Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan

Epilepsi dan Down


Syndrom
Di susun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Anak II
Di susun oleh :
1. Adinda Devi Ariyani (SK120001)
2. Aghe Lufi Alfianti (SK120002)
3. Elda Vera Lioni (SK120006)
4. Kamila Muayyida (SK120022)
5. Karimatun Nisa’ W (SK120023)
6. Khavitmayta Chentivolia (SK120024)

Kelompok 4
Pokok Bahasan
Pemeriksaan penunjang Epilepsi
01 Definisi Epilepsi & Down & Down Syndrom
05
Syndrom

Etiologi Epilepsi & Down Penatalaksanaan Medis Epilepsi &


02 Down syndrome
06
Syndrom

03 Patofisiologi Epilepsi & Down Asuhan Keperawatan Epilepsi


07
Syndrom & Down Syndrom

04 Manifestasi klinis Epilepsi & Diagnosa keperawatan


Down Syndrom Epilepsi & Down Syndrom 08
Perencanaan Keperawatan
09
Epilepsi & Down Syndrom
01 Definisi Epilepsi & Down Syndrom

Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak berat yang
dikarakteristikan oleh kejang berulang keadaan ini dapat di hubungkan dengan
kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan atau hilangnya tonus otot atau gerakan dan
gangguan perilaku, alam perasaan, sensasi dan persepsi sehingga epilepsibukan penyakit
tetapi suatu gejala (Smeltzer & Bare, 2011).

Down Syndrome adalah kelainan kogenital yang disebabkan oleh kerusakan


kromosomal yang ditandai dengan retardasi mental dan bentuk fisik yang unik yang
disebut Mongoloid Idiots (Burns,2000).
02 Etiologi Epilepsi & Down Syndrom

Epilepsi disebabkan dari gangguan listrik disritmia pada sel saraf pada salah satu
bagian otak yang menyebabkan sel ini mengeluarkan muatan listrik abnormal, berulang
dan tidak terkontrol (Smeltzer & Bare,2011).

Penyebab dari Down Syndrome adalah adanya kelainan kromosom yaitu terletak
pada kromosom 21 dan 15, dengan kemungkinan-kemungkinan :
a. Non disjungtion (pembentukan gametosit)
b. Gangguan intragametik
c. Organisasi nukleus
d. Bahan kimia
e. Frekwensi coitus yang merangsang kontraksi uterus
03 Patofisiologi Epilepsi & Down Syindrom

Bangkitan epilepsi dicetuskan oleh suatu sumber gaya listrik saraf di otak yang dinamakan fokus
epileptogen. Dari fokus ini aktivitas listrik akan menyebar melalui sinaps dan dendrit ke neuron-neuron di
sekitarnya dan demikian seterusnya sehingga seluruh belahan hemisfer otak dapat mengalami muatan listrik
berlebih (depolarisasi). Pada keadaan demikian akan terlihat kejang yang mula-mula setempat selanjutnya akan
menyebar kebagian tubuh atau anggota gerak yang lain pada satu sisi tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Down syndrome diawali dengan adanya kromosom tambahan pada kromosom autosomal 21. Kromosom
ekstra tersebut dapat muncul akibat kegagalan pemisahan kromosom saat proses gametogenesis
(nondisjunction), akibat translokasi, ataupun mosaicism. Pada kasus yang sangat langka trisomi 21 dapat timbul
akibat isokromosom yakni kondisi dimana terjadi duplikasi pada salah satu lengan kromosom 21 bersamaan
dengan delesi lengan kromosom tersebut.
Manifestasi Klinis Epilepsi & Down
04 Syndrom

Epilepsi Menurut Hidayat (2009) dan Batticaca (2008) yaitu :


a.Dapat berupa kejang-kejang, gangguan kesadaran atau gangguan penginderaan
b. Kelainan gambaran EEG
c. Tergantung lokasi dan sifat fokus Epileptogen
d. Mengalami Aura yaitu suatu sensasi tanda sebelum kejang epileptik
e. Satu atau kedua mata dan kepala bergerak menjauhi sisa focus
f. Menyadari gerakan atau hilangkesadaran
g. Bola mata membalik ke atas, bicara tertahan, mati rasa, kesemutan, perasaan ditusuk-tusuk,
dan seluruh otot tubuh menjadi kaku.
h. Kedua lengan dalam keadaan fleksi tungkai, kepala, dan leher dalam keadaan ekstensi,
apneu, gerakan tersentak-sentak, mulut tampak berbusa, reflek menelan hilangdan saliva
meningkat.
Manifestasi klinis Down Syndrom :
Berat pada bayi yang baru lahir dengan penyakit Down Syndrome pada umumnya kurang
dari normal, diperkirakan 20% kasus dengan Down Syndrome ini lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram. Anak-anak yang menderita Down Syndrome memiliki
penampilan yang khas:
1) Bentuk tulang tengkoraknya asimetris atau ganjil dengan bagian belakang kepalanya
mendatar (sutura sagitalis terpisah).
2) Lesi pada iris mata (bintik Brushfield), matanya sipit ke atas dan kelopak mata berlipat-
lipat (lipatan epikantus) serta jarak pupil yang lebar.
3) Kepalanya lebih kecil daripada normal. (mikrosefalus) dan bentuknya abnormal serta
Leher pendek dan besar dsb.
Pemeriksaan penunjang Epilepsi &
05 Down Syndrom

A. Pemeriksaan penunjang Epilepsi :


a. “CT Scan dan Magnetik resonance imaging (MRI)
b. Elektroensefalogram(EEG)

B. Pemeriksaan penunjang Down Syndrom


a. Pemeriksaan fisik penderita
b. Pemeriksaan kromosom
c. Ultrasonografi (USG)
d. Ekokardiogram (ECG)
e. Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)
Penatalaksanaan medis
06 Epilepsi & Down Syndrom

Penatalaksanaan medis Epilepsi :


a. Farmakoterapi : Anti kovulsion.
b. Pembedahan : Untuk pasien epilepsy akibat tumor otak, abses, kista atau
adanya anomali vaskuler

Penatalaksanaan Down syndrome dilakukan dengan :


a. Terapi medikamentosa spesifik d. Konseling genetik
b. Pembedahan e. Speech therapy 
c. Terapi suportif f. Behavioral therapy 
07 Asuhan Keperawatan Epilepsi & Down Syndrom

Asuhan Keperawatan Epilepsi & Down Syndrom meliputi :


a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit yang pernah diderita
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Riwayat elergi
f. Riwayat pengobatan
g. Riwayat psikososial
h. Riwayat imunisasi
Diagnosa Keperawatan Epilepsi & Down
08 Syndrom

Diagnosa Keperawatan Epilepsi :


Diagnosa keperawatan yang ditemukan Pada pasien dengan Epilepsi Berdasarkan Hidayat (2008) adalah :
a. Resiko tinggi trauma/cidera b/d kelemahan,perubahan kesadaran, kehilangan b.Koordinasi otot sekunder
akibat Aktivitas kejang
c. Resiko tinggi terhadap inefektifnya Bersihan jalan nafas b/d kerusakan neoromuskular
d. Resiko kekurangan volume cairan
Diagnosa Keperawatan Down Syndrom :
Diagnosa keperawatan menurut (Alif, 2007) pada anak dengan down syndrome adalah sebagai berikut:
a. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d ketunadayaan fisik
b. Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan sekunder
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan menelan makanan
d. Defisiensi pengetahuan ( orang tua ) b/d perawatan anak down syndrome
Perencanaan Keperawatan Epilepsi & Down
09 Syndrom

Perencanaan Keperawatan Epilepsi :


A. Resiko tinggi trauma/cidera Berhubungan dengan Kelemahan,Perubahan
kesadaran, kehilangan Koordinasi otot sekunder akibat Aktivitas kejang
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Keperawatan, risiko trauma/cidera tidak Terjadi
Kriteria Hasil : Tidak ada tanda-tanda Terjadi cidera
B. Resiko tinggi terhadap inefektifnya Bersihan jalan nafas berhubungan
Dengan kerusakan neurovaskuler
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Keperawatan, bersihan jalan nafas tetap Efektif
Kriteria Hasil : Jalan nafas bersih, Suara nafas vesikuler, sputum tidak Ada, rr 30-
40x/menit
C. Resiko kekurangan volume cairan Berhubungan dengan muntah, Perubahan tingkat kesadaran,
Pemberian makan atau asupan buruk Dan kehilangan yang tidak disadari Akibat demam
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Keperawatan, cairan adekuat
Kriteria Hasil : Tidak ada muntah, suhu dalam Batas normal (36-37,5ºC)

Perencanaan Keperawatan Down Syndrom :

A. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan ketunadayaan fisik


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan dasar pasien terpenuhi.
Kriteria hasil :
1). Anak berfungsi optimal sesuai usia.
2). Keluarga dan anak mampu menggunakan koping terhadap tantangan karena adanya
ketidakmampuan
B. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan infeksi tidak terjadi ( terkontrol ).
Kriteria hasil :
1). Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2).Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.

C. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakmampuan menelan makanan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil :
1). Adanya peningkatan berat badan sesuai tujuan.
2). Berat badan ideal sesuai dengan tujuan.
D. Defisiensi pengetahuan ( orang tua ) berhubungan dengan perawatan anak down syndrome
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Orangtua memahami penyakit
yang di derita anaknya.
Kreteria Hasil :
1). Keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,kondisi, prognosis, program
pengobatan.
2). Keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai