KELOMPOK 5
D E S T R I S U C I M AWA R N I
NABILA CANTIKA
TIARA RESTIANA
ANISA SEPTIANI
ANGGI NADIA
B I N A R TA A D I L A H
M . I N D R A P R ATA M A
BENI ALDI
E R I Z A E K A PAT R I S I A
ENDAH ISTIQOMAH
DESI AGUSTINA
Pembahasan
1. Pengertian
Status epileptikus (aktifitas kejang lama yang akut) merupakan suatu
rentetan kejang umum yang terjadi tanpa perbaikan kesadaran penuh
diantara serangan. Istilah ini telah diperluas untuk mencakup kejang klinis
atau listrik kontinu yang berakhir sedikitnya 30 menit, meskipun tanpa
kerusakan kesadaran. (Muttaqin, Arif.2018)
2. Etiologi
Secara umum penyebab kejang dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1.Idiopatik :
2.Kriptogenik:
3.Imptomatik:.
Idiopatik
Infeksi akut
Anak (2- 12 th) Trauma
Kejang demam
Idiopatik
Trauma
Remaja (12- 18 th) Gejala putus obat dan alcohol
Malformasi anteriovena
Trauma
Dewasa Muda (18- 35 th) Alkoholisme
Tumor otak
Tumor otak
Penyakit serebrovaskular
Dewasa lanjut (> 35) Gangguan metabolik (uremia, gagal hepatik, dll )
Alkoholisme
3. Patofisiologi
Otak merupakan pusat penerima
pesan (impuls sensorik) dan sekaligus
merupakan pusat pengirim pesan
(impuls motorik).
4. PATHWAY EPILEPSI
b. Epilepsi umum
1. Petit mal/ Lena (absence)
- Lena khas (tipical absence)
Dapat disertai:
- Gangguan tonus yang lebih jelas.
- Permulaan dan berakhirnya bangkitan tidak mendadak.
2. Grand Mal
- Mioklonik, Pada epilepsi mioklonik terjadi kontraksi
mendadak, sebentar, dapat kuat atau lemah sebagian otot
atau semua otot, seringkali atau berulang-ulang. Bangkitan
ini dapat dijumpai pada semua umur.
5. Klasifikasi Kejang
1. Berdasarkan penyebabnya
a. Epilepsi idiopatik : bila tidak di ketahui penyebabnya
b. Epilepsi simtomatik : bila ada penyebabnya
3. Implementasi
Implementasi adalah berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dari proses keperawatan.
Selama implementasi, perawat mengkaji kembali pasien, modifikasi rencana asuhan, dan menuliskan kembali
hasil yang diharapkan sesuai kebutuhan. Untuk implementasi yang efektif, perawat harus berpengetahuan
banyak tentang tipe-tipe intervensi, proses implementasi dan metode implementasi. Ada tiga fase implementasi
keperawatan yaitu :
a. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana, pengetahuan dan keterampilan
mengimplementasikan rencana, persiapan pasien dan lingkungan.
b. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi dengn tujuan. Implementasi apat
dilakukan dengan intervensi indeoenden, dependen atau interdependen
c. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan pasien setelah implementasi dilakukan
b. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (D.0017)
1) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawaan diharapkan Perfusi Serebral meingkat
SLKI: Perfusi serebral
1.Tingkat kesadaran Meningkat(5)
2.Kesadaran Meningkat (5)
2) Intervensi
SIKI : Manajemen kejang
Observasi
- Monitor terjadinya kejang berulang
Terapeutik
- Baringkan pasien agar tidak jatuh
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Catat durasi kejang
- Berikan Oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
1. BIODATA
A . Identitas Klien
1. Nama/Nama Panggilan : An.A
2. Tempat Tanggal Lahir/Umur : Keluang/ 01-02-2022
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Desa Tegal Mulyo Rt.09 Rw.05 Kec.Keluang
7. Tanggal masuk : 22-06-2022 (jam: 11.25 )
8. Tanggal pengkajian : 23-06-2022
9. Diagnosis medis : Epilepsi
2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama : Ibu mengatakan anak kejang setelah di imunisasi DPT II
2) Riwayat Keluhan Sekarang : Ibu mengatakan anak masih sering kejang
3) Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit
keluarga
2. DPT (I,II,) Umur 2 & 3 bulan 2 kali DPT I tidak ada reaksi, DPT II reaksi
kejang- kejang
3. Polio (I,II,III) Umur 0 – 3 bulan 3 kali Polio 1 reaksi demam, polio 2 tidak
ada reaksi, dan polio 3 reaksi kejang
G. Riwayat Psikososial
a) Anak tinggal bersama: Orang tua
b) Lingkungan berada di: Desa
c) Hubungan antar anggota keluarga: Baik
d) Pengasuh anak: Tidak menggunakan Pengasuh Anak
H. Riwayat Spiritual
a) Support system dalam keluarga: Orang tua merawat anaknya dengan baik
b) Kegiatan keagamaan: Sesekali di dengarkan suara murotal qur’an
I. Riwayat Jatuh
Ibu mengatakan anak pernah mengalami jatuh saat umur 2 bulan
b. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Kebutuhan cairan ASI eksklusif Tidak di lakukan
2. Cara pemberian perhitungan balance cairan
3. Perhitungan balance
cairan (saat sakit)
e. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi Dimandikan oleh ibu Dimandikan oleh ibu
2. Gogok gigi Dibersihkan oleh ibu Dibersihkan oleh ibu
f. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain & tidur Bermain & tidur
2. Penggunaan alat bantu Tidak menggunakan alat Tidak menggunakan alat bantu
aktivitas bantu Tidak ada kesulitan gerak
3. Kesulitan Tidak ada kesulitan gerak tubuh
pergerakan tubuh tubuh
g. Reaksi hospitalisasi, fokus pada pengkajian pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1) Mengapa ibu membawa anaknya ke RS:
2) Ibu mengatakan agar anaknya bisa ditangani dengan baik dan bisa sembuh dari penyakitnya
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak: Ya/Tidak
3) Bagaimana perasaan orangtua saat ini:
Ibu mengatakan sangat khawatir dan cemas dengan kondisi anaknya saat ini
h. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum:
a) Kesadaran : composmetis
b) Penampilan : Terlihat lemah dan lesu
c) Berat Badan 7 gr/kg
d) Tinggi Badan 64 cm
e) Tanda-tanda vital :
Pernapasan 24 x/menit
Denyut nadi 135 x/menit
Suhu 36,6 ºC
2) Kepala:
Inspeksi
a) Warna rambut : Hitam
b) Penyebaran : Merata
c) Kebersihan rambut : Rambut terlihat besih
Palpasi
a) Benjolan: ada/tidak
b) Nyeri tekan : ada/tidak
3) Muka
Inspeksi
a) Simetris/tidak : simetris
b) Gerakan abnormal : tidak ada gerakan abnormal
c) Data lain: -
Palpasi
a) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
b) Data lain :-
4) Mata
Inspeksi
a) Palpebra : edema/tidak
b) Sklera : icterus/tidak
c) Konjunngiva : anemis/tidak
d) Pupil : isokor/unisokor
e) Posisi mata : simetris/tidak
f) Penglihatan : kabur/tidak Palpasi
a) Nyeri saat palpasi : ada/tidak
b) Data lain : -
5) Hidung Inspeksi
a) Keadaan septum : normal, tidak ada kelainan
b) Secret / cairan : tidak ada sekret / cairan
c) Data lain : -
6) Telinga
Inspeksi
a) Posisi telinga : simetris
b) Aurikel : tidak ada kelainan
c) Lubang telinga : bersih
d) Pemakaian alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
Palpasi
a) Nyeri tekan / tidak : Tidak ada nyeri tekan
b) Data lain : -
7) Mulut
Inspeksi
a) Keadaan gigi : belum ada pertumbuhan gigi
b) Keadaan gusi : gusi bayi sudah teraba
c) Kondisi lidah : lidah terlihat bersih
d) Bibir : bibr lembab
e) Data lain :-
8) Tenggorokan
a) Warna mukosa : berwarna merah muda
b) Nyeri menelan : tidak ada nyeri menelan
c) Data lain : -
9) Leher
Inspeksi
a) Kelenjar thyroid : membesar/tidak
b) Tumor : ada/tidak Palpasi
a) Kelenjar thyroid : teraba/tidak
b) Kaku kuduk : ada/tidak
c) Kelenjar limfe : membesar/tidak
d) Data lain :-
11) Jantung
Palpasi Ictus cordis : teraba
Perkusi pembesaran jantung: tidak ada pembesaran
Auskultasi bunyi jantung : Lup-dup S1-S2
Data lain :-
12) Abdomen
Inspeksi bentuk : Normal
Auskultasi : Bising usus terdengar 10 x/m
Palpasi
a) Hepar : tidak teraba
b) Lien : tidak teraba
c) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
Data lain :-
13) Genitalia dan anus : tidak ada kelainan
14) Ekstremitas
a) Atas : aktif/pasif
b) Bawah : aktif/pasif
15) Integumentum
a) Warna kulit : putih
b) Kelembapan : lembab
c) Turgor : baik, ketika dicubit kulit kembali dalam > 2 detik
d) Data lain :-
- Pemeriksaan lain:
.........................................................................................................................
..........................................................................................................................
18) Program Pengobatan yang sedang dan akan dijalankan
Saran rawat inap dengan pengobatan
- IVFD RL
- Dexametason 3x 1/3 amp
- Asam valproat sirup 2 x 1 cth
- Cek Laboratorium
- Inj Penobarbital
- Valproic acid syrup 250 mg
Nama perawat yang mengkaji
Gangguan kesadaran
Do : - Tampak Pernapasan
cuping hidung Intoleransi aktivitas
- Terlihat klien terpasang
Oksigen NRM 10 L/m
ketika Terjadi kejang
- pola napas klien 34x/m
TTV
T : 36,6 ˚C
RR : 45 x/menit
N : 135 x/menit
SPO2 : 98 %
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama SIKI : Manajemen napas - Untuk mengetahui
pola nafas 3x24 jam , diharapkan pola napas membaik pola nafas
Ds : - Ibu klien menggatakan SLKI : Pola napas Observasi - Untuk membantu
Anaknya sesak saat terjadi Kriteria hasil 1 2 3 4 5 kenyamanan
- Monitor Pola nafas
kejang Dispnea √ pasien saat
Terapeutik
- Ibu An. A mengatakan saat kejang bernapas
tubuh anak nya bergetar dan kakinya Penggunaan √ - Posisikan Semi-Fowler - Untuk membantu
menendang – nendang otot bantu atau fowler atau memudahkan
- Ibu An.A mengatakan kejang yang nafas - Berikan Oksigen,jika perlu pasien bernafas
terjadi berlangsung kira- kira +- 1 Ortopnea √ Edukasi - Untuk memenuhi
menit kebutuhan cairan
Frekuensi √ - Anjurkan asupan cairan pasien
Do : - Tampak Pernapasan Nafas 200 ml/hari
cuping hidung Ket :
- Terlihat klien terpasang 1.Dispnea 5 Menurun
Oksigen ketika kejang 2.Penggunaan otot bantu nafas 5
Terjadi kejang Menurun
- pola napas klien 24x/m 3.Ortopnea 5 Menurun
TTV 4.Frekuensi Nafas 5 membaik
T : 36,4˚C
RR : 24 x/menit
N : 140 x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.Y Diagnosa Medis : Kejang
No. Reg : 202713 Ruangan : Medang
TTV
T : 36,6 ˚C
RR : 45 x/menit
N : 135 x/menit
SPO2 : 98 %
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Nama Pasien : By. A Diagnosa Medis : Kejang
No. Reg : 202713 Ruangan : Medang
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Hari/Tanggal Diagnosa
Nama Pasien : By. A Implementasi
Diagnosa Medis : Kejang Evaluasi
mis,23 juni 2022 No.
Pola napas :tidak
Reg 202713efektif b.d Gangguan Ruangan
Jam : 09:00 : Medang Jam 15:00
Neurologis 1.Memposisikan klien miring kiri S : - Ibu klien menggatakan anak masih
Hari/TanggalDs : -Ibu klienDiagnosa
menggatakan Implementasi Evaluasi
sering kejang, dan menendang-nendang
Kamis,23 juni 2022 Pola napas sesak
Anaknya tidak efektif b.d Gangguan
saat terjadi Jam
R: Ibu klien : 09:00
memposiskan kepala dan kaki nya saat
Jam kejang dan sesak
15:00
Neurologis 1.Memposisikan klien kiri
miring kiri S : - Ibu klien menggatakan anak masih
kejang badan klien miring
Ds :Ibu
-IbuAn.
klienAmenggatakan sering kejang, dan menendang-nendang
- mengatakan saat kaki nya
Anaknya sesak saat terjadi R: Ibu klien memposiskan kepala dan O:saat- kejang
Kliendan sesak terpasang O2 NRM
masih
kejang tubuh
kejang
anak nya bergetar dan badan klien miring kiri 10L/m, saat kejang berlangsung
kakinya menendang – nendang 2.memberikan oksigen pada - Tampak
masih Pernapasan
- Ibu An. A mengatakan saat
- Ibu An.A
kejangmengatakan
tubuh anak nyakejang yang
bergetar dan klien,untuk mempertahankan suflai O: - Kliencuping terpasang O2 NRM
hidung
10L/m, saat kejang berlangsung
terjadi berlangsung
kakinya menendangselama kurang
– nendang oksigen padaoksigen
2.memberikan otak pada A: Masalah
- Tampak belum teratasi
Pernapasan
dari- Ibu
1 menit
An.A mengatakan kejang yang klien,untuk mempertahankan suflai TTVhidung
cuping
terjadi berlangsung selama kurang oksigen
R: Klienpada otak terpasang NRM 10 L/m
sudah T : 36,6˚C
A: Masalah belum teratasi SPO2 : 97 %
dari 1 menit
Do : - Tampak Pernapasan untuk membantu suflai oksigen TTV
R: Klien sudah terpasang NRM 10 L/m
RR : 32 x/menit
cuping hidung terpenuhi T : 36,6˚C SPO2 : 97 %
Do : - Tampak Pernapasan untuk membantu suflai oksigen N: 138 x/m
RR : 32 x/menit
- Terlihat
cupingklien terpasang
hidung terpenuhi no Kriteria hasil 1 2 3 4 5
N: 138 x/m
Oksigen
- Terlihat klien 10
NRM L/m
terpasang ketika 1 Dipsnea
no Kriteria hasil 1 2 3 4 √5
Terjadi kejang
Oksigen NRM 10 L/m ketika 2 Otopnea √
1 Dipsnea √
- pola napas
Terjadi kejang klien 34x/m 2 Otopnea
3 Frekuensi √ √
- pola napas klien 34x/m 3 Frekuensi √
nafas
TTV nafas
T : 36TTV
˚C
T : 36 ˚C
RR : RR
40 :x/menit
40 x/menit P: Intervensi dilanjutkan 1,2
N : 135 P: Intervensi dilanjutkan 1,2
N : x/menit
135 x/menit
SPO2SPO: 972 :%97 %
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Nama Pasien : By. A Diagnosa Medis : Kejang
No. Reg : 202713 Ruangan : Medang
P: Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Nama Pasien : By. A Diagnosa Medis : Kejang
No. Reg : 202713 Ruangan : Medang
T OU
Y