Dosen Pembimbing :
Ns. Dally Rahman, M.Kep., Sp.Kep.MB
Pengertian HIV / AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang
berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus HIV.
Tanda dan gejala HIV-AIDS pada bayi
Menurut Mayo Foundation for Medical Education and
Research (MFMER) (2008), gejala klinis dari
HIV/AIDS dibagi atas beberapa fase :
a) Fase awal
Pada awal infeksi, mungkin tidak akan ditemukan gejala dan
tanda-tanda infeksi. Tapi kadang-kadang ditemukan gejala mirip
flu seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam dan
pembengkakan kelenjar getah bening.
b) Fase lanjut
e) Ruam kemerahan
a) Usia kehamilan
Transmisi vertikal jarang terjadi pada waktu ibu hamil muda, karena
plasenta merupakan barier yang dapat melindungi janin dari infeksi
pada ibu. Transmisi terbesar terjadi pada waktu hamil tua dan waktu
persalinan.
b) Beban virus di dalam darah
f) Pemberian ASI
Diagnose HIV-AIDS pada bayi
Gejala umum yang ditemukan pada bayi dengan infeksi HIV adalah gangguan
tumbuh kembang, kandidiasis oral, diare kronis, atau hepatosplenomegali. Tes paling
spesifik untuk mengidentifikasi adalah PCR untuk DNA HIV. Kultur HIV yang positif
juga menunjukan pasien terinfeksi HIV.
DNA PCR pertama diambil saat berusia 1 bulan karena tes ini kurang sensitif selama 1
bulan setelah lahir. Jika tes ini negatif, maka bayi tidak terinfeksi HIV sehingga tes PCR
perlu diulang setelah bayi disapih. Anak dengan HIV sering mengalami infeksi bakteri, gagal
tumbuh atau wasting, limfadenopati menetap, keterlambatan berkembang, sariawan pada
mulut dan faring.
Pengobatan yang dilakukan pada bayi dengan HIV-AIDS
HIV/AIDS sampai saat ini belum bisa disembuhkan, namun replikasi virus
dapat dihambat menggunakan obat antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan
menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan
mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Obat tersebut diberikan bila sudah terdapat gejala seperti infeksi
oportunistik, sepsis, gagal tumbuh, ensefalopati progresif, jumlah
trombosit <75.000/mm3 selama 2 minggu, atau terdapat penurunan status
imunologis. Dosis pada bayi <4 minggu adalah 3 mg/kg BB per oral setiap 6
jam, untuk anak lebih besar 180 mg/m2; dosis dikurangi menjadi 90-120
mg/m2 setiap 6 jam apabila terdapat tanda-tanda efek samping atau
intoleransi.`
Perawatan yang diberikan pada bayi dengan HIV-AIDS
Tujuh puluh puluh delapan persen (78%) bayi yang terinfeksi HIV
sudah akan menunjukkan gejala klinis menjelang umur 2 tahun dan
biasanya 3-4 tahun kemudian meninggal.
THANK YOU