KEDOKTERAN KELUARGA
PADA PENDERITA EPILEPSI
Oleh:
dr. I Kadek Krisna Aditya, S.Ked
dr. Mahadian Ismail Nasution
Pembimbing:
dr. I Gusti Gede Widia
BAB I
PENDAHULUAN
Epilepsi adalah kelainan neurologis kronik yang dapat
mengenai seluruh usia. Di dunia, 50 juta orang
menderita epilepsi dan sebanyak 85% berada di negara
berkembang.
3. TIDAK TERGOLONGKAN.
PATOFISIOLOGI
Gangguan Neurotransmitter di sinaps
( Eksitatorik > Inhibitorik )
Depolarisasi
KEJANG
Peranan Neurotransmitter
1. Eksitatorik ( Glutamat dan Aspartat )
merangsang timbulnya dan lamanya kejang
2. Inhibitorik ( GABA dan Glisin )
menghambat, menekan dan membatasi
penyebaran kejang
Gejala
fisik umum dan sklerosi tuberose. Hemangioma pada muka dapat menjadi tanda adanya
penyakit Sturge-Weber. Pada toksoplasmosis, fundus okuli mungkin
menunjukkan tanda-tanda korio renitis. Mencari kelainan bawaan, asimetri
neurologis pada kepala, muka, tubuh,ekstrimitas.
harus memperhatikan
kebutuhan dan tuntutan
kesehatan keluarga sebagai satu
kesatuan, harus memperhatikan
pengaruh masalah kesehatan
yang dihadapi terhadap
keluarga dan harus
memperhatikan pengaruh
keluarga terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi oleh
setiap anggota keluarga.
BAB III
METODE
melakukan kunjungan terhadap penderita penyakit Epilepsi
serta memberikan pengetahuan kepada penderita dan keluarga
Jenis penderita Epilepsi
Kegiatan
Kondisi Demografis
1 Januari 25 11 36
2 Februari 33 9 42
3 Maret 31 8 39
4 April 23 13 36
5 Mei 23 11 34
6 Juni 30 9 39
7 Juli 25 8 33
8 Agustus 32 11 43
9 September 22 10 32
10 Oktober 28 11 39
11 November 29 9 38
12 Desember 34 9 43
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IKP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 23 tahun
Tanggal lahir : 17 September 1993
Alamat : Dusun Baler Pasar
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Hindu
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan : SMA
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Sekarang Dahulu
Riwayat Pengobatan
Riwayat Kebiasaan
Riwayat Sosial
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak pertama berumur 24 tahun dan
sedang bekerja di Badung. Ayah pasien bekerja sebagai buruh serabutan dan ibu pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Hubungan pasien dengan keluarga harmonis. Pasien
mempunyai banyak teman dan sering bersosialisasi dengan tetangga.
Lingkungan Tempat Tinggal
Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan tinggal di Dusun Baler Pasar Desa Menanga.
Perkarangan rumah pasien yang ditempati terdiri dari 5 bangunan utama. Bangunnan rumah
permanen dengan tembok. Ventilasi rumah pasien cukup. Pencahayaan rumah pasien cukup.
Kebersihan rumah pasien cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kesadaran : Compos Mentis tampak sakit ringan
Tekanan darah : 120/80 mmHg,
Denyut nadi : 84 x/mnt, isi cukup, irama regular teratur
Frekuensi Nafas : 18 x /mnt
Suhu : 36,3oC
BB : 60 kg
TB : 165 cm
BMI : 22, 03 (gizi cukup)
B. Status Generalis
Kepala : tidak ada kelainan bentuk, simetris.
Mata : Konj. anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Telinga : Otorea (-)
Hidung : Rhinorea (-), Deviasi septum (-)
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : tak ada kelainan
Contd.................
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC 5 linea midklavikula sinistra
Perkusi : batas jantung kiri atas: SIC II linea parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah : SIC IV linea parasternal sinistra
Batas jantung kanan atas : SIC II linea parasterna dekstra
Batas jantung kanan bawah SIC V linea midklavikula dekstra
Auskultasi : bunyi jantung I/II normal, gallop (-), murmur (-)
Paru-paru
Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : fremitus taktil sama di paru dekstra-sinitra anterior
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Contd.................
Abdomen
Inspeksi : bentuk normal, distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) Normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas
Edema (-), sianosis (-), jari tabuh (-), capillary refill < 2 detik pada
anggota gerak atas dan bawah.
Status Neurologis
Status Neurologis
Kesadaran : - Kualitatif : CM
- Kuantitaif : E4M6V5
Pupil : Bentuk bulat, isokor, diameter 3mm/3mm refleks
cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)
Tanda Rangsang meningeal :
Kaku kuduk :-
Brudzinsky 1 :-
Brudzinsky 2 : -|-
Menjelaskan kepada
keluarga pasien untuk selalu
memberikan dukungan
Edukasi terhadap penyakit pasien
dan selalu mengingatkan
untuk berobat
Menjelaskan kepada
keluarga pasien untuk
selalu menemani pasien
saat melakukan aktivitas
di luar rumah karena
kejang dapat berulang
kapan dan dimana saja
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN SARAN