HASIL
I PUSKESMAS INDUK
1 M.kes 1 1
2 Dokter S2 ( M.Repro) 1 1
3 Dokter Umum 4 4
4 Dokter Gigi 3 3
5 Sarjana / Sarjana Muda
a. SKM
b. Sarjana Ekonomi 2 1 1
c.Sarjana Administrasi 1 1
d.Apoteker (S1 Farmasi) 1
b. Akper 8 7 1
c. Akbid 10 7 3
d. Akademi Gizi 1 1
e. Akademi Kesehatan Gigi 3 3
f.Akademi Kesehatan Lingkungan 5 4 1
g. Analis Kesehatan 1 2 1
i. Akademi Komputer 1 1
6 Perawat Kesehatan (SPK) 3 3
7 Perawat Gigi (SPRG) 2 2
8 Sanitarian (SPPH/APK) 1 1
9 Pengelola Obat (SMF / terlatih ) 1 1
10 Pekarya Kesehatan 2 2
SMU(Sederajat) 19 4 15
II PUSKESMAS PEMBANTU
1 Perawat Kesehatan (DIII) 2 2
1 (Nota
2 Bidan 6 1 4 Dinas )
III POSKESDES
1 Bidan 4 4
2 Kader Poskesdes
JUMLAH 81 3 53 22 5
Selain tenaga kesehatan, terdapat juga peran serta masyarakat dalam bentuk kader
posyandu yang tersebar di semua desa dengan total sebanyak 325 orang kader desa
yang terbagi dalam 62 posyandu di 6 desa.
Tabel 4.4: Data Kader Posyandu di Rendang tahun 2013
Kader Posyandu
Jml. Jml. %
Nama Jumlah Kader Yang yang
No
Desa Posyandu Yg. di Aktif Aktif
Latih
1 Pesaban 4 22 22 100
2 Nongan 14 72 72 100
3 Rendang 14 72 72 100
4 Menanga 8 42 42 100
5 Besakih 11 57 57 100
6 Pempatan 11 60 60 100
Jenis Kelamin
No. Bulan Total kunjungan
Laki-Laki Perempuan
1 Januari 25 11 36
2 Februari 33 9 42
3 Maret 31 8 39
4 April 23 13 36
5 Mei 23 11 34
6 Juni 30 9 39
7 Juli 25 8 33
8 Agustus 32 11 43
9 September 22 10 32
10 Oktober 28 11 39
11 November 29 9 38
12 Desember 34 9 43
4.2 Kasus Kunjungan
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I Komang Parwata
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 23 tahun
Tanggal lahir : 17 September 1993
Alamat : Dusun Baler Pasar Desa Menanga Rendang
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Hindu
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : WNI
No RM : 0-21-09-17
Tanggal Kunjungan : 11 Februari 2017
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis. Anamnesis dilakukan pada saat kunjungan
pertama pada hari Sabtu, tanggal 11 Februari 2017 pada pukul 11.00 13.00 WITA dan pada
kunjungan kedua pada hari Kamis, tanggal 16 Februari 2017 jam 11.00-13.00.
Keluhan Utama
Kejang setiap hari meskipun sudah rutin mengkonsumsi carbamazepine
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki berusia 29 tahun memiliki keluhan kejang yang dirasakan
sudah dari seminggu terakhir terjadi setiap hari. Kejang terjadi tiba-tiba saat pasien sedang
dalam keadaan beraktivitas maupun saat beristirahat. Kejang terjadi diseluruh tubuh disertai
kaku dan kelojotan, pasien dalam keadaan tidak sadar. Saat kejang, mata memandang keatas,
lidah tidak tergigit tapi keluar lendir berbusa dari mulut pasien. Pasien juga mengaku
sebelum kejang dirinya terasa seperti akan pingsang dan terasa sakit kepala. Menurut
keluarga pasien kejang berlangsung kurang lebih 15 menit. Setelah kejang pasien mengaku
tersadar. Keluhan kejang dirasakan sejak pasien berumur 12 tahun. Pasien mengaku sering
kejang berulang. Kejang yang terjadi tidak berhubungan dengan demam. Kejang biasanya
terjadi lebih dari 1 kali dalam seminggu. Biasanya sebelum kejang pasien merasakan sakit
kepala kemudian pasien tidak sadar bahwa dirinya sudah kejang. Setelah kejang pasien
tersadar dan merasa pusing lalu tertidur karena lemas. Pasien mengaku juga sering sakit
kepala, merasa kepala nya seperti kurang nyaman. Sakit kepala berputar disangkal oleh
pasien. Pasien menyangkal ada mual muntah. Demam disangkal. BAK dan BAB normal.
Pasien sudah berobat ke poliklinik Saraf pada tahun 2011, namun setelah itu lebih sering
berobat ke klinik umum untuk mencari obat yang sama.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku mengkonsumsi carbamazepim untuk keluhan kejangnya. Pasien
mengaku ketika terasa badan tidak enak terasa seperti akan kejang segera meminum obat
tersebut untuk mencegah terjadinya kejang, setelah minum obat pasien mengaku menjadi
tertidur.
Riwayat Kebiasaan
Pasien menyangkal memiliki riwayat kebiasaan merokok maupun minum minuman
beralkohol. Pasien jarang berolahraga.
B. STATUS GENERALIS
Kepala
Bentuk : normochepali, simetri
Nyeri tekan : (-)
- Rambut : hitam lurus dengan beberapa uban, distribusi merata, allopecia (-)
- Wajah : simetris, pucat (-), ikterik (-), petekie (-)
- Mata : edema kelopak mata (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Simetris , septum deviasi (-), deformitas (-), sekret (-/-)
- Telinga : normotia, pendengaran normal, nyeri tekan tragus dan mastoid (-)
- Lidah : coated tongue (-), papil atrofi (-)
- Tenggorokan : normal, tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Leher
Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar
Trakhea : Lurus, tidak ada deviasi
JVP : 5+2 cm H20
Thoraks
Paru
Inspeksi : Hemithoraks simetris saat statis dan dinamis, retraksi sela iga (-),
deformitas (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V , 1 cm medial linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : batas jantung atas : ICS III linea parasternal kiri
Batas jantung kanan : ICS IV linea sternalis kiri
Batas jantung kiri : ICS V 1 cm medial linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular , murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : dinding abdomen datar, jaringan parut (-)
Auskultasi : bising usus 2x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani (+) pada 9 regio abdomen
Ekstremitas
- atas : akral hangat (+/+), oedem (-/-)
- bawah : : akral hangat (+/+), oedem (-/-) -
C. STATUS NEUROLOGIS
1) Kesadaran : Composmentis
2) GCS : E 4 V5 M 6
3) Tanda Rangsang meningeal :
Kaku kuduk :-
Brudzinsky 1 :-
Brudzinsky 2 : -|-
Laseque : >700 | >700
Kernig : >1350 | >1350
4) Saraf kranial :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan Kiri Keterangan
Daya pembau Dbn dbn Dalam batas
normal
2. N.II (Opticus)
Kanan Kiri Keterangan
Daya penglihatan Dbn Dbn
Dalam batas
Lapang pandang Dbn Dbn
normal
Pengenalan warna Dbn Dbn
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan Kiri Keterangan
Ptosis (-) (-)
Pupil Dalam batas
Bentuk Bulat Bulat normal
Ukuran 2mm 2mm
akomodasi baik baik
Refleks pupil
Langsung (+) (+)
Tidak langsung (+) (+)
Gerak bola mata Dbn Dbn
Kedudukan bola mata ortoforia ortoforia
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata Dbn Dbn Dalam batas
normal
5. N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Dbn Dbn
Sensibilitas
Dalam batas
Opthalmikus Dbn Dbn
normal
Maxilaris Dbn Dbn
Mandibularis Dbn Dbn
6. N. VI (Abduscens)
Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata Dbn Dbn Dalam batas
Strabismus (-) (-) normal
7. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik
Saat diam simetris simetris Dalam batas
Mengernyitkan dahi Dbn Dbn normal
Senyum Dbn Dbn
memperlihatkan gigi Dbn Dbn
Daya perasa 2/3 Tidak Tidak dilakukan
anterior lidah dilakukan
8. N. VIII (Vestibulo-Kokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan
Pendengaran
Tuli konduktif (-) (-)
Tuli sensorieural (-) (-) Dalam batas
Vestibular normal
Vertigo (-) (-)
Nistagmus (-) (-)
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings Simetris Simetris
Daya perasa 1/3 Dalam batas
posterior lidah Tidak Tidak dilakukan normal
dilakukan
10. N. X (Vagus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings Simetris Simetris
Disfonia - - Dalam batas
Refleks muntah Tidak Tidak dilakukan normal
dilakukan
11. N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik
Menoleh dbn dbn Dalam batas
Mengankat bahu dbn dbn normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
5) Sistem motorik
Kanan Kiri Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan 5555 5555
Tonus N N
Trofi Eu Eu
Ger.involunter (-) (-) Dalam Batas
Ekstremitas bawah Normal
Kekuatan 5555 5555
Tonus N N
Trofi Eu Eu
Ger.involunter (-) (-)
6) Sistem sensorik
Sensasi Kanan Kiri Keterangan
Raba baik baik Dalam batas
Nyeri baik baik normal
Suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Propioseptif Tidak dilakukan Tidak dilakukan
7) Refleks
Refleks Kanan Kiri Keterangan
Fisiologis
Biseps (+) (+)
Triseps (+) (+)
Patella (+) (+)
Achilles (+) (+)
Patologis
Hoffman Tromer (-) (-)
Babinski (-) (-) Dalam batas
Chaddock (-) (-) normal
Openheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
9) Sistem otonom
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Keringat : Baik
10) Fungsi luhur : Tidak ada gangguan fungsi luhur
11) Vertebra : tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan
V. DIAGNOSIS KERJA
a. Diagnosis klinis : Kejang disertai gangguan kesadaran awal kejang
b. Diagnosis Topis : Korteks serebri
c. Diagnosis Etiologi : Epilepsi serangan umum bangkitan umum tonik klonik.
VI. PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
Pertolongan pertama
o Pasien dan anggota keluarga harus diberitahukan dengan jelas tindakan apa
yang harus diambil bila menghadapi serangan.
o Jangan memasukan sesuatu ke dalam mulut pasien atau memaksa membuka
mulut pasien.
o Tidak perlu diusahakan mengekang gerakan kejang karena hanya akan
berakibat menimbulkan cedera.
o Pasien harus dibiarkan untuk mengalami kejang seperti seharusnya.
o Pasien harus dipindahkan ke tempat yang aman.
o Setelah serangan balikkan pasien pada salah satu sisi dalam posisi setengah
telungkup untuk membantu pernafasan pasien dan pemulihan serta berikan
bantalan di kepala dengan sesuatu yang lunak.
o Jalan nafas harus diperiksa dan diawasi
o Setelah suatu serangan pasien harus ditemani dan diberi dukungan hingga fase
bingung yang menyertainya telah hilang seluruhnya dan pasien memperoleh
kembali keseimbangannya.
2. Medikamentosa
carbamazepine 3x1
vit. B kompleks 1x1
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam