Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

BAGIAN FAMILY MEDICINE

BELLS PALSY
Pembimbing:
Dr. dr. Imran, M.Kes., Sp.S
PENDAHULUAN

Sir Charles Bell (1774-1842)


adalah orang pertama yang meneliti
tentang sindroma kelumpuhan saraf
fasialis dan tentang distribusi dan
fungsi saraf fasialis.

Insiden Bells palsy di Inggris terjadi


pada 20/100.000 orang per tahun
dengan usia terbanyak adalah 1540
tahun dan tidak terdapat perbedaan
antara laki-laki dan perempuan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama Ny. N
Umur 38 tahun
Alamat Lampulo
Jenis Kelamin wanita
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Penjual ikan di ALJB
Status Perkawinan Menikah
Alergi obat Tidak ada
Sistem pembayaran Jaminan Kesehatan
ANAMNESIS

Keluhan utama

Wajah mencong ke kiri

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang untuk kontrol ulang dengan keluhan wajah mencong


ke kiri sejak 2 minggu lalu. Pasien mengaku hal tersebut terjadi
secara tiba-tiba saat pasien bangun tidur. Pasien mengeluh bibirnya
yang menjadi miring sehingga air liur keluar dari sudut mulut kanan.
Pasien juga mengeluhkan mata kanan tidak dapat ditutup
sempurna serta alis kanan tidak dapat diangkat. Pada mata
kanan juga terasa lebih berair dibandingkan mata kiri. Satu malam
sebelum kejadian pasien mengaku mengeluhkan sakit pada
tengkuknya.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu

Pasien belum pernah menderita keluhan seperti saat ini sebelumnya.


Pasien juga tidak ada riwayat stroke serta riwayat OMSK. Riwayat trauma
disangkal.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama

Riwayat penggunaan obat

Pasien sudah mendapatkan obat dari puskesmas namun tidak mengingat


nama obat. Pasien juga pernah diterapi listrik dan urut pada wajah
kanannya.
ANAMNESIS
Riwayat kebiasaan sosial

Pasien merupakan pegawai di toko ikan ALJB sehingga mengaku


sering terpapat AC dan dirumahnya juga sering terpapar langsung
dengan kipas angin.

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi oleh pasien adalah usia

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

Paparan terhadap udara dingin.


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaaan Umum
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,6oC
Pernafasan : 18 x/menit
Keadaan Gizi : Cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Mata : pupil isokor, konjungtiva hiperemis (-), sklera
ikterik (-)
THT : dbn
Paru : ves (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ>BJ II, murmur (-)
Ekstremitas : dbn
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
GCS : E4 M6 V5 = 15
Pupil Isokor : 3 mm / 3 mm
Reflek Cahaya langsung : +/+
Reflek cahaya tidak langsung : +/+
Tanda Rangsang Maningeal : -
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Nervus VII
Motorik
Mengerutkan dahi : dahi kanan tidak dapat dikerutkan
Menutup Mata : lagoftalmus mata kanan
Menggembungkan pipi : tidak dapat dilakukan
Memperlihatkan gigi : tidak dapat terlihat pada sebelah kanan
Sudut bibir : tidak simetris
Sensorik
Fungsi pengecapan: tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK
Anggota Gerak Atas
Motorik
Pergerakan :+/+
Kekuatan :
Tonus :+/+
Atrofi :- / -
Refleks
Bisceps :+/+
Trisceps :+/+
Hoffman Tromner :- /-
PEMERIKSAAN FISIK
Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan : +/ +
Kekuatan : 5555 5555
/
5555 5555
Tonus : +/ +
Atrofi :-/-
Refleks
Patella :+/+
Achilles :+/+
Babinski :-/-
Chaddok :-/-
Gordon :-/-
Oppenheim :-/-
PEMERIKSAAN FISIK
Koordinasi, cara berjalan dan keseimbangan
Dalam batas normal
Gerakan Abnormal
Tidak ada
Fungsi Vegetatif
Miksi : Inkontinensia uri ( - )
Defekasi : Inkontinensia alvi ( - )
Foto Klinis
PEMERIKSAAN HOLISTIK

Aspek Personal Aspek Klinik


Pasien berusia 38 Paresis nervus VII
tahun perifer.
Seorang istri dan Diagnosis: Bells
ibu dari 2 anak Palsy.
Penjual ikan di
ALJB

Aspek Risiko Aspek


Internal psikososial
Pasien sering Pasien khawatir
terpapar udara wajahnya cacat dan
dingin merasa malu
berinteraksi dengan
orang lain.
PEMERIKSAAN HOLISTIK
Derajat Fungsional
Derajat fungsional 1, pasien dapat hidup mandiri.
RENCANA PENATALAKSANAAN
Health promotion

Memberikan gambaran penyakit, penyebab, efek serta


prognosis dari penyakit

Specific protection

Menghindari faktor risiko

Early diagnosis and prompt treatment

Diagnosis: Bellss Palsy


Terapi: metil prednisolon 3x16 mg
Kompres hangat, masase wajah
RENCANA PENATALAKSANAAN
Disability Limitation

Anjurkan pasien untuk menutup mata dengan kasa pada


saat tidur atau berkendara keluar rumah pada sisi mata
yang mengalami kelemahan untuk mencegah kekeringan
dan infeksi pada mata.

Rehabilitation

Anjurkan pasien untuk mirror exercise program 2x seminggu


Masase wajah
PEMBAHASAN
Kasus Teori

Pasien datang dengan keluhan: Komponen saraf fasialis:


wajah miring ke kiri sejak Motorik: mempersarafi otot-
2 minggu lalu, terjadi secara otot wajah
tiba- tiba saat pasien bangun
tidur Sensorik: pengececapan 2/3
anterior lidah, dasar mulut,
bibir merot, air liur keluar
dari sudut mulut kanan. dan palatum
mata kanan tidak dapat Parasimpatis: glandula
ditutup sempurna, terasa lakrimalis, glandula saliva
berair
Kasus Teori

Pemeriksaan fisik: Pada kelumpuhan saraf fasialis,


Dahi kanan tidak dapat harus dibedakan kelumpuhan
dikerutkan sentral atau perifer. Kelumpuhan
sentral terjadi hanya pada bagian
Mata kanan tidak dapat
bawah wajah saja, otot dahi masih
menutup sempurna dapat berkontraksi karena otot
Tidak dapat memperlihatkan dahi dipersarafi oleh korteks
gigi sisi kanan ipsilateral dan kontralateral
Sudut bibir tidak simetris, sedangkan kelumpuhan perifer
mencong ke kiri terjadi pada satu sisi wajah.
Kasus Teori

Tidak ada gejala ataupun Bells palsy adalah suatu


riwayat infeksi telinga. Pada kelumpuhan saraf fasialis
pemeriksaan telinga tidak perifer, penyebabnya tidak
didapatkan kelainan. diketahui (idopatik), tidak
Tidak ada riwayat trauma disertai oleh gangguan
sebelumnya. pendengaran, atau kelainan
neurologi lainnya.
Pasien didiagnosis dengan
Bells Palsy Diagnosis ditegakkan bila
semua penyebab yang
mungkin telah disingkirkan.
Kasus Teori

Pasien sering terpapar udara Etiologi Bells Palsy masih


dingin tidak diketahui secara pasti.
Paparan terhadap udara
dingin diduga sebagai faktor
risiko terjadinya Bells palsy.
Namun beberapa penelitian
tidak menunjukkan adanya
hubungan antara paparan
dingin dengan Bells palsy.
Baru-baru ini, Herpes
Simpleks Virus dianggap
sebagai penyebab Bells palsy.
Kasus Teori

Pasien diberikan Kortikosteroid bermanfaat


metilprednisolon 3x16 mg. dalam mencegah degenerasi
saraf, mengurangi sinkinesis,
meringankan nyeri dan
mempercepat penyembuhan
inflamasi pada saraf fasialis.
Kasus Teori

Pasien dianjurkan untuk Perawatan mata bertujuan


menutup mata kanan dengan untuk mencegah terjadinya
kain atau plester saat tidur kekeringan pada kornea
dan memakai kacamata atau karena kelopak mata yang
helm saat berpergian dengan tidak dapat menutup
motor. sempurna dan produksi air
mata yang berkurang.
Kasus Teori

Pasien dianjurkan untuk Hal ini bertujuan untuk


mirror excercise program mempertahankan tonus otot
dan masase wajah yang lumpuh
Kasus Teori

Pasien khawatir wajahnya Aspek psikososial dan edukasi


akan menjadi cacat selamanya penting untuk diperhatikan
dan merasa malu berinteraksi pada kasus Bells Palsy.
dengan orang lain. Prognosis pasien Bells palsy
umumnya baik. Penyembuhan
komplit pada 85 % kasus,
penyembuhan dengan
asimetri otot wajah yang
ringan sekitar 10% dan 5%
penyembuhan dengan gejala
sisa berat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai