji pasien, dan mendapatkan informasi yang tidak sesuai dari
pasien. Salah satu cara untuk menghindari dan mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, maka disarankan untuk menggunakan APD yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawidjaya, L.M., Purnomo, E., Maretti, N., & Pujiriani, I. (2014).


Pengendalian risiko ergonomi kasus low back pain pada perawat di
Rumah

27
Sakit. Majalah Kedokteran Bandung, 46(4), 225-233.
Permenkes RI. Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

Putri, Sentya., Santoso., Rahayu, Endang, Purnawati. (2018) . Pelaksanaan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kejadian Kecelakaan
Kerja Perawat Rumah Sakit. Jurnal Endurance, 3(2).

Ramdan, Iwan M., dkk.2017. Analisi Risiko Kesehatan Dan Keselamatan


Kerja (K3) Pada Perawat.Jurnal Kesehatan Vol 5 (3)

Sapryadi., dkk.2017.Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada Divisi


Boiler Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assesment
and Risk Control (HIRARC).Journal of Industrial Hygiene and
Occupational Health Vol 1(2)

28

Anda mungkin juga menyukai